Semua Bab Slave Bird: Bab 41 - Bab 50
60 Bab
Empat puluh satu
Happy reading and Enjoy~"Bagaimana? Apa kau menyukai tempat tinggal barumu?"Nathalie tidak menjawab, ia cukup terkesan dengan rumah baru yang diberikan Arthur. "Aku tidak menghinamu dengan memilihkanmu tempat tinggal di pedesaan, karena kupikir kau akan merasa nyaman tinggal di tempat yang tidak terlalu berisik dengan hiruk pikuk jalanan." Nathalie tahu Arthur tidak bermakud seperti itu, lagipula memang benar ia lebih senang tinggal di desa. Selain dirinya tidak bisa ditemukan oleh orang-orang dari ajaran sesat ayahnya, rumah dengan pemandangan bunga yang begitu banyak ini sangat memanjakan matanya. Tiba-tiba ia ingin mempunyai rumah kaca untuk menjual bunga-bunga ini. Kedua matanya langsung berbinar, itu bisa menjadi penghasilan sampingan yang akan ia raih. Mungkin pekerjaan melukis di desa ini bisa ia lakukan di pinggir jalan. Meskipun ia tahu bahwa dengan bekerja sebagai pelukis jalanan tidak menghasilkan banyak uang. Ia juga akan melukis dan menjualnya di kota. Bagaimana jik
Baca selengkapnya
Empat puluh dua
Happy reading and enjoy~Masa kecil mereka beharga baginya. Ia anak bungsu dari keluarga yang terpandang. Memiliki kakak serta ayah yang possesive membuatnya tidak mengenal banyak lelaki. Lelaki yang selama ini mendekatinya hanya menginginkan harta ayahnya saja. Neve berpikir hal yang sama terjadi pada Arthur. Ara saja menikah dengan sahabatnya, ia dan Arthur juga bersahabat sejak kecil, tapi apa katanya tadi? Teman masa kecil, jangankan untuk menjadi kekasih, lelaki itu bahkan tidak menganggapnya sebagai sahabat. Jika memang Arthur menyukai wanita cantik dan berasal dari keluarga yang berpengaruh Neve sedikit bisa memahaminya. Itu pun ia harus melihat terlebih dahulu kemampuannya dengan kemampuan wanita yang disukai Arthur, jika memang lebih hebat darinya, mau tidak mau ia akan merelakan Arthur. Tapi parahnya Arthur malah menyukai dan membela wanita yang sangat biasa saja, dengan cara bicara yang tergagap-gagap. Wanita cacat yang sama sekali tidak pantas untuk berdiri di samping A
Baca selengkapnya
Empat puluh tiga
Happy reading and enjoy~"Sudah berapa kali kukatakan padamu jangan mau dibohongi anak-anak nakal itu."Nathalie tertawa renyah. "Tidak apa-apa, bibi. Aku hanya memberi mereka sarapan karena mereka mengatakan mereka kelaparan."Bibi Margaret mendengus. "Mereka baru saja makan di rumah, tapi berani-beraninya meminta makan pada orang lain."Nathalie tidak menanggapi lebih lanjut ucapan Margaret. Tidak heran jika dirinya dijuluki malaikat. Di desa itu hanya rumah Nathalie yang paling besar. Hanya rumahnya yang hangat saat musim dingin datang. Selain karena gemar berbagi makanan yang dibuatnya, Nathalie juga senang membuat cemilan untuk anak-anak tetangga yang bermain di halaman rumahnya. Hal itu membuat para tetangga yang awalnya segan karena mengannggap dirinya paling kaya di antara mereka, perlahan mulai membuka diri dan menerima Nathalie. Para tetangga menerimanya dengan baik. Nathalie menjadi kesayangan satu desa. Jika ada pemuda yang mencoba mendekatinya, mereka harus bisa melewati
Baca selengkapnya
Empat puluh empat
