Semua Bab I'm My Sister's Replacement Bride: Bab 71 - Bab 80
108 Bab
Ranjang Yang Bergoyang
Setelah mobil mereka menjauh Kenandra masuk ke kamar dimana tempat istrinya berada. Dilihatnya gadis yang kini sedang tertidur lelap disebuah ranjang usang yang sudah reyot bila didudukinya dengan kasur yang ber tambal membuatnya merasa iba dengan selimut tipis yang setengah menutup tubuh gadis yang merupakan istrinya itu. Yang selama beberapa bulan ini berhasil memporak-porandakan sebagian dari hidupnya. Yang membuat ia kehilangan semangat kerja dan kehidupan seperti biasa. Dan ini adalah hal pertama yang sungguh ia rasakan dari dalam lubuk hatinya yaitu terlalu rindu. Selalu merindukan suara cempreng gadis itu, Rindu ingin setiap saat berdebat dengan gadis itu dan yang jelas ia juga merindukan bau tubuh istrinya.Diperhatikan nya wajah istrinya yang saat ini tidur meringkuk memeluk guling dikecup nya pucuk kepada istrinya dengan penuh kasih sayang. Gadis yang selama beberapa bulan ini yang membuatnya frustasi kini telah berhasil ia temukan. Diedarkan nya pandangannya ke selu
Baca selengkapnya
Aku Mencintaimu
Amera menerobos keluar dari pintu bagian belakang, tidak ditemuinya Maura dan bibi Yansen di rumah itu. Ia masih bingung kenapa pria itu bisa menemukannya dan itu hal yang mustahil tidak ada siapapun yang mengenal dan mengetahui seluk beluk tentang dirinya kecuali Maura dan bibi yansen."Apa mereka yang mengkhianati ku? banyak sekali hal yang mungkin terjadi tapi tidak dengan menyerahkan anakku ini untuk keluarga mereka." Aku harus kuat lari dari sini, terus disusurinya jalanan yang terjal menaiki perbukitan yang disekitarnya adalah perkebunan stroberi itu."Berhenti!" Sebuah tangan kokoh berhasil mendarat di pundaknya dan hanya dengan satu tarikan saja tubuh mungil itu sudah mendarat di dada bidang seorang pria tampan yang tidak lain adalah suaminya."Namun gadis itu masih terus meronta."Cukup Mera dengan terus berlari dariku itu hanya akan membahayakan bayi kita."Berhenti lah sayang ku mohon,"bujuk pria itu memohon." Biarkan aku pergi sa
Baca selengkapnya
Bibir Manismu
flashbackPesta ulang tahun putri sulung keluarga atmaja sangat meriah dihadiri banyak anak-anak orang penting dan terpandang di sana lagu selamat ulang tahun pun dinyanyikan diiringi seorang pianis terkenal yang menjadi guru Shena Yulia Atmaja putri pertama keluarga atmaja yang berulang tahun.Happy birthday shenahappy birthday shenasyair lagu itu terus dinyanyikan oleh anak-anak dengan riang gembira.Yansen dan Elena nampak tertawa bersama  setelah seharian menyibukkan diri untuk membuat pesta kejutan untuk keponakan akhirnya lelah itu terbayarkan dengan sangat bahagia.Elena nampak memeluk Yansen dan berterima kasih karena mau membantunya. Namun pikiran nya tetap gelisah karena suaminya hingga pengunjung acara tapi belum datang. Akhir-akhir ini Danu memang teramat sibuk dan ada banyak masalah namun Elena berharap suaminya menepati janjinya kepada putrinya."Sudahlah kakak, pasti kakak ipar dalam perjalanan pulang," ucap Yansen menenangkan sang
Baca selengkapnya
Kesalahan Yang Indah
