All Chapters of QUEEN: I LOVE YOU PAPA: Chapter 41 - Chapter 50
113 Chapters
Bunda
 “Bunda, adalah bagian dari syair sebuah lagu yang tidak pernah berakhir di hati. Lagu yang memberikan ketenangan, dan kebahagiaan di sepanjang hidup. Terkadang syair itu bisa dilupakan, tapi melodi yang sangat menyentuh itu tidak bisa terlupakan sepanjang hayat. Senada dengan kasih sayang yang selalu bunda berikan, kelembutan tutur kata serta perlakuaknya akan selalu terpatri rapi di dalam sanu bari.”----------“Ayah..” Panggil lirih gadis jelita yang kini sedang menikmati kenyamanan dekapan sang ayah. Sementara Dinnar yang mendekap erat tubuh Alesha menunduk tersenyum manis.Alesha menatap manik coklat madu milik sang ayah yang kini juga menatapnya, “Bunda?” Tanyanya lirih.Dinnar tersenyum sebelum menjawab pertanyaan putrinya, ia mengecup pucuk kepala Alesha, “Alhamdulillah, bunda baik-baik saja. Lesha rindu bunda, hmm?” Tentu saja Alesha sangat merindukan sosok bu
Read more
Buah Dari Kesabaran
“Terkadang kamu mungkin berpikir segala sesuatunya tidak berjalan dengan baik. Namun kamu tidak menyadari bahwa Allah mengatur segalanya dengan benar. Dan ingat bahwa setiap situasi buruk akan memiliki sesuatu yang positif. Bahkan sebuah jam mati pun menunjukkan waktu yang tepat dua kali sehari. Tetap positif dalam menjalani hidup. Allah tahu apa yang terbaik untukmu.”----------Dinnar pun merangkul pundak Alesha dan berjalan mendekat kearah dimana istri dan para remaja tampan itu berada, “Assalamualaikum, Bunda.” Sapa Dinnar, ia yakin istri dan anak-anaknya itu akan terkejut melihat gadis jelita yang ada dalam rangkulannya.“Waalaikum-sa-lam..” Suara Kanaya memelan ketika melihat gadis jelita yang berada dalam rangkulian suaminya.Ia mengamati lekat-lekat gadis jelita itu, tidak hanya Kanaya saja namun para remaja tampan itu pun juga mengamati gadis jelita itu lekat-lekat. H
Read more
Debaran Yang Sama
“Cinta itu tidak kenal etika, datang tanpa permisi dan tidak terduka. Bahkan membuat kita harus mengalah pada kenyataan bahwa cinta yang kita miliki tidak seharusnya kita berikan kepada seseorang yang seharusnya mendapatkan kasihsayang bukan cinta.”----------Selama perjalanan menuju mall, Afnan dan Aflah tidak hentinya mengoceh bercerita banyak hal. Alesha menyungingkan senyum, hanya dengan mendengarkan cerita adik-adiknya ia merasakan kehangatan dalam hatinya. Saat adik-adiknya dengan senang hati menceritakan kegiatanya selama ia tinggalkan, Alesha benar-benar merasa menjadi seorang kakak yang dijadikan adik-adiknya tempat berkeluh kesah, “Wah, jadi kalian sudah dua tahun tinggal di pesantren?” Tanya Alesha, ia kagum dengan kedua adiknya.Afnan dan Aflah pun kompak mengangguk, “Iya, kak.” Jawab mereka kompak.Baik Afnan maupun Alflah pun sama-sama tersenyum menatap kakaknya, “Memang abang di pesantran
Read more
Kebahagiaan
“Walaupun pada awalnya harus banyak mengalah, namun pada akhirnya kemenangan akan datang. Sebab, Kebahagian itu hanyalah pantas didapatkan bagi orang – orang yang mampu menunggu kebahagian itu datang dengan sabar dan lapang dada”---------Dinnar merengkuh tubuh istrinya yang ikut menangis kala melihat para orang tuanya menangis haru memeluk Alesha. Saat ini Sam, Marta dan bunda Kayla bergantian memeluk cucu kesayangan mereka, sementara Alesha pun juga menangis bahagia. Tentu gadis jelita itu bahagia, teramat bahagia malah. Merasakan kasih sayang yang tidak ia dapatkan sebelumnya dari keluarga angkatnya.Setelah berpelukan dengan opa, oma dan neneknya, kini gilirang Alesha menikmati kehangatan pelukan papa Helga. Beberapa kali Alesha harus terkekeh melihat perubahan fisik kakak dari bundanya itu. Memang Helga masih terlihat tampan, tapi perut buncitnya membuat Alesha gemas untuk meledeknya.Pandangan mata indah
Read more
Tepat
 “Menikahlah di saat yang paling tepat, karena setiap manusia memiliki waktunya sendiri-sendiri. Jangan pernah menikah karena terpaksa atau apa kata orang. Menikahlah setelah menemukan orang yang tepat. Karena, tepat memillih pasangan, maka kehidupan pernikahan akan berjalan dengan tepat dan sempurna.”----------Esok paginya, Kanaya menghampiri Alesha di kamarnya. Kamar Alesha berada di lantai tiga bersebelahan dengan kamar Afnan dan Aflah juga Varo.Kanaya membuka pintu bercat putih itu, ia tersenyum saat melihat sang putri yang masih memakai mukenanya tertidur di ranjang. Kanaya yakin, tadi setelah sholat subuh, putrinya itu pasti tertidur lagi dan lupa melepas mukena.Kanaya mendekat, ia duduk di tepi ranjang memandang wajah damai sang putri. Ia jadi tidak tega untuk membangunkan putrinya itu, tapi saat ini semua anggota keluarga yang lain sudah menunggu untuk sarapan, “Sayang, bangun yuk. Sarap
Read more
Tawa Kebahagiaan
