Niko William adalah seorang model terkenal di Paris memiliki phobia gelap, dia juga seorang pangeran dari negara lain, putra mahkota yang sedang menyamar untuk mengetahui bisnis keluarganya yang sedang dalam masa krisis. Amerika Taylor sedang mengejar mimpinya untuk menjadi penata rambut terkenal di Paris, dia seorang gadis yang optimis dan pemberani. Meski keluarga besarnya bangkrut dia tetap bekerja keras untuk melunasi semua hutang ayahnya. Pertemuan keduanya pada event peragaan busana membuat kehidupan keduanya berubah total.
View MoreParis, 26 Februari 2019.
Malam di Paris saat itu cuacanya lumayan dingin, beberapa orang yang keluar rumah harus mengenakan baju tebal dan penutup kepala.Pada sebuah gang yang gelap ..."Aku sudah bilang ke mana pun kau pergi, aku akan selalu bisa menemukanmu wahai gadis cantik." Kata salah seorang pria bertubuh kekar, dari mulutnya keluar udara dingin.Berkali-kali dia menggerakkan tangannya, merasa dingin.Dua orang pria lainnya berdiri di sekitar Amerika yang terduduk lemas di tanah."Sudah kukatakan, akan aku bayar tapi tidak sekarang. Malam ini aku harus bekerja, besok aku akan datang ke tempatmu, bagaimana?""Ah, beritahu aku, kau akan kerja di mana?" kata si pria bertubuh kekar itu."Akan ada peragaan busana mewah, aku mendapat pekerjaan dalam seminggu ini untuk menjadi styles rambut. Percayalah padaku bukankah selama ini aku tidak pernah membohongi kalian."Katanya dengan suara pelan dan memelas."Ok, aku akan tunggu besok sampai pukul enam sore, kalau kau tidak datang juga aku tahu ke mana aku harus mencarimu, kan?"Amerika hanya mengangguk. Kedua tangannya mengepal.Biasanya dia melawan tapi kali ini dia harus mengalah karena dia tidak ingin bekerja dengan wajah dan tangan terluka.Lagi pula dia sudah berjanji untuk tidak bertengkar lagi melawan para renternir ini.Salahnya juga seharusnya dia membayar tagihan hutangnya terlebih dahulu sebelum dia gunakan untuk membeli pakaian yang akan dia kenakan untuk bekerja nanti malam.Ketiganya lalu pergi setelah mendengar perkataan Amerika.Amerika bernapas lega, dia bangun tak berdaya.Berusaha berjalan menuju tempat tinggalnya, satu jam lagi dia sudah harus sampai di lokasi.Dengan sedikit berlari Amerika tergesa-gesa.Saat itu juga ...Ciiiittt.Sebuah mobil mewah warna hitam hampir menabraknya kalau saja si pengemudi tidak lihai mengendarai mobil itu lalu berhenti tepat sebelum Amerika tertabrak.Amerika menahan napas, jantungnya berdegup kencang.Apa yang terjadi kalau saja mobil di depannya ini menabraknya.Dari dalam mobil ..."Ada apa Aspen?"Tanya seorang pemuda yang duduk di kursi penumpang."Tidak ada apa-apa Nik, hanya masalah kecil." jawab Aspen.Dari kaca dalam mobil Niko dapat melihat sosok gadis yang hampir saja menabraknya.Lalu tiba-tiba saja ada seseorang yang menarik pakaian Amerika dari arah yang tak terduga."Ah ..."Amerika terjatuh.Aspen berusaha melihat dari dalam kaca mobil apa yang terjadi di luar sana."Tolong pencuri!" teriak Amerika.Seorang pria mengenakan jaket hitam berusaha merebut tas milik Amerika.Melihat kejadian tersebut Aspen bergegas keluar tapi sebelumnya Niko sudah lebih dulu keluar.Buk!Bam!Bang!Dengan kasar Niko meninju si pencuri yang langsung tergeletak di tanah memegang perutnya merasa kesakitan."Terima kasih!" kata Amerika saat Niko memberikan tas miliknya.Amerika berusaha membersihkan pakaiannya lalu tanpa banyak berkata dia langsung pergi meninggalkan Niko yang berdiri masih menatapnya."Ada apa Nik?" tanya Aspen."Hanya tikus kecil dan bau." Jawab Niko menatap pria berjaket yang masih terduduk di lantai."Ayo nanti kita terlambat." Ajak Niko langsung masuk ke dalam mobil diikuti Aspen.Mobil mereka sudah sampai di sebuah gedung yang megah dengan lampu yang terang benderang dan banyak sekali orang yang berkerumun.Dengan menunjukkan kartu tamu istimewah Aspen langsung masuk ke parkiran dalam gedung khusus tamu VIP.Niko dan Aspen sudah keluar dari mobil, dan bergegas masuk ke dalam gedung.Di dalam gedung ada beberapa orang yang sudah menunggunya di sebuah ruangan khusus.Saat itu juga Aspen membantu Niko melepaskan pakaian di seluruh tubuhnya, acara ini adalah malam istimewah peragaan busana Niko dan dia juga harus memastikan bahwa acaranya berjalan sesuai dengan yang dijadwalkan.Niko menjadi model, Aspen bertugas untuk memata-matai beberapa orang yang sudah diberikan datanya oleh Niko.Saat itu juga suara pintu dibuka dengan kasar, seorang gadis masuk dengan terburu-buru."Amerika akhirnya kau