Lahat ng Kabanata ng Impian Keluarga Bahagia: Kabanata 221 - Kabanata 230

"Aku ... B * sat ..."Pada saat itu, sang pengemis merasakan tubuhnya seolah-olah telah terjatuh ke sebuah danau yang sangat dingin.Tanpa sadar, dia menggosok matanya karena dia pikir dia telah melihat sesuatu.“Summers… Summers Tyr…”Setelah memeriksa beberapa kali, akhirnya merasa yakin dengan identitas pria itu. Dia adalah Tyr Summers.Keduanya sudah saling mengenal sejak lama.Jika dilihat dari perubahan sikap sang pengemis, tampaknya dia terlihat sangat takut pada Tyr.Pada saat yang sama, keduanya telah berkomunikasi dengan menggunakan cara yang unik yaitu dengan menggerakkan bibir mereka.“Torbert Octavius, selesaikan ini sekarang juga. Jika tidak, Kau akan menanggung sendiri akibatnya.” Tyr mengucapkan kata-kata itu saat ekspresinya berubah sangat muram.Torbert bergidik, dan wajahnya menjadi pucat.Saat itu, orang-orang di sekitar Torbert bisa merasakan perubahan dalam dirinya. Tak ayal, semua mata menatapnya dengan tatapan yang bingung.Frankie Tanner juga mulai m

Setelah memukuli Torbert Octavius secara brutal, Tyr Summers tidak lagi merasa marah seperti sebelumnya.Dia mengulurkan tangannya ke Torbert dan membantunya turun dari tanah.“Kupikir kau pergi ke luar negeri dengan pengemis tua itu. Mengapa sekarang kau kembali ke Kekaisaran Surgawi? Dan bagaimana Winifred Zea bisa menjadi istrimu?” tanya Torbert.Tyr telah menganggap Torbert sebagai teman lamanya.Bertahun-tahun yang lalu, ketika Tyr diusir dari keluarga Summers, dia menjadi seorang pengemis dan akhirnya mengemis di jalanan Kota Khanh di Riverdale.Teman pertama yang dia temui adalah Torbert.Torbert, yang usianya tiga tahun lebih tua dari Tyr, pernah memukulinya hingga seperti adonan roti.Setelah bertengkar, keduanya mulai berteman.Sahabat yang terbaik adalah sahabat yang bisa melewati suka dan duka bersama.Saat itu, mereka mengemis di jalanan bersama, tidur di bawah jembatan bersama, dan dikejar anjing liar di jalanan bersama.Torbert benar. Suatu malam, Tyr jatuh sak

Saat ini Frankie Tanner seperti seorang anak kecil yang telah melakukan kesalahan besar, tubuhnya gemetar ketakutan saat bersembunyi di belakang ibunya.Meskipun Kai Tanner teah berhenti memukuli putranya, dia masih saja marah."Kau brengsek. Aku hanya pergi selama beberapa hari, dan Kau telah mengacaukan perusahaan. Aku sudah mengingatkanmu sebelumnya untuk tidak menimbulkan masalah, tetapi akhirnya kau malah menemukan wanita jalang seperti Hilary White. Lalu, apa yang terjadi antara kau dan pengemis itu?” teriak Kai. Frankie Tanner bergidik ketika dia menjawab pertanyaan ayahnya, “Ayah, Aku telah ditipu oleh Hilary White, si wanita jalang. Adapun pengemis itu, Aku tidak tahu apa yang terjadi. Dia seorang psikopat. Berita yang beredar di internet semuanya telah direkayasa. Ayah, aku rasa Autumn Field Group lah yang menjadi dalang di balik semua masalah ini. Kami telah dijebak.”Kai menarik napasnya dalam-dalam, dan pembuluh darah di dahinya terlihat dengan jelas.“Autumn Field G

Dalam keadaan mengantuk, Kai Tanner mengangkat teleponnya.Dia sedikit marah karena dia merasa kesal ketika seseorang berani mengusiknya ketika dia sedang beristirahat.Tetapi ketika dia mendengar suara seorang manajer yang bertanggung jawab atas pengembangan perusahaan di luar negeri menghubunginya, Kai segera bangkit dari tempat tidur.“Bos, sesuatu yang mengerikan telah terjadi. Sesuatu yang tidak terduga. Sebuah perusahaan tak dikenal telah menyabotase harga saham kita di luar negeri. Dalam satu jam, kita telah kehilangan hampir 300 juta nilai pasar. Harga saham kini hampir mencapai titik terendah,” katanya."Apa?" Kai mengalami shock.Sebelum dia bisa mengetahui apa yang sebenarnya telah terjadi, dia telah menerima telepon lagi dari seorang anggota staf yang bertanggung jawab atas aliran bisnis lokal.Dengan ponselnya yang terus saja berdering, Kai mulai memiliki firasat buruk di dalam hatinya. Dengan cepat, dia beralih ke panggilan yang lainnya.“Bos, ada masalah dengan se

Saat ini, banyak orang telah berkumpul, bergumam dan berbisik.Winifred Zea memeriksa arlojinya dan menyadari bahwa dia telah kehabisan waktu. Seorang klien penting sedang menunggu untuk bertemu dengannya di perusahaan.Sepertinya dia harus menyelesaikan beberapa hal dengan sedikit uang.Dia mengeluarkan dompetnya, mengambil seribu dolar, dan menyerahkannya.“Ayo, bangun. Sepertinya Dewi Fortuna tidak berpihak padaku hari ini. Aku masih memiliki hal-hal mendesak yang harus aku lakukan, ambil saja. ”Pria itu meraih uangnya, tetapi tampaknya dia belum mau berusaha bangkit dari tanah.“Seribu tidak cukup. Aku bahkan tidak bisa melakukan pemeriksaan medis di rumah sakit dengan uang ini. Bagaimana, sepuluh ribu dolar seharusnya berhasil. ”"Sepuluh ribu…"Winifred terkesiap.Meskipun itu bukan jumlah yang besar baginya, namun dia enggan mengeluarkan begitu banyak uang, terutama dalam keadaan di mana dia tidak bersalah.Selain itu, dia tidak membawa uang tunai sebanyak itu."Tuan