Tous les chapitres de : Chapitre 81 - Chapitre 90
108
Harum Tubuhmu
Setelah malam ini tidak ada lagi kecanggungan diantara mereka berdua. Mera bangun dengan wajah berseri nampak senyuman disudut bibirnya sedangkan suaminya masih tertidur pulas karena pertempuran semalam. Mera segara membereskan pakaian yang berserakan menaruhnya di keranjang pakaian kotor dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Dilihat nya pantulan tubuhnya di cermin dan ini adalah kedua kalinya ia melihat dirinya dengan keadaan yang sama tubuhnya memiliki banyak sekali tanda kepemilikan dari suaminya lain dengan yang dulu ia merasa jijik dengan semua tanda itu namun sekarang dirinya sangat menyukainya apalagi dengan perut yang mulai sedikit membuncit menambah kesan yang seksi."Sayang." Tiba-tiba Kenadra masuk karena kamar mandi tidak di kunci dari dalam pria itu dengan mudah masuk dan memeluk tubuh mungil istrinya mengelus perut buncit yang nampak seksi."Sayang kamu seksi sekali, aku suka," dicium nya puncak kepala istrinya yang basah karena guyura
Read More
Kenyataan Pahit
Gilang.... ! jeritan gadis itu nyaring terdengar menggema dalam ruangan itu bersamaan dengan dua suara tembakan yang tepat mengenai jantung korban, darah segar dengan deras mengalir memancar menodai gaun putih milik gadis itu. Hingga hilanglah keseimbangan nya tangan kekar dengan sigap meraih tubuh gadis itu."Pembunuh."cicit gadis itu dengan berderai air mata dan jatuh terkulai dalam pelukan pria itu. Sedangkan pria itu memandang sinis pada tubuh korbannya."Bereskan!" perintah pria itu dan menggendong gadis dihadapannya dengan ala bridal style meninggalkan ruangan berdarah itu.***"Perban di mata nona sudah bisa dibuka," kata seorang dokter yang dengan teliti dan berhati-hati membuka perban yang menutup mata indah milik seorang gadis dengan perlahan. Setelah perban putih itu terbuka matanya yang indah dengan bulu mata lentik nampak beberapa kali berkedip dan senyuman kepuasan nampak tersungging disudut bibirnya   semua nampak terang dan jelas jauh dengan
Read More
Satu Keluarga
Ayah, aku sudah kembali gadis itu memeluk tubuh renta yang kini duduk di kursi roda itu. Pria tua itu tersenyum dengan meneteskan air mata bahagia di pipinya."Ayah jangan menangis, aku sudah sembuh Sekarang dan semua akan kembali baik-baik saja seperti semula," ucap gadis itu menenangkan. Putri sulungnya kini sudah dewasa dan telah menikah pantas Danu menangis karena putrinya satu-persatu meninggal kan rumahnya."Gadis itu mengusap air mata ayahnya dengan lembut dan mendorong Kursi roda itu masuk kedalam rumah dan didampingi oleh suaminya.Didepan pintu gerbang mobil Alphard berwarna hitam nampak masuk ke halaman rumah itu dan menghentikan langkah Shena dan juga ayahnya. Wanita pemilik mobil itu keluar dan nampak tersenyum dengan pria tampan yang nampak menggenggam erat tangan gadis itu tak membiarkan nya lari begitu saja ia sangat takut terjadi hal buruk menimpa anak dan istri nya karena dokter sudah berpesan bahwa kandungan istrinya sangat lemah wanita itu ta
Read More
Ketiga Pria Tampan
