All Chapters of Get Pregnant: Chapter 61 - Chapter 70
81 Chapters
Chapter 61
"Apa yang kamu katakan! Susi Lesmana sudah di rekrut oleh star king?" Yezline merasa tidak percaya dengan apa yang diberitahukan oleh asistennya.Mira dapat memahami temperamen Yezline, mengetahui bahwa masalah ini pasti akan mengejutkan Yezline, dia segera menurunkan suaranya, takut, mungkin yang dia katakan akan membuat Yezline marah."Ya, itu di konfirmasi kepala perusahaan Star King langsung."“Yakin berita itu akurat? Jangan sampai itu cuma gosip.”"Berita itu sangat akurat, pimpinan Star King mengumumkan kalau Susi Lesmana secara resmi di kontrak oleh Star King." Mira berkata sambil mengamati wajah Yezline dengan hati-hati.Sejak debutnya, Yezline telah memerintahkan manajer perusahaan untuk menghubungi Susi Lesmana, dan mengatakan bahwa tidak peduli berapa banyak harga yang diminta, bagaimanapun Susi Lesmana harus bekerja untuknya.Susi Lesmana telah mencetak begitu banyak Bintang sebelum Star King International terpuruk seperti ini. Yezline tahu dari awal bahwa Susi Lesmana
Read more
Chapter 62
Semua orang menatap tukang kurir tersebut."Memang ada apa?" Tanya Mira."Ada hadiah untuk Beliau di depan." "Wow, itu pasti untuk Nona Yezline, anda sangat-sangat beruntung nona Yezline, pasti hadiah itu dari Tuan muda Levan." "Ya, Tuan Muda Levan tidak pernah muncul selama ini, jadi mungkin dia meminta maaf dengan memberikan kejutan yang sangat istimewa." "Ya Tuhan. Andai aku memiliki suami yang sangat luar biasa seperti ini, bahagianya hidupku."Ada banyak staf yang merasa iri dengan Yezline, terutama staff perempuan.Yezline yang mendengar banyak pujian untuknya, merasa sangat bangga pada dirinya sendiri. Dia melakukan syuting untuk film ini selama dua bulan, dan selama itu dia selalu ingin Levan mengunjunginya sesekali, tetapi Levan terlalu sibuk. Jadi dia merasa sangat bahagia ketika tunangannya mengirim sebuah hadiah istimewa.Mira bertatap muka dengan Yezline, keduanya sama-sama tersenyum bangga."Nona Yezline, Tuan Muda Levan benar-benar manis, karena belum bisa berkunjung
Read more
Chapter 63
Yezline berpikir dengan keras. Ya, hanya ada sedikit orang yang Caca kenal. Pengirim mawar 80% pasti dari lelaki penghibur yang sempat Yezline lihat hari itu, berprofesi sebagai lelaki penghibur memang sangat menguntungkan akhir-akhir ini, mereka dipelihara oleh beberapa wanita kaya, jadi seharusnya bukan masalah untuk membeli satu mobil penuh mawar. Yezline berharap, hanya satu orang ini saja yang memberikan Caca hadiah. Jadi kali ini, hadiahnya mungkin dari Levan, tunangannya. Mudah-mudahan, hadiah dari Levan akan membuat reputasinya kembali bersinar. Berpikir demikian, Yezline melangkah keluar. Ketika dia keluar, dia tidak melihat apa-apa. Hanya ada satu kurir pengantar. “Di mana hadiah Nona hendarmo?” teriak Mira. Kurir tersebut segera datang, "Ada di tas saya, tolong tanda tangani ini dulu." “Ada di dalam tas?” Mata Mira berbinar dan dia bersemangat melebihi Nonanya. "Nona Yezline, itu pasti berlian, itu pasti berlian..." Yezline menarik sudut bibirnya. Kali ini d
Read more
Chapter 64
