All Chapters of Hello Mr. Niko: Chapter 61 - Chapter 70
105 Chapters
Bab 61 - Tatapan Teduh Niko
Mobil yang ditumpangi Niko dan Amerika melesat meninggalkan Hotel de Paris.Niko yang duduk di belakang kemudi sesekali melirik pada Amerika yang duduk di sampingnya.Amerika menarik napas panjang, saat itu juga dia bertanya pada Niko dengan nada pelan.“Apa aku boleh membuka jendela kacanya?”Niko yang mendengar langsung mengangguk sambil menjawab, “Hm …”Dari sudut bibir Niko, dia tersenyum kecil melihat Amerika sedikit santai.“Apa kau sekarang sudah merasa baikan?” tanya Niko dengan suara ragu-ragu.Amerika yang baru saja membuka kaca jendela mobil, mengangguk lalu menoleh, rambutnya tersa
Read more
Bab 62 - Mommy Lisa
“Mom, apa yang kau lakukan di sini?” tanya Niko alih-alih senang dengan kedatangan ibunya yang secara tiba-tiba itu.Lisa mendengus mendengar apa yang dikatakan putranya lalu menggeleng, kini tatapannya tertuju pada Amerika yang tengah berdiri canggung dan bingung.‘Kalau Karina bilang Niko adalah pangeran, apa mungkin ibunya ini seorang ratu?’ kalimat itu yang ada dipikiran Amerika saat ini. Dia tidak berani menatap wanita berpakaian bak putri itu, begitu cantik.Dari rambut sampai ujung kaki sungguh menawan. Setelan blazer warna putih dan juga topi lebar yang menutupi sebagian wajahnya itu, Amerika berpikir lagi, kenapa dia mengenakan pakaian seperti itu. Amerika teringat para ladies yang hidup di istana yang sering dia tonton di film-film favoritnya. Apa mungkin dia … kalau Niko ada
Read more
Bab 63 - Sebaiknya Kau Pulang
Raut wajah Amerika seketika berubah.“Amerika, perkenalkan dia, ibuku.” Sahut Niko memperkenalkan ibunya pada Amerika.Dia hampir saja melupakannya, lalu setelah itu Niko menatap Rose, “Rose, kau senang sekali bermain-main hari ini.”“Hai …” sapa Lisa pada Amerika, tersenyum canggung.“Amerika Taylor.” Jawab Amerika balik, dia merasa Niko sangat mirip dengan ibunya saat mereka sama-sama tersenyum.“Yang Mulia …” sapa Rose lagi, sontak Lisa dan Niko meringis saat Amerika dahinya berkerut lagi, merasa bingung kenapa Rose terus memanggilnya ‘Yang Mulia’“Sebentar …” Niko saat itu
Read more
Bab 64 - Ancaman Lisa
Mendengar perkataan ibunya, Niko terdiam sesaat.‘Apa aku harus memberitahunya, kalau sebenarnya Bella sudah ia temukan.’Memikirkan itu Niko menatap lekat ibunya, lalu dia mengurungkan niatnya. Kalau sampai dia mengatakan yang sebenarnya pada ibunya saat ini. Akan tidak mungkin kalau pihak yang melawannya mengetahuinya juga, dan itu akan sulit baginya untuk bertindak lebih jauh.Amina dan pendukungnya pasti akan melakukan berbagai cara untuk mencoba membuat istanah kacau, agar Bella bisa dibebaskan.“Mom, apa aku harus kembali sekarang? Aku pikir belum waktunya.” Jawab Niko.“Nik, apa kamu mau mereka terus membuat kekacauan di Rosen, agar kamu tidak menjadi pangeran mahkota selanjutnya. Pikirkan
Read more
Bab 65 - Ketakutan Alex
Tanpa banyak berkata dengan tatapan dingin dan menakutkan, Aspen menghajar semua pria itu dengan sekali pukulan, semuanya kini terkapar tidak berdaya di lantai.Setelah itu Aspen mendekati sip ria gendut yang tak lain adalah bos mereka.“Siapa yang menyuruhmu melakukan semua ini?” tanya Aspen.“Aku … aku hanya butuh uang saja, jangan bunuh aku.” Jawab si pria gendut, celananya basah saat dia berkata dengan suara gusar, melihat Aspen baru saja mengalahkan anak buahnya dengan hanya satu tarikan napas saja.Aspen menyeringai saat dia melihat celana pria gendut itu sudah basah.Celine yang juga melihatnya merasa jijik lalu berkata, “Bunuh saja dia, karena sudah membuatku menderita seperti ini.
