Semua Bab Menantu Paling Oke: Bab 41 - Bab 50
92 Bab
Bab 41. Nasehat Orang Dekat
 "Sebuah nasehat kadang tidak sebegitu berartinya bagi si pemberi,  tapi ajaibnya bisa membukakan jalan lebar bagi si penerimanya."by Wisnu.  "Maafkan Wisnu,  Pa.  Wisnu gagal lagi.  Kali ini klien benar-benar tidak tertarik dari awal untuk bekerja sama."Wisnu nampak down banget dan itu membuat Hendra jadi gemas.  Bukan soal gagalnya, karena toh itu biasa dalam dunia keras bisnis. Tetapi mental Wisnu yang ups down tidak stabil.  Itu tidak sehat sama sekali. Itu harus diperbaiki kalau mau sukses ke depannya lagi. "Wisnu,  hal seperti ini sudah biasa dalam bisnis.  Kenapa sih kamu galauan? Bukan sepenuhnya salahmu,  Nak.  Bayangkan saja satu analogi ya,  misal kita jualan lombok di pasar,  ada pembeli yang suka pedas, dia pasti mau beli lombok kan,  itu juga kalau lombok di rumahnya habis.  Trus ada pembeli yang  ga suka pedas.
Baca selengkapnya
Bab 42. Tender Besar dari Antok
 "Rejeki tak kemana.  Jikalau pun dia kemana-mana,  sebenarnya tak susah mengejarnya,  asal mengetahui ilmunya." by Wisnu.  "Nah,  Sinta sudah kasih masukan dan sedikit nasehat.  Bagaimana dengan Mas Wisnu, bagaimana sudah lega kan?  Kalau sudah lega, mari bercinta!" ujar Sinta tersenyum langsung duduk di pangkuan suaminya yang lalu nyengir kuda.  "Kangen ya,  Sayang? Maafkan suamimu yang terlupa, egois memikirkan diri sendiri dan soal bisnis ya?" Wisnu menciumi lengan harum istrinya. "Tidak apa-apa, dimaklumin kok. Sinta akan siap mengingatkanmu terus, Sayang." Sinta menarik rambut suaminya mendekatkan bibir penuh candu suaminya itu ke arah bulatan kecil kembar di dadanya, dengan baju kaos mini dan dalaman yang sudah disibaknya ke atas.  Wisnu langsung melotot senang dan langsung beraksi. Dijilatinya bergantian kiri kanan. Sementara jemari
Baca selengkapnya
Bab 43. Naik Pangkat
 "Peningkatan karir harus disertai peningkatan kemampuan berpikir, bertindak dan sikap yang mengiringinya." by Hendra "Bapak,  sepertinya kini saatnya Wisnu kita keluarkan dari kerjaannya di  administrasi gudang ya." seru Hendra antusias. Wisnu melongo.  'What? Mimpi apa aku semalam? Maksudnya dipecat atau ...?'Seperti biasa, Hendra selalu menebak apa pertanyaan dalam hati orang dengan benar, "Ya enggaklah kalau dipecat. Gimana sih kamu, Wis?""Kamu kayak ga tahu saja menantumu itu, sejujur dan sepolos apa, Hen. Hahaha. Maksudnya si Hendra, kamu ini akan naik pangkat di kantor, Wisnu!" Kakek Darmanto yang menjelaskan."Hah? Yang bener, Pa? Kek? Kayak mimpi aja Wisnu ...."Wisnu kumat bengong tak percayanya atas anugerah indah hari ini. "Tuh, kan kumat lagi bengongnya. Kasihan Sinta tahu, kalau kamu bengong bisa ga hamil-hamil kan dia
Baca selengkapnya
Bab 44. Cinta Sinta Memilih
