All Chapters of Dara Amara: Chapter 11 - Chapter 19
19 Chapters
Suasana Rumah
Rumah.Bagi semua orang,rumah adalah tempat terhangat didunia.Tempat pulang dari tualang panjang yang melelahkan.Rasa sedih akan terasa jika Salah seorang hilang atau bahkan berubah.Rumah, bagi Adara kecil adalah sebuah tempat yang dingin.Gadis kecil Adara selalu menunjukan Sifat dinginnya dirumah.Perkara hati,adara sangat menyayangi keluarganya. Namun,ada hal yang membuat adara berprinsip bahwa Kelyarga bahkan adalah orang yang paling dibencinya.Adara yang kala itu masij sekolah Dasar,selalu dimanjakan oleh orangtuanya.Semua barang-barang yang diinginkannya pasti akan didapatkannya.Namun,itu semua hanyalah bentuk rasa cinta dari orantuanya.Sedari kecil, Alnanta dan Lindisa begitu sibuk.Sebelum insiden penusukan wajah Lindisa, Rumah berlantai 2 itu begitu sunyi.Sepi dan hening.Kemanapun adara pergi adalah kebebasan yang tidak pernah dipertanyakan kedua orangtuanya.Adara yang saat itu dibuli habis-habisan dis
Read more
Gudang
Pernah ada yang menulis seperti ini,JIKA  SAJA MAMPU MENGAMPUNI ORANG YANG BERDOSA PADANYAMENGAPA ORANG ITU SENDIRI TIDAK MAMPU MENGAMPUNI KESALAHAN TEMANNYA?Dalam kitab orang percaya,Alkitab.Kita diajarkan untuk saling mengasihi dan saling memaafkan.Sebab Tuhan pernah berkata,jika ada yang menampar pipi kananmu,berikanlah juga pipi kirimu.Disini berarti bahwa,apapun kesalahan yang dibuat orang lain pada kita,seburuk apapun dampaknya pada hidup kita, kita harus tetap belajar ikhlas dan berusaha untuk memaafkannya.Adara pun seharusnya harus seperti itu.Harus melupakan semua kejadian,kejadian itu.Namun, adara tidak akan segampang itu melupakannya.Ditambah film-film psikopat yang ditontonnya, dirinya semakin menjadi-jadi.Hingga,tentu saja Adara menyiapkan betul-betul dengan detail aksinya ini.Disamping dia adalah seorang psikopat,Dia juga adalah seorang gadis dingin pendiam yang sangat mist
Read more
Gudang
Adara membuka undangan warna merah muda itu. Tidak lagi dia pedulikan apapun yang dilakukan Intan pada dirinya.Adara kecil yang penuh akan harapan,membaca isi undangan itu begitu bersemangat. Didalam pikirannya dia begitu bahagia semua orang sudah dapat menerima keberadaannya.Dan sudah menyukai dirinya.Tanpa Adara sadari, dia salah besar.Adara tersadar dari lamunannya. Melihat Intan sudah sadar. Airmata berjatuhan dari pelupuk mata sipitnya.Adara menatapa dingin ke arah Gadis itu.Menatapnya seolah Adara ingin sekali memainkan pisau ditubuh gadis itu.Adara menatap Intan dingin tanpa ekspresi.Intan masih menangis. Menangis dan sesekali memelototkan matanya.Sumpalan dimulut Intan membuat gadis itu tidak bisa dengan jelas berbicara.Namun,dari ekspresi dan gerakan mulut dapat dilihat bahwa gadis ini emosi dan ketakutan.Sekeliling kedua gadis ini dipenuhi berbagai banyak macam pisau.SeeeettSeeeeeetttAdara m
Read more
Lelaki yang pernah jatuh terlalu dalam
Andre zacky race begitulah nama yang diberikan kedua orangtua Andre.Andre tinggal seorang diri. Namun selalu berkecukupan. Baik itu makanan, pakian, maupun kasih sayang.Sejak kecil Adara hidup tanpa kasih sayang. Mengharapkan kasih sayang orangtuanya itu bukan berbentuk uang namun,murni kasih sayang orangtua pada anaknya. Karena hal itulah Adara melampiaskannya dengan masuk sebagai anggota di salah satu Club motor. Mencari uang sendiri. Dan mulai hidup layaknya orang mati. Tidak peduli lagi dan tidak merasakan bagaimana rasa Cinta itu sendiri.Kekayaan keduanya sama-sama tidak bisa dihitung. Sama-sama orang kaya namun, berbeda nasib.Andre hidup dengan banyaknya cinta yang diberikan seorang wanita yang dia panggil dengan sebutan 'Bunda'Ayah andre adalah seorang pemgusaha disalah satu pertambangan minyak terbesar diindonesia.Beberapa tahun yang lalu..."Pa kamu jangan egois gini? Lihat Andre!dia masih kecil tidak bisa dia tumbuh
Read more
Kencan pertama
