Semua Bab 100 HARI CINTA: Bab 81 - Bab 90
121 Bab
Rumah Sakit
Saat ini Daffin dan Alvira sedang menuju rumah sakit. Raka tadi menelepon memberi tahu jika sang ayah dilarikan ke rumah sakit karena terkena serangan jantung. Alvira tidak berhenti menanggis sejak tadi, tangisnya terdengar begitu lirih, Daffin mencoba untuk menenangkannya, tangan Daffin mengelus lembut lengan Alvira. Satu tangannya lagi difokuskan untuk memengang stir kendali. Sampainya di rumah sakit Alvira langsung keluar tanpa mempedulikan Daffin yang teriak memanggil namanya. Langkahnya begitu lebar, ia ingin segera sampai di tempat di mana ayahnya dirawat. Daffin yang melihat Alesya sudah mulai menjauh dengan cepat ia menyusulnya. Ia berlari kecil agar sampai di tempat Alvira. Alvira mematung melihat ibu dan juga adiknya masih berdiri menunggu pintu perawatan sang ayah di buka. Di tempat berbeda tidak jauh dari tempat ibunya ada Tante Maya yang juga menunggu di sana. Langkah yang tadi cepat kini menjadi pelan, Daffin yang sudah sampai, l
Baca selengkapnya
Arka tak Sadar
Alvira di dampingi Daffin masuk ke dalam ruangan seba putih itu. Ia mendekat dan duduk di sisi Pria yang sangat dicintainya, cinta pertamanya terlihat lemah di atas tempat tidur dengan selang yang menempel dibeberapa bagian tubuhnya. Hening, hanya suara mesin yang terdengar di telinga mereka.Alvira sudah tidak mampu untuk berkata, ia hanya diam menatap sang ayah. Di pandangnya wajah yang pucat itu, dengan air mata yang tak henti keluar.Perlahan diambilnya tangan sang ayah lalu diciumnya hingga berkali-kali,” Bangun yah,” lirihnya.Daffin yang berada di belakangnya bisa merasakan apa yang sedang dialami istrinya, ia juga pernah ada dalam situasi seperti ini.  Daffin mencoba untuk membuat Alvira tenang, dielusnya pundak sang istri dengan lembut. Sesekali ia mencium puncak kepala Alvira.Suara Alvira yang semakin terdengar lirih itu membuat Daffin lebih dekat lagi. Iapun berlutut di depan Alvira mensejajarkan dirinya dengan wanita yang tel
Baca selengkapnya
Maya Merencanakan Sesuatu
Selesai mandi Alvira langsung kembali ke kamar ibunya, melihat ibunya di dalam sana. Perlahan Alvira membuka pintu itu, langkahnya pelan masuk ke dalam sana.Alvira mendekat ke arah tempat tidur saat melihat sang ibu sudah terbaring di sana dengan pakaian yang sudah ganti. Alea tertidur setelah menyegarkan tubuhnya, matanya lelah akibat menanggis sama hal dengan Alvira.Semalaman tidak tidur membuat Alea ngantuk dan langsung tertidur, tapi sebelum ia memejamkan matanya, Alea menelepon putranya menanyakan kabar suami tercintanya.Alvira yang melihat ibunya sudah begitu pulas, iapun kembali menutup pintu kamar itu dan masuk kembali ke kamarnya.“Kenapa?” tanya Daffin saat melihat Alvira kembali.“Ibu sudah tidur,” sahutnya dengan suara yang masih serak.“Ya sudah kamu tidur aja juga, setelah tidur baru ku antar ke rumah sakit lagi,” suruh Daffin.Alvira langsung naik ke atas ranjang, merebahkan tubuhn
Baca selengkapnya
Maya Mencoba Membunuh Arka