Waktu menunjukkan tengah malam acara pesta ulang tahun putri sulung nya telah usai dan semua berjalan dengan lancar karena sudah capek Elena berpamitan menuju kamarnya yang terlebih dahulu menyusul shena yang dari tadi merengek minta dibukakan semua hadiah miliknya. Namun setelah masuk ke kamar putri sulung nya itu,dilihatnya gadis kecil itu sudah terlelap dengan boneka panda warna pink dalam pelukan dan akhirnya Elena ikut merebahkan tubuhnya tidur di samping putri sulungnya itu, tubuh Elena sudah terasa sangat lelah karena seharian mempersiapkan pesta ulang tahun putri nya.Sedangkan suaminya sampai larut malam masih belum pulang, dilihatnya jam dinding menunjukan angka dua belas malam, tidak biasanya suaminya pulang sampai larut malam, karena terlalu lelah Elena tertidur dikamar Shena gadis kecil nya.Sedangkan Danu masih bersenda gurau dengan temen-temannya dalam sebuah klub malam, beberapa botol minuman habis ia tengguk yang hampir membuatnya linglung tidak sadarkan
Baca selengkapnya
Permintaan Maaf
Danu menatap nanar kenyataan dihadapannya wajahnya tertunduk lesu dengan kepala yang berdenyut dan tubuh yang gemetar."Yansen ini adalah kesalahan," ucap pria itu lemah dan tertunduk lesu di lantai dengan tanpa sehelai benang pun ditubuhnya sedang kan gadis itu masih menangis tersedu-sedu menutup seluruh tubuhnya menyembunyikan tubuhnya di dalam selimut tebal itu"Yansen kenapa kamu membiarkannya terjadi? tanya pria itu lagi penuh penyesalan."Apa kakak memberiku kesempatan untuk itu?" ucap gadis itu parau dengan bibirnya yang bergetar menahan gejolak emosinya."Yansen maafkan aku," ucap pria itu memohon kepada Yansen."Kak keluarlah! sebelum kak Elena melihatmu disini," ucap gadis itu masih menangis menyembunyikan rasa sakitnya.Danu segera memakai pakaian nya dan pergi dari kamar itu. Ia masih tidak percaya dengan apa yang ia lakukan pada adik iparnya itu.Malam itu menjadi malam yang panjang dan sulit bagi yansen juga Danu. Kehidupan yansen berubah total set
Baca selengkapnya
Perhatian Yang Berlebihan
Kamar itu nampak dihias sedemikian rupa layaknya kamar pengantin baru."Tuan tidak seharusnya kau lakukan penyambutan berlebihan seperti ini," ucap gadis itu tersipu malu."Apa kamu tidak menyukainya," tanya Kenan dengan lembut dan merebahkan istrinya di atas ranjang yang telah di hias bunga mawar merah seperti layak nya kamar pengantin. "Ini bukan lagi malam pertama kita tuan," ucap Mera dengan wajahnya yang kini merona."Bagiku setiap malam ku bersamamu adalah hal terindah," ucap pria itu dengan tersenyum dan mendaratkan bibirnya di puncak kepala istrinya."Panggil aku sayang, aku ini suamimu,"ucap Kenan lembut dan menciumi punggung tangan istrinya sekali lagi, seperti ia enggan untuk melepasnya lagi." Baiklah sayang, apakah tidak kau biarkan istrimu ini untuk istirahat barang sebentar saja, aku sangat lelah dengan sambil mengelus perutnya yang kini sedikit membuncit."Maafkan aku sampai lupa, aku terlalu bahagia karena kamu mau menerima
Baca selengkapnya
Konspirasi
Disebuah rumah sakit di negara A, Dirga nampak mondar mandir didepan ruang operasi  tranplantasi kornea mata untuk Shena wanita yang selama ini menjadi obsesi cintanya, sedangkan Danu terduduk lesu di kursi tunggu dan asistennya yang masih setia menemaninya. Operasi itu sudah berjalan sekitar satu jam dan masih butuh satu jam lagi untuk mengetahui berhasil atau tidaknya operasi tersebut. Keadaan nampak sunyi hanya terdengar langkah kaki Dirga yang dari tadi mondar mandir tidak tenang.TingNampak sebuah pesan masuk pada ponsel Dirga, namun Dirga mengacuhkannya dan sekali lagi ponsel itu berbunyi dan sekarang nada panggilan yang masuk, dilihatnya siapa yang mengirim pesan dan yang kini meneleponnya ternyata adalah bosnya."Halo bos? sapa Dirga sopan."Kenapa lama sekali mengangkatnya? maaf bos saya menunggui ipar anda operasi saat ini ucap Dirga perlahan yang takut terdengar oleh Danu yang masih menunggu di kursi tunggu ruang operasi." Pastikan setela