  "Cinta memilih sendiri dimana dia berlabuh.  Kita tak bisa menentukan arah cinta." by Sinta. Sinta jadi mengenang saat dahulu pertama kali melihat Wisnu di kampus merah putih.  Bukan lelaki yang jadi suaminya itu yang membuat Sinta tertegun,  tapi Kriwil.  Dan dia jatuh cinta pada pandangan pertama saat itu.   (Flashback on) Sementara itu ada dua cewek tomboy di pojok kantin yang melihat dua cowok antik itu, salah satunya malah terlihat bengong terpesona.   "Lihat Di, cowok lucu itu ... ihh, gue gemes bangettt!”guman cewek berkulit putih, cantik, berambut panjang, tapi gayanya tomboy abis.   "Mana sih, Sin? Ooo ... yang tinggi, kurus, putih kaya tiang bendera itu? Ih, gitu aja lucu, mending Topan pelawak tuh lucu banget, bikin aku ketawa mulu, hi hi hi ha ha
Baca selengkapnya
Bab 45. Friends Forever
 "Musik adalah bahasa jiwa,  karena semua jiwa memahami bahasa universal yang didentingkan apik oleh musik." by Wisnu.   Musik adalah salah satu kesenangan hidup yang dinikmati semua orang. Wisnu pun begitu mencintai musik, tentu dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Begitu juga Sinta menyukai musik seperti mencintai suaminya.  Tak tertahankan.Wujud cinta ke musik mereka,  sekali atau dua kali dalam seminggu, mereka Wisnu dan Sinta,  duet berdua di Cafe The Blast. Rata-rata mereka membawakan dua sampai lima kolaborasi permainan gitar apik Wisnu dengan suara Sinta yang memang ternyata merdu! Amazing!  Wisnu sampai merinding dan turn on saat latihan kolab di rumah mendengar desahan manja dalam suara Sinta.  Dan jadinya bisa ketebak, bukan lanjut menyanyi malah berlanjut masuk ke kamar,  untuk bercinta karena Wisnu kehilangan fokusnya. Jadi ti
Baca selengkapnya
Bab 46. Jogjakarta Surabaya Jakarta
  "Masa muda adalah masa keemasan yang harus dimanfaatkan untuk memupuk kebisaan dan kebiasaan yang mendukung masa tua." by Kriwil.    "Pokoknya Sixth dan nyonyanya serta putra putri kesayangannya semua, kecuali si Tegar yang masih menjomblo tentunya hehe,  wajib kompak seumur hidup ya, Guys? Rawe-rawe rantas malang-malang putung!  Yeah!  SIXTH FRIENDS FOREVER!  ayeee ...!" teriak Kriwil menyemangati semua.  Mereka saling menautkan tangan dengan harmonis dan manis kayak kismis. "Hidup Sixth!" seru Tegar kencang. Maklum vokalis.   "Oiya, mana nih Didi sama Sinta? Mereka kok menghilang gitu aja?" teriak Kriwil panik.   "Lho iya ya,  Wil? Hmm  ... kayake lagi ngobrol-ngobrol privacy ala cewek kaya dulu, Bro.  Pas di acara syukuran pernikahanku di Jakarta. Biarlah, kita bebasin aja,  mungkin mereka asyik gosipin kita para suaminya.  Hihi." Wisnu
Baca selengkapnya
Bab 47. Tender yang Nyaris Gagal
   "Kadang hidup bak naik rollercoaster, ada di atas,  tengah,  bawah.  Nikmati saja semuanya indah."  by Hendra.   "Lho kalian sudah pulang dari Jogja dan Surabaya?  Sudah dismpaikan salamku ke besan?" Hendra bertanya  kepada Sinta dan Wisnu.  "Iya, Papa.  Wisnu sudah sampaikan ke Bapak dan ibu. Salam kembali katanya, juga makasih banget hadiah indahnya.  Maaf sementara mereka  belum bisa main ke Jakarta begitu.  Mereka sehat semua alhamdulillah juga adik-adik Wisnu, Rara dan Riri. Semua baik. Mereka doakan semoga keluarga di Jakarta juga baik, aamiin." "Aamiin ya Alloh Swt. Woh iya gak apa-apa kok, belum bisa ke Jakarta juga tidak apa-apa.  Sesempatnya saja nanti dijadwalkan, kalau mau beli tiket belikan saja,  Wis,  kan kamu bisa ambil dari kas keluarga. Ya sudah kalian istirahat saja dahulu. Tiga hari
