Semua Bab Sugar Daddy I Love You: Bab 71 - Bab 80
88 Bab
Chapter 71 (After Married : Aku pikir ini akan mudah)
*Ini karena cinta, bukan karena egois*~Apa salahnya cinta yang aku rasakan? apa salahnya aku menyayangi dan mencintai Ayah tiriku sendiri? dan apa salahnya aku menikah dengannya. toh kami sama-sama cinta. dia mencintaiku dan aku mencintainya. apa yang aku lakukan ini adalah dosa? apa aku egois? Lalu bagaimana dengan kalian yang selama ini yang merasa diri kalian paling suci.kalian menatapku seolah-olah aku manusia paling kotor yang ada di dunia ini, padahal jika aku bisa aku mampu membongkar kelakuan anak-anak kalian selama ini di luaran sana. Bahkan tak lebih murah dari seekor anjing betina yang menjajakan kenikmatannya pada anjing jantan yang siap menantinya. Lalu kenapa denganku kalian lakukan hal seperti ini sekarang? Kenapa kalian para orang tua merasa paling suci? aku sudah mengakui kesalahanku, Jujur aku sendiri tahu merebut Ayahku dari ibuku adalah hal yang paling buruk, tapi yang di sini berbicara bukanlah egoku tapi cinta. aku mencintai Ayahku dan dia juga mencintaiku.
Baca selengkapnya
Chapter 72 ( After Maried - Awal Mula Rasa Sakit)
Pagi ini Clara terbangun dengan kondisi tubuh yang tak mengenakan apapun sama sekali. Ia seperti terbangun dari mimpi indah, mengingat semalam betapa panasnya ia bermain dengan suaminya, Mark.Clara menggeliatkan tubuhnya. Ia melirik ke sebelah, namun tak ada siapa-siapa. Dengan cepat ia duduk dan melirik ke samping lalu ke arah kamar mandi.Ia menyibak selimut tebal yang menutupi tubuh telanjangnya lalu meraih handuk yang semalam ia pakai setelah mandi lalu melilitkan di tubuhnya.Clara berjalan menuju kamar mandi dan membuka pintu kamar mandi tersebut, namun tak ada siapa-siapa. Bahkan lantainya pun kering seperti tak dipakai oleh siapapun."Kemana Mark pergi?" gumamnya.Dengan cepat Clara masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan diri. Ia harus mandi sebelum turun, karena tubuhnya sangat kentara dengan aroma bercinta. Bahkan bagian bawahnya masih lengket karena cairan cinta Mark yang semalam suaminya itu lepaskan.Ia tak ingin berlama-lama. Hanya sebentar saja, setelahnya ia lang
Baca selengkapnya
Chapter 73 (After Merried : strategi gairah cinta)
Clara turun ke lantai bawah rumah keluarga suaminya. Ingin rasanya kembali ia menangis, namun air matanya sengaja ia tahan karena tentu saja akan menimbulkan kecurigaan. Semalam ia baru saja bercinta panas dengan suaminya, namun pagi ini, ia mendapati Mark juga melepas benihnya pada wanita lain. Ini sama persis. Sama persis dengan yang terjadi padanya, ibunya dan Mark dulu. Entah ini hukuman dari Tuhan untuknya. Ia pun tak tahu. Jika ini hukuman, ia tak akan pernah mau kalah dengan hukuman itu. Ia tak akan menjadi wanita sebodoh ibunya, memilih menyakiti keluarga demi orang yang dicintai.Ia tak sebodoh itu.Ada cara yang bisa dilakukan untuk menikmati luka ini. Luka dalam rumah tangganya yang baru seumur jagung sudah bermasalah.Clara sampai di tangga bawah, saat sampai di dapur, ia bertemu dengan Jessie yang saat itu sedang minum. Wanita itu nampak gugup saat bertemu dengan Clara."Hai." sapa Jessie padanya.Clara tersenyum lalu menyapa Jessie balik. "Kau sudah sarapan?" tanya Cl
Baca selengkapnya
Chapter 74 (After Married : Jangan rebut dia dariku)
