All Chapters of Hot Man For Me: Chapter 11 - Chapter 20
27 Chapters
Pancingan Alder Gagal
Ayahnya Dewa menatap punggung anaknya. Ayahnya Dewa cemas jika masa lalu anaknya ketahuan oleh keluarga Riya. Dewa langsung mengirim pesan singkat dengan Sal. "Kakak ipar besok jam 3 sore di cafe Collac." Sal membaca pesan tersebut. "Oke." ****Setelah perayaan, semua sepupunya sudah pulang kecuali Seth. "Ayoo," ajak Seth yang sudah berganti pakaian. "Siapa takut," tantang Sal Mereka bertanding di ring. Tentu saja Sal tidak bisa menandingi kekuatan Seth. Seth dan Sal duduk di tepi ring. "Kakak pasti sering latihan," ucap Sal "Aku hanya latihan di rumah," jawab Seth""Di rumah ?" tanya Sal tidak percaya "Iya. Aku mengundang kak Dre ke rumah," jawab Seth nyengir."Yaa itu sama saja," balas Sal tertawa "Kak kalo seandainya kita berbohong untuk kebaikan semua orang. Menurut
Read more
Adik Ipar Sal Marah
Sal dan Sudra menuju ke parkiran bersama-sama.Sal pulang menggunakan mobilnya untuk berjaga-jaga. Dia membuka pelindung mobilnya. Mobil sedan berwarna putih. "Tumben," ucap Sudra "Mau ketemuan dengan adik ipar," jawab Sal "Ohh gitu. Kayaknya jadwalmu padat hari ini," kata Sudra "Family time. Family bisnis," jawab Sal singkat "Okelah. Hati-hati," ucap Sudra "Sipp bos," jawab SalSudra tertawa. ****Mobil ini jarang digunakan Sal kecuali untuk pertemuan penting. Sal lebih suka dengan tunggangan yang biasanya digunakan. Sal lebih suka ketika wajahnya ditiup oleh angin dibandingkan AC. Sal lebih suka tempat yang terbuka dibandingkan tertutup."Apa boleh buat," ucap Sal dalam hatinya Dia menyalakan radio mobilnya untuk membuat suasana hatinya lebih baik.Dia suka sekali mendengarkan mus
Read more
Masa Lalu Alder
"Apa yang terjadi dengannya ?" tanya salah satu teman Alder saat masuk ke dalam ruangannya yang diikuti oleh temannya yang lain.  "Iya. Dia terlihat sangat marah," lanjut teman Alder yang lain  "Tidak usah dihiraukan. Hari sampai di sini dulu. Masih ada yang harus kulakukan," ucap Alder langsung beranjak keluar.  **** Alder meninggalkan klub itu langsung menuju ke apartemennya. Apartemennya terletak di lantai 7.  Alder sengaja memilih lantai itu karena di lantai ini ada kolam renang tertutup.  Alder langsung mengganti pakaiannya dan masuk ke dalam kolam renang.  Dia langsung duduk di dalam kolam renang dengan lutut menempel di dadanya.  Dia menggamit erat kakinya dengan kedua tangannya.  Alder selalu melakukan hal itu saat dia merasa kesepian dan sedih   Alder teringat kilasan kenangan masa lalu.  Dia teringat saat ibu tirinya masuk k
Read more
Sal Kontrak Alder
Sal menatap keluar jendela. Sal mendapatkan telpon dari ayahnya. "Halo ayah," sapa Sal "Ayah baik saja. Bagaimana kabarmu ?" tanya ayahnya Sal "Baik yah" jawab Sal "Ayah mendengar kau membatalkan kerjasama dengan perusahan Condrata," kata ayahnya Sa "Iya," sahut Sal "Ada apa dengan perusahaan itu?" tanya ayahnya Sal "Tidak ada masalah dengan perusahan itu," jawab Sal  "Lalu ada apa ?" tanya ayahnya Sal  "Hanya saja kerjasama kita dengan perusahaan mereka tidak terlalu menjanjikan. Sebenarnya Sal heran kenapa kita bekerjasama dengan perusahan mereka," jawab Sal  Ayahnya Sal menghela nafas  "Kau semakin mirip dengan ayah. Ayah melakukannya sifatnya balas budi dengan keluarga Condrata. Memang kerjasama ini lebih menguntungkan perusahaannya daripada kita tapi apa salahnya kita membantu mereka," ujar ayahnya Sal  "Balas budi ?" tanya Sal bingung  "
Read more
Ciuman Sal = Alder Bengong
Alder sedang mengangkat barbel dalam posisi tidur. Alder terlihat tidak berkonsentrasi dalam mengangkat barbel. Alder terlihat gemetaran waktu mengangkat beban.Hal ini tentu saja menjadi perhatian trainernya. "Ada apa bos ? Tumben kok lesu," tanya trainernya lembut Alder mengambil sikap duduk dan mengelap wajah dan lengannya yang basah oleh keringat.Alder mendesah. "Ada masalah di kantor," jawab Alder "Tumben. Biasanya masalah apapun tidak berpengaruh untuk bos," ucap trainernya heran "Bukan perusahaan bokap tapi perusahaan rekanan," jawab Alder "Ohh gituu tohh bos. Siapa yang nyebelin bos ?" tanya trainer Alder heran"Pimpinan sekarang," jawab Alder "Cewek atau cowok bos ?" tanya trainer Alder tersenyum penuh arti "Sayangnya cewek," jawab Alder "Emang seluruh cewek itu nyebelin. Mereka itu dikit-dikit pake emosi," bela
Read more
Suaramu Pil Penenang Bagiku