Happy reading and enjoy~"Wah, aku merasa benar-benar hidup."Willy yang mendengarnya tertawa. Nathalie menopang wajahnya di pingiran jembatan. Wanita itu tidak ingin turun, hanya ingin menghidu aroma laut yang asin dari atas jembatan saja.Sebenarnya saat inilah waktu yang bagus untuk melamar Nathalie. Ia memakai jas dan pakaian yang rapi dan Nathalie juga mengenakan dress. Willy mengepalkan kedua tangannya. Memangnya kenapa jika Nathalie masih menyimpn perasaan pada Arthur, ia merasa percaya diri bisa membuat Nathalie menyukainya. Neve yang mengirimnya ke sini dengan misi memikat Nathalie dan membuat gadis itu jatuh ke pelukannya. Jika Nathalie menyukainya, gadis itu pasti menolak Arthur. Awalnya seperti itu, tapi setelah melihat Nathalie dan mengamati pergerakan gadis itu, membuatnya benar-benar tertarik dan jatuh dalam pesonanya. Willy menjalankan tugas ini dengan bersungguh-sungguh. Ia juga tidak peduli apakah ini bagian dari tugas atau bukan. Seandainya Neve menyuruhnya untuk
Baca selengkapnya
Empat puluh lima
Happy reading and enjoy~"Arthur! Sudah kubilang padamu jangan terlalu memanjakannya. Karena kau sering berada di sini Dom jadi ..."Ucapan Ara terhenti, kembarannya itu melihat putus asa ke arah anak tampannya-yang saat ini ketampanannya tersembunyi karena dilumuri slime. Arthur tampak tidak peduli, padahal saat ini tampilan Dominic sangat kacau. Rambut beserta seluruh tubuhnya penuh dengan slime. Anaknya itu malah tertawa riang, mengacuhkan ibunya yang saat ini berkaca pinggang. "Arthur, kuberi kau dua pilihan. Pergi dari sini secara baik-baik atau ku usir.""Lihatlah, Dom. Uncle tidak bisa menemanimu lagi, mungkin uncle akan pergi untuk waktu yang lama. Uncle sedih karena mommymu terlalu ... akh! Apa yang kau lakukan!"Ara memukul belakang kepalanya. "Aku letih sekali melihat tingkahmu. Pergi dari hadapan anakku sekarang juga.""Dia juga anakku."Ara mendengus. "Kapan kau melahirkannya!""Kemarin."Ara melotot.Arthur mengangkat kedua tangannya. "Baiklah, aku akan pergi."Lelaki
Baca selengkapnya
Empat puluh enam
Happy reading and enjoy~ Nathalie terbangun dengan mata sembab. Sibuk menangisi Arthur yang sama sekali tidak membalas pesannya. Ia akan menunggu satu hari lagi, mungkin lelaki itu memang sibuk sehingga tidak melihat pesannya yang terkirim. Willy akan mengundangnya ke taman bunga lelaki itu. Taman bunga yang dipenuhi dengan bunga anggrek. Selama dua tahun ini Nathalie banyak belajar membuat kue dari Margaret. Hampir setiap hari ia membuat kue dan membagikannya untuk anak-anak yang kala itu bermain di rumahnya. Meski Margaret sendiri sangat menentang kehadiran mereka. Nathalie suka pada celoteh anak-anak, membuatnya merasa terhibur dan merasa punya teman. Terkadang, ia juga membiarkan mereka menginap di rumahnya. Walaupun ia sedikit kewalahan saat melihat mereka berlari-lari di rumahnya, tapi itu tidak buruk. Sebentar lagi Margaret akan datang. Wanita itu bekerja dengan Nathalie untuk mengurus rumah kaca yang didirikannya. Ia membuat rumah kaca untuk menanam dan merawat bunga-bun
Baca selengkapnya
Empat puluh tujuh
Happy reading and enjoy~Nathalie terbangun karena bel rumahnya yang berbunyi dengan bertubi-tubi. Ia melihat jam dinding yang menunjukkan pukul empat dini hari. Siapa yang datang pagi-pagi begini. Apa jangan-jangan anak bibi Margaret ingin melahirkan? Sebelumnya hal ini pernah terjadi, kali ini siapa yang ingin melahirkan. Atau ini perayaan untuk acara lamaran Willy? Willy saja tidak melamarnya karena banyaknya para tetangga yang hadir. Syukurlah, karena Nathalie memang belum siap pada lamaran itu.Nathalie melangkah dengan malas, sembari mengusap-ngusap kedua matanya yang masih mengantuk. Ia melihat terlebih dahulu siapa yang datang, dahinya berkerut saat melihat lelaki berkemeja coklat berdiri di pintu rumahnya dengan penampilan yang berantakan. Di luar hujan, pasti lelaki itu kehujanan. Apa masalahnya sangat mendesak? Atau jangan-jangan itu Willy. Jantungnya langsung berdetak. Karena lelaki itu menunduk, Nathalie tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas. Ia pun membuka pintunya
