Semua Bab HOT AND DANGEROUS BILLIONAIRE : Bab 71 - Bab 80
118 Bab
BAB 71 SILSILAH KELUARGA
Napas Geby memang ikut tersengal dan sesak tapi dirinya tidak apa-apa Jeremy langsung meraup tubuhnya yang masih berlutut di lantai dan memeluknya erat-erat. "Tidak apa-apa. Aku tidak apa-apa, " gumam Geby agar Jeremy tidak merasa terlalu bersalah dan cemas. Meskipun ini bukan kali pertama Jeremy membuat Geby hampir tersendak karena harus menelan cairan kental ke tenggorokannya, tapi sekarang kondisi Geby sedang hamil dan masih rutin muntah setiap pagi. Mestinya Jeremy memang harus lebih bisa menahan diri, karena itu juga salah satu pelajarannya sebagai calon orang tua, sama halnya dengan pelajaran 'bersabar'. Jeremy mengangkat tubuh Geby untuk ia ajak berendam di jacuzzi yang sudah diisi dengan air hangat. Setelah melepas pakaiannya pelan-pelan Jeremy benar-benar mulai memberikan p
Baca selengkapnya
BAB 72 SEORANG PUTRI
Jeremy langsung mencari tahu mengenai Cecilia Harlot dan ternyata dia adalah ibu Geby, adik dari Mr. Harlot yang dulu juga menjadi sekretaris ayahnya. ***** Hari masih pagi ketika Geby turun untuk mencari Lily yang biasanya bangun lebih dulu dan sudah menunggunya untuk sarapan. Tapi kali ini meja makan masih kosong dan tidak ada satu pelayan pun yang Geby lihat berkeliaran. Karena penasaran Geby memutuskan pergi sendiri ke dapur untuk mencari bibi Beatris. Ternyata Geby malah menemukan mereka semua sedang berkumpul di sana, para pelayan dan pengurus taman. Mereka duduk berkerumun mengitari meja makan yang biasanya memang diperuntukkan bagi para pelayan. Kedengarannya mereka  sedang membahas sesuatu yang menarik karena Geby mendengar beberapa masih berkelakar serta tertawa. Geby tidak tahu apa yang mereka tertawakan sampai seseru
Baca selengkapnya
BAB 73 KETAKUTAN
Di antara cahaya hangat dari lampu nakas yang meremang keemasan, nampak dua  insan yang  saling bergumul nikmat di atas ranjang. Jeremy Loghan sedang memompakan pinggulnya dengan dorongan konstan, terus mendesak lembut ke dalam tubuh wanitanya yang juga sedang bergolek penuh gairah. Tubuh Geby benar-benar seperti magma yang dipanaskan di atas tungku pembakaran, meluap-luap untuk diraih dan ditengelami. Layaknya dua pasangan yang sedang memadu kasih, mereka juga sedang saling mabuk kepayang oleh gairah. Rasanya polos sekali  untuk diakui jika persetubuhan mereka sedang sangat begitu nikmat. Sudah ratusan kali Jeremy membawa wanita itu bercinta tapi belum pernah rasanya sepedih ini walaupun kenikmatannya luar biasa. Geby sedang berdenyut-denyut oleh pelepasannya yang lembut dan hangat, ikut menyelubungi Jeremy dengan rasa yang begitu nikmat.
Baca selengkapnya
BAB 74 Cecilia Harlot
Terdengar suara klik dari kunci pintu yang baru diputar Jeremy. Setelah mengunci pintu Jeremy kembali berjalan dengan langkah kakinya yang terdengar mengerikan di telinga Mr. Papkins yang sedang sangat ketakutan hingga melirik atau berpaling pun dia tidak berani. Jeremy Loghan kembali duduk di kursi kakeknya sambil menatap Mr. Papkins yang masih berdiri bergetar di hadapannya. Mr. Papkins tahu jika pemuda itu tidak akan melepaskannya. Jeremy Loghan bukan jenis orang yang akan berbelas kasihan pada mereka yang berani mengusiknya. Buku-buku Mr. Papkins yang semula kebas kali ini mulai menggenggam kencang untuk menahan ketakutannya yang luar biasa. Jeremy mengambil sesuatu dari dalam laci meja nakas di sebelahnya dengan tanpa berpaling dari Mr. Papkis. Hanya dengan cara pemuda itu menatapnya saja seluruh darah di nadi pria tua itu serasa
Baca selengkapnya
BAB 75 STORY Mr. Papkins
Masalah anak haram sebenarnya bukan hal baru lagi di keluarga Loghan, apalagi untuk keluarga bangsawan yang masih sangat kolot seperti mereka, tapi ternyata Jeremy tetap terkejut ketika mengetahui kakeknya juga memiliki putera yang lain. Sebenarnya waktu itu Mr.Papkins juga melihat ketika Sir.William Loghan menyetubuhi seorang pelayan di gudang anggur. Hari masih pagi di pertengahan musim gugur cuaca sudah mulai dingin sama seperti kali ini. Mr. Papkins baru hendak mengambil anggur merah untuk menemani di meja makan ketika ia mendengar suara rintihan pelan dari lorong lemari rak penyimpanan anggur. Bagian lemari yang terdorong itu ikut menciptakan suara dentingan dari botol-botol anggur yang tertata di rak. Semakin lama semakin jelas jika itu adalah suara rintihan wanita, wanita yang sedang kesakitan. Karena penasaran Mr. Papkins berj
Baca selengkapnya
BAB 76 TRAGEDI
