Semua Bab Searching a Commoner Husband (Mencari Seorang Suami Jelata): Bab 81 - Bab 90
96 Bab
Dicari Orang Yang Dapat Membatalkan Pertunangan
Seperti yang diduga olehnya, pers menjadi menggila karena kabar pertunangan Elsie yang akan segera dilangsungkan. Dari hubungan perusahaan yang akan terjalin hingga latar belakang keduanya yang sama-sama hebat. Namun tak berheti sampai di situ saja, perbincangan di televisi itu lama kelamaan merembet hingga hubungan Elsie yang dulu uga pernah heboh dipercakapkan publik. Tidak lain dan tidak bukan, hubungan Elsie dengan Alvan. Ada beberapa orang yang langsung meng-iyakan desas-desus yang terdengar saat itu, yang mengatakan kalau mereka berdua tidak saling mencintai. Lalu dengan teori mereka, mereka menyampaikan kalau hubungan serius Elsie yang sebenarnya adalah dengan Christian, bukan Alvan. Kemudian setelah pembahasan yang panas itu, semuanya diakhiri dengan harapan seluruh pembicara di televisi yang mengharapkan kebahagiaan Elsie dan Christian.Dalam kesal, Nia mematikan televisi dan melemparkan pengendalinya ke arah sofa kantornya. Omo
Baca selengkapnya
Bukan Wanita Sembarangan
Anna membantu Direktur Elsie menyelesaikan pekerjaannya, sehari sebelum pertunangannya. Belum pernah Anna lihat sebelumnya ada orang seprofesional Direktur Elsie yang masih bekerja di saat dia seharusnya mendapatkan perawatan tubuh untuk acara besarnya. Entah karena dia sangat menyukai pekerjaan atau lantaran dia tidak menganggap acara ini penting. Anna tidak tahu Direkturnya cocok untuk dikategorikan yang mana.Hingga ketika hari sudah menjelang sore, pekerjaan mereka selesai dan keduanya merenggangkan badan dengan wajah yang sangat puas. "Akhirnya.""Akhirnya."Seperti anak kembar, mereka bisa mengatakan hal yang sama dan di waktu yang bersamaan pula. Mungkin ini adalah efek dari waktu kerja sama mereka yang berlangsung dalam kurun waktu sangat lama. "Direktur, sekarang Anda harus pulang dan beristirahat." ujarnya yang tidak dapat menoleransi lagi perilaku gila kerja atasannya. Namun bukannya menurutinya, Elsie justru mem
Baca selengkapnya
Cinta Yang Diperuntukkan Bagi Si Kuat
Ketika Elsie berjalan menuju mobilnya, seseorang sudah menunggunya di depan mobilnya. Orang itu adalah orang yang tidak ingin ia lihat, sekaligus orang yang sangat ia ingin lihat.Ya, orang yang sedang menghadangnya di depan jalan adalah Alvan, mantan kekasihnya.Sambil menarik napas dalam-dalam, Elsie berjalan dengan percaya diri ke arah mobilnya, yang berarti juga ke arah pria tersebut. Hingga suara langkahnya perlahan menyadarkan pria itu untuk menoleh ke arahnya. Seketika keduanya menegang dalam situasi canggung, tapi Elsie yang ingin terlihat kuat, mencoba memulai pembicaraan. "Apa yang kau lakukan di sini?" tanyanya, padahal ia jelas tahu maksud kedatangan pria itu. Dia pasti sudah melihat yang terjadi lewat berita dan kini mungkin dia akan mencoba mempertanyakan keputusannya.Ternyata tebakannya salah. Dengan tangan terkepal di sisi tubuh, Alvan berbicara tegas padanya. "Putuskan pertunangan itu."Alvan tidak
Baca selengkapnya
Sang Empu Acara
