Semua Bab The Devil's Mistress: Bab 101 - Bab 110
145 Bab
Ugly Truth
Milly terpaksa harus memiliki alasan yang kreatif setiap menghadapi situasi harus menjalani keintiman dengan Prana. Rupanya pria itu memiliki kesabaran yang luar biasa. Apa pun alasan Milly, Prana selalu bisa menerima tanpa protes atau paksaan.Pagi itu, dirinya menerima permintaan Prana untuk menemani suaminya menghadiri pesta tahun baru di kapal pesiar.“Apakah pesta yang akan dihadiri makhluk unik itu?” tanya Milly dengan ekspresi penuh harap jawabannya adalah iya.Wanita tersebut sangat ingin memperlihatkan pada Jetro bahwa dirinya telah bersama dengan Prana.  “Iya. Jika kamu tidak keberatan, Mill.”Milly menggelengkan kepala cepat-cepat.“Aku nggak keberatan. Hanya pesta perayaan baru aja, kan?” tanya Milly.Prana mengiyakan.“Aku tidak memiliki baju yang pantas. Mungkin butik langgananku punya koleksi yang bagus,” ucap Milly dengan ringan. Prana terlihat lega karena Mi
Baca selengkapnya
Madly Situation
Milly mengurung diri di kamar dan tidak beranjak sejak mereka kembali dari kapal tadi malam. Menemukan fakta bahwa Prana adalah makhluk yang abadi seperti Jetro membuat Milly syok dan menyesal tidak menyadari sejak awal.Ketika kembali mengingat bagaimana Jetro dan Virgo berusaha memberitahu dirinya, dan Milly selalu memotong dan memilih tidak mencampuri urusan mereka. Ternyata sosok Sybil yang selalu mereka bicarakan adalah Prana!Betapa naifnya Milly. Tidak menyadari apa pun, padahal dirinya selama ini bersama dengan pria tersebut.Semalam, Prana menandaskan pada Milly dengan kalimat yang cukup tajam padanya.“Kau harus bersamaku untuk saat ini, Mill! Kau sudah berjanji untuk mengenal dan memahamiku. Aku bukan makhluk neraka yang selalu menebar petaka! Ada hal lain yang lebih di balik semua kepribadianku! Bantu aku mendapatkan semua hal baik yang kumiliki dulu!”Milly tidak mempunyai pilihan dan harus bertahan dalam situasi ini sement
Baca selengkapnya
Hurts So Good
Mendapatkan teman yang bisa menemaninya di saat kalut seperti ini adalah anugerah yang terbaik. Gen mendampingi Milly dengan pemikiran yang sama gilanya dengan situasi mereka.Gadis bertattoo itu ternyata bisa menjadi penghibur sekaligus penasehat bijak untuk Milly tetap menjaga kewarasannya.“Aku nggak bisa lupa bagaimana dia diseret dari hadapanku dalam kondisi yang bersimbah darah, Gen.” Milly bergidik sementara bayangan Jetro yang terbantai di depan matanya terus melintas.“Dia adalah immortal, Mill. Mustahil peluru itu membunuhnya.” Gen masih mencoba mengalihkan kekhawatiran Milly.Milly meletakkan kuas yang tadinya ia pegang untuk sekedar menyoretkan sesuatu sebagai pengusir kejenuhan di atas kanvas.“Mau nggak kamu bantu cari tahu? Aku butuh informasi bagaimana kondisi Jetro sekarang,” tanya Milly sembari berbisik. Gen berhenti melukis dan menoleh padanya.“Sebenernya, kamu bisa minta ijin Pra