"Hallo, Kak Bagas, apakah kamu di sana?"Percakapan antara kedua orang itu benar-benar sepi. Sampai penelpon di seberang menjawab."Yah, kenapa Sayang, apakah kamu menyukai hadiah yang ku kirimkan?" Caca perlahan menghela nafas lega, "Kak Bagas, aku sudah menikah."Entah jawaban apa yang ditunggu Caca, keduanya sama-sama terdiam cukup lama.Caca tidak membalas pesan yang dia kirimkan semalam, dan sekarang, Caca tidak tahu kenapa penelfon bernama Bagas ini hanya terdiam.Kembali ke kenyataan.Ya, dia sudah menikah dan Caca berharap lelaki ini tidak akan mengganggunya lagi.Gelisah, Caca sama sekali tidak bisa tenang karena kemunculan pria itu yang tiba-tiba.Membuat Caca tidak bisa tidur hingga larut malam.Di sisi lainBangunan gelap yang tinggi menjulang tersebut tetap menyala, yah, tiada hari tanpa lembur. Seluruh staf Mcoal telah diselimuti suasana yang menyedihkan akhir-akhir ini, dengan setiap karyawan merasa seolah-olah mereka akan mati lemas.Dikarenakan, saham Mcoal telah ja
Read more
Chapter 65
Mcoal Ruangan CEOAshar menerima panggilan dari Bram setelah dia tiba di kantor, dengan gembira datang ke kantor, berharap itu adalah berita gembira masalah istri bos yang dia bahas kemarin, tetapi begitu Ashar merasakan udara dingin kesuraman. Dia tahu bahwa ini adalah berita buruk. Itu yang ada di benak Ashar. Setelah diperiksa lebih lanjut, wajah Bram lebih gelap daripada awan cumulonimbus.Ashar berhenti untuk mengumpulkan senyumnya dan menegang, tidak berani berucap apapun.Namun, Ashar bertanya-tanya, mengapa bosnya kembali dengan wajah seperti ini, apakah tadi malam kegiatan seksnya tidak memuaskan?Ashar tidak tahu apa yang terjadi.Atau mungkin karena perkataannya semalam?Dia hanya mengatakan, kenapa tidak menghentikan hap sembunyi-sembunyi ini, dan lebih baik mengakui pernikahan mereka di mata umum. Tapi kenapa jadi seperti ini?Ini tidak bisa Ashar mengerti.Di kepala Ashar ada tanda tanya besar."Tuan memanggil saya? Apa yang bisa saya lakukan?""Segera pergi, Carikan a
Read more
Chapter 66
Caca melihat, Susi Lesmana memiliki rambut pendek, mata cerah, alis yang lebat, dan warna kulit yang sangat khas dengan indonesia.Wajah dengan riasan tipis itu membuat Caca terpesona, Caca menyadari masih banyak wanita yang memiliki kecantikan alami di jaman sekarang.Susi memakai kemaja hitam, dengan celana putih panjang. Memberi kesan formal namun elegan.Pada awalnya, jika Caca tidak sering melihatnya di TV, mungkin Caca akan kesulitan mengenali siapa Susi Lesmana. Media mengatakan bahwa, Susi Lesmana menghilang untuk sementara waktu, jadi caca tidak pernah berpikir bahwa dia akan muncul lagi, di depannya, sebagai managernya.Caca ingat bahwa saat itu, Susi Lesmana suka memakai kuncir kuda sederhana, kulitnya eksotis, matanya cerah, dan dia memberikan gerakan tangannya ketika menjelaskan sesuatu.Hari ini, penampilannya sangat berbeda."Halo kak, nama saya Caca."Pertama kali dia memiliki seorang manajer, jadi Caca juga sedikit bingung, dia tidak akan pernah berpikir bahwa manage
Read more
Chapter 67
Apa yang diinginkan wanita ini?Tanpa menunggu lama lagi, Bram langsung membalas. "Ada apa?""Tidak, jika kamu memiliki urusan dengan orang lain, tidak apa-apa lain kali saja."Bram jadi tidak sabar.Bram benar-benar ingin muncul sekarang dan mencabik-cabiknya!Tapi dia cukup sabar untuk menjawab, “Di mana?" Caca segera membalas."Di Hollyshit." Apa apaan ini, Caca mengajak lelaki lain pergi ke klub malam seperti itu.Apa yang diinginkan Caca?Bram benar-benar jadi gila, jika dia tidak pergi ke sana dalam beberapa hari untuk memperbaiki semuanya, Caca akan menjadi wanita rubah."Oke, jam sembilan, malam ini." Bram menjawab.Dia ingin melihat apakah wanita ini berani mengajaknya tidur bersama lagi.Sepanjang hari ini, Bram sedang tidak ingin melakukan apa pun, dan semua janji awal yang telah di jadwalkan, dibatalkan.Akhirnya, yang ditunggu-tunggu tiba, dia berhasil melewati penantian yang terasa cukup lama karena sedang dilanda cemburu.Bram menanggalkan jas formalnya, melepas anti
