Lahat ng Kabanata ng Puncak Kehidupan: Kabanata 1511 - Kabanata 1520

’Woosshhh!’Orang tua itu buru-buru menghindarinya.Sebuah kawah besar yang diciptakan oleh jari itu sekarang berada di tempat di mana lelaki tua itu berdiri sebelumnya, membuat tulang punggungnya merinding. Kemudian, dia berbalik dan pergi ke belakang Freya seperti hantu untuk menangkapnya. "Berhenti!"Adegan itu langsung membuat keadaan menjadi tenang.Dengan 'poof', lelaki tua itu meludahkan seteguk busa berdarah dan berkata, “Sial, aku hampir gagal dalam tugas sederhana itu. Putra William Rockefeller sebenarnya memiliki kemampuan seperti itu. Sepertinya dia tidak menipuku. Kau Rockefeller.”Alex melirik Freya yang telah ditangkap.Untuk sesaat, dia enggan bertindak melawan lelaki tua itu.Yang paling penting, dia tidak tahu apa yang ingin dilakukan lelaki tua itu. "Tuan, apakah kamu mengenal ayah aku?"Orang tua itu kesal. “Tentu saja, aku mengenalnya. Ayahmu yang tidak bermoral telah berbohong dan menipu harta tak ternilai dariku. Kemudian, dia menghilang dari dunia!”"Dia meni

Alex menatap tajam ke arah Darven. "Diam. Jika kamu tidak tahu cara menyelamatkannya, bukan berarti dia tidak bisa diselamatkan. Jangan khawatir. Aku akan menyelamatkannya. Masalahnya, kita harus keluar dulu.”Pada saat yang sama, Dorothy langsung bergerak dengan menunjuk titik akupuntur Trevon di tengah dada untuk menyegel kultivasinya sepenuhnya. ***"Katakan, bagaimana kamu bisa masuk?""Apakah ada pintu masuk atau keluar lain di sekitar sini?"Dorothy memegang pedang panjang di leher Trevon.Sekarang kultivasi Trevon telah disegel, dia menjadi seorang tahanan. Selain itu, dia merasa sangat menyesal setelah mengetahui bahwa dia telah menyebabkan masalah. Dia menangis, “Aku baru saja datang bersama dengan kalian! Bagaimana mungkin ada pintu masuk lain?”"Apa?""Apakah kamu bercanda? Bagaimana mungkin kami tidak mengetahui jumlah orang ketika kami masuk?” Quincy berkata dengan dingin. Dia menyadari bahwa dia memiliki rasa keberadaan yang paling sedikit, dan itu sedikit melukai harg

Ekspresi wajah Quincy berubah sangat mengerikan.“Si*l. Apa yang kita lakukan? Kami mengambil upaya luar biasa hanya untuk mengalahkan satu zombie. Jika suatu yang besar lain muncul setelah kita mengucapkan empat kalimat berikutnya, aku lebih baik mati!” Quincy menjatuhkan diri ke tanah setelah itu.“Aku tidak berjalan lagi. Aku tidak akan berjalan bahkan jika kalian membunuh aku,” tambahnya.Alex Rockefeller mengangguk. "Tentu. Memang, tingkat bahayanya jauh melebihi ekspektasi awal. Jika kamu tidak ingin bergerak maju, tetaplah di sini. Kami akan membawa kalian keluar setelah kami menemukan jalan keluar,” kata Alex.Kenneth Sunder, Darven Mikail, dan yang lainnya saling memandang.Akhirnya, mereka semua menggelengkan kepala.Mereka tidak bisa keluar jika mereka tinggal di sini. Jika Alex dan yang lainnya menemukan jalan keluar tetapi tidak dapat membuka kunci pintu di belakang mereka, bukankah mereka akan mati kelaparan di sini?Selain itu, suara gemerisik bisa terdengar di lorong l

Ada pepatah yang mengatakan bahwa sungai darah adalah akses ke alam spektral.Mungkinkah perahu ini menuju ke Negeri Jin? ***Sementara itu, di suatu tempat yang sangat dalam di sisi lain Makam Caesar.‘Dhuaarrr!!’Sebuah ledakan keras bisa terdengar. Batu terbang ke segala arah.Di sebuah gua bawah tanah kuno, sebuah batang pintu yang besar dan berat telah hancur berkeping-keping. Perangkat mekanis seukuran mobil mendorong pintu besar, dan mulai melakukan tugasnya dengan suara gemuruh. Perlahan, pintu batu yang berat itu terbuka.“Ini sukses!” Seru seseorang sambil tertawa terbahak-bahak.“Setelah bekerja keras selama setengah tahun dan menggunakan banyak cara, kami akhirnya dapat membuka Makam Caesar hari ini. Pintu masuk utama penjara bawah tanah sudah dekat! Mulai sekarang, situs ini akan menjadi milik kita, Blood Cult!”Orang-orang yang bekerja di sana mulai berbicara serempak. “Selamat, Ketua! Semoga kultus ilahi kita berhasil dan mendominasi dunia!”Pria berpakaian putih itu

Sementara itu, Maiko Chiba tiba-tiba bergegas mendekat. Sebelumnya, dia pergi ke sungai darah untuk mengkonsumsi roh-roh penasaran yang tak terhitung jumlahnya itu. Namun, suara geraman dari raja hantu yang jauh memberikan tekanan luar biasa padanya. Dalam waktu singkat, Maiko tidak bisa mengatasinya lagi. “Tuan, cepatlah. Izinkan aku untuk masuk ke Pasak Eksorsisme. Aku tidak tahan lagi!"Geraman raja hantu itu seperti seruan untuk patuh.Maiko juga hantu. Dia juga bisa terpengaruh olehnya.Jika dia mendengarkannya beberapa kali lagi, dia akhirnya akan bergabung dengan musuh.Tiba-tiba, ekspresi wajah semua orang berubah mengerikan.“Rockefeller, cepat dan lepaskan segelku. Sekarang semua orang berada di kapal yang sama, apakah Anda masih khawatir saya akan menyerang kalian?” Trevon Lambert berteriak."Bisakah kamu melawan begitu banyak roh penasaran ini?" Alex Rockefeller bertanya.“Aku akan menghemat kekuatanku untuk melawan raja hantu itu," kata Trevon tanpa malu-malu.Siapa yang