Baca selengkapnya
Nobody Wants to Be Lonely
Milly menyiapkan bistronya yang sempat tutup selama tiga hari. Gen menunjukkan antusias yang sama dan memimpin semua persiapan dapur.Banu yang terlihat kesal karena tidak terlibat dalam kemelut yang dialami Milly dan merasa tersingkir, memberengut sedari pagi.“Menganggap teman, sahabat, tapi sekarang aku diperlakukan seperti orang asing!” rungut Banu terlihat jengkel.Milly memeluk pundak dan meminta maaf karena ini bukan hal yang mudah untuk diungkapkan.“Ini pribadi banget dan aku nggak bisa membuka aibku sendiri,” ucap Milly meminta pengertian Banu.“Terus Gen boleh gitu?”“Gen kebetulan dimintain tolong sama Prana, Gus. Aku nggak bisa bilang enggak.”Setelah Milly terus membujuk dan memberikan alasan yang masuk akal, akhirnya Banu mulai menerima.Mereka kembali akur dan bekerja bersama menyiapkan bistro untuk buka kembali.***Mendung mulai menutupi langit Semi
Baca selengkapnya
Sybil Sinister 1
Sybil Sinister 1Virgo menghela napas panjang sebelum melanjutkan kalimatnya. "Ada hal yang seharusnya tidak kusampaikan sekarang karena aku khawatir kamu tidak mampu menangani efek dari berita ini." Milly menggigit bibirnya dan merasa ini akan sangat buruk. Mungkin ada hubungan dengan dirinya. "Apa ini ada hubungannya denganku?" tanya Milly memberanikan diri. Virgo melirik pada Maxer. "Jika cerita mengenai Sybil, Prana tepatnya, selalu ada hubungannya dengan kamu. Semua bersumber padamu." Virgo menjawab dengan hati-hati. Milly bangkit dan berjalan menuju meja bar dan mencari minuman tequila kesukaannya."Aku butuh penenang sebelum mendengar seluruh ceritamu, Virgo!" Kedua pria menunggu dengan sabar sementara Milly menuang ke gelas sloki kecil untuk mereka. Dengan cepat, Milly juga mengiris jeruk nipis dan melumuri bibir gelas dengan garam terlebih dahulu. "Silahkan, aku siap sekarang,"
Baca selengkapnya
Sybil Sinister 2
Sybil Sinister 2Milly harus meninggalkan mimpinya untuk menjadi seorang arsitek. Cita-citanya kandas saat dokter memvonis ayahnya dengan berbagai macam penyakit hingga harus mengamputasi kaki. Mereka sudah menjual rumah, satu-satunya harta yang tersisa.Kini, dengan uang yang kian menipis, Milly dihadapkan pada pilihan yang mengharuskan mengeluarkan biaya tidak sedikit. Kemana lagi dirinya harus mencari uang? Setelah keluar sekolah karena harus menjaga penuh waktu ayahnya, Milly juga mulai berpikir untuk mencari pekerjaan. Ketika mencoba melamar kerja menjadi penjaga toko, gajinya tidak cukup memenuhi biaya yang mereka butuhkan. Belum lagi waktu yang harus ia lewatkan selama sepuluh jam, Milly tidak bisa menjaga ayahnya yang butuh perawatan. Dalam kondisi terjebak, Milly mendengarkan saran ayahnya untuk meminta kerja pada Renzo Mendosa. Manager hotel yang bertampang bengis itu segera mengiyakan.