Mr. Harlot baru saja memasuki pintu Lift yang akan membawanya naik ke lantai lima puluh dari salah satu gedung pencakar langit tertinggi di kawasan  Fourth Avenue. Sedikit banyak hal ini mengingatkannya pada saat dulu dirinya datang dan memohon pada seorang Jeremy Loghan agar bersedia pulang ke rumah keluarganya. Bedanya kali ini pria itu sendiri yang memanggilnya walaupun demikian rasanya tetap tidak jauh berbeda, Mr. Harlot ternyata tegang. Begitu keluar dari pintu Lift, Mr Harlot langsung dipersilahkan untuk memasuki ruangan super luas dengan pencahayaan benderang dari sepanjang dinding kaca melengkung yang menghadap langsung ke arah Central Park. Cahayanya sangat melimpah hingga matanya sempat silau untuk beradaptasi sejenak. Jeremy Loghan sedang duduk di satu-satunya sofa tunggal dari rangkain sofa besar melengkung di sebela
Baca selengkapnya
BAB 77 KEADILAN
Ketika menembak kepala Matias, Mr. Harlot belum tahu jika adik perempuannya sedang mengandung anak dari pemuda itu. Saat itu memang hanya Matias dan Sir. William Loghan yang tahu mengenai kehamilan Cecilia. Bahkan mata Matias masih terbuka dan menatap kearah ayahnya dengan airmata bening yang mengalir lembut dari sudut matanya.Bagaimana pun sebuah tragedi tetap menjadi kesedihan semua orang, bukan hanya Sir. William yang baru sadar jika telah kehilangan kedua putranya tapi juga seorang wanita yang kehilangan ayah untuk bayinya yang bahkan belum sempat lahir. Itu masih tahun yang sama setelah mereka semua kehilangan George serta istrinya, akhir musim gugur yang menyesakkan untuk semua orang yang sepertinya juga akan ikut membawa ingatan hari itu seumur hidupnya. Mereka semua tahu jika Mr. Harlot terpaksa menembak kepala Matias demi untuk melindungi tuan mereka, dan itu reflek ia lakukan
Baca selengkapnya
BAB 78 MENUNGGU
[Yorkshire adalah rumahku dan kau juga akan pulang untukku. Aku menunggumu] Geby kembali mengirim pesannya untuk Jeremy yang tetap sama sekali belum terbaca. Sudah puluhan kali dia menulis kerinduannya dengan berbagai bentuk kalimat yang intinya sama saja. Geby rindu, sangat rindu dan tetap akan menunggu, menunggunya pulang dengan kesediaan hatinya sendiri. Sudah lewat satu minggu Jeremy tidak memberinya kabar sama sekali dan tidak bisa dihubungi. Geby hanya yakin jika pria itu pasti punya alasan jika sampai ingin menyendiri sejenak atau pergi. Geby sendang tidak bisa marah lagi seperti dulu karena setelah mengenal seseorang jauh lebih baik dari ia mengenal dirinya sendiri, maka selanjutnya mungkin dia memang hanya akan terus memaafkannya lagi dan lagi, memakluminya lagi dan lagi, seperti keluasan hati seorang ibu terhadap anak laki-l
Baca selengkapnya
BAB 79 PERUBAHAN
Hari masih pagi di kediaman keluarga Loghan yang belum terlalu banyak aktifitas. Hanya bibi Beatris yang sudah terlihat sibuk sejak hari masih petang. Beberapa pengurus rumah baru membuka tirai dan jendela membiarkan cahaya matahari dan udara pagi mengisi ke seluruh sudut rumah yang segera kembali benderang. Para pengurus taman masih baru akan mulai beraktifitas untuk membersihkan guguran daun yang menebal di sekitar halaman. Sebuah sedan berkaca gelap terlihat memasuki komplek kastil dan langsung disambut oleh pintu sekuriti  yang juga langsung otomatis terbuka. Seorang pria bersetelan rapi keluar dari mobil tersebut dengan menenteng sebuah map berisi berkas-berkas penting yang telah di tanda tangani oleh Jeremy Loghan. Langkah Mr. Rich terdengar berderap ketika melewati halaman paving menuju pintu utama. Seorang pelayan langsung membukakan pintu untuk pria berkacamata minus denga
Baca selengkapnya
BAB 80 LEMBUT
Walaupun buka pendengar yang baik dan bukan pria yang bakal bisa sewaktu-waktu mengucapkan cinta pada wanitanya tapi nyatanya Geby tetap bisa menerimanya, menerima semua kekurangannya sebagai bentuk utuh yang ia kenali sebagai suaminya. Karena jika dia tidak dingin, keras dan semaunya sendiri maka dia buka Jeremy Loghan lagi! Jika dia bukan pemarah dan pantang mengalah maka dia juga bukan Jeremy Loghan lagi!  Bahkan jika dia cukup manis dan terus tersenyum setiap waktu maka dia juga bukan Jeremy Loghan nya! Karena memang bukan seperti itu Jeremy Loghan yang ia kenal dan sedang dia rindukan sekarang. Geby hanya heran bagaimana ternyata dirinya bisa semurah hati ini untuk tetap mengabaikan berbagai hal tidak masuk akal dari pria yang bahkan sudah meninggalkannya tanpa kabar. Geby sedang berdiri di depan cermin memperhatikan perubahan tubuhnya yang mulai terlihat menonjol. Perlahan ta
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
12
DMCA.com Protection Status