Baca selengkapnya
Empat puluh delapan
Happy reading and enjoy~ "Apa Nathalie punya tamu? Kita mengganggunya." "Sepertinya ini hanya mobil yang mengantar barang-barang pesanan Nathalie seperti biasa." "Kau yakin tidak apa-apa, tampaknya tidak ada tanda-tanda Nathalie sudah bangun." "Hei, lihatlah. Mobil ini terlihat mewah, tidak seperti mobil yang biasanya mengantar pesanan Nathalie." "Benar juga, lalu bagaimana selanjutnya?" Arthur mengerang mendengar keributan dari luar rumah. Tidak lama setelah itu ia mendengar suara bel berulang kali. Melirik Nathalie yang tertidur pulas di sampingnya, Arthur bergerak perlahan. Siapa orang-orang menyebalkan yang telah menggangggu tidurnya ini. Ia mengenakan baju seadanya, lalu membuka pintu dengan wajah yang terlihat kesal. "Menurutmu Willy melamarnya hari ini?" "Kita harus mengintipnya secara diam-diam, ibunya bilang Willy dan Nathalie malu karena ada kita." "Bukankah mereka terlihat gemas?" "Aku juga berpikir seperti itu, tapi ..." Cklek. Arthur membuka pintunya. Sam
Baca selengkapnya
Empat puluh sembilan
Happy reading and enjoy~ Ia tidak melakukan apa pun, hanya melihat Arthur yang sibuk berlalu lalang di dapur. Hatinya berbunga-bunga melihat kehadiran lelaki itu. Kemarin malam setelah mengganti baju, Arthur menemuinya di ruang tamu. Lelaki itu tampak lebih segar dengan rambutnya yang basah. Dalam beberapa menit tidak ada yang bersuara diantara mereka. Hingga Arthur memilih duduk di sampingnya. Di saat inilah kesadaran Nathalie kembali, wanita itu menggeser duduknya untuk menjauh. Tidak ingin bersentuhan dengan Arthur. Padahal tadi dirinya menangis sesenggukan di pelukan lelaki itu. Arthur juga tidak mengejar, seolah-olah lelaki itu tahu dan membiarkan jarak yang terbentang diantara mereka. Keadaan sama-sama hening. "Sepertinya aku ..." "Aku ..." Mereka berucap secara bersamaan. "Kau dulu." Nathalie menggeleng. "Lebih baik kau saja." "Baiklah kalau begitu, karena aku tidak bisa berbicara denganmu dalam jarak yang terbentang seperti ini. Bisakah kau mendekat ke arahku?" Gad
Baca selengkapnya
Lima puluh
Happy reading and enjoy~"Kau tahu aku tidak suka candaan, kan?"Hah, padahal lelaki itu sering membuatnya kesal. Lagi pula memang benar sebentar lagi dirinya akan menikah dengan Willy. "Jika kau memang sudah bertunangan, mana lelakimu itu?""Dia menginap di rumahnya karena besok kami akan mengumumkan pertunangan dengan tetangga."Tunggu, bukankah dirinya sudah berbohong dengan lancar? Nathalie berdehem untuk menghilangkan perasaan bersalah di dalam hatinya. Memang benar ia ingin bertunangan dengan Willy dan menikah dengan lelaki itu. Tapi sayangnya setelah melihat Arthur ia berharap sesuatu yang lain. Benar kata bibi Margaret, mungkin karena perasaan balas budi ini sehingga ia menjadi terikat dengan lelaki itu. Dahinya berkerut, sepertinya itu bukan perasaan balas budi. Nathalie yakin ini perasaan yang lain. Ia senang melihat Arthur memeluknya, ia senang mengetahui Arthur menunggu kabar darinya, ia juga senang Arthur berada di hadapanya saat ini. Bukankah rasa terima kasih dan bal
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status