Andre memarkirkan mobil silvernya kehalaman sebuah rumah bertingkat dua. Diperhatikannya  rumah itu begitu sepi. Sesepi hatinya beberapa tahun belakangan ini.Andre pernah dengan sangat begitu mencintai seseorang didalam hidupnya. Bahkan melebihi cintanya pada ibu. Begitu dalam terjatuh dalam rayuan manis. Lelaki ini tidak pernah sadar bahwa, sedalam-dalamnya kita mencintai seseorang. Pada saatnya, ada keadaan dimana orang yang begitu kita sayangi dan percaya tidak menutup kemungkinan akan menyakiti kita.Dan hal itu sudah menjadi hal yang tabu bagi Andre. Andre menaruh segala harapnya pada perempuan itu. Perempuan yang dengan sungguh lelaki ini percaya nyatanya hanya singgah dan meninggalkan luka yang begitu sakit.Hingga, lelaki ini harus menghabiskan malam-malam sepinya dengan meneguk berbotol-botol alkohol. Pergi bermain dengan banyak wanita. Lelaki ini memandang wanita sebagai barang yang bisa dibeli dan bisa dibuang kapan saja ketik
Read more
Korban kedua
Adara tengah duduk dibangku sebuah meja bar yang panjang.Seorang bartender tengah melayani pelanggan lainnya.Ketika tanpa sengaja, tangan dingin milik Adara bersentuhan dengan tangan berurat milik seorang pria tampan."Hai"Sapa pria itu berlaku seakan mereka dua orang yang akrab.Adara memasang wajah senyum licik miliknya. "Oh hai"Jawab Adara dengan lembut."Apa yang ingin kamu pesan?""Satu vodka dengan es batu""Dan apa yang sedang kamu minum, cantik?""Russo baltique vodka""Seperti mu. Liar dan memabukan!"Ucap pria ini mencubit dagu Adara.Bartender itu menuangkan vodka dari botolnya kemudian menaruhnya di mug aluminium dan mengocoknya bersamaan dengan es batu.Satu gelas vodka biru plus es batu tersaji manis digelas mini dihadapan Kedua orang itu."Mau?"
Read more
Angka Dua
Adara masih duduk manis menatap sepasang korbannya ini.Selepas tadi ia pergi membeli tiga gels kopi jauh diujung jalan. Dirinya sudah kembali kembali kesini. Ketempat menyeramkan ini. Tempat terbuang bagi orang-orang yang pantas dibuang dan diasingkan. Pria disebelah kiri terlihat lunglai lemas tak berdaya. Sementara wanita disebelahnya sudah tersandar lemah dikursi besi itu.Adara membuka plastik kopi itu.Berjalan kearah lemari tua dibelakang kedua orang ini, dan kembali duduk dihadapan mereka berdua. Tampak wajah teduh dan senyum manis dari wajah Adara.Adara menuangkan kopi plastik itu ke dalam gelas.Cairan pekat itu, memenuhi gelas.Mengisi kekosongan gelas itu. Adara menaruh dua gelas kopi itu dihadapan Intan dan juga pria Asing itu. Ahh Adara menyeruput kopi panas itu sedikit. Masih menatap kedua orang ini dengan wajah yang biasa-biasa s
Read more
Pantai Nirwana
"Apa keinginanmu?"Ucap Andre tiba-tiba ketika matahari mulai menurun kala itu.Adara masih diam. Menatap Garis pantai. Serta sinar cahaya matahari dari ujung pantai mengarah  ke matahari."Hei"Andre mencubit pipi Adara.Adara meringis pelan. Seakan merasa risih dengan kelakuan nakal tangan Lelaki disebelahnya ini."Apa keinginanmu?""Aku hanya ingin bahagia"Ucap Adara masih menatap sinar itu. Matanya teduh."Apa sekarang kamu sedang tidak bahagia?"Tanya Andre sekali lagi"Tidak, tapi kurasa bahagia enggan bersamaku""Mengapa seperti itu?""Ahh sudahlah!""Lagipula, mengapa kamu ingin tau?"Adara berbalik menatap Andre. Mereka bertatapan. Kedua matanya saling brtabrakan."Awww""Ada apa denganmu?"Tanya Adara dengan wajah datar."Sakit""Oh""
Read more
Malaikat kecil
"Apa!" "Kamu sungguh menakutiku! "Jangan mengikutiku!" "Kak, aku haus" "Aku bukan penjagamu!" "Kak, aku belum makan dari kemarin. "Bukan urusan saya!" Wanita itu berjalan pergi meninggalkan seorang anak kecil berbaju lusuh itu.Anak itu memeluk lututnya.Hidup sendirian dikota besar mumgkin membuat anak kecil itu, menjadi kelaparan dan terlantar.Dari belakang, seorang pengemudi ojek online membunyikan bel motornya berulang-ulang kali.Anak ini masih memeluk lututnya erat. Belum menyadari bunyi bel motor yang berulang-ulang ini. Hingga dengan tanpa mempedulikan anak ini, sipengendara dengan nekat menabrak anak ini. Tanpa memmikirkan keselamatan anak ini, simpengemudi ojek online itu menjalankan motornya kencang. "Awas!" Teriak gadis kecil dari ujung jalan.
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status