All Chapters of Cinta Satu Malam: Chapter 251 - Chapter 260
321 Chapters
S2 Ucapan Terima kasih
Sabian tidak menggubris ponsel yang berdering di nakas samping ranjangnya, ia terlihat sudah letih dan tertidur pulas sampai pagi, suara jam beker yang ada di kamar itu terdengar keras pasutri itu bangun dan memulai hari yang baru."Selamat pagi kesayangan aku," Kirana mengecup pipi Sabian."Pagi istriku tercinta," jawab Sabian seraya memeluk Kirana.Kirana melanjutkan aktivitasnya mandi dan menuju kamar Bima untuk membangunkan anak itu, lalu ia pergi ke dapur untuk mengontrol masakan yang di olah oleh para pelayan yang bertugas hari ini, karena banyak pantangan yang harus di makan oleh mertua gaar tetap sehat, maka dia berinisiatif untuk mengontrol segala masakan yang ada."Selamat pagi nyonya muda, apakah anda datang untuk mengontrol makanan pagi ini? Kami memasak sayur bayam untuk tuan muda kecil dengan lauk ayam goreng dan sambal tomat saja," ucap seorang pelayan dengan ramah."Baik terima kasih, tolong buat susu untuk tuan muda kecil," ucap Ki
Read more
S2 Panti Asuhan
Tuan besar Alexander tertawa sejenak dan menjelaskan bahwa barang yang ada di truk bak terbuka itu adalah hasil donasi dari rekan-rekan yang berpartisipasi untuk amal hari ini, sebelumnya kedua teman kakeknya memposting di grup apakah ada yang ingin melakukan donasi karena mereka hari ini akan berkunjung ke panti asuhan yang dulu sering di kunjungi oleh nyonya Rose Alexander. "Jadi ini semua donasi dari teman kakek dan nenek, lalu mereka kenapa tidak ikut?" tanya Bima lagi. "Mereka mempercayakan semua ini kepada kita semua, nanti kita dokumentasikan dan kirim ke grup agar mereka dapat melihat, Bima berdirilah di depan sana kakek mau foto kamu," jawab tuan Alexander yang mengeluarkan ponselnya. Bima menuruti kakeknya ia berpose dengan rapi dan sang kakek memotretnya dengan bagus dan menirimkan ke grup pengusaha memberian keterangan bahwa cucunya juga ikut ke panti asuhan, sejak dini harus di ajarkan untuk beramal, atau be
Read more
S2 Lebih Terurus
Ibu kepala panti asuahn menjelaskan jika anak yang lahir dari orang dalam kondisi sakit jiwa yang berkeliaran di jalanan akan lebih aman dan terurus kesehatan maupun pertumbuhannay di panti asuhan. "Bayi-bayi ini akan mendapatkan kasih sayang dan perawatan dari kami secara tulus sayang daripada harus terlantar dijalanan," jawab ibu kepala panti asuhan. "Kasihan mereka ini, semoga aku tumbuh menjadi orang kaya agar bisa terus membantu anak-anak yang kesusahan ini," ucap Bima dengan sungguh-sungguh. Semua yang mendengar mengaminkan ucapan Bima, semoga Bima tumbuh menjadi seorang yang berbadi baik, banyak uang serta di berikan kesehatan yang berliimpah agar apa yang diimpikannya terwujud menjadi seorang yang dermawan gemar beramal di masa mendatang. "Bima anak yang cerdas, di lahirkan dari keluarga yang baik pula ibu yakin impianmu menjadi seorang jutawan yang gemar menolong orang kurang mampu akan terw
