All Chapters of Hot Man For Me: Chapter 21 - Chapter 27
27 Chapters
Menang Kalah, One Shoot
Sal langsung menghubungi Seth. "Kakak," teriak Sal Seth sampai harus menjauhkan telinganya dari handphone. "Iya. Ada apa ?" tanya Seth "Apa maksud kakak dengan ngomong kayak gitu ke coach ?" tanya Sal "Itu untuk kebaikanmu," jawab Seth "Kak, Sal bukan anak kecil lagi untuk tau maba yang baik atau ga. Lagipula Sal cuma mau nonton," rengek Sal "Nahh ini katanya sikap dewasa," ucap Seth "Oke kalo gitu. Kakak ga boleh menghubungi Sal selama sebulan," ancam Sal ***** "Lohh kok gitu. Ini bisa dibicarakan khan. Kakak cuma ga mau konsentrasi kakak terganggu saat lomba nanti," jawab Seth "Kakak cukup ajak kak Raya saja buat nemenin Sal kalo kakak cemas," bujuk Sal Seth terlihat lama berpikir membuat Sal menjadi tegang. Akhir dari perdebatan Seth dengan Sal akhirnya dimenangkan Sal. Seth tau tidak ada gunanya jika Sal sudah nekat. Sal akan menggunakan segala macam cara untuk bisa melihat pertandingan malam ini. Sal puas karena akhirnya dia mendapatkan persetujuan Seth
Read more
Perlombaan Untuk Laki
"Wow coach kalau laki-laki itu yang akhirnya harus berhadapan dengan kak Seth pasti sulit. Soalnya menang dan kalah baginya biasa," bisik Sal "Ahh kau memperhatikan juga yaa. Kalau pada akhirnya ini bukan sekedar pertandingan fisik melainkan mental juga," jawab coach terlihat bangga. "Dia punya kepercayaan diri yang cukup tinggi," ucap Sal Alder hanya menyimak perkataan mereka. Pertandingan selanjutnya adalah pertandingan Seth. Sal berteriak riuh saat Seth masuk ke dalam ring. Rivalnya memberikan kecupan angin kepada Sal. Ketiga kakaknya yang melihat itu kelihatan kesal."Kau pasti menang, my champ," teriak Sal Seth menoleh ke arah Sal dan tersenyum ke arah Sal sambil menunjuk ke arahnya. Peserta lomba menuju ke tengah ring dipanggil oleh wasit untuk mengingatkan kembali mengenai aturan dalam bertanding.Seth memberikan penampilan yang optimal sehingga hasilnya tidak mengecewakan
Read more
Kecemburuan Kekasih Alder
Paginya di kantor, Sal masih setengah mengantuk. Dia langsung meminta untuk dibuat kopi hitam. Dia melihat tumpukan berkas di atas mejanya. "Untung tidak ada rapat hari ini," ucap Sal Dia hanya akan mengecek ke lapangan saat pukul 09.00 nanti. Sudra mengetuk pintu ruangan Sal. "Masuk," ucap Sal "Ini minumannya bos," jawab Sudra langsung meletakkan kopi hitam di meja kerja Sal dan duduk di depannya.Sal terlihat bingung. "Bibi tadi mau membuatnya tapi kubilang biar aku saja tohh yang paling tau selera kopimu khan hanya aku," jelas Sudra bangga "Terima kasih," jawab Sal tersenyum tulus ke arah Sudra "Apapun untuk nona manis lima watt," goda Sudra "Lima watt," ucap Sal bingung "Matamu itu sudah seperti bohlam yang redup," jawab Sudra Sal hanya bisa tertawa. "Hari ini kita jadi khan ke lapangan," ucap Sal "Tentu saja. Semua persiapan sudah beres plus mereka tidak tau kalau kita meninjau hari ini," bisik Sudra memajukan tubuh
Read more
Asmara Seumur Jagung
Sudra terlihat tidak tenang. Dia berjalan mondar mandir di depan pintu ruang UGD. Alder berdiri sambil menyandarkan tubuhnya di dinding rumah sakit. Seth menuju ke arah mereka dengan setengah berlari. "Bagaimana kondisinya ?" tanya Seth cemas "Masih di dalam," jawab Sudra "Jika terjadi sesuatu dengannya aku tidak pernah memaafkanmu," ancam Seth Dokter pun menghampiri mereka. "Siapa keluarganya ?" tanya dokter "Kami," jawab Seth dan Sudra bersamaan Seth terlihat kesal saat menatap Sudra."Baiklah. Dia baik-baik saja sekarang. Dia sudah bisa masuk ruang perawatan," ucap dokter Seth dan Sudra menghembuskan nafas "Tadi saya mendengar dia mengalami hal traumatis sehingga dia takut ruangan gelap dan sempit. Tadi dia hampir terkena serangan jantung dan sesak nafas. Untuk sementara waktu jangan diingatkan soal kejadian tadi," saran dokter "Baik dok," jawab Sudra "Kalau begitu saya undur diri," ucap dokter Mereka menemani S
Read more
Hubungan Membawa Petaka
Iwan dan Ratas sedang berkendara menuju ke tempat pertemuan mereka."Kau tidak curiga ?" tanya Iwan "Maksudmu ?" tanya Ratas menoleh ke arah Iwan"Begini sayang, Alder dan Dewa itu bukan seperti kita. Mereka tidak pernah memiliki hubungan seperti kita," jawab Iwan Ratas seperti berpikir keras "Iya juga sih. Mereka selalu pulang ke rumahnya masing-masing," ucap Ratas "Gue tau kalo sayang ada utang budi sama Alder tapi kita harus mengakui kalo mereka itu beda dengan kita," jawab Iwan "Iya juga sihh," ucap Ratas "Benci dengan cewek bukan berarti mereka suka sama cowok khan," jawab Iwan "Jadi maksud sayang, Alder itu suka sama Sal ?" tanya Ratas Iwan langsung tertawa lepas. "Lohh kok sayang tertawa sihh," ucap Ratas jengkel"Gini lohh sayang kalaupun seandainya itu benar maka itu musibah bagi Alder. Sayang khan tau kalo kakaknya Sal itu banyak dan protektif sama Sal," jelas Iwan "Ahh itu... tapi Dewa aman aja kok," ucap Ratas "Beda sayang. Dewa belum ketahuan saja tapi seandainy
Read more
Kebenaran Tersingkap
Alder langsung pulang ke apartemennya. Alder menghubungi Sudra. Alder merasa tidak enak karena membuat Sal masuk ke rumah sakit. "Malam pak," sapa Alder "Malam juga pak," jawab Sudra "Bagaimana kondisi Sal ?" tanya Alder "Dia sudah mulai membaik. Sekarang dia lagi sibuk menenangkan kedua kakaknya yang emosi karena kejadian tadi," jawab Sudra "Ohh begitu. Bapak masih di rumah sakit ?" tanya Alder "Iya. Besok Sal sudah boleh perawatan di rumah," jawab Sudra "Syukurlah," ucap Alder Alder memilih berendam dalam bathup sambil menyesap segelas wiski. Hari ini dia tidak bisa mendengar penyiar radio kesukaannya karena dia sakit. Itu yang diumumkan oleh penyiar penggantinya. "Aku harus menepis kecurigaan mereka terhadapku," bisik Alder Keesokan paginya, Alder langsung mengunjungi restoran itu. Dia berhenti di parkiran mobil. Dia keluar dari mobilnya sambil menatap lingkungan sekitar restoran. Dia memperhatikan setiap gedung yang berada di sekitar restoran. Matanya tertumbuk saat melih
Read more
Masa Lalu Yang Mulai Terkuak
Orangtua Sal yang sedang berlibur ke Hawai kembali pulang ke tanah air karena mendapatkan kabar Sal masuk ke rumah sakit. Mereka langsung menaiki pesawat jet supaya bisa cepat sampai ke tanah air. Sal hanya bisa melongo saat melihat orangtuanya datang. Dia menatap tajam ke arah Sudra. "Kalau ini bukan gue," bisik Sudra Ibu Sal langsung memeluk Sal. Dia melihat Sal dari ujung rambut sampai ke ujung kaki. "Kau tidak apa-apa nak ?" tanya ibu Sal terlihat cemas "Sal baik-baik saja bu," jawab Sal Sal menatap Seth. Seth hanya bisa memalingkan wajah. "Sudah kuduga," bisik Sal "Kalian menemukan siapa pelakunya ?" tanya ayah Sal Seth menggelengkan kepalanya. Kening ayahnya Sal terlihat menunjukkan kerutan. "Bukankah lebih baik kau menyewa penjaga," usul ayah Sal Sal langsung mengerang. Ayahnya sudah berulang-ulang kali menyuruhnya untuk memiliki bodyguard. Sal selalu mengelak. Sal berhasil menyakinkan ayahnya saat dia menunjukkan kemampuan bela dirinya. Sal hanya tidak menyan
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status