Lahat ng Kabanata ng Ketika Hidup Berbalik Arah: Kabanata 521 - Kabanata 530

“Begitu ya… Aku berada di bagian barat kota saat ini, jadi Hotel Washington berada cukup jauh. Mengapa kita tidak bertemu lain waktu?" Zayn secara tidak langsung menolak ajakan tersebut.Lalu, Alexandra terdengar lebih sedih ketika dia berkata, “Hah? Kau berada di barat? Apa yang kau lakukan di sana?"Zayn terdengar sedikit bersedih ketika dia berkata, “Aku kebetulan di sini untuk pertemuan bisnis. Aku belum bisa pergi. Aku benar-benar minta maaf—kenapa kita tidak bertemu lain kali saja?”“Baiklah kalau begitu, lain kali saja.” Alexandra terdengar sangat kecewa dan sedih. Dia menghela napas dan berkata, "Zayn, jika saja kau ada di sini, kau akan bisa menyembuhkanku dari semua penderitaan ini."Ketika Zayn mendengar itu, jantungnya terasa sedikit tercekat. Dia menjawab dengan sedikit muram, "Apa ada masalah yang sedang kau hadapi?"'Aku juga di Hotel Washington, jadi jika Alexandra benar-benar dalam masalah, aku akan dapat mengirim seseorang untuk membantunya.'Alexandra kemudian

Alexandra mengenakan pakaian yang cukup kontemporer hari itu, berhasil tampak anggun dan trendi di saat yang bersamaan, menunjukkan yang terbaik dari fisik dan karakternya dengan sempurna.Awalnya, dia sudah menjadi salah satu dari tiga wanita tercantik di Kota Waltz. Dia begitu cantik sampai-sampai ke mana pun dia pergi, dia akan menjadi pusat perhatian. Oleh karena itu, sekarang dia tidak hanya melingkarkan tangannya di pinggang Zayn, tetapi juga menempel begitu erat dengannya dan bahkan memiringkan tubuhnya untuk mencium pipi Zayn, dia segera membuat semua pria merasa iri dan cemburu, menjadikan Zayn musuh bersama mereka seketika.Ini terutama berlaku untuk pria yang berdiri di hadapan mereka, Brock Ashton, yang wajahnya langsung menjadi sangat muram dan kesal. Selanjutnya, bibirnya bergerak-gerak beberapa kali tak terkendali.Dia mengenal Alexandra setelah diperkenalkan kepadanya oleh salah satu temannya. Karena dia diundang dengan dalih bahwa itu akan menjadi kencan buta, Brock

Awalnya, Zayn tidak ingin ikut campur dalam situasi ini karena hanya berurusan dengan Brock saja akan menurunkan statusnya. Bagaimanapun juga, Brock bukanlah siapa-siapa. Namun, Brock bersikap keterlaluan dan sangat seenaknya meskipun itu adalah masalah sepele, bahkan sampai mengancam teman Alexandra hingga dia hampir menangis.Di sisi lain, kata-kata Zayn membuat Brock mengangkat alis saat dia menunjukkan raut wajah mencemooh. Kemudian, dia tampak menyeringai ketika berkata, “Berlebihan? Kau pikir siapa dirimu? Apa hubungannya memberi bawahanku pelajaran denganmu?”Brock benar-benar memandang rendah Zayn. 'Aku seorang profesional di masyarakat yang sudah pernah berurusan dengan banyak orang besar, jadi aku sudah mendapatkan kemampuan untuk dapat menilai seseorang secara akurat hanya dengan melihat mereka, terutama jika mereka adalah sosok yang besar.’'Namun, Zayn jelas hanya orang biasa. Tidak mungkin dia bisa menjadi orang besar. Selama dia adalah orang biasa, dia seperti semut d

“Apa yang kau tertawakan? Zayn benar-benar CEO Violet Vision!” Alexandra sangat marah sampai-sampai dia berkacak pingggang saat raut wajahnya terlihat marah saat dia berkata. Namun, ekspresinya sangat imut.Mary kemudian melemparkan tatapan simpati kepada Alexandra saat dia menghela napas. Dia berkata, “Alexandra, apa kau mengalami kecelakaan baru-baru ini? Aku tahu bahwa keluargamu telah memberimu banyak tekanan, tetapi kau harus menjaga dirimu sendiri dengan baik.”Alexandra dengan cemas berkata, “Huh, dengarkan aku, Mary. Zayn benar-benar CEO Violet Vision. Kau dapat mencarinya di internet jika kau tidak percaya. Kau akan dapat melihat foto-fotonya sendiri.”Kali ini, bukan hanya Mary yang mengira Alexandra mengalami semacam trauma, tapi juga semua orang. 'Aku cukup kasihan padanya. Sangat menyedihkan bagi wanita cantik seperti itu untuk benar-benar mengalami gangguan mental.'Mary tampak sangat sedih ketika dia berkata, “Aku telah membuatmu begitu banyak masalah kali ini. Sehar

Brock tidak bisa menjelaskan alasannya, tetapi ketika dia melihat ekspresi yang ditunjukkan Zayn saat itu, dia tiba-tiba merasa sedikit takut.Namun, dia segera menggelengkan kepalanya untuk mengusir ketakutannya. 'Sial, aku terlalu berhati-hati barusan mengira aku benar-benar takut pada Zayn tadi untuk sesaat.'“Hmm, aku mengerti bahwa kau masih berniat untuk terus berpura-pura bahkan pada saat ini, ‘kan? Apa kau benar-benar berpikir aku tidak akan berurusan denganmu?!” Brock kemudian mendengus keras, dan ekspresi wajahnya tampak lebih buruk.Kemudian, dia menunjuk Zayn dan berkata dengan ekspresi sinis di wajahnya, “Namamu Zayn, bukan? Aku akan mengingat-ingat namamu sekarang, jadi jika kau tidak berlutut dan meminta maaf hari ini, aku akan menemukan seratus cara untuk memastikanmu tidak akan dapat terus tinggal di Kota Waltz! Kau bebas untuk menantangku jika kau menolak untuk percaya padaku."Mary dengan cemas berkata kepada Alexandra ketika dia mendengar ini, “Alexandra, sebaik