Baca selengkapnya
Sybil Sinister 3
Sybil Sinister 3Martin mempercayai sosok pria yang ia kenal saat membawa ayahnya ke IGD malam gawat yang lalu. Tidak pernah terpikir sedikit pun mengenai hal buruk mengenai dia. Setiap saran dan wejangan mengenai ayahnya selalu Martin dengarkan. Terlebih lagi, ayahnya tampak dekat dengan dokter yang akrab Martin sapa dengan panggilan dokter Prana. Hingga satu ketika, Martin tampak kusut dan dalam situasi yang tidak baik, Prana melontarkan kalimat bujukan yang pertama."Anggap ini hadiah kecil dariku. Jangan katakan pada siapa pun. Mereka tidak akan mengerti ini juga penting untuk mengobati batin seseorang." Meratapi hidup yang bergelimangan kisah pedih di sekelilingnya dengan tubuh menggigil, Martin meringkuk di sudut ruangan bekas gudang kosong. Keluarganya meninggalkan dirinya dalam kematian yang ia tidak pernah siap untuk hadapi. Martin menyalahkan Tuhan atas takdirnya."Kenapa tidak Engkau sudahi hidupku saja, Tuhan Allahku?!" ter
Baca selengkapnya
Woman's Wound
Woman's Wound Bibir dan tubuh Milly bergetar, usai Virgo mengungkapkan semuanya. "Siapa yang tahu, jika Sybil merusak seseorang dengan perlahan hingga hancur tidak tersisa?" gumam Virgo prihatin. "Biadab ...," desis Milly penuh rasa dendam yang begitu membara. Maxer mengambil botol tequila dan menuangkan untuk ketiganya. "Ini juga membuatku sempat nggak percaya, Mill. Prana alias Sybil, membunuh semua penghalang yang ada di jalannya. Semua cuman buat miliki kamu seutuhnya, Mill." Maxer meneguk tequilanya dan bibirnya mengernyit.Milly masih membeku dan mulutnya tertutup rapat. Tidak pernah ia sangka, yang membuat ayah dan adiknya meninggal adalah Prana! Suasana hening meliputi. Virgo sibuk memilih jenis minuman yang ingin ia nikmati, sementara Maxer mulai menyukai tequila pilihan Milly. "Selama ini, aku menyalahkan Jetro sebagai penyebab kematian keluargaku. Bodohnya aku," keluh Milly dengan mata mereb
Baca selengkapnya
Precious Moment
Mengungkap sesuatu memang tidak mudah awalnya bagi Virgo. Namun berkat dukungan Maxer yang terlalu merasa terganggu akan keberadaan Prana dalam hidup Milly, akhirnya mendorong Virgo untuk mengulik semuanya. Ditambah lagi Ben, detektif swasta, yang menyelidiki segalanya tentang Prana akhirnya menguak lapis demi lapis pria tersebut. Jetro akhirnya mengetahui dari Ben. Atas perintah Virgo yang tidak begitu saja membiarkan Jetro tenggelam dalam kepasrahan terhadap sepak terjang adiknya. Virgo tahu, satu-satunya hal yang membuat Jetro tergerak untuk bangkit berjuang dan tidak menyerah adalah Milly. Setelah memastikan semua fakta adalah benar, mereka mengutus Ben memberitahu Jetro secara tersembunyi. Apa saja akan Jetro lakukan demi wanita yang ia cintai kali ini. Sementara menunggu kesempatan terbaik untuk mencari taktik paripurna, Virgo memutuskan meminta Milly untuk menjadi bagian eksekusi terakhir. 
Baca selengkapnya
Concious Fight Back
Hero Don't Run"Kamu baru kembali?" tanya Prana dengan ekspresi curiga. Milly tersenyum samar dan mengiyakan. "Acara di bistro sangat padat dan mereka menambah porsi pesanan. Pesta yang dipesan untuk dua puluh orang, berakhir menjadi dua kali lipat." Alasan Milly sangat masuk akal. Prana mengangguk dan berbalik berjalan menuju dapur."Aku akan membuatkan makan malam untuk kita," pamitnya. Milly terkejut. Ini sudah pukul sebelas malam! "Setidaknya camilan untuk mengisi perut kosongmu." Prana memberitahu dengan pertanda bahwa dia mendengar bunyi perutnya. "Nggak usah repot-repot. Aku bisa masak mie," tukas Milly. Prana berhenti lalu berbalik kembali. "Aku mungkin menjadi musuh terburuk untuk Jetro Six, kekasihmu! Tapi percayalah, padamu, aku akan selalu menjadi sosok yang dulu, kemarin dan juga di masa depan seperti ini! Mill, aku adalah Prana. Bukan Sybil atau sang pecundang yang lekat d
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
15
DMCA.com Protection Status