Semua Bab I Love You My Secret Daddy: Bab 61 - Bab 70
89 Bab
Benar-benar tamat
Roni akhirnya menuruti perintah dari Rini dan memilih untuk menginap di hotel yang ada di sekitar area perusahaan. Tentu saja agar dia bisa lebih dekat saat menyelidiki sosok wanita yang baru diketahui namanya adalah Zaara. Namun, sebelum itu, ia sudah mencari tahu alamat yang merupakan tempat tinggal dari pasangan suami istri tersebut. Dengan alasan adalah teman lama pria bernama Willy, ia yang mengaku adalah teman kantornya dulu kehilangan jejak kontak dan memilih mencari tahu di perusahaan. Dengan sangat mudah ia mengantongi alamat Willy dan ia kini tengah dalam perjalanan menuju ke rumah tersebut. Suasana gelapnya malam, tak menyurutkan dirinya untuk melakukan tugasnya agar wanita yang sangat dicintainya itu merasa senang dan mau menerima cintanya. Setelah beberapa menit menempuh perjalanan, akhirnya ia tiba di depan rumah yang dituju dan mobil miliknya sudah terparkir rapi di pinggir jalan yang berada di seberang rumah Willy. Selama di
Baca selengkapnya
Membuka lembaran baru
Arkan baru saja selesai membersihkan diri dengan cara mandi di bawah guyuran air shower yang dingin. Merasa kepalanya pusing karena dari tadi asyik memikirkan Zaara saat Willy memarahinya, tentu saja berhasil menyiksanya. Karena yang paling ia takuti adalah saat pria itu memaksa Zaara untuk melayaninya karena efek marah. Ia yang saat ini masih memakai jubah handuk berwarna biru dengan rambut basah berantakan, terlihat tengah menatap pantulan dirinya di depan cermin. "Zaara, harusnya kita tunjukkan saja pada dunia bahwa kita saling mencintai. Rasanya aku tidak bisa menahannya lebih lama lagi. Pria itu harus tahu mengenai masa lalu kami yang mempunyai sebuah ikatan cinta yang sangat kuat. Karena waktu 3 tahun, tidak membuat cinta kami pudar. Maafkan aku, Zaara. Sepertinya aku harus mengatakan semuanya pada Willy besok." Setelah mengganti jubah handuknya dengan pakaian santai, niat Arkan adalah ingin menghubungi Zaara. Tentu saja ia ingin mende
Baca selengkapnya
Penyebab kehancuran
Sosok wanita yang baru saja turun dari mobil berwarna merah, terlihat memakai long dress berwarna hitam dengan tas jinjing yang berada di tangan kirinya. Setelah menutup pintu mobil dan mengunci otomatis mobil miliknya, wanita dengan tubuh seksi itu kini berjalan ke arah lobi hotel dan langsung menuju ke arah lift yang akan membawanya menuju ke lantai 5. Di mana kamar pria yang disuruhnya untuk memata-matai Zaara ada di sana. "Kali ini, aku akan membuat anak sialan itu membayar mahal kesalahannya, karena membuatku hidup menderita selama 3 tahun ini. Aku akan menghabisimu, karena tidak ada yang boleh memiliki Arkan. Hanya aku yang berhak atas Arkan!" Rini mengepalkan kedua tangannya dan wajahnya terlihat penuh kemurkaan. Begitu pintu lift terbuka, kaki jenjangnya melangkah keluar dan ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling pintu kamar hotel untuk mencari nomor 521. Begitu menemukan kamar yang dicarinya, ia langsung mengetuk pintu berwarna c
Baca selengkapnya
Perintah konyol
