Semua Bab My Teacher My Husband: Bab 71 - Bab 80
148 Bab
BAB : 70
Kim kembali mendekat pada Alvin. Tak bisa ia pungkiri, beberapa hari tak bertemu memang membuatnya merindukan sosok suaminya itu."Aku merindukanmu, benar-benar merindukanmu," bisik Kim langsung mencium Alvin.Mendapatkan itu dari Kim, tentu saja membuat Alvin senang. Ia merengkuh tubuh Kim agar semakin mendekat padanya.Beberapa saat kemudian ia melepaskan ciumannya pada Alvin."Ckck, gaya kamu doang yang bilang nggak kangen sama aku, buktinya kamu malah lebih agresif," ujar Alvin dengan senyum evilnya itu. "Tapi aku menyukainya."Alvin kembali menarik Kim ke pelukannya. Aroma yang sangat ia rindukan."Lain kali, kamu nggak bakalan aku ijinin untuk pergi dalam jangka waktu yang lama," bisik Alvin."Begitupun dengan Kakak," balas Kim.''Aku pergi? Itu nggak mungkin, karena kemanapun kakiku melangkah, harus ada kamu di sampingku," terangnya."Oh, ya, kita lihat saja nanti.""Bisakah kita melakukannya sekarang, aku
Baca selengkapnya
BAB : 71
"Huftt..., kenapa dia jadi nyeremin gitu sih," gumam Kim bergidik ngeri.Saat lagi mandi, tiba-tiba Kim mendengar suara ponsel Alvin berdering.''Jangan kemana-mana, terima teleponnya di situ aja," ujar Kim berteriak pada Alvin."Hmm," jawabnya."Ya, Res," jawab Alvin."Vin, lo masih di kampungnya Bibik?""Iyalah, mang napa?" "Lo nggak lupa kan, besok jam 7 malam kita ada pertemuan sama klien?""Iya, besok gue sama Kim balik kok," jelasnya."Aku enggak loh, Kakak aja yang balik." Kim menyambung ucapannya Alvin dari kamar mandi."Kim, cepetan lanjutin aja mandinya, kalo nggak aku tinggal nih," balas Alvin."Vin," panggil Restu."Apaan?""itu suara Kim? Kalian lagi ngapain sih?" tanya Restu
Baca selengkapnya
BAB : 72
Setelah puas jalan atau yang dianggap Alvin sebagai kencan, mereka berdua balik ke rumah Bibik."Malam, Bik," sapa Kim pada Bibik yang saat itu masih menunggunya dan Alvin."Malam, Non," jawab Bibik."Aku langsung tidur ya, Bik, capek banget," ujarnya."Iya udah, Non istirahat aja," balas Bibik.Dengan tampang capek dan belum mandi Kim langsung masuk kamar.Yakali di jam 10 malam ini ia harus mandi, apa kata Mak Kunti yang lagi bergelantungan di pohon jengkol belakang rumah nantinya. Tentu saja ia kaget, liat dirinya mandi tengah malam.Setibanya di kamar, ia langsung menghempaskan tubuhnya di atas kasur dan rasanya tulang punggungnya berasa remuk."Oh ayolah Kim, lo lupa kalau ini bukan tempat tidur lo," gumamnya mengingatkan dirinya sendiri."Sudah pulang Den, bagaimana jalan-jalannya, pasti sangat menyenangkan," ujar Bibik pada Alvin yang baru saja masuk rumah."Iya, Bik, menyenangkan," jawabnya."Oiya,
Baca selengkapnya
BAB : 73
