Todos os capítulos de Puncak Kehidupan: Capítulo 501 - Capítulo 510

’Siapa aku sampai berpikir seperti itu?’Setelah beberapa obrolan ringan, Zendaya duduk di ruang tamu dan memperhatikan Waltz, Maya, dan Holly. Mereka bertiga cantik dengan caranya masing-masing. Bahkan Holly muda memiliki kecantikan yang jahat."Uhm, siapa Nyonya Rockefeller?" Zendaya menoleh ke Alex, tetapi dia melamun saat dia menatap teleponnya.Waltz melirik Alex dan menggerakkan mulutnya. "Apakah dia terlihat seperti punya istri?""Apa?" Zendaya menutup mulutnya, jelas terkejut.'Bukankah dia?’‘Alex berbohong padaku? Tapi kenapa?’Maya berkata, “Mungkin. Tapi dia hanya istrinya di atas kertas. Dia tidak dihitung sebagai istri yang sebenarnya.”Zendaya bahkan lebih bingung pada saat ini."Lalu apakah dia sudah menikah atau belum?"Alex berdiri. "Nyonya Stoermer, jangan terlalu serius, mereka hanya bercanda. Aku sudah menikah. Lihat, istri ku meminta ku untuk pergi ke tempatnya sekarang! Aku akan mengandalkan mu untuk iklan, meskipun aku tidak tahu banyak tentang hal-hal

Alex menyerah. “Tidak, aku tidak akan melakukannya. Oke, bagaimana dengan ini? T-shirt dan jeans, kasual dan nyaman.”Meskipun pakaiannya kasual, Dorothy tetap sangat cantik. Dia tampak seperti dewi fana.Sudah hampir waktunya bagi mereka untuk pergi, Alex bertanya, “Sayang, kamu dan Amanda cukup dekat, kan? Apa saja yang kamu pikirkan untuk diberikan sebagai hadiah pernikahan?”Dorothy menjawab, “Amanda adalah sahabatku! Kembali ketika kami masih di universitas, aku terkena demam tinggi. Syukurlah dia membantu merawatku, atau otakku akan rusak! Kamu harus berterima kasih padanya karena bisa menikahi istri yang begitu pintar.”"Betulkah? Aku tidak tahu itu.”"Kamu tidak tahu banyak hal!" Dorothy mengernyitkan hidungnya dengan nakal. Dengan celana jeans ketat, dia duduk di pangkuan Alex dan melingkarkan lengannya di leher Alex. “Amanda tidak berasal dari keluarga kaya. Aku mendengar suaminya adalah seorang manajer di sebuah perusahaan, jadi aku sangat senang untuknya. Aku akan memp

Salah satu teman sekolah mereka tajam dan langsung berseru. “Astaga! Aston Martin? Itu merek mewah! Salah satu dari mobil mereka akan menelan biaya jutaan setidaknya!”Barry terkejut dan bergegas untuk melihatnya juga.Itu memang kunci Aston Martin.Barry melihat kembali pakaian pasangan itu. Dia yakin pakaian mereka tidak lebih dari seribu dan mengejek Alex sekali lagi. “Kau pria yang lucu, Alex. Apakah menurutmu menyenangkan menyuap pelayan untuk menggertak di depan kita? Ini mungkin kunci sepeda motor, tetapi kamu meminta seseorang mengubahnya agar terlihat seperti kunci mobil Aston Martin, bukan? Aku ingat pernah melihat layanan seperti itu di Amazon, kamu dapat dengan mudah meniru merek apa pun!”Pelayan itu marah. “Omong kosong ! Apakah Anda pikir saya mudah disuap? Aston Martin milik Tuan Rockefeller ada di bawah! Buka matamu lebar-lebar dan lihat ke luar jendela!”Salah satu teman sekolah perempuan mereka sudah berada di jendela dan menekan tombol dari kunci Aston Martin mil

Alis Alex juga berkerut. Dia menoleh ke Dorothy. "Aku tidak berpikir Amanda akan senang menikah dengan keluarga seperti itu."Dorothy menghela napas. “Tidak apa-apa, mari kita tahan saja ini! Bukankah masyarakat itu sendiri sinis? Keluarga Amanda membutuhkan semua bantuan yang bisa mereka dapatkan karena banyak saudara kandungnya membutuhkan uang untuk belajar. Memiliki suami yang begitu kaya setidaknya akan menghilangkan beban ini dari pundaknya.”Pada saat yang sama, tepat ketika Amanda diseret ke kamar hotel, ayah mertuanya menerobos masuk. “Sayang, sekelompok kerabat kami yang lebih tua telah tiba dari kampung halaman kami. Kami tidak memasukkannya ke dalam daftar dan ada puluhan! Semua meja sudah penuh dan aku rasa tidak ada lagi ruang tersisa di aula untuk meja lain. Apa yang kita lakukan?"Ibu mertuanya merenung dan berkata, “Teman-teman sekolah Amanda sedang duduk di salah satu meja. Kita bisa membuat mereka menyerahkan meja mereka untuk kerabat kita.”Protes Amanda. “Bu

Wanita tua itu menampar wajahnya beberapa kali.Michelle terus menatapnya, tetapi tidak berubah pikiran.Keributan di pintu masuk telah menarik perhatian banyak tamu di aula. Kerabat, teman, dan bahkan anak-anak muda terkejut melihat wanita tua yang suka memerintah dan sombong itu menampar dirinya sendiri di depan seorang gadis muda.Wanita tua itu biasanya bertindak seolah-olah dia adalah seorang permaisuri, jadi ini cukup mengejutkan banyak orang.Meski beberapa dari mereka memang merasa sedikit puas, terutama keluarga mempelai wanita.Mereka tahu betapa berprasangka buruknya keluarga mempelai pria terhadap mereka, selalu memandang rendah dan menghina mereka dengan kasar.Namun, mereka harus mengendalikan diri dari bertepuk tangan dan bersorak.Wanita tua itu pada umumnya adalah orang yang keras. Dia kasar terhadap Amanda, tapi dia juga keras terhadap dirinya sendiri.Michelle masih menatapnya dengan dingin. Semua orang dari Yowell Group memperhatikannya seolah-olah mereka sedang