Siang itu, perusahaan Mark tampak ramai karena semua staff yang ada di dalamnya baru saja keluar dari ruangan untuk makan siang. Seperti biasanya, Kantin menjadi tempat favorit mereka untuk sekedar melepas kepenatan dari setengah hari kerja mereka dan menyiapkan diri untuk menjalani aktifitas kembali setelah jam makan siang selesai.Berbeda dengan para karyawan, sang bos besar justru masih berkutat dengan pekerjaannya yang masih menumpuk di meja kerjanya.Saat asik bermain dengan berkas-berkasnya, Mark dikejutkan dengan suara ketukan pintu. Awalnya ia kesal, namun setelahnya ia justru dibuat terkejut dengan kemunculan Jessie di sana."Jessie?" ucap Mark yang bingung.Wanita itu masuk ke dalam dan kembali menutup pintu lalu menguncinya.Mark menatap Jessie dalam. Wanita itu berjalan ke arahnya sambil berlenggak-lenggok memamerkan betapa sintalnya tubuhnya."Jangan kerja terus." Jessie duduk di atas meja Mark tepat di depan Mark. Ia membereskan semua berkas tersebut dan menyimpannya ke
Baca selengkapnya
Chapter 75 ( Desahan Penghianatan)
Clara kembali merapikan kotak bekal makan siang yang tadi ia bawakan untuk Mark. Isinya sudah dilahap oleh suaminya itu. Walaupun tak ia cuci, namun ia menyimpannya kembali dengan rapi dan akan mencucinya nanti saat ia sampai di rumah."Haaah. Kenyang." ucap Mark sambil memukul perutnya yang memang sudah kekenyangan. "Sepertinya aku akan gemuk sebentar lagi.""Kau bisa olah raga sayang.""Tapi aku tak terlalu tertarik sekarang dengan olah raga di luar. Lebih menarik olah raga di kamar. Keringatku keluar dan itu sangat nikmat."Blusshh.Clara merasakan pipinya memanas. Ia yakin saat ini wajahnya sedang merah padam karena malu.Ia sangat paham maksud ucapan suaminya, dan jujur, ia juga suka hal yang seperti itu.Di mana, ia dan Mark saling memacu hentakan untuk mencari kenikmatan. Desahan yang saling bersautan membuat kenikmatan itu semakin menjadi dan pelepasan yang sungguh menggetarkan. Dan berakhir dengan keringat bercucuran.Sungguh olah raga yang nikmat. Mungkin tak ada yang bisa
Baca selengkapnya
Chapter 76
Mark baru saja kembali ke rumahnya. Rumah?Ya. Rumah. Tempat di mana ia dan istrinya tinggal. Haaah. Bicara soal istri. Ia sendiri mendadak bingung. Kenapa ia bisa berada di rumah itu dengan Clara. Ia mencintai Clara, bukan? Lalu apa yang ia bingungkan?.Clara adalah istrinya. Seorang istri yang ia dapat dengan cara yang tak wajar.Menjadikan ibunya Clara seorang janda dan ia menikahi anak dari janda tersebut.Gila. Sungguh gila. Apalagi respon keluarganya yang tak menyukai Clara sama sekali.Sebenarnya bukan hak keluarganya juga untuk ikut campur dengan rumah tangganya. Tapi karena ucapan yang ia dengar sana sini, apalagi setelah Jessie kembali ke hadapannya, semua mendadak buyar.Lihat saja sekarang, ia lebih memilih menyentuh mantannya itu dari pada menghabiskan malam yang panjang dan panas bersama istrinya di rumah megah yang ia punya ini.Lagi-lagi Mark menghela nafas panjang. Ia melirik penampilannya yang rapi.Sebelum kembali ke rumah, ia sudah mandi dan membereskan dirinya
Baca selengkapnya
Chapter 77
Langit di kota Jakarta tak terlalu cerah siang itu. Bisa dikatakan mendung dan sepertinya akan turun hujan. Indra berdiri di hadapan kaca besar yang terpasang sebagai pengganti dinding di kantornya.Ia menatap ke luar jendela kaca tersebut, menatap pemandangan kota Jakarta yang tak lepas dari gedung-gedung tinggi.Ia menatap gelisah ke arah luar. Isi kepalanya selalu berputar soal anaknya. Sembari terus menunggu orang yang ada di belakangnya berbicara."Tapi Clara belum menceritakan semua padaku. Apa anakku itu tak tahu?" tanya Indra pada pria berpakaian santai tersebut."Saya belum mencari tahu sampai sejauh itu, Pak. Tapi yang jelas, ini data paling akurat yang saya dapatkan. Menantu anda jelas-jelas berselingkuh dengan mantan kekasihnya dulu." ucap pria itu kembali.Indra menatap tajam lurus ke depan.Ia pikir Mark adalah pria baik. Tapi ia salah. Namun kenapa sampai sekarang anaknya itu tak menceritakan ini padanya? Apa Clara belum mengetahui kebusukan suaminya?.Untung ia tak me