Suasana pagi hari dengan udara yang lebih dingin dari hari-hari sebelumnya, membuat bulu kuduk Zaara meremang saat terbangun dari alam bawah sadarnya. Ia yang tadinya memeluk malaikat kecilnya di bawah selimut tebal berwarna pink. Dengan kelopak mata yang baru saja terbuka, Zaara memandang ke arah langit-langit kamar dan pikirannya kini tengah mengingat kejadian semalam. Di mana Willy membawa ponselnya dan sudah bisa dipastikan bahwa hubungannya dengan secret daddy-nya telah ketahuan. "Nanti, aku menunggu abang Willy yang membuka suara atau aku langsung mengaku padanya mengenai siapa sebenarnya daddy Arkan, ya?"  Masih menimbang-nimbang keputusannya, Zaara belum juga berniat bangkit dari ranjang atau pun keluar dari kamar. Tentu saja saat ini, detak jantungnya berdebar kencang saat memikirkan kemungkinan-kemungkinan buruk yang mungkin akan dialaminya hari ini. Dengan mencoba mengambil napas teratur, Zaara berusaha untuk menormalkan pera
Baca selengkapnya
Presdir berengsek dan bajingan
Willy mengerutkan keningnya saat melihat sosok wanita yang sama sekali tidak dikenalnya. Namun merasa aneh saat wanita dewasa yang memiliki paras lumayan cantik dan memilki badan bak gitar spanyol itu menatapnya. Willy merasa tidak suka, karena melihat sosok wanita memakai dress ketat selutut yang jelas menampilkan lekuk tubuhnya, tengah tersenyum begitu melihatnya. "Anda siapa? Maaf, saya tidak bisa lama-lama di sini, karena saya harus bekerja 5 menit lagi." Rini hanya menyunggingkan senyuman tipis dan tanpa berniat memperkenalkan diri pada pria yang sangat ketus padanya. "Dasar bodoh! Apa kamu masih bisa berlagak di depanku setelah melihat istrimu mengkhianatimu," gumam Rini di dalam hati. Masih dengan tenang, Rini meraih ponselnya yang berada di dalam tas. Kemudian memperlihatkan sebuah video pada pria yang terlihat sangat terkejut karena membeliakkan matanya. "Kamu tidak perlu mengenalku, aku pun
Baca selengkapnya
Berkelahi
Zaara saat ini menatap intens wajah tampan Arkan yang terlihat sangat jelas ada lingkaran hitam di bawah matanya. Dan menjelaskan bahwa apa yang baru saja diceritakan oleh Arkan memang benar adanya dan sama sekali tidak berbohong. Ia mengarahkan tangannya untuk meraba wajah dengan pahatan sempurna di hadapannya. "Maaf, Daddy jadi seperti ini gara-gara aku. Daddy pergi meninggalkan pekerjaan di New York demi untuk menemuiku di sini. Sehingga semalam Daddy sampai kurang tidur karena bekerja semalaman. Akan tetapi, semua ini ada hikmahnya. Karena abang Willy tidak mengetahui tentang hubungan kita. Jadi, semuanya bisa baik-baik saja sampai sekarang." Arkan menahan jemari lentik yang masih berada di wajahnya dan mengecupnya dengan sangat lembut. "Seharusnya aku yang meminta maaf padamu, Sayang. Bukan malah kamu yang meminta maaf seperti ini. Aku tidak apa-apa, ini adalah hal biasa bagiku. Akan tetapi, jika kamu ingin membuatku senang, ganti serag
Baca selengkapnya
Sebenarnya
Zaara baru saja mengganti seragam cleaning service yang dipakainya dengan gaun berwarna biru muda yang panjangnya di bawah lutut. Kerah yang terlihat ada pita yang disimpul, serta lengan pendek yang sedikit mengembang. Sesekali ia memutar badannya di depan cermin dengan seulas senyuman terbit dari wajahnya. "Jadi, selera dari daddy Arkan seperti ini. Sederhana dan tidak terbuka, tetapi sangat elegan dan membuatku terlihat sangat anggun." Zaara meraih tas miliknya yang di dalamnya ada bedak dan lipstik berwarna pink. Dengan lembut ia mengaplikasikan bedak tipis ke wajahnya dan juga memakai lipstik di bibirnya. Sesaat ia melihat riasan wajahnya yang semakin membuatnya merasa cantik. "Ini tidak menor, kan? Aku harus terlihat cantik di depan daddy Arkan, agar dia semakin mencintaiku." Menyisir rambut panjangnya yang sengaja ia biarkan tergerai sesuai dengan permintaan dari pria yang menyuruhnya untuk tidak mengikat rambutnya. 
