All Chapters of 100 HARI CINTA: Chapter 101 - Chapter 110
121 Chapters
Daffin Datang Ke Rumah Sakit
Ternyata Daffin sengaja datang lebih awal untuk menjemput Alvira. Ia ingin mengetahui apa yang dilakukan Alvira saat selesai dinasnya. Kini ia menunggu di depan ruang Alvira.Dari rumah sakit Daffin akan mengajak Alvira untuk membesuk ayah mertuanya, Daffin ingin memenuhi janjinya pada Alvira sebelum usia pernikahan mereka berakhir.Masih ada tiga puluh menit lagi jam dinas Alesya selesai, sambil bermain ponsel ia duduk sendiri di kursi tunggu itu. Alvira tidak mengetahui jika dirinya sudah dijemput oleh sang suami. Alvira masih berada di ruang UGD membantu pasien yang baru saja masuk.Saat jam dinasnya berakhir, Alvira segera bergegas pergi ke ruangannya setelah serah terima sift. Namun, langkahnya terhenti. Ia melupakan sesuatu. Ia ingin mengunjungi ruang Kevin lebih dulu, untuk membicarakan sesuatu.Iapun berbelok mengarah pada pintu lift. Menunggu kotak besi itu terbuka, saat terbuka ia langsung meneka tombol enam di mana ruang rawat Kevin berada. Set
Read more
Melupakan Kisah Lama
Perlahan Arka membuka matanya dan langsung melihat Maya yang berada di sana. Matanya langsung mengintari isi ruangan itu mencari keberadaan Alea. Arka langsung menghembuskan nafas leganya saat melihat Alea duduk di sofa bersama Alvira dan juga Daffin.“Kamu kenapa sayang?” tanya Maya mendengar Arka menghembuskan nafasnya.“Enggak apa kok,” sahut Arka santai.“Besok kamu pulangkan!”“Aku jemput ya?” ucap Maya lagi.Sedetik kemudian Arka langsung mengalihkan pandangannya mencari keberadaan Alea. Alea yang duduk jauh dari ranjangnya membuat Arka tidak bisa melihatnya hanya melihat bayang-bayang Alea saja.Arka tidak menjawab ia hanya diam.“Aku jemput ya.”Maya kembali berucap, tapi tetap tidak dijawab oleh Arka.” Ayah ikut kami, biar ayah tinggal bersama kami. Kami akan mengurusnya,” sahut Raka yang baru saja datang.Maya langsung mendengus kesal mende
Read more
Merindukan Sang Istri
Daffin dan kedua orang tuanya berpisah dengan menggunakan mobil masing-masing. Saat di dalam mobil ponsel Alvira terus berdering, membuat Daffin curiga. Karena Alvira tidak mengangkatnya dan malah mengabaikan ponselnya.“Siapa?” tanya Daffin.“Em, nggak tahu nomor nggak dikenal. Malas angkatnya,” kilah Alvira.“Coba sini aku aja yang jawab,” tawar Alvira.“Enggak usah ah, nggak penting! Lagian kamu kan lagi nyetir,”kilah Alvira.Daffin diam tapi ia memikirkannya. Hingga sampainya di basement apartement keduanya saling diam tidak banyak bicara.  Alvira langsung keluar dari mobil dan berjalan masuk meninggalkan Daffin yang masih berada di dalam mobil.“Kenapa dia?” gumam Daffin.Daffin dengan cepat menyusul Alvira yang sudah berada di depan lift. Keduanya menuju unit apartemen. Saat berada di dalam lift, Daffin memperhatikan Alvira dengan begitu intens, untung saja di dala
Read more
Keduanya khilaf