Tidak seperti acara pertunangannya yang dulu, kali ini pertunangannya bersama dengan Christian jauh lebih megah. Semua kemegahan ini adalah ide dari Christian, dia ikut andil dalam persiapan pertunangan ini secara langsung. Mulai dari hal yang kecil dan sederhana seperti souvernir serta warna taplak meja, hingga yang penting seperti dekorasi dan urutan acara. Lalu bagaimana dengan Elsie? Elsie hanya perlu mengurus persoalan dirinya, seperti pakaian, sepatu, dan model rambut. Selain dari pada itu, Christian membebaskannya dari berbagai urusan persiapan. Ia hanya harus hadir di acara tersebut. Mengenai tamu yang datang, Christian menyarankan untuk mengundang tamu-tamu inti saja. Direktur dan pemegang saham, masih diperbolehkan untuk diundang. Namun untuk kenalan yang tidak terlalu dekat, Christian memberi saran agar mereka diundang di upacara pernikahan. Dengan senang hati Elsie menyetujui semua saran Christian. Mungkin lebih tepatnya, ia akan langsung berkat
Baca selengkapnya
Tawaran Di Dalam Cangkir Kertas
"Haah." Anna menghela napas panjang, selagi merebahkan diri di kursi sofa Direktur Elsie, lantaran situasi kacau yang sedang terjadi.Entah bagaimana, beberapa bulan terakhir masalah datang silih berganti dan semua itu dimulai begitu Alvan datang ke dalam kehidupan Direktur Elsie. Entah bagaimana, setelah dia datang, Anna tak henti-hentinya harus membersihkan setiap kekacauan yang ada. Anna seolah tenaga pembersih yang membersihkan sampah di sana sini dan lelah sendirian, meskipun bukan dirinya yang menyebabkan sampah tersebut. "Sampai kapan aku akan seperti ini?" gumamnya sambil menatap langit-langit ruangan dan memejamkan matanya."Kau ada di sini?" Dengan mata terpejam sekalipun, Anna bisa mengenali suara Direktur Eizel. Namun lantaran sangat lelah, ia tak berbiat untuk membuka mata dan menyambutnya."Ya. Aku ingin beristirahat sejenak karena sepanjang siang hingga malam ini, aku harus menghibungi semua orang dan dihubungi banyak pihak lantaran p
Baca selengkapnya
Penagih Hasil Sang Pengusaha Cinta
Malam itu, Eizel datang seorang diri ke lokasi yang di kirimkan Alvan lewat pesan. Lalu dari pintu toko serba ada, dia melihat Alvan yang sedang duduk memunggunginya dengan mie instan kemasan cup yang mengepul di meja depannya. Selagi memberinya waktu merenung yang lebih lama, Eizel mengambil satu cup mie instan dan meminta untuk dibuatkan sekaligus. Setelah selesai, Eizel baru mendekati Alvan yang masih menatap luar dengan kosong dan meletakkan mienya di atas meja."Kau datang?" tanyanya begitu terbangun dari lamunannya. "Ya." Eizel duduk di kursi yang ada di hadapannya dan meletakkan mie yang belum sepenuhnya jadi itu. "Kenapa justru kau yang terlihat murung? Seharusnya aku yang merasa begitu, karena akulah yang harus memperbaiki kesalahan yang kau buat selama pertunangan tadi. Aku cukup bersyukur jika harga saham perusahaan tidak meluncur ke titik rendah. Turun boleh, hanya angkanya jangan terlalu besar."Untung saja pria itu m
Baca selengkapnya
Akhir Dari Sebuah Penyesalan
Ini pertama kalinya Elsie bertemu dengan Christian seusai pertunangan yang menghebohkan itu. Dalam keheningan, mereka berdua berhadapan dengan makanan ada di depan mereka. Namun sayang sekali, keduanya tampak tak ingin menyantap apapun. Mereka hanya memandangi makanan mereka saja, seolah yang ada di hadapan mereka bukanlah makanan melainkan lukisan. "Senang melihatmu lagi." ujar Christian yang dari raut wajahnya terlihat bahwa ucapannya sangatlah berbeda dengan apa yang sebenarnya dia rasakan. "Maafkan aku." ucap Elsie untuk pertama kalinya sejak mereka bertemu. Ia sudah memikirkan apa kira-kira kata yang pantas, yang ia sampaikan pada pria itu dan setelah merenungkannya, hanya kata ini yang ia dapatkan. Meskipun ia meminta maaf secara tulus, ekspresi kesal yang ada di wajah pria itu tidak berubah. Dia terdiam dan menyantap makanannya. Baiklah, Elsie adalah pihak yang bersalah. Jadi dia tidak bisa menuntut pengampunan dari pria itu