 Pagi harinya saat bangun tidur, Alvin sudah nggak ada disampingnya. Sepertinya dia udah bangun duluan. Meskipun dia tidur tengah malem, pasti bangunnya tetap pagi. Nah ia, semakin larut malam tidur, semakin siang lah dirinya akan bangun. Tapi itu bukan motto hidupnya loh."Hohh, pagi yang sangat indah. Jadi betah lama lama di sini," ujar Kim sambil bentangin kedua tangan menikmati udara pagi di halaman rumah."Enak aja kamu bilang betah lama-lama di sini. Pokoknya kamu harus ikut aku pulang hari ini." Alvin tiba-tiba saja lansung menyambar ucapannya barusan."Tapi kan....""No koment Kimmy."Kebiasaan buruk Alvin adalah, tak pernah membiarkan Kim menyelesaikan perkataannya."Kakak habis dari mana?" tanya Kim padanya yang duduk di teras sambil sibuk sama ponselnya."Jalan-jalan."''Kenapa aku nggak di bangunin, kan aku juga pingin ikut," rengek Kim sambil duduk di sampingnya"Cuma deket sini doang," bal
Baca selengkapnya
BAB : 74
Alvin yang baru sampai di ruangannya, langsung di hampiri oleh Restu. Ia tak tahu saja, kalau hati Alvin sedang tak baik."Wah, pangeran es kita udah datang. Gimana honeymoon-nya..?Asik?""Auu ahh gue," jawab Alvin Landung membuka laptopnya."Lah, kok au ah, kan lo yang lakuin.Gimana sih," balas RestuRestu pun duduk di sofa yang ada di ruangan Alvin sambil sibuk dengan ponsel di tangannya..''Maaf, Pak," ujar Alin di pintu masuk."Ya, masuk. Ada apa?" tanya Alvin, tapi fokusnya masih pada layar laptop yang ada di hadapannya.Alin berjalan dan berdiri di depan meja Alvin."Barusan klien dari Singapura menghubungi saya, apa pertemuannya bisa di percepat satu jam lagi. Karna saya lihat Bapak udah datang dan Bapak juga lagi nggak ada pertemuan, jadi saya sudah katakan, setuju," jelasnya.'Brakkkk....'"Gimana sih kamu!" Marah Alvin sambil menggebrak meja yang langsung membuat Alin bahkan rest
Baca selengkapnya
BAB : 75
    "Omaigatt!"Mereka berdua langsung kaget, dan menghentikan kegiatan panas itu tiba-tiba."Eh, kalau masuk ketok pintu dulu. Jangan main nyelonong aja," omel Alvin pada Restu yang masuk tanpa permisi."Yee ... biasanya gue juga langsung masuk. Lagian kalian berdua juga,kalau mau ena-ena jangan di sini," balas Restu mengomeli."Ih, Kak Restu apaan sih. Ngomong jorok gitu. Lagian siapa juga yang mau lakuin itu, orang kita cuma ciuman doang kok," jelas Kim."Iya, ciuman doang Kimmy. Tapi, hargai juga dong sama yang jomblo. Bikin sirik tau nggak."Seketika itu Restu langsung curhat."Mending kita pulang, daripada dengerin curhatan Restu," ajak Alvin membawa Kim keluar ruangan meninggalkan Restu.Jam menunjukkan pukul 10 malam. Udah malem banget kan, pantesan juga matanya sudah tak bisa diajak kompromi. Pinginnya merem Mulu."Hari yang sangat-sangt melelahkan," ujar Kim langsung menghempaskan tubuh d
Baca selengkapnya
BAB : 76
"Pagi, Restu," sapa Alvin pada Restu saat berpapasan dengannya yang baru saja keluar dari lift."Pagi Bapak Alvin yang terhormat," balas restu tak kalah manisnya, mengalahkan sekilo gula jawa+sebungkus asam jawa. Jadinya, ya asem-asem manis."Pak Restu, itu Pak Alvin kenapa?Kemaren aja galaknya nggak ketulungan, saya berasa mau di makan. Lah, sekarang kenapa malah jadi gitu sih?" tanya Alin bingung saat melihat ekspressi Alvin."Biasa itu mah, masalah percintaan. Bisa bikin orang marah-marah, nangis-nangis, ketawa-ketawa sendiri.Yang pastinya sih, cinta memang bisa bikin orang jadi gila," jelas Restu sok mengerti masalah percintaan."Wahhh...,awas loh. Ntar saya bilangin sama pak bos, kalau Pak Restu ngatain beliau gila," ancam Alin pada Restu"Heh, kamu apaan sih. Awas kalau ngomong, saya nikahin kamu.""Enak aja, mana mau saya. Bapak mah playboy jaman old," ledek Alin langsung berlalu meninggalkan Restu yang masih