Daffin tidak peduli dengan ucapan Alvira ia semakin mendekatkan bibirnya dengan cuping Alvira. Bibir itu pun terus berjelajah hingga ia berada di bibir mungil Alvira. Awalnya Daffin hanya melakukan ciuman biasa saja.Namun, ciuman itu berubah menjadi begitu menuntun. Alvira tanpa sadar juga mengikuti gerakan yang dilakukan Daffin. Hingga tanpa sadar kancing piayama Alvira sudah terlepas dan menyisakan penutup bukit kembarnya saja.Saat kesadaran Alvira kembali ia langsung menjauhkan tubuhnya dan memungut pakaiannya lalu berlari keluar menuju kamarnya.Tidak ingin terlihat oleh Daffin jika ia sedang mengeluarkan air mata, kini dirinya masuk ke kamar mandi dan menanggis di sana. Ia menanggis menyesali perbuatannya yang tidak bisa mengontrol dirinya sendiri.“Ini tidak boleh,” gumam Alvira sambil menggelengkan kepalanya dengan kuat.Walaupun ia sah menjadi istri Daffin baik di mata agama maupun hukum tapi ia tetap tidak bisa melakukan kewa
Read more
Kebersamaan
Saat ia berbalik badan sungguh dirinya kaget akan kehadiran Daffin yang berada  di sisinya. Matanya langsung terbuka lebar, niat menjauh malah yang ada Daffin semakin mendekatkan.“Kamu mau ngapain?” tanya Alvira melihat Daffin semakin mendekat.Dengan refleks Alvira menjauhkan tubuhnya dari Daffin. Namun, Daffin malah semakin mendekatkan tubuhnya hingga berada tepat di depan wajah Alvira. Alvira sudah kembali siaga. Ia memperhatikan dengan intens pergerakkan Daffin takut akan terjadi sesuatu lagi.“Aku cuma mau ambil ini saja,” ucap Daffin yang mengambil kotoran di kepala Alvira yang menyangkut di rambut hitamnya.Setelah itu ia menjauhkan kembali tubuhnya, tapi posisinya kini berhadapan dengan sang istri. Saling memandang,”Aku minta maaf ya,” ucapnya lagi.Alvira langsung menghembuskan nafasnya pelan,” sudah kita sama-sama salah,” sahut Alvira pelan.“Lupakan aja yang terjadi tadi,
Read more
Arka Pulang
Deg!Jantung Alvira seakan berhenti berdetak, mendengar pertanyaan dari Daffin. Ia tahu pasti yang menelepon dirinya itu adalah Kevin.Karena yang kemarin siang yang menelepon dirinya itu adalah Kevin, sudah pasti itu juga pasti Kevin. Apalagi saat Daffin mengatakan jika nomor yang sama menelepon dirinya berulang kali.“Siapa?” tanya Daffin lagi melihat Alvira yang hanya diam saja.“Aku nggak tahu siapa? Kan nomornya nggak ada di kontak aku,” kilah Alvira, membuat Daffin mengangguk.Perjalanan mereka akhirnya sampai di rumah sakit, Alvira langsung keluar dari mobil Daffin tapi ia tidak lupa untuk mencium tangan suaminya itu. Walaupun pernikahan itu hanya sandiwara tapi ia tetap menghormati Daffin sebagai suaminya. Hanya satu yang ia belum bisa berikan kesuciannya.Daffin menatap Alvira dari dalam mobilnya. Hingga Alvira menghilang battu ia kembali menyalakan mobilnya dan pergi dari pelataran rumah sakit itu.Se
Read more
Makan Malam Dua Keluarga
Arka tidak langsung menjawab ia diam saja melihat Maya yang langsung nyelonong duduk di tepi ranjang bersama dengannya padahal di sana tadi ada Raka dan juga Alvira. Perlahan kedua anaknya menjauh dari sana memberikan waktu untuk ayahnya dan Maya berbicara. Alea yang sejak tadi membereskan perlengkapan Arka juga sama, ia hanya diam melihat keduanya berbicara.“Gimana mau kan?” tanya Maya lagi.Arka mengelengkan kepalanya. “Aku akan ikut mereka pulang,” jelas Arka.Arka kekeh akan mengakhiri hubungannya dengan Maya apapun ancaman Maya sekarang tak pedulikan lagi karena ia sudah mengetahui yang benar-benar tulus siapa.“Sudah siap?” tanya Daffin, memecahkan keheningan mereka.“Ayo, sekarang aja,” ajak Arka.“Kalian pulang duluan, aku mau ambil obat ayah dulu,” pinta Raka.“Lah, terus kamu nanti sama siapa?” tanya Alvira.“Biar sama gua aja. Biar gua tun
