Semua Bab The Devil's Mistress: Bab 91 - Bab 100
145 Bab
Sick of Being Weak!
Maxer meninggalkan Milly tanpa kalimat perpisahan dan itu menyakitkan dirinya.Pria itu alasan Milly selalu bertahan dan menjalani hidup yang lebih baik.Mengupayakan yang terbaik bagi Maxer, termasuk mengiyakan permintaan Jetro yang memintanya untuk melindungi mereka.Inikah rasanya ditinggalkan oleh seseorang yang ia percayai?Esok hari, Gen datang dan menanyakan tentang Maxer.“Dia tidak akan kembali, Gen,” sahut Milly dengan datar.Wanita yang selama ini cukup dekat dengan Maxer tersebut terkesima.“Kalian bisa menutup bistro ini atau justru mau lanjut, terserah. Aku tidak punya pendapat yang lebih baik,” sambung Milly tanpa semangat.Banu yang sedari tadi hanya mendengar, segera menentang habis-habisan.“Pemasukan resto kita bagus sekali, kenapa harus tutup?”“Terserah kalian. Aku akan mengikuti keputusan kalian semua,” balas Milly dengan lirih mengulang kembali
Baca selengkapnya
Bended Heart
Banu menyodorkan laporan keuangan bulanan pada Milly dan wanita itu hanya menatap lajur dan kolom dengan pandangan tidak mengerti.Dengan sabar dan hati-hati, Banu menjelaskan pada Milly.“Sejauh ini, ada yang belum paham?” tanya Banu.Milly menggigit bibirnya dan menoleh pada Banu.“Bersabarlah sedikit, Gus. Aku tidak bisa menangkap dengan cepat,” jawab Milly dengan sungkan.“Akan lebih baik lagi jika kamu langsung melihat apa saja yang menjadi tiap faktor penjualan dan pengeluaran, Mill. Supaya ada pemahaman, kenapa pemasukan tidak hanya dipotong dengan modal yang keluar.” Banu kembali menjelaskan dengan teliti dan terperinci.“Jadi, setiap proses mengolah makanan yang dibuang, kulit kentang contohnya, juga termasuk pengeluaran?” tanya Milly.Banu membenarkan.“Itu sebutannya wastage. Termasuk cost dalam makanan yang kita jual juga,” sahut Banu mulai antusias. &ldquo
Baca selengkapnya
Wild Party
Musik dengan irama yang menghentak terdengar cukup keras dari apartemen tersebut. Jetro menuang whiskey ke dalam gelas kristalnya dan meneguk dengan cepat disertai kecapan puas. Seorang perempuan yang hanya mengenakan g-string melangkah keluar dari kamar mandi dan mendekatkan tubuhnya dengan menggoda.Dua bulatan kenyal hasil dari meja operasi menempel di lutut Jetro dan Bella, nama perempuan itu, mulai merayu Jetro dengan kata-kata kotor dan mesum.Jetro membiarkan mulut perempuan itu menelusuri tubuhnya dan akhirnya mengulum kejantanannya dengan penuh nafsu. Bunyi kecipak mulut yang sedang maju mundur di tubuh bagian bawahnya membuat sensasi tersendiri.Hasrat Jetro untuk membuat permainan lebih panas pun bangkit.Jetro meraba tubuh wanita itu dan dengan kasar lalu mendorongnya ke sofa. Bella memekik kesenangan. Tangan Jetro merenggut satu-satu penutup tubuh Bella dan kini wanita itu telentang di sofa tanpa sehelai pakaian pun.Tanpa risih, ia me
Baca selengkapnya
What A Mess!
Milly masih memikirkan kalimat Lika yang mengatakan mengenai Jetro telah bersama wanita lain. Ada sebersit rasa yang membuatnya tidak nyaman dan Milly tidak menyukai itu. Seharusnya dia sudah melupakan Jetro dan menjalani hidup dengan tenang tanpa bayangan pria tersebut. Namun begitu mendengar berita tersebut, hati Milly kembali terguncang dan dia tidak ingin itu terus terjadi dalam hidupnya. “Konyol! Ini tidak seharusnya aku rasain!” keluhnya dengan kalut. Dengan setengah mendongkol Milly mencari cara supaya melupakan Jetro untuk selamanya! “Mustahil! Seperti ini nggak mungkin. Oh Tuhan, apa yang harus aku lakukan?” Tidak ada jalan untuk Milly menepis bayangan Jetro bersama wanita lain. Pintu kamarnya diketuk dan Milly bergegas bangun dan membukanya. “Aku ada perlu keluar sebentar. Mau nitip?” Gen tampak bersiap pergi. Sejak Maxer tidak ada lagi, Milly meminta Gen untuk tinggal bersamanya. “Aku butuh tequila!” sahut Mi
Baca selengkapnya
He Feel the Crazy Love Inside
Awal mulanya menjadi wanita Jetro terasa menyakitkan. Perkawinan kontrak yang tidak pernah ia inginkan terjadi dan Milly mencoba mengadaptasi semua kehidupan bersama Jetro Six. Setiap mereka bercinta, wanita itu mencoba untuk tidak terlena dalam pesona sentuhannya. Milly mencoba menghindar dari perasaan yang tumbuh dalam hatinya untuk Jetro.Namun, lambat laun cinta itu menguasainya. Milly semakin melihat pria yang tadinya ia anggap brengsek itu dari sisi lain.Sayangnya, semua harus berakhir kembali menjadi rasa yang menyakitkan jiwanya.Jetro mendorongnya untuk menjauh dan menyangkal bahwa Milly adalah wanita yang istimewa untuknya.Kini, secara terang-terangan di depan umum Jetro memamerkan kemesraan dengan perempuan lain. Milly tidak mampu menahan diri dan akhirnya secara memalukan melakukan hal paling frontal selama hidupnya sebagai perempuan.Melabrak Jetro!“Aku nggak pernah nyangka kamu bakal merendahkan diri di depan Jetro dan
Baca selengkapnya
Little Thing Called Ego
Semua hal yang bisa Jetro ingat dan rasakan adalah penyesalan yang berbalut gengsi.Terlalu besar rasa enggan dalam dirinya untuk mengakui bahwa sesungguhnya hatinya memang memilih Milly Berliana.Bahkan ketika dunia memberi julukan pada Milly sebagai ‘Nyonya Sang Iblis’ pun, Jetro masih belum mengakui hal tersebut.Apakah seangkuh itu seorang Jetro Six?“Ada apa denganmu, Jetro?!” pekik Bella yang mulai kesal karena Jetro menolak untuk bersenang-senang dengannya.Anne yang sudah mengetahui jika ini semua dipicu oleh pertemuan dengan Milly, memilih menyingkir dan tidak lagi berharap lebih. Wanita itu pergi tadi pagi tanpa berpikir panjang. Hanya Bella yang masih bertahan dan ingin terus mendapatkan perhatian Jetro, serta berharap jika pria yang menjadi idaman para wanita tersebut masih membuka hati untuknya.“Sudah kubilang jangan ganggu aku, Bellarine!” teriak Jetro dengan suara keras.Bella mengat
Baca selengkapnya
Way to Treat Hurt
Love doesn’t hurt, expectations do.He gave me hope, and he took away that dream from me.**Milly tidak pernah merasakan hatinya terbakar cemburu begitu mendalam hingga tidak sanggup berpikir waras dan lurus lagi. Ketika dia menelepon Prana dan mengatakan ingin bertemu, satu hal yang ia inginkan hanyalah membalas Jetro dengan keputusan yag sangat fatal.“Pernahkah kamu memikirkan untuk mengajakku menikah?” tanya Milly tanpa menyembunyikan keinginannya lagi.Prana yang tidak menyangka akan pertanyaan yang terlontar dari Milly menunjukkan sikap yang gugup sekaligus linglung.“Me-menikahimu?” tanya Prana.Milly tidak mengangguk atau pun menggelengkan kepalanya. Hanya ekspresi datar yang sulit Prana artikan. Pria itu tidak bisa melihat keseriusan atas ucapan Milly barusan.“Kenapa, Pran? Aku pikir kamu berpikir ke arah sana.”“Ya, te-tentu saja. Hanya aku tidak menyangka akan
Baca selengkapnya
Numb
Gen masih tertegun menatap Milly yang melenggang pergi dan meninggalkan dirinya di lorong hotel. Tidak bisa ia percayai, seorang wanita yang sempat menjadi pribadi rapuh, kini tiba-tiba terlihat menakutkan dalam kilatan dendam pada pria yang menyakitinya. Milly menolak menjadi wanita lemah dan tertindas. Mungkin rasa lelah berada dalam situasi yang membuatnya terpojok dan tidak mampu menunjukkan sikap kecewa selama ini. Terkadang binatang sekecil semut pun jika terinjak akhirnya berbalik menggigit. Meski tidak menentang tindakan Milly saat ini, namun jauh di lubuk hati Gen yang ia khawatirkan bukan karena melibatkan Prana. Gen lebih cemas akan Milly sendiri yang nanti akan mengalami kecewa dan penyesalan di kemudian hari. Semua kekhawatirannya sepertinya tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Gen sempat merasa kagum akan pesona Milly yang mampu membuat para pria bertekuk lutut di kakinya. Entah ada apa dengan sosok Milly, tapi pria-pria tersebu
Baca selengkapnya
Part of the Plan
Berdalih sedang datang bulan, Milly menghindari tugasnya sebagai istri sah Prana malam itu. Suaminya mengerti dan membiarkan Milly menghabiskan malam dengan Gen dalam kamar terpisah.Bagi Prana, memperistri Milly cukup memberinya kebahagiaan tersendiri. Selebihnya, apa pun itu akan ia hadapi dengan sikap yang santai dan penuh pengertian.“Kamu nggak bisa terus menerus menghindari Prana,” cetus Gen dengan rokok yang terselip di bibirnya.Milly tidak peduli dan terus memilih minuman yang ada di bar kamarnya.“Selalu ada cara, Gen! Aku bukan perempuan bodoh yang tidak memiliki otak untuk berpikir!”Gen tertawa kecil dan membuang abu rokoknya di asbak.Pintu menuju balkoni terbuka lebar, tapi tetap saja asap yang mengepul dari bibir Gen memenuhi kamar president suite tempat mereka menginap.“Lambat laun Prana akan mengetahui dan apa yang akan kau lakukan?” tanya Gen.Milly akhirnya menemukan tequ
Baca selengkapnya
The One that Got Away
Jalanan becek itu terlihat di sepanjang jalan gang sempit di area padat Bandung. Jetro melangkah tanpa ragu dan menapaki dengan sepatu boot panjangnya. Tak lama ia berhenti di depan sebuah rumah yang gelap dan membuka pagar tanpa permisi. Rumputnya yang panjang dan banyak ilalang menunjukkan sepertinya rumah tersebut kosong atau tidak terawatt. Tangannya mengetuk pintu dengan keras. Hanya dua kali ketukan berirama pendek, akhirnya seseorang membukakan untuknya. Pria dengan wajah penuh dengan bopeng dan topi kupluk cokelat kumal memberi isyarat Jetro untuk masuk. Ruang tamu itu hanya ada dua kursi kayu dan meja yang penuh bercak kopi. Asbak yang berisi puntung rokok dan botol minuman yang setengah kosong memenuhinya. “Kau tidak pernah berubah, Ben!” gerutu Jetro dengan suara dalamnya. Ben tersenyum miring dan menyalakan rokok dan mengambil salah satu kursi yang ada di ruangan tersebut. “Kau bukan dari perusahaan properti yang berniat me
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
15
DMCA.com Protection Status