Read more
Chapter 68
Caca mengangguk dan kembali meminum minumannya."Aku pernah mengatakan padamu, aku hanya pernah punya hubungan selama 5 tahun lamanya.""Tidak mungkin."Bram memandang Caca dengan ragu.Bagaimana dengan pria dengan sisir itu? Tanya Bram dalam hati."Terserah, kalau kamu tidak percaya, ya sudah." “Benar-benar hanya sekali?" "Benar, Setelah ibuku meninggal, aku ikut dengan ayah dan ibu tiriku, bekerja di pabrik pembuatan anggur, bekerja di sana, dan menabung untuk pengobatan Elang. Bagaimana aku bisa punya waktu untuk hal-hal seperti itu."Caca memandang kosong objek di depannya.“Baiklah, sesi bergosip kita akhiri disini, ini sudah larut, aku akan pulang untuk kembali membaca naskah.” Caca berdiri dari kursinya di bar.Bram menghela nafas pelan, "Aku akan memberimu tumpangan."Saat dia mengatakan itu, teleponnya tiba-tiba berdering.John.Caca segera mengerti tentang situasi tersebut. Menurut sudut pandang Caca, tapi tidak bagi Bram.Caca tahu, Bram adalah seorang lelaki penghibur ya
Read more
Chapter 69
Pernyataan aneh itu membuat John kaget bukan kepalang. "Aku tidak tahu." Bram mengalihkan pandangannya dan terus menyesap anggurnya: "Aku tidak tahu, aku pikir aku hanya jatuh cinta dengan wanita itu." John tidak bisa duduk diam lebih lama lagi dan berdiri, mondar-mandir melintasi ruangan. “Bram, ini berbahaya, kamu tahu bahwa itu artinya kamu menebang seluruh hutan untuk mempertahankan satu pohon, kamu akan menyesalinya suatu hari nanti” "Dan ah, kamu sendiri bukan manusia kalau-kalau suatu hari Caca tahu identitasmu, apa yang harus kamu lakukan?" Saat ini, John seperti seorang ibu-ibu tua yang menasehati menantu perempuannya. Melihat Bram tidak mengatakan apa-apa, John duduk di sebelahnya, "Sangat mencintainya?" "Aku tidak tahu." Bram tidak pernah jatuh cinta, tidak tahu apa artinya cinta dan bagaimana tidak jatuh cinta. "Aku bisa mengujinya dengan satu pertanyaan." John menyipitkan matanya dan menatap Bram dengan membara, "Ketika kamu bangun di pagi hari, tubuhmu bereaksi,
Read more
Chapter 70
Sebentar lagi film yang dibintangi Caca rilis di bioskop setelah kurang lebih dua bulan Caca disibukkan dengan pembuatan film itu, jadi Caca hanya bisa menunggu pemberitahuan dari Susi untuk tugas-tugas berikutnya. Kebetulan hari-hari ini Elang juga sedang sibuk ujian kelulusan. Sekolah Elang saat ini adalah sekolah asrama. Untuk mempersiapkan para siswanya menghadapi ujian masuk di perguruan tinggi nantinya, para siswa yang biasanya sebagian pulang diwajibkan tinggal di asrama sekolah mereka.Rencananya, Caca ingin menjenguk adiknya itu. Namun tak lama, Susi menelponnya.“Caca, aku menunggumu di kantor sekarang juga!”“Ah?”“Kenapa? Ada apa denganmu?” Tanya Susi.“A-aku,”“Apapun dan seperti apa keadaanmu hari ini, kamu harus tetap pergi ke kantor, kamu harus hadir di acara kantor untuk mengenalkan dirimu pada publik, disini sedang banyak media, ini kesempatan bagus.”Lalu tanpa menunggu jawaban dari Caca, Susi memutuskan sambungan telepon.Selama ini, Caca tidak pernah sekalipun ab
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status