Read more
Bab 66 - Perseteruan Dua Wanita Rosen
“Dad …” sapa Alex.“Kenapa kamu masih belum bersiap?” tanya Adrian pada Alex, kedua matanya memicing.Amina yang berdiri di sisi Alex langsung berkata, “Sayang, sebaiknya kau periksa dulu putrimu itu apakah dia sudah bersiap-siap. Alex biar aku yang urus.”Amina mendorong Adrian menjauh dari Alex, saat dia menoleh ke Alex, Amina mengerling.Alex menarik napas panjang, ibunya sungguh luar biasa cepat tanggap.“Amina, baiklah. Aku akan ke kamar Amanda, kalau begitu.”Kata Adrian lalu dia bergegas berjalan menuju rumah.“Alex, apa yang kamu lakukan, cepatlah ganti pakaiamu.&rdqu
Read more
Bab 67 - Sebuah Rencana
Beberapa jam sebelumnya. Helikopter pribadi milik istana Rosen tidak mendarat seperti biasanya di atas helipad Rosen tapi justru ke sebuah tempat di mana hanya Lisa dan nenek yang tahu. Saat mereka sudah sampai di dalam sebuah kastil yang terletak tak jauh dari istana, seorang gadis yang kedua matanya ditutup dengan kain hitam merasa ketakutan. “Apa yang sebenarnya terjadi padaku? Apa mereka menculikku? Tapi untukku apa, ayahku tidak punya uang dan juga aku bukan dari keluarga kaya raya. Tunggu … seingatku … waktu itu aku ada di rumah, bagaimana bisa aku …” Amerika terus berkata pada dirinya sendiri. Saat itu juga suara langkah kaki mendekat, Amerika ketakutan.  “Jangan mendekatiku atau kau akan matin anti.” Ancam A
Read more
Bab 68 - Erik Andersen
Amina menatap suaminya dengan wajah kesal, karena ini di ruang keluarga dia harus bisa menahan diri untuk tidak memperlakukan suaminya dengan tidak baik.Alih-alih marah akhirnya Amina tersenyum kecil melihat Lisa. Amanda yang melihat perubahan ibunya sedikit lega.“Amina, kau bisa tenang sedikit kan, malam ini.” Bisik Adrian pada istrinya.“Aku tidak berharap kau mempermalukan dirimu sendiri dengan tidak bisa menahan diri. Sudahi perdebatanmu dengan Lisa, toh dia hanya membantu putrimu.” Lanjut Adrian.“Pakaian yang kau kenakan mala mini juga membuatmu cantik.” Adrian tersenyum pada istrinya, membuat Amina yang awalnya kesal menjadi berubah perasaannya.Sejak kapan suaminya ini berubah men
Read more
Bab 69 - Lelaki Yang Sedang Terpesona
Amina langsung mengulum senyum saat tatapan Toni tertuju padanya.“Ah, Tuan Toni, putramu sungguh rupawan. Kau sungguh berhasil mendidiknya dengan baik.” Kata Amina seketika saat dia merasa kalau Toni memperhatikan raut wajahnya barusan.Toni juga tersenyum lebar lalu berkata, “Putri Amina terlalu banyak memuji. Bukankah kau juga pandai merawat putramu, Alex. Aku dengar sebentar lagi dia akan bergabung ke militer, apa dia sungguh sudah baik-baik saja?”Kedua bola mata Amina berputar saat mendengarnya, Toni tidak bermaksud menyinggungnya, kan. Tentang kesehatan Alex yang pernah dia palsukan agar putranya tidak bergabung ke militer beberapa tahun yang lalu.“Tuan Toni, sebagai ibu sudah sepatutnya aku bersikap seperti itu kan kepada putraku.&r
Read more
Bab 70 - Kau Cantik Sekali
Setelah menelepon seseorang Lucia kembali lagi ke ruang keluarga.Saat kedua bola matanya bertemu dengan bola mata Lisa, mereka berdua tersenyum kecil lalu setelahnya bersikap biasa.Di lain tempat, Amerika terkejut saat beberapa orang masuk ke dalam kamar. Ada sekitar delapan orang wanita yang dengan cepat dan sigap saat melihat Amerika langsung mendekatinya.“Apa yang ingin kalian lakukan padaku?” tanya Amerika dengan terkejut saat kemudian dua orang membawa beberapa gaun cantik masuk juga.Salah seorang wanita setengah baya membungkuk lalu berkata, “Nona izinkan kami menyentuhmu. Kami hanya menjalankan tugas, aku harap kau bisa bekerja sama.” “Apa yang ingin kalian lakukan padaku?”
Read more
PREV
1
...
56789
...
11
DMCA.com Protection Status