Perlahan tangan Maya bergerak di atas selang menjauhkan selang itu dari saluran pernafasan sang suami, matanya memutar mengintari ruangan yang tidak besar itu berjaga-jaga jika ada seseorang yang tiba-tiba datang.Ternyata belum berhasil rencananya pintu kayu berwarna putih itu terbuka perlahan. Dengan gerakan cepat ia berhasil meletakkanya di tempat semula. Dan duduk kembali di kursi dengan wajah teduhnya.“Lo ngapain lagi di sini?” tanya Raka melihat Maya di samping ayahnya.“Jaga suami gua lah,” sahutnya sinis.“Lo pergi atau mau gua panggil keamanan buat ngusir lo?”Tanpa menjawab, Maya langsung berdiri dan meninggalkan tempat itu.Raka bernafas lega, karena tadi saat minum kopi ia mempunyai firasat buruk tentang ayahnya itu untung saja ayahnya masih dalam keadaan aman.“Yah, bangun. Ayah sudah janji sama kita akan tinggal sama-sama lagi. Aku masih ingin belajar sama ayah lebih banyak lagi
Baca selengkapnya
Kevin Kembali Lagi
“Siapa mana ada yang ngomongin Kamu?” Kilah Daffin.“Kita makan dulu Bu, baru jalan,” ajak Daffin.Makan siang yang  kesorean itu sudah disiapkan oleh bibi sebelum dirinya meninggalkan apartemen Daffin.Alvira melayani Daffin, ia mengambilkan makan Daffin. Seperti yang sudah-sudah. Di meja makan itu hening ketiganya tidak ada yang mengeluarkan suara. Mereka asyik dengan makanannya sendiri-sendiri.Hingga suara dering ponsel Daffin membuyarkan semua lamunan mereka. Daffin menjawab teleponnya, raut wajahnya berubah menjadi suram rahangnya mengeras, matanya menatap tajam.“Kenapa?” tanya Alvira saat Daffin sudah mengakhiri panggilannya.“Enggak apa,” balasnya.Daffin kembali melanjutkan makannya walau saat ini pikirannya tengah kacau. Daffin izin untuk meninggalkan meja makan itu lebih dulu, ia ingin ke kamar bersiap karena Daffin harus pergi ke kantor. Ada masalah yang mengharuskan di
Baca selengkapnya
Daffin Tidak Ada Kabar
Alvira diam, ia tidak menjawab. Alvira membalas tatapan Kevin yang tampak sendu itu.“Kamu mau kan, kembali lagi sama aku?”Kevin kembali bertanya, tangan Alvira yang berada di atas meja digenggamnya. Kevin begitu menyakinkan Alvira agar dirinya masih dikasih kesempatan untuk bersamanya. Karena Kevin tahu jika pernikahan Alvira hanya untuk sesaat dan pernikahan itu akan berakhir secepatnya.“A-aku, menghargai namanya ikatan pernikahan apapun itu alasannya. Namun, untuk saat ini aku berusaha untuk menjadi istri seorang pria yang sudah resmi menikahiku. Untuk ke depannya aku belum bisa pastikan apa yang terjadi nantinya. Aku harap kamu bisa terima keputusanku ini dan carilah wanita yang benar-benar tulus sama kamu.”Alvira menjauhkan tangannya dari genggaman Kevin, ia menjelaskan apa isi hatinya saat ini. Alvira tidak ingin membuat Kevin menunggu dirinya yang belum pasti itu. Karena sampai saat ini, ia nyaman dengan pernikahannya. Wa
Baca selengkapnya
Daffin Lembur
Sampai di unit apartemen Alvira memencet bell berharap Daffin membukakannya tapi setelah ia pencet berkali-kali pintu itu tak kunjung terbuka.Untung saja Daffin memberi tahu kode passwordnya kemarin.“Passwordnya tanggal pernikahan,” gumam Alvira, sambil menekan kodenya.Saat pintu itu sudah berhasil dibuka. Alvira mengelilingi setiap ruangan di dalam apartemant itu mencari keberadaan suaminya tapi ia tak kunjung menemukannya. Alvira mencoba untuk menghubunginya kembali tapi hasil tetap sama ponsel Daffin masih berada di luar jangkauan.Alvira menarik nafas dan menghembuskannya.”Apa Daffin ke rumah mama? Tapi jika aku menelepon ke sana menayakan Daffin terus Daffin nggak ada, yang ada malah buat mereka semakin khawatir.”Alvira bermenolog sendiri.“Mandi aja dulu ah, gerah,” gumamnya lagi.Alvira di dalam kamar mandi hanya butuh waktu sebentar, setelah selesai berpakaian dan mengaplikasikan skincar
Baca selengkapnya
Ancaman Maya Kepada Alvira
Alvira mengerjap matanya, karena cahaya matahari yang masuk dari celah gorden kamarnya membuat tidurnya terganggu. Karena kelelahan ia bahkan tidak sadar jika semalam tubuhnya dipeluk oleh Daffin.Perlahan ia membuka buka matanya, pertama yang dilihat Alvira adalah samping tempat tidurnya.“Enggak ada,” gumamnya, sambil mengelus pelan tempat di sampingnya.Matanya berahli menatap jam yang tergantung di dinding. “Gua ketiduran,” batinya.Masih dengan keadaan yang setengah lemas ia beranjak dan masuk dalam kamar mandi. Alvira mengerutkan keningnya melihat tempat di shower itu sudah basah.“Dia pulang?”Alvira kembali bermenolog sendiri. Ia melanjutkan mandinya dengan cepat. Setelah itu iapun segera menggunakan bajunya dan keluar dari kamar dengan kepala ditutupi oleh handuk.“Bi, mas Daffin mana?” tanya Alvira.“Baru saja pergi mba, sepertinya buru-buru,” jelas bibi.
Baca selengkapnya
Pendekatan Kevin
“Bangun mas aku menunggumu,”lirih Maya. Selesai berkata seperti itu, Maya kembali melanjutkan langkahnya, duduk di salah satu bangku yang tidak jauh dari Alvira. Sudut matanya melirik tajam pria yang berhadapan dengan Alvira.Kevin datang di saat yang tepat. Saat ia mengetahui jika ayahnya Alvira dirawat di rumah sakit itu Kevin langsung menuju ke lokasi. Kedatangannya merupakan hal begitu tepat.Ia menolong Alvira dari amarah Maya. Kevin mengetahui jika ayahnya Alvira menikah lagi, tapi ia tidak mengetahui orang yang dinikahi ayahnya itu seperti apa?“Kamu ngapain?” tanya Alvira yang kaget melihat ada Kevin.“Mau besuk papa kamu, maaf baru datang soalnya aku baru dapat infonya. Bagaimana keadaannya sekarang?” tanya Kevin.“Kamu bisa melihatnya sendiri, dari awal masuk sampai sekarang ayah belum ada kemajuan,” jelas Alvira.“Boleh aku masuk melihatnya?” Kevin bertanya dengan penuh h
Baca selengkapnya
Raka dan Vita
Dari kejauhan, telinga Maya dapat mendengar ucapan mereka. Iapun menjadi khawatir jika Arka akan benar-benar sembuh. Karena jika Arka sembuh sudah pasti dirinya akan diceraikan.“Gua harus melakukan sesuatu,” gumam Maya.“Tapi bagaimana caranya bahkan ruangan itu selalu dijaga oleh mereka,” lanjut Maya lagi bermenolog sendiri.Duduk di kejauhan, Maya menyusun rencana untuk membuat Arka tidak sembuh. Ia tidak ingin diusir dari rumah besar itu apalagi diceraikan. Kemewahan tidak akan ia dapatkan lagi.Sampai saat ini Maya masih menggunakan fasilitas yang diberikan Arka. Karena Arka belum mencabut semuanya.Dengan seringai tajamnya Maya, ia menatap orang-orang yang berada di ruangan suaminya itu.Raka saat ini izin untuk pulang lebih dulu mengganti baju dan ingin pergi ke kampus sebentar, beberapa hari izin membuat dirinya ketinggalan materi.Alea juga sudah mengizinkan putranya itu untuk ke kampus. Raka melangkah
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
13
DMCA.com Protection Status