Read more
Ketakutan Alvira
Raka berjalan menuju pintu depan, dan saat pintu itu terbuka lebar, ia dihadapkan dengan wanita yang tidak ingin dilihatnya.“Ngapain kamu ke sini?” hardik Raka pada Maya.Bukannya menjawab, Maya malah nyelonong masuk tanpa mempedulikan Raka yang teriak memanggilnya.“Maaf saya ikut makan malam di sini karena suami saya di sini?” Ujar Maya yang langsung mengambil tempat duduk di sisi Aris. Tempat di mana tadi diduduki oleh Raka.Semua yang ada di ruangan itu seketika diam, yang tadinya suasana itu begitu hangat kini menjadi kaku dan tidak ada percakapan lagi di antara mereka.“Kok diam? Ayo makan,” ujar Maya lagi tanpa merasa bersalah. Maya langsung saja mengambil nasi beserta lauknya. Raka yang melihatnya sudah mengepalkan tangannya di samaping. Rasa geram sudah merasuki ubun-ubunnya.Tanpa berbicara Raka langsung menarik lengan Maya dan diseretnya hingga keluar rumah.“Auw....”
Read more
Daffin Curiga
Tawa Daffin tidak berhenti ia begitu senang menertawakan Alvira yang malu akan ketidak sengajanya menyentuh area sensitif Daffin.“Dia nggak akan menganggu kamu, jika kamu nggak menganggu dia. Apa kamu mau diganggu?” goda Daffin kini semakin maju mendekatkannya pada Alvira.“Jauh....”Alvira berteriak lagi, Daffin tersenyum miring tanpa mempedulikan ucapan Alvira ia tetap melangkah maju. Seringainya itu membuat Alvira semakin takut, kini Alvira semakin memundurkan tubuhnya hingga ia sudah berada di pinggir ranjang jika mundur lagi maka ia akan jatuh.Kini tubuh  keduanya sudah saling berhadapan dengan jarak yang begitu dekat. Helaan nafas keduanya terdengar di telinga mereka, Alvira memasang wajah yang panik. Ia takut Daffin akan menyentuhnya malam ini. Karena dirinya belum siap untuk menyerahkan semua untuk Daffin walaupun laki-laki itu kini sudah berhasil mengisi hatinya.“Kamu mau ngapain?” tanya Alvira d
Read more
Daffin Mengikuti Alvira
Daffin kini bergegas keluar, ia ingin melihat dengan siapa Alvira janjian makan siang. Tadi sebelum meninggalkan kantor Daffin menghubungi Alvira untuk mengajaknya makan siang tapi Alvira menolaknya dengan alasan ia akan makan siang bersama Vita.Daffin sudah berada di pelataran rumah sakit di mana Alvira bertugas. Karena ia tidak tahu lokasi makan siang Alvira jadi sengaja ia menunggu sepuluh menit lebih dulu sebelum jam istirahat istrinya.Sambil bermain ponsel mata tajam Daffin terus mengawasi daerah luar. “Itu dia?” gumam Daffin saat melihat Alvira keluar dari bangunan tinggi itu.Perlahan Daffin menyalakan mobilnya, saat Alvira menaiki taksi online dan menjauh baru lah Daffin mengikutinya dari belakang.“Memangnya mau bertemu sama siapa dia?” gumam Daffin sendiri di dalam mobil.Mobil yang Alvira tumpang berhenti di depan sebuah kafe. Daffin masih memantau dari dalam mobil, setelah mobil yang digunakan Alvira tadi menja
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status