Semua Bab Sang Penguasa Tak Terjamah: Bab 41 - Bab 50
767 Bab
Bab 41
“kenapa tak mungkin, Radhis sengaja kemarin membeli dua mobil secara langsung satu untuk nya bekerja dan satu untuk istrinya” terang Tania membuat Marot dan nenek Xion semakin panas hatinya.Dan disini Sea hanya diam memandangi suami sepupunya karena dia merasa Radhis yang seperti iini adalah pria paling tampan dan gagah yang ia temui,“bekerja?” tanya nenek Xion“iya, jadi selama ini Radhis bekerja namun tak pernah menyombongkannya” ucap Tania mencoba lebih memanasi hati mertuanya dan kakak iparnya.“Rachel!! Kenapa kau kemarin diam saja bahwa suamimu punya banyak uang?”  bentak nenek Xionn,“iya benar jika memang seperti itu kita tak akan kebingungan soal modal?” imbuh marot“nenek paman, tapi bukankah Rachel sudah membantu kalian menyelesaikan masalah?” jawab Radhis membela istrinya “membantu apa?” ucap Marot dengan sinis,“aku
Baca selengkapnya
Bab 42
Kini acara telah dimulai, nenek Xion kini berada didepan, banya orang sedang menyampaikan rasa terimakasih atas kedatangan semua orang,“Dan tak lupa terimakasih pada nona Ester yang sudah memantu kami mendapatkan kontrak ini” ucap nenek Xion mencoba mengambil hati Ester.Saat semua mata menatap padanya Ester hanya menganggukan kepalanya perlahan menandakan dia sudah menerima rasa terimakasih dari nenek Xion.Memang saat ini Ester sangat menawan, dengan kecantikan nya gaunnya bahkan ke anggunannya sungguh sungguh mempesona,namun Ester sendiri terus tetap fokus pada acara ini dan juga pada Radhis karena bagaimanapun juga Radhis adalah atasannya.“Dan seperti yang kalian ketahui untuk hari ini adalah pengumuman dari penyerahan hak atas jabatan direktur dari perusahaan Wish Corp” ucap nenek Xion lagi,Dengan senyum nenek Xion melanjutkan perkataannya,“Ini juga erat kaitannya dengan kontrak yang kami dapatkan d
Baca selengkapnya
Bab 43
“sudah pulang saja kalian!” ucap Marot dengan sikap sombongnya,“iya, kami akan pulang paman,”ucap Rachel dengan menoleh kemereka“semoga paman bisa membawa Wish Corp ke arah lebih baik” lanjut Rachel dan kemudian dia lanjut keluar dari ruangan itu, dan pulang kerumahnyaSemenatara itu di aula hotel mereka masih mau melanjutkan acaranya,“maa untuk para undangan yang sudah hadir jadi saya”Saat marit melanjutkan pidatonya tiba tiba Ester berdiri kini, dan berjalan ke depan, kini Ester sudah berdiri di podium di depan bersama Marot dan nenek Xion,“Maaf nona!” “Plakkk!!!” sebuah tamparan mendarat dipipi Marot sebelum dia melanjutkan ucapannya,“Apa maksutnya ini?” Ucap nenek  Xion terkaget dengan perlakuan Ester ke Marot anak kesayangannya,“sepertinya kita tak jadi menjalin hubungan kontrak” Ucap Ester yang seketika meng
Baca selengkapnya
Bab 44
Kini mereka berempat menaiki mobilnya menuju rumah Dere untuk meminta bantuan rachel, sementara itu keluarga Dere kini sedang duduk bersamadi ruang keluarga meratapi semua ini,“Sudah istriku, aku yakin mereka akan mencari mu dan meminta mu untuk membantu mereka” ucap Radhis menghibur istrinya,“darimana keyakinanmu itu” timpali Tania,“Kita lihat saja ibu” ucap Radhis dengan tersenyum,“ibu benar Radhis sudah sepertinya aku sudah cukup berharap pada sesuatu yang besar” ucap Rachel dengan menunduk dan bersedih,“Kita lihat saja, kan aku sudah bilang bahwa mereka akan memohon padamu, dan aku yakin itu”  ucap Radhis dengan yakin,“ting tong!!” tiba tiba bel rumah berbunyi dan pintu terbuka sendiri di barengi dengan teriakan,“Rachel!!!” itu adalah suara nenek Xion,“Ibu, kenpa ibu disini” ucap Tania dengan sinis,&ldquo
Baca selengkapnya
Bab 45
“jadi ini bagaimana bu?” ucap Marot,“akankah ibu benar benar memberikan jabatan direktur ke Rachel?”lanjutnya,“Sudah sudah kau sudah dengar ucapan nona Ester tadi” jawab nenek Xion singkat,“Yauda ayo kita pulang dulu” tambah nenek Xion,“Rachel kau besok harus pergi ke kantor Geneve dengan Marot untuk menyelesaikan perihal kontrak ini”ucap nenek Xion mengintruksi,“baik bu, kalau begitu biar aku kesana dengan Paman” jawab Rachel,Seketika nenek Xion keluar dari rumah itu dan mereka masih sempat melihat keduam mobil milik Rachel dan Radhis terparkir disana,“aku masih bingung darimana pecundang itu mendapatkan semua ini?” ucap nenek Xion ke marot,“Aku sendiri juga tidak tahu bu,” jawab marot dan dilanjutan “tapi mereka sudah berani menyembunyikan ini saat kita butuh modal untuk perusahaan bu”“kau benar”
Baca selengkapnya