Baca selengkapnya
Apa yang terjadi?
"Sebenarnya, presiden direktur di perusahaan ini adalah ayah biologis Arza." Dengan lirih, Zaara berbicara dan melihat ekspresi wajah Willy yang kini tengah mengepalkan kedua tangan dengan rahang mengeras, serta terlihat bunyi gemeretak giginya saat menahan amarah. "Abang Willy, aku akan menjelaskan semuanya padamu." Awalnya Willy menatap penuh intens wajah cantik wanita yang terlihat sangat ketakutan di depannya. Namun, begitu mendengar kalimat yang seperti petir menyambar tubuhnya, refleks ia mundur ke belakang karena merasa sangat terkejut. Dunianya seolah langsung runtuh seketika dan impiannya yang selama ini dibangunnya telah hancur berkeping-keping. Sebuah kenyataan pahit yang selama ini tidak pernah disangkanya dan semakin menghalanginya untuk mendapatkan sosok wanita yang terlihat semakin cantik karena memakai gaun indah mahal tersebut. Menegaskan bahwa kasta antara dirinya dan Zaara sangat jauh berbeda. "Jadi, d
Baca selengkapnya
Kisah kita berakhir di sini
Melihat reaksi dari Zaara, Willy langsung meraih ponselnya yang telah terjatuh di lantai mengkilat berwarna putih tersebut. Karena ia merasa ada yang tidak beres hingga membuat wanita yang berstatus istrinya itu lunglai di atas lantai. "Apa yang kamu katakan pada istriku, wanita ular!" teriak Willy dengan sangat murka. Suara tawa dari Rini menggema dari seberang dan menunjukkan bahwa saat ini merasa di atas angin karena berhasil menculik anak kecil berusia 2 tahun yang merupakan putra dari mantan anak tirinya. "Jika kamu ingin putramu yang bernama Arza selamat, suruh dia menjauhi Arkan. Kamu harus membuatnya tidak lagi bersama dengan presiden direktur perusahaan tempatmu bekerja. Jika perlu, kamu bisa membawanya pergi jauh dari Bandung." Willy menatap ke arah Arkan yang tengah berusaha untuk menenangkan Zaara. Karena sosok wanita yang tengah bersimpuh di lantai itu kini tengah menangis tersedu-sedu s
Baca selengkapnya
Akan indah pada waktunya
Arkan baru saja menutup panggilannya dan berniat untuk memasukkan benda pipih tersebut ke saku celana. Namun, ada panggilan masuk dan membuatnya langsung melihat siapa yang menghubunginya. Awalnya, ia berpikir jika yang menghubungi adalah Krisna, tetapi saat melihat nomor asing, membuatnya merasa memiliki sebuah firasat buruk. Ia buru-buru menggeser tombol hijau ke atas untuk mendengar suara dari seberang.  Dan seperti yang dipikirkannya, suara dari sosok wanita yang sangat dihafalnya, kini tengah berbicara di balik telepon. "Arkan, apa kamu masih mengingat siapa aku?"  Arkan langsung merekam suara dari Rini dengan memencet tombol rekam. Tentu saja itu akan ia gunakan sebagai bukti pada polisi. Agar memudahkannya untuk menjebloskan wanita yang pernah sangat dicintainya dahulu.  "Rini Andriani."  Suara tawa dari seberang, bisa didengar Arkan dan ia hanya bisa m
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
DMCA.com Protection Status