All Chapters of Ancient Werewolves: Chapter 11 - Chapter 20
100 Chapters
Rencana Makan Daging Manusia
Enzo hanya melihat mereka dari jauh dan tidak melakukan aksi malam ini dikarenakan ada banyak orang yang masih terbangun dan juga akan tidak baik jika menganggu pernikahan bahagia ini. “Berbahagialah, malam ini aku akan membiarkanmu istriku sayang, tapi kesempatan lain aku tidak akan memberikan kebaikanku lagi,” gumam Enzo yang menyamar menjadi warga sekitar dan berjalan menuju ke arah Anderson dan Guinea yang baru saja keluar dengan pakaian pernikahan mereka. Guinea tidak menyadari jika orang yang disenggolnya adalah suaminya sendiri yang dikhianati. Enzo memberikan tatapan hangat pada Guinea untuk terakhir kalinya karena malam hari wajah tidak begitu tampak jelas. “Maaf,” kata Enzo yang mengubah cara bicaranya. “Tidak apa-apa,” balas Guinea tersenyum yang mana Anderson memegangnya hingga tidak ikut terjatuh. “Kalian baru saja menikah?” tanya Enzo masih berpura-pura baik. “I-iya, kami baru saja menikah,” balas Guinea yang sempat melir
Read more
Kematian yang Tragis
Sebelumnya ... Anderson pergi ke gerbang istana untuk meminta bantuan pada teman-temannya yang sedang berjaga untuk menemaninya menuju ke hutan malam-malam begini. Semua orang tahu, jika pergi ke hutan dalam keadaan malam sama saja dengan bunuh diri. Hutan menjadi lebih misterius saat malam hari dan semua orang tidak akan masuk ke sana dengan alasan apapun. “Aku membutuhkan bantuan kalian. Tolong bantu aku menyelamatkan istriku,” kata Anderson meminta tolong pada temannya yang sedang menjaga gerbang istana dan berpikir untuk membantu Anderson. “Maaf sobat, bukannya aku tidak mau tapi kau tahu sendiri. Raja melarang warganya untuk masuk ke dalam hutan saat malam hari, itu sudah berlaku bertahun-tahun lamanya,” kata penjaga istana yang patuh pada peraturan kerajaan dan tidak ingin membuat masalah lainnya, karena bisa saja hal ini membuat jabatan mereka turun menjadi penjaga tahanan. “Aku mohon, istriku berada di dalam hutan dan seorang pria membawanya p
Read more
Buruan Berganti
Anderson duduk bersama pangeran Cedric yang dengan santainya menyeduh teh bunga melati sambil menikmati kesunyian yang ada pada mereka. Anderson duduk dan mengikuti apa yang dilakukan pangeran Cedric untuk tetap terlihat sopan seperti yang dilakukan oleh pangeran Cedric. “Kenapa diam saja prajurit kerajaan? Tolong bicaralah!” perintah pangeran Cedric dengan baik tanpa memperlihatkan siapa dirinya. Seperti sekarang ini pangeran Cedric sedang berbaur dengan Anderson. “Begini pangeran, apakah jika aku menceritakan semuanya ... apakah orang itu akan kita cari?” tanya Anderson. “Aku mempertimbangkan kepentingan rakyat. Ceritakan yang terjadi,” tukas pangeran Cedric yang sepertinya tidak sabar mendengarkan apa yang telah dilalui Anderson di dalam hutan itu. Anderson mulai menceritakan kalau dirinya adalah prajurit yang berasal dari perbatasan wilayah kerajaan seberang dan dipindahtugaskan menjadi prajurit kerajaan tingkat pemula. Semuanya diceritakan dengan
Read more
Akhir Manusia Serigala Junior