Baca selengkapnya
Jatah Untuk Malam ini
Hari ini seharian kenandra  tidak mau berangkat kekantor setelah Mera kembali dari mode kaburnya pria itu belum sekali pun bekerja di kantor ia terus meminta Rudy membawa berkas kerjanya ke rumah, sekarang rumah adalah kantor kedua Kenandra. Mera mulai bosan dengan ulah suaminya yang terus bergelayut manja dan bermalas-malasan dirumahnya yang terus mengganggu kegiatan Mera dan bahkan rengekan suaminya yang pengen menjenguk baby-nya masih terus berdengung seperti seekor nyamuk yang mengincar mangsanya. Mengikuti kemanapun induknya melangkah pergi. "Sayang kenapa tidak bekerja di kantor? omel Amera di pagi hari yang mulai lelah dengan sikap suaminya yang mulai menggila."Sayang uangku takkan pernah habis walaupun aku setahun tidak bekerja biarkan aku menjagamu disini ," Ucap Kenandra memberi alasan dengan pura-pura membaca surat kabar dengan model terbalik gaya baru padahal dari tadi matanya tidak berkedip melihat tampilan istrinya yang merias wajah
Baca selengkapnya
Sengsara
Prang...Pecahan gelas kaca itu bertaburan dilantai, dengan mimik wajah ketakutan gadis itu berusaha merapikannya, namun sebuah tangan kekar dengan cepat meraih jari jemari yang kini mulai meneteskan darah segar itu."Sayang apa yang telah kamu lakukan? biarkan pelayan yang membersihkannya. Butiran bening jatuh tak terhalang di pipi mulus gadis cantik itu."Sekarang aku tak berguna lagi," ucap gadis itu dengan berderai air mata. Matanya yang sayu dan cekung dengan guratan hitam melingkar disisinya menunjukkan adanya kesedihan yang mendalam dalam dirinya, tubuh ramping yang kini tak terurus namun kecantikan diwajahnya tak sepenuhnya pudar."Beristirahat lah sayang," perintah pria itu lembut dan mengambil kotak pertolongan pertama untuk mengobati tangan yang terluka milik gadis itu. Pria itu dengan penuh kelembutan mengobati goresan luka yang terkena serpihan kaca pada jari tangan wanita yang selama ini sangat dicintainya. Ia takkan berpaling wanita itu adalah
Baca selengkapnya
Hadiah Terindah
Sore hari tepat pukul empat sore Kenan sudah mulai kesal menggebrak-gebrak meja kedua karyawan nya padahal sejak dari masuk keruangan itu kedua karyawannya lah yang bekerja sedangkan dirinya sibuk tersenyum sendiri dengan khayalannya seperti orang gila."Kenan lama-lama aku juga kesal melihat tingkah gila mu itu." ucap Rudy kehilangan kesabaran sedang kan Rita tidak berani berkutik karena baru saja ia masuk dirinya sudah mendapatkan ultimatum terlebih dulu karena berani centil dihadapan bos tapi tetap ia memilih mendukung Rudy dan ikut membenarkan ucapannya."Beraninya kamu bersikap lancang terhadapku," ucap Kenan menoleh kearah Rudy sahabat sejak kecil sekaligus asisten nya itu."Ini bukan jam kerja lagi jadi tidak ada aturan lagi untuk bersikap formal ucap Rudy datar dan ingin segera membereskan pekerjaan yang sama sekali tak tersentuh oleh tangan bosnya itu dan beranjak ingin pergi dari ruangan itu." Heh mau kemana kalian!"tanya Kenan yang nampak tidak te
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status