Baca selengkapnya
BAB : 77
    Mendengar itu, baik Alvin ataupun Kim mengedarkan pandangan mereka ke asal sumber suara."Dion!?" Kaget Kim.Bisa dibayangin tampangnya Alvin saat ini. Kulitnya kan putih tu, jadi kalau lagi marah, itu mukanya langsung berubah memerah."Selesaiin urusan kamu, aku tunggu di mobil," ujar Alvin dingin dan langsung berlalu meninggalkan Kim dan Dion."Kak," panggil Kim, tapi tak dihiraukannya."Kenapa dia. Dasar orang aneh," ucap Dion melihat reaksi Alvin."Ih, Dion, kamu ngapain sih disini.Bikin masalah buat aku tau nggak," kesal Kim."Salah aku apa?" tanya Dion dengan tampang seakan merasa tak punya salah. Padahal salahnya besar sekali."Udah, mulai sekarang jangan ganggu hidup aku lagi, oke," peringatkan Kim.Ia segera beranjak dari kursinya menuju kasir untuk membayar makanan dan langsung keluar dari cafe."Kim!!" teriak Dion memanggilnya, tapi tak ia hiraukan. Anggap saja itu suara petir
Baca selengkapnya
BAB : 78
Sementara Kim bingung mau mencari keberadaan Alvin, ternyata Alvinnya sendiri malah sedang berada di apartmentnya Ryan sedang membahas pekerjaan."Lo udah ngomong sama Kim?" tanya Ryan pada Alvin."Udah.""Terus, gimana reaksinya?""Menurut lo?" tanya Alvin balik sambil jari-jarinya masih sibuk mengetik di laptop"Dia pastinya nggak terima kalo lo pergi," tebak Ryan"Dan jawaban lo bener.""Tapi, gimana?''"Entahlah, gue bingung.""Tapi ya Vin, wajar juga kalau dia nggak setuju kalau elo pergi, karna ini waktu yang lama. Ya meskipun bisa pulang, sih, kadang-kadang. Tapi masa iya lo balik sekali seminggu. Nggak mungkin kan."Alvin bisa mendengar perkataan Ryan, hanya saja ia seolah bingung harus komentar seperti apa."Memangnya lo sanggup kalau harus LDR?""Kalau lo tanya, jawaban gue ya enggak. Tapi gue harus profesional," jelas Alvin"Hhah, bener juga sih. Kehidupan rumah tangga emang sulit d
Baca selengkapnya
BAB : 79
    Saat Kim sedang asik-asiknya berendam, seseorang membuka pintu kamar mandi dari arah luar."Kyaaaa!!!!" teriaknya heboh.Mendengar teriakannya yang bak petasan di malam tahun baru itupun, pintu kembali ditutup. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Alvin."Kamu di dalem?" tanya Alvin dari luar."Iyalah. Aku tadi kan juga udah bilang kalau mau mandi. Gimana, sih. Makanya, kalau mau masuk ketok dulu, ini malah langsung masuk aja," balasnya mengomel."Kamu juga yang salah, kenapa pintu nya nggak dikunci."Hah, serius, gue lupa ngunci pintunya? Gue yang salah nih ceritanya," pikirnya.Ia langsung menyambar handuk kemudian melilitkan ke badannya, dan segera keluar."Kenapa aku yang disalahin, sih.Kakak dong yang salah. Bukannya tadi aku juga udah bilang kalau mau mandi, dan seenak jidat nya Kakak langsung aja nyelonong masuk."Sepanjang itu omongannya, Alvin hanya membalasnya dengan senyuman nggak jelas.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
15
DMCA.com Protection Status