Bab 46
“apa kabar tante?” tanya Jhon ke Tania,“oh baik nak Jhon,.” Jawab Tani kemudaian dia gantian bertanya “ nak Jhon sendiri gimana kabarnya?”“Baik tante” jawab Jhon “aku dengar kemarin dari Jolly ada yang mengacaukan makan malam kalian Tante?” ucap Jhon seketika membuat Tania mengerti apa maksut kedatangan Jhon Kesana,“Oh aku sangat minta maa nak Jhon atas kejadian kami dengan nak Jolly kemarin nak Jhon”ucap Tania dengan menggosok gosokan tangannya,“tak masalah Tante, justru kedatanganku kesini mau mengajak kalian nantinya yang kemarin makan malam untuk hadir di acara makan malam yang aku adakan” ucap Jhon,“Oh itu suatu kebanggaan bagi kami untuk menghadiri acara makan malam bersama nak Jhon” ucap Tania dengan menggosokan telapak tangan nya kiri kanan dengan muka penuh harap,“tunangan ku mengajak kalian makan malam di temp
Baca selengkapnya
Bab 47
“oh ini aku mau pergi ke pasar antik” Dere mengabaikan pernyataan Jhon yang bilang menantunya adalah pecundang,“kenapa harus repot repot paman?” ucap Jhon, “paman hanya perlu bilang ke Jolly, dia akan mencarikan apa yang paman butuhkan” imbuh Jhom“Oh, itu tidak perlu, karena aku memang sengaja keluar untuk menghirup udara segar” balas Dere dengan mengangkat sebelah tangannya,“kalau begitu kami permisi dulu” lanjutnya,“hey kalian, jangan lupa Radhis harus menyediakan makan malam” Ucap Tania agak keras ke mereka berdua,“Iya iya aku tau” sengut Dere,Sementara Radhis dan Dere dalam perjalan ke pasar antik kini Jhon dan Sea berpamitan ke Tania untuk pulang,“iya sudah kalau begitu tante, aku dan Jhon permisi dulu, jangan lupa untuk besok malam” ucap Sea ke Tania saat mereka berjalan menuju mobilnya,“tentu Sea, tante tak a
Baca selengkapnya
Bab 48
“wah,... aku takut” ucap Radhis dengan sedikit bercanda,“Kau??” ucap laki laki itu,Dan tanpa aba aba laki laki itu seketika melemparkan bogem mentah ke arah Radhis, dengan santai Radhis menerima bogem orang itu dengan tangan kirinya,dengan memutar badannya Radhis melancarkan pukulan ke siku orang itu sontak saja,“klark” suara patah terdengar di ruangan itu bersamaan dengan raungan orang itu,“aarrgggghhhhh” teriaknya,“apa yang kau lakukan bangsat??!!!” tambah laki laki itu dengan memegang tangan nya yang patah.“kenapa?” tantang Radhis kemudian,“Kau bennar benar cari mati bocah,” ucap laki laki itu, “hey kau,panggil tuan Rocky”bentak laki laki itu pada satu keamanan di pintu masuk,“siap Tuan” ucap orang keamanan tadi,“ayah, sebaiknya ayah tunggu di mobil” ucap Radhis pada ayah mertuanya,
Baca selengkapnya
Bab 49
“BERHENTI!!!!”Itu adalah teriakan Ed dengan di ikuti oleh lebih 10 orang di belakangnya,seketika orang orang Rocky hanya diam di tempat tak bergerak sama sekali,“Oh tuan Ed, saya mohon maaf karena ada masalah seperti ini di tempat saya itu gara gara orang tak tau diri ini” ucap Rocky sambil menunjuk Radhis,“Diam!!!!” teriak Ed pada Rocky,“mohon maa tuan muda” lanjut Ed sambil membukuk pada Radhis,“sudah tak apa apa” jawab Radhis sambil mengangkat satu tangannya,Melihat itu Rocky Cuma diam dan melihat tak mengerti akan semua ini,“apa kau tak tau siapa yag di depanmu?” tanya Ed padanya,“maaf tuan Ed kalau boleh tau siapa orang ini?” tanya Rocky lebih menghormati Ed,“kau harus tahu, dulu semasa Tuan masih kecil tuan hall secara pribadi mengajarkan bela diri padanya dan menjadi penjaganya!” ucap Ed mengagetkan Rocky k
Baca selengkapnya
Bab 50
Kini mereka berdua sudah berada di rumah, sebelum memasuki rumah Dere meminta Radhis untuk tidak menceritakan masalah di galeri barang antik tadi,“Iya ayah, aku tidak menceritakan semuanya” jawab Radhis saat ayah mertuanya selesai memeberitahunya, karena Radhis juga berpikir jika mereka tau maka mereka tak akan berhenti bertanya bagaimana cara Radhis lolos dari masala itu, apa lagi istrinya yang sepertinya kini sudah menaruh perhatian pasti akan merasa kawatir.Sementara itu kini Rachel yang berada di kantor sedang mengemasi barangnya untu pulang,“Rachel jangan lupa dana yang di dapat dari Geneve lebih baik aku atau nenekmu yang pegang”marot meminta penyerahan dana kontrak dari Rachel yang ternyata diketahui dana itu oleh Ester di kirim ke rekening pribadi Rachel,“Maaf paman, aku tidak bisa, aku diminta oleh nona Ester untuk mengurus semua bahkan Aliran dana dari mereka”  ucap Rachel dengan Tegas nam
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
77
DMCA.com Protection Status