Read more
S2 Jalan Tempo dulu
Sabian menceritakan bahwa jalan yang mereka lalui saat ini dahulunya adalah sawah, kebun, dan banyak tumbuhan liar yang menghijau di sepanjang jalan. Seiring berjalannya waktu manusia semakin pintar dan pertumbuhan penduduk semakin banyak, jadilah gedung bertingkat serta perumahan seperti sekarang ini. "Tidak ada rumah di sepanjang jalan ini sayangku, hanya ada sawah yang luas dan juga kebun," jawab Sabian. "Ah seandainya aku hidup di jaman itu," ucap Bima. Sabian mengelus rambut anaknya, di jaman dulu tidak ada smartpone, bahkan orang yang bisa pergi ke mall itu adalah orang-orang tertentu bisa melihat layar tancap saja sudah merupakan hiburan termewah di saat itu. "Apa kau yakin Bima akan betah hidup di jalan masa ayah dan pamanmu kecil?" tanya Sabian lagi. "Ya tentu saja aku ingin melihat sawah yang hijau membentang luas, juga pepohonan yang tumbuh subur," jawab Bima dengan se
Read more
S2 Jalan-jalan Malam
Bima merajuk karena ayah dan mamanya lama sekali membuka pintu, Sabian lagi-lagi harus menenangkan sang anak yang merajuk karena ia sudah hafal ada yang di inginkan dari anak itu jika sedang merajuk."Sayangku cepat katakan apa yang kau inginkan tapi sebelum itu kita harus makan malam dulu ya," bujuk Sabian."Baiklah ayo kita menuju meja makan ayah, aku juga sudah lapar," ucap Bima dengan wajah yang riang gembira.Kirana menatao wajah suaminya, entah keturunan dari mana Bima selalu merajuk dan menggunakan berbagai alasan agar keinginannya terwujud, Sabian menghembuskan nafasnya pelan, mereka kemudian bergandengan tangan menuju meja makan yang sudah banyak orangnya."Selamat malam kakak, dan calon kakak ipar," sapa Sabian seraya duduk di kursi."Selamat malam juga adikku tersayang," jawab Sandra.Mereka mengobrol sebentar setelah selesai makan, dua hari lagi pesta pernikahan Sandra dan Lusi diadakan, tentu saja keluarga Alexander menyiapkan d
Read more
S2 Barang Murah
Sabian duduk menyamakan tingginya dengan sang anak, ia mengatakan bahwa jajan di pasar malam dan juga mainan sangat merakyat jadi Sabian tidak melarang Bima untuk membelinya. Sesekali Bima hatus merasakan barang mutah dengan kualitas bagus yang biasa di beli anak sesusianya di pasar malam."Karena ayah ingin Bima juga merasakan membeli barang yang merakyat seperti ini, tidak semua barang murah kualitasnya jelek," ucap Sabian."Oh jadi seperti itu, aklau begitu terima kasih ya ayah, Bima senang sekali jalan-jalan di pasar amlam bersama keluarga seperti ini, anak-anak di sini juga sepertinya sangat senang ya," ucap Bima.Tentu saja anak-anak sangat senang bermain di pasar malam. Salah satu hiburan merakyat yang dapat dinikmati oleh kalangan menengah kebawah. Tapi tak jarang juga orang dari kalangan menengah keatas yang berkunjung ke pasar malam."Ayo Bima, sudah malam kita harus pulang, besok Bima harus sekolah," ucap Kirana sambil menggandeng anaknya.