Anderson kembali ke rumah lamanya. Rumah yang kecil tapi memiliki beberapa potongan sederhana mengenai kenangan yang indah. Kenangan bersama dengan Guinea, tempat tidur yang masih belum dirapikan dan juga lilin yang sudah habis karena lupa dimatikan. Kehangatan masih dirasakan oleh Anderson, tapi jika Anderson tahu kebenarannya mungkin saja Anderson akan sangat membenci Guinea yang pada dasarnya memiliki dua suami berbeda jenis. Rumah dibiarkan begitu saja, kosong tanpa mengubah atau membersihkannya terlebih dahulu. Tempat tidur yang dingin, tapi masih kusut, juga pakaian pernikahan yang berada di dalam rumah tergantung dengan baik dan tidak akan tersentuh oleh tangan orang lain. Anderson mengunci rumahnya hingga tidak ada siapapun yang bisa masuk ke dalam kecuali dengan cara paksaan yang akan merusak pintu. “Guinea sayang, beristirahatlah. Aku akan mencari Enzo dan membalas apa yang dia lakukan padamu sayangku,” kata Anderson memegang pintu rumahnya dan pergi ke ist
Read more
Lebih Siksa Dibandingkan Kematian
Anderson masuk lebih dalam menuju hutan, melewati batas hutan dan akhirnya menemukan gua yang dulunya pernah dilihatnya saat bertemu dengan Guinea. Tidak ada yang menarik, tapi ada bau darah yang menyengat pada gua itu. Anderson masuk dengan perlahan, untuk tidak mengejutkan Enzo jika dia datang ingin membunuhnya. Ada bayangan dari balik kain tipis yang menjadi tempat tidur Enzo sebelumnya. Anderson dengan sigap menembakkan anak panah hingga tembus, tapi ia tidak mendengar suara teriakan terkena panah. Anderson langsung maju dan memeriksa, bayangan itu hanyalah setumpuk bantal yang disusun rapi, tidak ada Enzo di sini dan ini membuat Anderson marah dan kecewa tidak dapat menemukan Enzo. Anderson menggeledah gua ini tapi tidak menemukan Enzo, melainkan hanya menemukan setumpuk tulang yang beberapa masih melekat dengan dagingnya. Terkejut melihat itu, Anderson langsung melihat tumpukan tulang itu, dengan anggapan jika Enzo sudah meninggal dan membusuk, atau mungkin saja sekawa
Read more
Seabad Lebih
Setelah pernikahan ini, ada hadiah menarik lainnya yang akan diberikan pangeran Cedric pada Anderson orang kepercayaannya. Semua orang sibuk mempersiapkan pernikahan, dan pernikahan ini lebih megah dan mewah dibandingkan pernikahan pertama Anderson bersama dengan Guinea dulu. “Gugup?” tanya pangeran Cedric yang duduk bersama Anderson pada sebuah taman kerajaan. “Tidak, hanya saja. Apakah tidak masalah jika aku menikahi putri keluarga Monuver? Mereka adalah orang baik, dengan kehormatan yang tinggi. Aku sepertinya tidak pantas untuk bergabung dengan keluarga mereka.” Pangeran Cedric bersimpati pada Anderson yang bisa merasakan perbedaan diantara kedua keluarga yang mana sama sekali tidak bisa bersama jika itu dari keluarga bangsawan sombong yang mementingkan kehormatan dan gelar. “Katakan yang sejujurnya Deson,” kata pangeran Cedric yang menepuk pundak Anderson dan membuat Anderson tersenyum tipis. “Anda menang pangeran. Aku memikirkan istriku Guinea.
Read more
Kembali Melihat Cahaya
Rumah tua antik yang membawa keuntungan jika dijual. Kakek dan nenek Grizell sudah meninggal, dan akan susah jika hidup sendirian mengurus rumah yang begitu besar, tangan Grizell tidak bisa mengelola kebutuhan rumah ini sendirian. Lagipula tidak ada yang memedulikan jika Grizell menjualnya dan membeli rumah sederhana. Orangtuanya juga tidak pernah peduli dengan apa yang dilakukan Grizell. “Halo?” “Bagaimana kabarmu? Pindahanmu sudah selesai? Mau aku bantu beres-beres?” Telepon berdering dan itu dari Davian pacar Grizell sedang meneleponnya. “Em, tidak usah. Tidak banyak yang aku pindahkan, aku tidak membawa banyak barang. Bolehkah aku curhat?” tanya Grizell yang agak takut tinggal sendirian di rumah yang besar seorang diri. Setidaknya berbicara dengan orang yang disayanginya membuatnya lebih tenang. “Kau ketakutan tinggal sendirian? Bicaralah padaku atau kau mau lihat wajahku?” tanya Davian yang berusaha membuat Grizell sedikit terhibur dengan itu.