Baca selengkapnya
Bab 48. (Hampir) Gagal Lagi
 "Gagal atau berhasil bukan ranah kita untuk menentukan.  Usaha,  raih kesempatan,  kerja keras, berpikir cerdas,  dan doa yang wajib kita lakukan." by Darmanto.   Beberapa hari setelah Wisnu dan Hendra menolong Pak Ajun, beliau tiba-tiba datang ke kantor W-Transports dengan masih duduk di atas sebuah kursi roda karena badannya masih dalam pemulihan, ada seorang suster cantik yang mendampinginya."Selamat pagi. Maafkan kalau saya mengganggu kerja kalian. Saya menemui Pak Wisnu, juga Pak Hendra, untuk berterimakasih banyak, atas pertolongannya beberapa hari yang lalu, terutama oleh Pak Wisnu," ungkap pak Ajun dengan sopan.  Berbeda 180 derajat daripada pas pertemuan bisnis terakhir.  "Oiya sama-sama, Pak Ajun, sebagai sesama manusia kita kan wajib tolong-menolong. Apa yang saya lakukan cuma memberi pertolongan pertama, bantuan pernafasan seadanya sebisa saya saja kok. Selanjutn
Baca selengkapnya
Bab 49. Selamat dari Jebakan
 "Apa yang ditanam akan dituai, apa yang ditanam baik insyaallah akan berbuah baik. Demikian sebaliknya juga." by Darmanto.   Pak Darmanto marah besar."Kenapa sih terus berusaha mengusir Wisnu? Apa yang kamu takutkan, Mirna? Yang berhak mengusirnya itu hanyq aku atau Hendra bapak mertuanya Wisnu. Kamu lebih baik fokus sama keluargamu sendiri, paham?""Tapi Mirna malu, Pak. Masak keluarga terhormat kita jadi bahan olokan gara-gara dia, yang trah keluarganya ga jelas!" bantah perempuan cantik ini kesal. Wisnu menunduk dan mengelus dadanya sendiri. (Bukan dada istrinya, karena Sinta lagi ga ada, dia kan ada acara. Aish sudahlah!) "Siapa yang ngomong begitu? Suruh menghadap ke Bapak, akan kucuci mulutnya pakai sabun deterjen biar bersih! Kamu pikir bapakmu ini orang apa? Aku juga orang biasa, Nak! Trahku juga ga jelas lho, jadi kamu itu punya bapak ga jelas, tahu! A
Baca selengkapnya
Bab 50. Kegagalan Adalah Sukses yang Tertunda
 "Kegagalan itu bukan hal yang abadi,  pikiran buruk tentangnya itulah yang akan membuat kegagalan bisa jadi abadi." by Hendra.  "Om, sebaiknya Om hati-hati mulai sekarang. Bisa saja besok Wisnu lapor ke tante tentang perselingkuhan itu." Wisnu duduk dengan gagah dan melirik tajam. "Apa? Kenapa kamu berkata begitu, Wis? Sudah gila ya kamu?" Om Adi berkacak pinggang dengan mata melotot.  Keadaanya yang tadi sedang horny berat, jadi menurun saking kagetnya. Jantungnya jadi berdebar-debar ketakutan membayangkan reaksi  Mirna, yang dia tahu pasti tidak akan ragu menceraikannya saat itu juga.  Waw ...  syerem kalau sampaj dipecat dari keluarga Wiguna, yang selama ini memberikan kehidupan enak padanya.  "Enggaklah. Wisnu selalu waras. Ini semua terjadi karena keteledoran Om.  Bagaimana bisa Tante sampai bisa menjebak Wisnu dengan kasus cairan pel lantai
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status