Read more
S2 Pesan Ayah untuk Bima
Sabian menghela nafas sebelum mengatakan pesan untukBima. sebagai seorang ayah tentu saja ia menginginkan sang anak berhasildengan cara yanng benar, tidak melaukan kecurangan, dan menyakiti lawannya."Ayah ingin kau selalu berada di jalan yang benar, tidak melakukan kejahatan untuk memperoleh apa yang kau inginkan," ucap Sabian kepada Bima."Ayahku orang baik, mana mungkin aku melakukan kejahatan untuk menggapai apa yang aku inginkan," jawab Bima si bocah polos itu.Sabian menggelengkan kepalanya, dia bingung ingin berkata apa lagi. Dahulu kala saat keadaan mendesak dia selalu memakai kekerasan untuk mendapatkan apa yang ia inginkan bahkan rela membunuh lawan sehingga tidak ada yang bis amneghalanginya unutk mendapatkan seuah proyek bisnis yang akan dia kerjakan."Hidup tidak semudah yang kau bayangkan nak, ayah hanya bisa membimbingmu ke jalan yang benar," ucap Sabian dengan perasaan yang campur aduk."Satu lagi Bima, kau harus selalu melakukan ke
Read more
S2 Jangan sampai terlupa
Kirana mengernyitkan dahinya, kelupaan sesuatu apa, Kirana mengecek barang bawaannya dan semuanya sudah lengkap, "Aku tidak kelupaan sesuatu," jawab Kirana.Sabian menarik lengan tangan Kirana dan mencecap bibirnya dengan lembut, di ulangi lagi sampai Sabian puas baru dilepaskan."Kau melupakan ciuaman selamat bekerja untukku Kirana," ucap Sabian sambil mengelap bibir Kirana yang basah."Kau membuatku terlambat bekerja hanya untuk hal ini, setiap malam kau selalu melakukan itu apakah kurang?" tanya Kirana.Sabian hanya tertawa dan menjawab sangat kurang sekali, kalau bisa setiap detik ia harus mendapatkan ciuman dari sang istri. Karena hanya begitu dia bisa merasa bahagia sepanjang waktu."Selamat bekerja sayangku, terima kasih telah memberikan kebahagiaan untukku, jangan merajuk lagi," ucap Sabian sembari menyalakan mesin mobilnya."Kau selalu bersikap yang tak terduga," ucap Kirana dengan senyuman.Sabian menyalakan mesin mobilnya d
Read more
S2 Hamil
Sabian mendapat telepon dari rumah sakit karena Kirana dibawa akibat pingsan. Ia segera menuju rumah sakit untuk menemui sang istri, Sabian tidak mau terjadi sesuatu kepada sang istri, dia sangat cemas padahal tadi pagi Kirana sangat baik-baik saja."Sabian tenanglah, kau tidak boleh banyak pikiran saat mengendarai, biar aku saja yang menyetir mobilnya," Mike menenangkan bosnya."Baiklah ini kunci mobilnya, bagaimana aku tidak banyak pikiran, Kirana mendadak masuk rumah sakit," ucap Sabian sambil mengacak-acak rambutnya.Mike mengatakan agar tetap tenang, bedoa saja semoga baik-baik saja. Asisten Sabian yang sudah se[erti kelaurga sendiri itu bertanya apakah istri dari bosnya itu akhir-akhir ini sudah telat datang bulan."Mana aku mengurusi hal seperti itu, yang aku tahu saat aku ingin melakukan itu selalu keturutan," jawab Sabian sewot."Kau dengan istri sendiri masa tidak tahu tentang bulanannya, suami macam apa kau?" tanya Mike sambil tertawa.
Read more
S2 Perilaku Sabian
Bima masih membayangkan perilaku ayahnya saat mendapatkan kabar akan mempunyai bayi lagi dirumah. Bima tersenyum kecut ayah yang selalu berdebat dengannya itu apakah akan senang mempunyai keturunan lagi."Bima kenapa kau bersikap seperti itu, sekali lagi paman katakan ayahmu akan tetap menyayangimu seperti dulu saat adikmu sudah lahir," ucap Sandra."Paman galak sama Bima padahal anak itu masih belum lahir," ucap Bima yang muulai drama.Sandra menjelaskan bukan seperti itu maksudnya, Bima akan tetap menjadi kebanggaan keluarga Alexander karena kehadirannya membawa berkah dan kebahagiaan tersendiri untuk mereka semua."Bima jangan berpikir macam-macam makan sianglah, dan tunggu mamamu pulang, oh iya kau ingin adik laki-laki atau peempuan?" tanya Sandra."Aku ingin adik laki-laki agar bisa main bola bersama, tapi jika yang lahir perempuan aku juga akan tetap menyayanginya," jawab Bima sambil menyendok makan siangnya.Sandra tersenyum melihat k
Read more
PREV
1
...
2425262728
...
33
DMCA.com Protection Status