Perasaan cinta adalah sesuatu yang menakjubkan,tidak perlu mengambilnya dari seseorang untuk memberikannya kepada orang lain, sudah memilikinya itu lebih dari cukup untuk diberikan kepada orang lain. Seseorang dicintai karena ia berhak untuk dicintai. Tak ada alasan yang dibutuhkan untuk mencintai seseorang.Pagi yang cerah, secerah hati yang kini berbunga-bunga karena cinta yang mengubah segalanya sehingga hidup lebih terasa berwarna. Pria muda gagah tampan dan kaya dengan kepribadian yang tegas juga merupakan anak konglomerat negara ini, itu lah predikat yang diberikan kepada seorang Kenandra Hutama Wijaya pewaris tunggal perusahaan properti terbesar seperti Central Group yang menaungi banyak perusahaan lain dibawahnya.Pria muda yang terkenal kejam dan juga angkuh, predikat itu seketika luntur dengan perubahan dirinya hari ini wajah yang cerah dan berseri dengan secercah senyum disudut bibirnya menjadi menarik perhatian bagi siapapun yang melihatnya. Perubahan yang cu
Read More
Masa Lalu
Di sudut lain seorang pria paruh baya sudah siap menerima segala kenyataan pahit yang akan menimpa hidupnya dengan pasrah pria ini mengakui segala kesalahan nya menjadi seorang penjahat merenggut paksa kebahagiaan orang lain yang ia lakukan puluhan tahun yang lalu bukan berarti ia dengan mudah melupakan rasa bersalah itu. Bayangan kesakitan yang gadis itu alami selalu hadir turut menghantui dalam hidup nya.Hari ini dimana dirinya telah menyerah dan pasrah ingin mengakhiri semua kesalahan dengan satu kata maaf."Maafkan aku," Ucap pria itu lirih menundukkan kepalanya dan berlutut di kaki seorang wanita yang usianya kini tak muda lagi. Tatapan mata wanita itu sulit diartikan selama puluhan tahun ia memendam semua rasa sakitnya dan semua penghinaan itu sendiri, hanya dengan ucapan sekali maaf bagi pria itu semua tidak semudah itu akan selesai."Maaf, apa semudah itu meminta maaf bagi anda?" wanita itu kembali bertanya, sikapnya yang dingin menunjukkan bahwa semuanya
Read More
Penjelasan
Kakak ini semua tidak seperti yang kakak lihat, "Ucap Yansen terbata-bata, namun pria itu dengan sangat lihai memainkan perannya seolah dirinya seperti sedang diperas oleh wanita yang kini meminta ampunan kepada istrinya."Sayang jelaskan semuanya padaku, apa yang kalian lakukan disini?" Sentak Elena dengan kemarahan meminta penjelasan walaupun sebenarnya ia sudah mendengar semua yang ingin didengar nya namun ia tetap butuh penjelasan."Sayang tenang kan dirimu," ucap pria itu dengan senyum licik yang sedikit mengembang disudut bibirnya dan berusaha menenangkan istrinya. Elena terduduk lemas dengan yansen yang masih menangis dihadapannya."Jelaskan! Elena masih menuntut penjelasan dari mereka berdua."Kakak, ucap Yansen berat dengan menghela nafasnya panjang ia siap untuk mengatakan semua sejujurnya, tatapan tajam kakak iparnya tidak ia hiraukan lagi."Cukup Yansen jangan membuat drama menyedihkan lagi pria itu sudah membusuk di penjara  tidak perlu k
Read More
Aku Inginkan
Sinar matahari pagi menerobos melalui cela jendela sinarnya yang hangat dan menyilaukan mata mengusik dua sejoli yang kini sedang dimabuk cinta. "Selamat pagi sayang," seulas senyum manis menghiasi indahnya pagi. Sedangkan mata dengan bulu matanya yang lentik dan  terlihat indah itu masih enggan untuk terbuka. "Sayang aku masih lelah," kata wanita itu masih enggan untuk membuka kelopak matanya yang indah. Cup... satu kecupan berhasil mendarat di bibir ranum warna pink muda yang terlihat sangat sensual dan menggoda. "Pergilah sayang, aku lelah!" rengek gadis itu terdengar sangat manja, sedangkan pria yang kini berada disampingnya tersenyum simpul ada kepuasan tersendiri di hatinya. Wanita pujaan hatinya kini kembali terlelap dengan tubuh tanpa sehelai benang napak terlihat polos dan menggoda, sehingga pria itu masih enggan untuk beranjak pergi ia masing senang memeluk dan mereguk kehangatan bersama gadis dalam pelukannya. "Sayang,
Read More
Berkunjung Ke rumah Amera.
I love you,"ucap pria itu membelai rambut istrinya penuh kasih sayang, menunggu jawaban balasan dari wanita yang kini tersenyum lembut padanya."Aku lelah ingin istirahat dulu sayang."Aku akan buat kan teh hangat untuk mu?"Hee em aku tunggu teh ku diruang kerja ku."ucap pria itu sedikit kecewa karena harus mendengar jawaban yang tidak ia ingin dengarkan. Sedangkan gadis itu sudah pergi menuju dapur dengan piyama tipis yang membalut tubuhnya.Saat ini mereka tinggal di apartemen Dirga yang memang tidak memiliki pelayan satupun di rumah itu. Dirga tipe pria yang lebih suka hidup sendiri ia tidak suka dengan adanya pelayan akan menganggu privasi dan kebebasan hidup yang dilakoninya.Shena menuju dapur dan mulai merebus air untuk membuat teh dilihatnya persediaan makanan di kulkas sudah mulai habis  tinggal air putih saja yang berderet rapi di dalam kulkas itu. Sedangkan Dirga membersihkan tubuh kedua kalinya dikamar mandi dan segera ke ruang kerja un
Read More
Hampir Jatuh
Mera sangat senang melihat kedua orang yang selama ini selalu bermusuhan sekarang sudah bersatu. Kedua orang yang juga sangat berarti dalam hidupnya. Kedua kakak yang selama ini tumbuh besar bersamanya selama dari kecil hingga tumbuh menjadi dewasa.Mobil yang ditumpangi Shena dan juga Dirga telah meninggal kan gerbang, kini tinggal Mera dan beberapa pelayan yang selalu setiap menjaganya juga Bi Asih yang sejak kehadiran Amera di rumah itu dialah yang ditugaskan untuk membantu segala keperluan Mera."Itu kakak perempuan nona Muda?" tanya Bi Asih yang penasaran dari tadi dengan kedua tamu yang datang dan membuat majikan cantiknya banyak tertawa yang membuat suasana rumah seakan berwarna karena selama dia berkerja di rumah itu selama puluhan tahun belum ada sekalipun terdengar tawa bahagia di rumah itu. Rumah ini terkadang seperti tak berpenghuni walaupun banyak pelayan tidak ada satu pun diantara mereka yang suka bicara atau bahkan berani bergosip karena bila ketahuan b
Read More
Egois
Danu hanya bisa menatap punggung anak gadis itu tanpa berani mendekat dan menyapanya, ada rasa takut akan penolakan dan juga beban kesalahan dimasa lalu yang terlalu besar rasa sesak di hati dan itu terasa menyakitkan. Merasa bersalah dan menjadi pria yang paling egois selama ini ia dengan rapat menyembunyikan semua rahasia itu dengan sangat baik hingga tidak ada satu orangpun yang menyadari skandal yang ia buat."Tuan Danu, anda sudah cukup lama berdiri disini marilah kita istirahat dulu agar tubuh tuan kembali fit dan sehat," Sela asisten Danu yang selalu setia mengikuti kemanapun tuannya pergi. Danu menurut saja dengan ucapan asistennya itu, pria paruh baya itu kembali melihat anak gadis yang masih sibuk memetik stroberi di lahannya setelah itu ia berbalik menuju rumah tua yang selama ini menampungnya. Di rumah itu ada seorang wanita bernama Yansen yang sekarang masih berkutat di dapur sibuk menyiapkan makanan untuk para tamu yang saat ini memenuhi rumahnya."Yansen
Read More
Dernier
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status