"Tidak perlu memiliki segalanya untuk bahagia, karena yang di butuhkan hanya senyum dan tawa kebahagiaan dari orang-orang tercinta.” ---------- Tidak terasa satu minggu sudah Alesha tinggal bersama ayah, bunda dan keluarga yang lain. Tentu kembalinya Alesha sangat teramat sangat membawa kebahagiaan dalam keluarga Agustaf dan Naratama. Bahkan Sam dan Marta yang bertahun-tahun tinggal di Bali, sekarang sepertinya opa dan oma Alesha itu enggan untuk kembali ke pulau Dewata dan memilih tinggal bersama anak dan cucunya di Jakarta. Sam sangat sedih, kala mendengar kehidupan cucunya yang penuh dengan penderitaan. Namun ia jupa bahagia, saat cucunya itu menorehkan banyak prestasi di sekolah. Bahkan, cucunya itu berhasil mendapatkan medali emas di olempiade sains di Singapura. Akan tetapi, kebahagiaan yang paling Sam rasakan adalah ketika cucu perempuanya mampu bersabar dan melewati setiap cobaan yang menghadang selama sembilan tahun
Read more
Pengorbanan
“Cinta sejati juga rela berkorban sekalipun itu berat dan menyakitkan. Pengorbanan yang besar tidak akan terasa seberapa jika bersungguh-sungguh mencintai seseorang.” ---------- Malam harinya seusai makan malam, berbincang hangat diruang keluarga menjadi rutinitas  yang tidak pernah terlewatkan satu minggu belakangan  ini. Namun malam ini suasana hangat itu, berubah menjadi menegangkan. Dan sumber dari suasana menegangkan itu adalah Marta yang tengah memaksa Varo untuk segera menikah. Siang tadi Sam dan Marta kedatangan teman lama mereka, kedatangan mereka bertujuan ingin menyambung silaturahim. Mereka hendak menjodohkan putrinya dengan Alvaro, sementara Sam dan Marta yang memang menginginkan Alvaro segera menikah pun dengan senang hati menyambut niat baik itu. Dan berakhirlah malam ini, dimana Varo yang bersandar di sofa dengan tangan yang memijat pelipisnya pelan. Mendengar omelan dan paksaan dari mamanya, membuat kepala V
Read more
Ayah dan Putrinya
“Betapa melupakan sungguh sangat sulit, meskipun begitu yakin telah mengikhlaskan.”----------Dinnar berjalan menuju kamar putrinya, baru saja putrinya itu memintanya untuk ke kamar sang putri. Dinnar yang sedang mengerjakaan beberapa pekerjan, tanpa berpikir langsung ke kamar Alesha yang berada di lantai 3. Sepertinya, ada hal penting yang hendak di sampaikan  oleh Queen kecilnya itu.  Menginggat biasanya Alesha yang menghampirinya di kamar jika ingin membicarakan sesuatu, tapi kali ini dirinya lah yang diminta putrinya untuk ke kamarnya.Ia berjalan menuju kamar yang ada di pojok dan bercat putih. Namun, langkahnya terhenti saat melewati depan kamar Alvaro yang sedikit terbuka. Ia pun penasaran, lalu Dinnar mengintip ke dalam kamar adik satu-satunya itu.Helaan nafas terdengar saat Dinnar mendapati Alvaro yang tengah berdiri di pintu balkon, sesekali ia juga melihat adiknya itu menghapus air mata yang meniti. Ia p
Read more
Tidak Mudah
"Kita tidak pernah melupakan masa lalu kita. Kita hanya belajar untuk hidup dengan rasa sakit dan luka. Tapi, kenangan itu selalu ada di belakang pikiran kita, tidak peduli seberapa keras kita berusaha."----------Suasana hening menyelimuti sarapan pagi di meja makan, hanya dentingan sendok dan garpu yang terdengar. Bincang hangat yang selalu mengghiasi, pagi ini seakan sirna dari peradaban. Suasana menegangkan yang terjadi malam tadi, sepertinya masih terbawa hingga pagi ini. Baik Sam maupun Marta tidak saling bicara, pun dengan Dinnar dan Kanaya serta anak-anaknya yang juga memilih diam.Hingga, “Varo, menerima perjodohan dengan Karina.” Ucapan Varo itu, memecah keheningan dan menghentikan tangan-tangan yang sedang bermain dengan sendok.Sam dan Marta saling pandang, lalu Marta mengambil gelas  dan meminum air putih, “Tapi, tadi malam Varo yang bilang kan kalau Varo tidak berkenan.” Kata M
Read more
Melepaskan
"Menginginkannya sulit untuk dilupakan, mencintainya sulit untuk disesali, kehilangannya sulit untuk diterima, tetapi bahkan dengan semua rasa sakit yang aku rasakan, melepaskan adalah yang paling menyakitkan."----------Alesha buru-buru menghapus air matanya yang masih tersisa di pelupuk mata, lalu ia memberikan senyum kala melihat Rendy dan  Santi berdiri di hadapannya, “Kenapa kak?” Tanya Santi.Dan Alesha menggeleng di iringi senyum yang terkesan terpaksa, “Nggak apa kok, tan.” Jawab Alesha.Lalu, Rendy dan santi duduk di samping kanan dan kiri Alesha, “Nggak mau cerita sama uncle?” Tanya Rendy mengusap punggung Alesha lembt.Alesha menggeleng, kemudian menghadap Rendy, “Lesha nggak apa-apa, uncle.” Ujar Alesha di iringi senyum.“Kalau nggak apa-apa, kenapa nangis segala, hmm?” Rendy menatap mata Alesha yang terlihat sembab, &ldq
Read more
PREV
1
...
34567
...
12
DMCA.com Protection Status