Sal punya perkerjaan sampingan sebagai penyiar radio ReNa. "Semua sudah siap mas Tio," tanya Sal Mas Tio hanya memberikan sinyal dengan jari jempolnya tandanya sudah siap. Mas Tio adalah program director di radio ReNa."Halooo apa kabar semuanya," sapa Sal yang sudah mengudara "Gue harap semua happy hari terutama malam ini karena ditemenin oleh penyiar paling happy di dunia," lanjut Sal "Inget kata mantra kita malam ini, masalah elu masa lalu sekarang masa depan elu," ucap Sal "Yang tentuin," potong Alder sambil tersenyum tipis sambil rebahan di kasur yang empuk."Nihh cewek suaranya bagus juga ngademin. Gue ga perlu minum obat itu lagi kalo mau tidur," batin Alder membesarkan speaker agar terdengar ke penjuru ruangan kamarnya Siaran berlangsung cukup cepat bagi Alder. Dia ingin mendengar suara perempuan itu lagi. "Andai bisa ketemu langsung," batin Alde
Read more
Masa Kelam Alder
Alder merasakan emosinya membuncah. Dia bergerak sangat cepat menuju ke ruangan kerjanya ayahnya. Dia mendengar suara tinggi ayahnya dari balik pintu ruangan ayahnya. Dia membuka kenop pintu ayahnya dan melihat perempuan itu sedang duduk di sofa. Perempuan itu terlihat bersikap acuh tak acuh dengan kemarahan ayahnya. Perempuan itu menoleh saat melihat Alder masuk ke ruangan mereka. Perempuan itu terlihat biasa-biasa saja saat melihat AlderAlder merasakan kebencian yang sangat dalam saat melihat perempuan itu. Alder merasakan seluruh tubuhnya tegang saat melihat perempuan itu kembali dalam hidupnya. "Apa maksudmu datang kembali ke sini ?" tanya Alder  sambil mengepalkan buku tangannya "Tentu saja untuk melihatmu.Anakku tersayang," jawab perempuan itu enteng "Kau bukan ibuku dan selamanya tidak akan pernah menjadi ibuku," balas Alder sengit&nbs
Read more
Wanita Masa Lalu Sal
Di balik pohon ada seorang laki-laki yang memperhatikan Sal dan Alder di taman. Laki-laki itu memakai kaos merk polo, celana pendek dan sepatu olahraga. Laki-laki tampak sangat kesal dan marah melihat kedekatan mereka. **** Alder langsung mengajak Sal ke ruangan rapat  Di dalam ruangannya sudah menunggu Sudra dan karyawan ayahnya Alder. Sudra terlihat lega melihat Sal. "Darimana saja ?" tanya Sudra ketika Sal duduk di sebelahnya. "Ceritanya panjang. Nanti saja," jawab Sal Mereka membahas mengenai progres kerjasama kedua perusahaan. Mereka terlihat puas dengan hasil yang telah mereka capai. Tiba-tiba salah satu karyawan Alder mengetuk pintu. "Masuk," ucap Alder Karyawan itu memberikan sebuah berkas dalam map biru kepada Alder  Saat dia berpaling dan melihat Sal, dia terlihat sangat terkejut.&nbs
Read more
Alder Menguping
Alder masih di kantornya. Dia masih disibukkan dengan lembaran berkas yang ada di atas mejanya saat hpnya berdering. Alder langsung mengangkatnya saat mengetahui yang menghubunginya. "Halo bos jadi khan latihannya sore ini," rayu trainer Alder"Tentu saja," jawab Alder "Bos, cowok yang bos ajak makan akan latihan juga sore ini," ucap trainer Alder"Baguslah," jawab Alder singkat"Bos seperti tidak tertarik dengan info ini yaa," ucap trainer Alder "Begitulah," jawab Alder "Ohh kalo begitu bos tenang saja Aca akan bereskan semuanya untuk bos. Bos datang saja," bujuk Aca "Oke. Terima kasih yaa Aca," jawab Alder "Apa sihh yang ga buat bos," rayu Aca Alder langsung membereskan semua berkas yang dikerjakan dan memanggil sekretarisnya untuk menyimpan berkas tersebut.Alder bertemu dengan wanita yang menabraknya di lift beberapa hari yang lalu.&nbs
Read more
Adik Mama = Musuh Dalam Selimut
Pertandingan akan dimulai jam 7 malam. Namun antusias Sal terbawa sampai ke kantor. Sal lagi memeriksa berkas saat Sudra masuk ke ruangan membawa berkas lain. "Bawa ke sini," ucap Sal saat melihat berkas itu. Sudra memperhatikan hal itu dan meletakkan berkas di meja kerja Sal. " Ada kabar baik hari ini," pancing Sudra "Tentu saja," jawab Sal tersenyum padanya Sudra mengeryitkan dahinya "Kabar apa ?" tanya Sudra penasaran "Coach memperbolehkanku untuk menonton pertandingan malam ini," jawab Sal ceria "Kak Drew juga setuju ?" tanya Sudra heran "Kau sama saja dengan kak Raya sangsi dengan perkataan coach. Kak Drew juga setuju," jawab Sal "Woww luar biasa. Sangat jarang ehh tidak pernah dia mengajak satu wanita pun ke acara itu," ucap Sudra "Kalau begitu aku yang pertama mungkin karena aku spesial," jawab Sal enteng "Kalau itu memang suatu hal yang tidak bisa dipungkiri. Hanya saja mengajakmu sama besar resikonya dengan menginjak bom," ucap Sudra "Ini nii tem
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status