Read more
Rencana Pembunuhan Orang Baik I
Davian tetap memaksa untuk bisa mendengarkan apa yang akan dikatakan Grizell. Matanya penuh dengan tatapan menginginkan kepercayaan Grizell terhadap Davian. Grizell menatap mata Davian dan menghela napas untuk memulai menceritakan apa yang ditemukannya di rumah. “Ikut aku pulang ke rumah, tapi kau yakin tidak alergi lagi dengan bulu anjing?” tanya Grizell memastikan sekali lagi jika Davian tidak alergi dan hanya mengatakan alasan ini untuk bisa melihat apa yang disembunyikan Grizell. “Aku yakin, aku sudah mendapatkan obat untuk itu.” Grizell naik motor bersama dengan Davian yang memboncengnya. Grizell menunjukkan arah rumahnya dan Davian mengikutinya dengan baik tanpa menggunakan kacamata yang malahan membuat Grizell agak khawatir dengan itu, tapi mungkin selama dua tahun tidak bertemu, ada banyak perubahan yang terjadi pada Davian yang tidak diketahuinya, dan Davian sengaja untuk tidak memberitahu Grizell untuk sebuah kejutan kecil. “Itu rumahmu?” ta
Read more
Terpengaruh Perasaan Lama
“Tidak usah, kami akan tidur di ruang keluarga dekat televisi, itu lebih nyaman dibandingkan dengan tidur di dalam kamar,” kata Davian yang tahu kalau ini adalah rumah dari nenek kakeknya Grizell dan tidak ingin tidur di dalam kamar yang mungkin saja ada hal yang seharusnya tidak diketahui Davian bahkan untuk Grizell. “Kenapa? Sebaiknya kan tidur di dalam kamar, itu lebih am-” Davian langsung menutup mulut Jonas dan menatapnya seperti sebuah telepati anak cerdas lainnya. Grizell menatap mereka berdua dan tahu jika Davian hanya ingin menjaganya karena itu menginginkan tidur di ruang keluarga yang mana berada di depan kamar tidur Grizell. Grizell hanya tersenyum dan membiarkan saja mereka tidur dimana pun mereka inginkan. “Kalau begitu, tidurlah di mana saja.” Davian langsung berjalan ke ruang keluarga dan tahu sedikit mengenai denah rumah karena sebelum kembali pulang untuk mengambil pakaian, Davian berkeliling sebentar sementara Grizell merawat serigala tadi.
Read more
Rencana Pembunuhan Orang Baik II
Davian pulang ke rumahnya dan ingat kalau dirinya hendak menemani Grizell untuk pergi berbelanja, sayangnya itu tidak dapat dilakukannya karena walaupun masih awal pembelajaran sudah ada kerja kelompok untuk membuat sebuah penelitian, kelas A memang tidak menunda-nunda waktu dengan perkenalan seperti itu. Mereka langsung dihadapkan dengan tugas dan juga kerja kelompok untuk lebih mengakrabkan diri dengan teman baru, seperti itu perkenalan mereka.Di rumah Davian, orangtuanya sedang berkebun dan senang melihat teman-temannya yang datang berkunjung. Penampilan orangtua Davian memang sederhana tapi sebenarnya mereka memiliki pekerjaan yang hebat dengan gaji yang hebat juga. “Aku pulang.”“Vian, ajak masuk teman-temanmu. Tapi Grizell mana? Ibu kira kau satu sekolah dengan Grizell lagi kan sekarang?” tanya ibu Davian yang sering mendengar Davian menceritakan mengenai Grizell padanya, bahkan hubungan mereka sudah diketahui oleh beberapa kerabatnya, ma
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status