datang juga." sapa salah seorang wanita."Maafkan aku! Ada kejadian kecil di jalan sebelum aku ke sini." Kata Amerika lalu dengan cepat dia mengeluarkan peralatannya dari dalam tas yang ia bawa.Saat itu juga, Niko menatap Amerika, matanya memicing.Dia teringat gadis yang tadi ditolongnya.Tidak salah lagi, ini gadis yang sama."Maaf boleh aku mulai sekarang?" tanya Amerika pada Niko.Niko hanya mengangguk.Saat itulah Amerika tersadar, kalau pria yang ada di hadapannya ini sosok pria yang tadi telah membantunya.Amerika langsung berhenti saat tangannya memegang rambut Niko dan melihatnya dari cermin yang ada di depannya.Niko mengerling lalu tersenyum.Bola mata mereka berdua beradu saling terpaku.Bersambung ...Di ruang sidang dewan istana, beberapa anggota dewan terdiri dari sepuluh orang salah satunya Mister Launch, ayah Karina. Semalam Karina sudah ketakutan begitu mendapat kabar dari Amanda bahwa Niko sudah membuat Alex tidak bisa berjalan dan membawa ibunya pergi dari kediaman mereka. Karina tidak bisa tidur semalaman, tadi pagi saat ayahnya hendak pergi ke istana dia juga berpesan agar ayahnya bisa membantu membujuk Niko untuk tidak membuatnya menderita karena dia sudah menyesali atas apa yang sudah dia lakukan pada Amerika. Mister Launch menghela napas dalam saat dia duduk dengan gelisah, semua mata tertuju kepadanya. Karena dari kesepuluh anggota dewan istana keluarga Launch selalu yang membuat keputusan sepihak dan terlihat jelas tidak mendukung Niko dengan alasan karena putrinya tidak dilirik Niko sama sekali.
Tidak berapa lama Niko sudah keluar dari gedung tersebut.Masuk ke dalam mobil dengan raut wajah dingin membuat Aspen tidak banyak bertanya kepadanya.Suara ponsel Niko berbunyi, sebuah nama tertera di layar depannya.Dimitri …“Hallo …”“Bos, semua yang sudah bos perintahkan, sudah aku lakukan.”“Bagus, lalu …”“Kondisi ayahnya Amerika sudah membaik, awalnya perempuan itu menolak bantuaku tapi setelah aku jelaskan dia menjadi senang entah apa yang dia pikirkan.”“Aku tahu.”
Dalam waktu singkat setelah membawa pulang Amerika kembali ke kastil tempat mereka tinggal selama di Rosen. Niko meminta ibunya dan juga bibinya, ibunya Aspen untuk menjaga Amerika, karena gadis itu masih trauma.“Bibi, maaf merepotkanmu kali ini.” Ucap Niko pada Lucia yang juga sebagai kepala pelayan di kediaman ibunya.“Tidak apa-apa Pangeran, selama kau pergi, biar aku yang akan menjaganya.” Jawab Lucia.“Terima kasih.” Ucap Niko.“Nik, semuanya sudah siap. Apa kita pergi sekarang?” tanya Aspen.Niko menatap Amerika yang masih tertidur dengan tubuh diselimuti, sebelumnya seorang dokter istana sudah memeriksa Amerika dan diberikan obat penenang sehingga dia mengantuk lalu tert
“APA? ADA APA?” Amina bergegas menuju kamar Alex yang sudah dipenuhi para pelayan.Semua orang menyingkir memberikan jalan kepada Amina.“DIA KENAPA?” teriak Amina suaranya memekakan telinga.“Amina tenangkan dirimu.” Ucap Adrian pada istrinya.“Bagaimana bisa kau berkata seperti itu, hah? Dia anakmu. Apa kau tidak melihatnya dia terluka.”“Dia hanya pingsan dan menurut dokter istana lukanya juga tidak parah.”“Adrian …” bola mata Amina melotot.“Kalian semua bisa keluar.” Perintah Adrian pada semua pelayan.
Dari tempat Amerika, dia bisa mendengar suara letusan senjata yang sangat keras tapi di luar kamar tidak terdengar apa-apa.“Nik, maafkan aku! Huwaaaa … Mama … tolong aku.” Setelah berbicara Alex melihat darah segar keluar dari kakinya tak lama kemudian dia pingsan.Niko mengambil pistol miliknya lalu dia pergi meninggalkan Alex yang masih tergeletak di lantai tidak sadarkan diri.“Niko …” seru Aspen.“Bereskan semuanya seperti biasa, aku hanya memberinya peringatan. Dia sendiri yang menembak kakinya.” Kata Niko raut wajahnya dingin, dia memberikan pistol yang ada di tangannya pada Aspen.“Baiklah!” kata Aspen, dia langsung masuk ke kamar setelah itu menghub
Alex membuka resleting baju Amerika saat pintu didobrak dari luar dengan keras.BRAK!Seketika Niko masuk bersama dengan Aspen dan dua orang pengawalnya.Alex terkejut bola matanya melebar saat dia melihat Niko yang langsung berjalan berlari menerjangnya.“Dasar bajingan!” teriak Niko dengan keras.Tendangannya mengenai wajah Alex.“AUW … PENGAWAL.” Teriak Alex sambil memegang wajahnya yang terasa sakit akibat tendangan keras Niko.Aspen dan yang lain langsung menghajar para pengawal yang ada di kamar sebelah saat mereka tahu bahwa ada orang lain di dalamnya.
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments