Semua Bab Ai (Untuk Leo): Bab 31 - Bab 40
47 Bab
Hampir Celaka
"A-ar-lin-da..."Leo membeliakan matanya. Ayahnya mengigaukan mendiang Ibunya? Apakah ini artinya Antonio masih mencintai Arlinda? Lalu kenapa Antonio tega berkhianat sampai selingkuh dengan Riana?Leo memejamkan matanya kuat-kuat. Masalah ini sangatlah berbelit untuk difahami. Leo benar-benar tidak mengerti dengan keadaan yang sebenarnya. Mulai dari mana ia harus memecahkan misterinya itu?Apa mungkin desain kamar yang Leo tempati itu sengaja dibuat mengikuti kesukaan Arlinda supaya Antonio senantiasa mengingat sosok mendiang istrinya itu?Leo mulai melemah, ia pun menyandarkan bahunya pada dinding sambil terus memperhatikan Ayahnya itu. Kondisi Leo kali ini mudah lelah dikarenakan otaknya selalu dipakai berfikir keras akhir-akhir ini.Tak lama kemudian, ponsel Leo berdering. Diraihnya, ternyata masuk sebuah pesan singkat yang sukses membuat Leo kembali terkejut.
Baca selengkapnya
Pengakuan Riana
Leo dan ketiga temannya kembali lagi ke Rumah Sakit Senja Biru, tempat yang sama dengan dirawatnya Antonio. Disana mereka sempat betemu dengan Fira yang sedang mencari Yumna disana."Leo? Kenapa tanganmu diperban? Kau terluka? Muka kamu juga kenapa?"Deretan pertanyaan dilontarkan Fira saat Leo datang menghampirinya."Kenapa tangannmu? Sepertinya kelihatan parah, apa yang sebenarnya terjadi?""Gini Bi, jadi si Leo itu uda---awwwhh sakit anjir!" Aditia yang hendak menjawab pertanyaan Fira akhirnya tertunda karena Leo mengijak kakinya sebagai isyarat untuk bungkam.Leo mendelik pada Aditia kemudian kembali menoleh pada Bibinya. "Ini bukan apa-apa Bi, hanya luka karena terjatuh saja tadi.""Kamu yakin? Tapi muka kamu lebam gitu, kamu yakin cuma jatuh? Kamu gak berantem 'kan?" Fira sedikit tidak percaya dengan pernyataan Keponakannya setelah melihat beberapa bekas merah dan biru memenuhi
Baca selengkapnya
Di Balik Bukti?
"Tuan!" seru supir pribadi Riana saat Leo keluar mobil dan hendak masuk ke dalam rumah. Remaja itu hanya menoleh tanpa menyahut seruan itu."Ini handphonenya Juragan, tadi Bu Riana nitip sama saya. Tapi kalo dipikir lagi, mending saya kasih aja sama Tuan," ujar pria berumur empat puluh tahunan itu.Leo menerima ponsel yang diserahkan supir Riana. Tanpa basa-basi, Leo segera masuk menuju kamarnya karena lukanya membuatnya kian terkurai lemas. Maka ia istirahatkan lukanya itu dan terlelap tidur dengan tangan yang masih memegang ponsel milik Ayahnya.Leo memejamkan mata. Meski demikian, pikirannya melayang-layang memikirkan solusi dari masalah yang menimpa ia dan keluarganya. Namun sebelum ia lelap tertidur, ia pun menyadari sesuatu. Ia teringat dengan posel Antonio yang sekarang dipegangnya.Leo segera bangkit, mungkin ada petunjuk dalam ponsel Ayahnya itu. Terlebih lagi ia teringat akan perbincanga
Baca selengkapnya
Masalah Baru
Leo sudah lama tidak mengunjungi danau tempat dirinya termenung dulu. Melepaskan beban, menenangkan pikiran, dan mengistirahatkan tenaga adalah hal yang didapatkan jika diam disana.Ia terus memikirkan perkataan Jaka sebelum diseret ke kantor polisi."Berpikir logika Leo! Saya mencintai Arlinda, mana mungkin saya membunuh orang yang saya cintai?!"Entah kenapa perkataan Pak Jaka selalu terngiang-ngiang di pikirannya.  Kalo menurut akal dan logika, memang mustahil seseorang membunuh orang yang dicintainya.Tetapi bukti bahwa Jaka ada di tempat terbunuhnya Pak Ilham sudah jelas menunjukan ia pelakunya. Pisau yang dipeganginya juga berlumuran darah. Yang lebih menguatkannya lagi, bagaima
Baca selengkapnya
Kode Rahasia
Khansa?!Tanpa pikir panjang, maka buru-buru Leo meninggalkan lapangan dan berlari ke jalanan. Ia yakin, pasti ada petunjuk untuk mengetahui siapa yang menculik Khansa.Tak lama setelah ia sampai ke jalanan. Terlihat sebuah mobil sedan melesat tak jauh dari posisinya sekarang. Leo yakin itu adalah pelakunya, maka ia mengejarnya dengan sekuat tenaga.Dengan nafas terenggal-enggal, Leo mulai kehabisan tenaga.Kekuatan laju mesin berbeda jauh dengan kekuatan lari manusia, sehingga mobil itu kian berjarak dengannya. Tak kehabisan akal, Leo mengingat-ngingat plat nomornya saat mobil semakin meninggalkannya.Bukankah plat nomor itu?"Ck! Jadi dia ingin bermain cerdik denganku?" decak Leo sembari memperhatikan laju mobil yang semakin tidak berbekas.****Ding dongSuara bel rumah Reynal sejak ta
Baca selengkapnya
Topeng Sebenarnya
Leo akhirnya sampai di sebuah bangunan besar setelah mengikuti alamat yang tertera di pesan teror itu. Bangunan itu hanya memiliki satu lantai namun areanya sangat luas, berlorong seperti lekukan labirin. Setelah memarkirkan motor yang ia pinjam dari sopir Ayahnya, Leo sedikit terkejut karena menemukan mobil dengan plat yang ia kenal. Yang lebih membuatnya terkaget lagi, motor ninja putih kesayangannya juga ikut terparkir disana. Leo mengabaikan motor dan mobil --yang merupakan milik Ayahnya tersebut. Segera ia bergegas ke arah lorong gelap yang kini berada di depannya. Terlihat samar-samar cahaya di ujung lorong sana, membuat ia harus mempercepat langkahnya. Saat menembus cahaya itu,  dirinya terbawa masuk ke sebuah ruangan yang benderang dit
Baca selengkapnya
Pertarungan Sengit
Suara langkah kaki kian mengencang, Riana sudah mendekat. Khansa mengumpat dalam hati karena tangannya tidak kunjung terlepas dari ikatannya.   Ceklek.   Pintu akhirnya terbuka dan menampakkan Riana yang membukanya. Segera wanita itu berjalan mendekati Khansa yang keadaannya masih terikat.   "Kau senjata berhargaku gadis manis," ujar Riana seraya membuka kain yang membungkam mulut Khansa dan melepaskan tali yang mengikat kakinya.   "Lepasin! Tante maunya apaan si?" gertak Khana   "Diam!" bentak Riana.   "Dasar wanita jahat, Tante mau aku
Baca selengkapnya
Akhir Pertarungan
Dor!Dor!Dua kali tembakan melesat mengenai meja dan kursi tempat Leo bersembunyi. Beberapa saat kemudian ruangan pun hening. Mungkin Riana sudah menembak sasarannya itu. Wanita itu penasaran dengan apa yang ia tembak barusan, maka ia berjalan menghampirinya untuk memastikannya.**** Khansa menjadi buruan empat lawannya. Tidak ada yang bisa ia lakukannya kini selain berlari sekuat tenaga mencoba menghindari anak buah Riana itu.Ternyata terus berlari bukanlah solusi yang tepat, empat anak buah Riana tetap mengejarnya. Khansa akhirnya bersembunyi di balik tiang yang lumayan lebar, mengatur aliran nafas setelah terus berlari sambil memikirkan cara untuk mengalahkan empat lawannya.Tiba-tiba terlintas perkataan Leo dipikirannya."Ingat Khansa, kekuatan bertar
Baca selengkapnya
Hilangnya Serpihan Kasih
"Leo? Leo!" "Bertahan bro." "Lo pasti kuat." "Sadar Leo." "Jangan tinggalin Bibi, Leo." Seruan itu memaksa Leo untuk membuka matanya. Atap putih dan tiang infus menjadi benda pertama yang lihat. Matanya pun kembali beredar dengan benak bertanya-tanya, dimana ini? Rumah sakit. Badannya masih terasa lemas. Bukan hanya itu, sakit dan pegal nyaris menyebar di sekujur tubuhnya. Leo hendak bangun sebelum akhirnya ia menyadari bahwa dirinya tengah terbaring di sebuah ranjang yang dikelilingi banyak orang. "Leo, akhirnya kamu sadar juga," ucap Fira penuh haru seraya menggenggam tangan Keponakannya itu. "Alhamdulilah, lo gapapa kan?" tan
Baca selengkapnya
Pengakuan Mengejutkan
Leo meracau di kamarnya. Ia bingung dengan sifat Khansa yang berubah akhir-akhir ini. Kondisinya kian membaik pasca dia pingsan di taman, hanya saja pihak rumah sakit belum membolehkan Khansa untuk pulang dan masih harus menjalankan perawatan beberapa hari lagi. Lelaki itu sudah beberapa kali menjenguk Khansa. Namun Leo dibuat heran bahkan bingung sendiri dengan sikap gadis itu. Khansa belum pernah menjawab setiap pertanyaan yang Leo tanyakan. Jangankan menjawab, Gadis itu bahkan tidak berbicara sama sekali dengannya. Tetapi Leo tidak menyerah, sekali lagi ia akan pergi menemuinya. Mungkin menanyakan baik-baik kenapa dirinya akhir-akhir ini sifatnya berubah. Jika harus meminta maaf karena kesalahan besarnya, Leo siap melakukannya. Lagi pula tragedi itu terjadi karena dirinya. Singkat cerita Leo sampai di rumah sakit. Ia melihat Bi Arin bersama Echa tengah membawa Khansa jalan-jalan keluar ruangan. Mata gadis itu masih t
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status