Baca selengkapnya
Chapter 78
Malam sudah semakin larut, namun Clara belum juga bisa tidur. Ia masih sibuk mencari posisi ternyamannya dan sampai saat ini belum juga ia temukan. Ia menghadapkan tubuhnya pada Mark yang sudah tertidur nyenyak sejak tadi. Ia menatap Mark sendu. Ada titik di hatinya yang tak bisa menerima kejadian tadi saat Jessie memeluk suaminya.Entah apa tujuan Jessie datang ke rumahnya dan kenapa mereka berpelukan. Ia pikir Mark tak akan tega membawa Jessie sampai sejauh ini. Namun ia salah, Mark justru sampai mendatangkan Jessie ke rumah.Ingin ia menanyakan pada Mark, tapi kenapa ia begitu lemah soal ini. Kenapa rasa takut jauh lebih dalam sekarang. Ia takut Mark akan meninggalkannya dan tak mau bertemu dengannya lagi.Ia tak ingin itu terjadi. Pasalnya, hanya Mark yang ia punya di sini. Tinggal di Amerika membuatnya banyak belajar tentang kehidupan para bule. Namun apa soal bercinta dengan suami orang itu juga sebuah hal biasa?Ia rasa tidak begitu. Ia rasa semuanya akan sama jika urusan sua
Baca selengkapnya
Chapter 79
"Clara?" Clara memutar tubuhnya ke belakang sambil duduk. Ia menatap sedikit lama pria yang memanggilnya sampai akhirnya ia sadar siapa pria tersebut."Harry? Harry, kau di Amerika?" Clara berdiri dari duduknya dan langsung menghampiri Harry dan memeluk pria tersebut. "Kau tahu? Aku merindukanmu." ucapnya.Harry menatap Clara dengan tatapan dalam. Dalam benaknya mengatakan, tak biasanya Clara memeluknya seperti ini, apalagi kata rindu yang Clara ucapkan."Kau baik-baik saja?" tanya Harry. Pria itu menatap Geri yang duduk di kursi. Pria itu juga sama sedang menatap Harry."Siapa dia?" tanya Harry sambil menunjuk Geri dengan wajahnya.Clara melirik ke arah Geri, "Namanya Geri. Dia sahabatnya Mark." Harry menyipit menatap Clara, "Kau tak berselingkuh kan?" tuduh Harry.Clara langsung menggeleng, "Aku tak segila itu Harry. Justru Mark yang berselingkuh dariku." Clara berbicara dalam hatinya.Ia tak mau Harry tahu masalah keluarganya saat ini. Ia tak mau Harry marah pada Mark. Ia masih i
Baca selengkapnya
Chapter 80
"Aku menghubungimu semalam." Jessie membuka pembicaraan saat ia sedang duduk santai di sofa ruang kerja Mark.Mendengar itu, Mark yang tadi fokus dengan pekerjaannya seketika menghentikan kegiatan itu."Kau apa?" tanya Mark."Semalam aku menghubungi ponselmu dan yang mengangkat adalah istrimu." ucap Jessie santai saat mengulang kalimatnya tadi.Mark menatap Jessie marah. Ia berdiri dari duduknya dan langsung menghampiri Jessie. "Sudah kukatakan padamu jangan menghubungiku lebih dulu!" bentak Mark membuat Jessie terkejut."Kau membentakku karena ini?""Kau keras kepala Jessie! Aku sudah peringatkan!""Mark! Kau tak tahu betapa aku rindu?"Mark berdecih, "Rindu? Kau bilang rindu? Kau merusak semuanya. Sekarang, sekarang Clara sudah tahu hubungan kita, dia pasti akan curiga." Mark mengusap wajahnya kasar. Ia tak tahu apa yang setelah ini akan terjadi. Pantas saja Clara pagi tadi bersikap aneh dengannya. Jessie berdiri dari duduknya dan berjalan mendekati Mark sembari tersenyum licik. I
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
DMCA.com Protection Status