Baca selengkapnya
Sekali Lagi Dan Terakhir Kalinya
Sesuai janjinya, Alvan akan mendatangi Elsie untuk menyatakan perasaannya untuk terakhir kalinya. Namun lantaran selama beberapa hari ini Elsie tidak datang ke kantornya, Eizel —selaku orang yang membantunya—, dia memberikan alamat rumah Elsie padanya.Ternyata lokasi rumah Elsie tidak jauh dari kantor, dan begitu sampai di sana, Alvan tidak melihat tempat tinggal Elsie sebagai sebuah rumah, melainkan sebuah istana. Sangat besar dan megah. Namun apakah wanita itu tidak kesepian, tinggal di rumah sebesar itu untuk dirinya.Setelah membunyikan bel berkali-kali dan tidak mendapat tanggapan, serta menyadari tidak adanya satu mobil kesukaan wanita itu di halaman parkirannya. Alvan pun mengerti kalau wanita itu kini sedang tidak ada di rumah.Jadi dengan sabar dan jantung berdebar, Alvan menunggu wanita itu di depan rumahnya yang ternyata memakan waktu yang cukup lama.Hingga perlahan hari menjadi semakin malam, dan ketika jam menunjukkan bahwa hari
Baca selengkapnya
Alur Kehidupan
Kenapa dari semua hal, peribahasa menggambarkan keterkejutan dengan 'sambaran petir'? Dulu Eizel sering mempertanyakannya. Namun pagi ini akhirnya ia pun tahu dengan sendirinya, betapa sangat mengejutkannya petir. Dari awal ke kantor, Eizel tidak mendapatkan firasat apapun. Hingga ketika ia hendak menyerahkan beberapa dokumen untuk di tinjau ulang oleh Elsie, ia merasa baru saja melihat adegan yang tidak pantas di ruangan wanita itu. Eizel melihat sepasang kekasih yang sedang menjalin asmara dengan berbicara manja satu sama lain. Ada kalanya Elsie mendadak mejaruk dan bersikap seolah akan mengakhiri hubungan, tapi dengan sikap yang sama kekanak-kanakannya, Alvan meredakan kekesalannya dan dua orang yang sedang kasmaran itu kembali mesra dengan berpelukan satu sama lain.Hingga karena ia berdiri mematung di depan pintu dalam jangka waktu yang cukup lama, pria dan wanita itu pun menyadari kehadirannya dan tersenyum lebar. "Selamat pagi."
Baca selengkapnya
Hampir Saja Kekasihku Menjadi Kekasih Orang Lain
"Kau sudah sampai kantor?" tanya Eizel pada Anna, setelah mereka berhasil masuk ke dalam kantor Direktur Eizel yang berdekatan dengan kantor direktur utama. "Kapan? Aku tidak melihat tasmu ketika datang ke kantor Elsie?""Sudah dari tadi." Anna tersenyum getir dan dia mengungkapkan fakta yang terjadi tadi pagi saat ia datang ke kantor. "Sebenarnya aku sudah sampai di kantor satu jam yang lalu."Mendengar kata satu jam, membuat Direktur Eizel mendelik tidak percaya. Namun memang begitulah faktanya, ia sama sekali tidak mengubah kebenaran yang ada. "Jika memang satu jam yang lalu, kenapa aku tidak melihatmu saat datang tadi? Bahkan aku tidak melihat tasmu di meja.""Itu, itu." Dengan terbata-bata Anna mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya tadi terjadi. "Saat aku datang, ternyata di dalam sudah ada Direktur Elsie dan Alvan di ruangan. Lalu karena tak ingin aku mengganggu mereka, Direktur Elsie menyuruhku untuk pergi berjalan-jalan selama beberapa menit. Jadi itul
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status