Semua Bab Selir Medis Penguasa Langit: Bab 2041 - Bab 2050

Sera berkata, "Kediaman baru, kau harus membeli semua yang kau butuhkan."Mata Bima Tang berkilat dengan emosi, dan dia menangkupkan tangannya dan berkata, "Kebaikan Putri Mahkota, tetapi saya tidak perlu untuk itu. Bawahan punya uang, dan telah menabung sebagian untuk cadangan selama bertahun-tahun."“Baiklah!” Sera merasa sedikit aneh di hatinya, dia punya uang, kenapa dia berpakaian sangat buruk?Dia bertanya lagi, "Kapan berencana memasuki kediaman? Apakah ingin mengadakan upacara?"Bima Tang berkata, "Besok akan pindah, dan tidak perlu melakukan upacara apa pun, cukup makan bersama, bawahan akan mentraktir."Sera berkata, "Oke, aku belum melihat istrimu, tapi sekarang akhirnya bisa ketemu. Akan lebih banyak berjalan-jalan di masa depan."Bima Tang tersenyum, "Baik, bawahan akan membawanya lebih sering untuk menyapa Putri Mahkota. Dia telah mengatakan berkali-kali sebelumnya jika ingin mengunjungi Putri Mahkota, dan mengucapkan terima kasih secara pribadi kepada Putri Mahkota.""Sa

Sera tidak menyangka akan seperti ini, "Lalu kau merasa bersalah dan bersimpati padanya?"Bima Tang tersenyum, "Tidak pernah membuat perbedaan, saya hanya tahu harus menjaganya selama sisa hidupku."Sera sedikit khawatir, "Jika hanya rasa bersalah dan simpati, kuharap ...."Bima Tang memotongnya, "Aku mengerti kekhawatiran Putri Mahkota, tetapi tidak akan ada situasi yang Anda khawatirkan. Mungkin Putri Mahkota juga telah mendengar tentang kekonyolan masa mudaku. Terbiasa melihat hubungan cinta di dunia, dan itu sudah lama tidak menarik bagi saya. "Sera merasa sedikit tidak nyaman setelah mendengar ini, dia sangat berharap Bima Tang dan istrinya adalah cinta sejati, bukan tanggung jawab dan rasa bersalah.Namun, juga sangat baik untuk bisa saling berpelukan seperti itu. Cinta pada akhirnya akan berubah menjadi kasih sayang keluarga.Bima Tang tersenyum, "Putri Mahkota, apakah menurutmu itu tidak baik?"Sera kembali sadar dan menggelengkan kepalanya, "Tidak, tidak, jangan salah paham,

Tuan Kota Utara berkata, "Aku hanya takut melibatkan selir dan Pangeran kesepuluh, jika tidak, aku tidak akan takut, paling nyawa dan kepala ini, ya, Yang Mulia, tolong jangan memarahiku lagi, istriku sudah memarahiku sampai mati.""Pulanglah dan pikirkan baik-baik. Siapa yang ada di sana hari itu, yang tidak memberi tahu Selir Hu setelah mendengar apa yang kamu katakan, tetapi sekarang pergi untuk memberi tahu pada Kaisar. Tidak peduli apa, orang ini harus ditemukan.""Perlu untuk menyelidiki, dapatkah Yang Mulia memasuki istana terlebih dahulu untuk mengatakan beberapa patah kata untukku di depan Kaisar?" Tuan Kota Tua dulu bersikap sebagai mertua di depan Kaisar, tetapi sekarang dia sangat takut, takut melibatkan putrinya dan Pangeran kesepuluh."Tidak perlu, Ayah Kaisar akan memercayaimu, tetapi kamu harus bertanya dengan jelas." Tuan Kota Utara tidak licik, Ayah Kaisar lebih tahu jelas darinya, dia berhenti, dan berkata, "Tapi sebelum menghadap Kaisar, kamu harus mengirim seseoran

Di belakang Deon tentu saja masih ada Perdana Menteri Chu, Adipati Freddy, dan raja-raja lain yang mendukungnya. Pembentukan tim berjalan dengan cepat.Deon masih berstatus sebagai kepala Jingzhao Mansion, tetapi sekarang Raja Qi sudah bisa mengemban tugas ini. Jabatan Deon adalah jabatan kosong. Dia pindah ke Istana Timur, Istana Timur bisa dikatakan adalah markas timnya.Sera memiliki waktu luang sehingga menggunakan waktu luang ini untuk membawa Bakpao ke Danau Cermin.Pada saat ini Deon tidak bisa pergi ke mana-mana, tetapi tahu bahwa Sera terobsesi dengan rahasia Danau Cermin, jadi dia meminta Shinta untuk menemani Sera ke sana. Bakpao akan pergi ke sana, serigala saljunya pasti juga akan ikut, jadi dia tidak perlu mengkhawatirkan mereka.Begitu kereta meninggalkan ibu kota, Harry dan wanita jelek mengikuti mereka dengan kudanya.Shinta melihat mereka dan berkata dengan dingin bahwa mereka benar-benar seperti hantu.Sebagian besar waktu Harry berada di ibu kota, dia seperti

Sera melepaskan tangannya dan menoleh ke belakang. Wajah wanita jelek berkerut menjadi satu, tetapi kerutan itu tampak sangat seram. Mata kecilnya tampak ganas dan ingin menelan Sera hidup-hidup.Hati Sera tidak siap menerima goncangan ini."Apakah kamu mendengarkanku?" kata wanita jelek.Sera menatapnya, hatinya sudah kembali tenang, dan berkata dengan dingin, "Kamu memandang Tuanmu terlalu tinggi!"Wanita jelek mencubit dagu Sera dengan satu tangannya untuk memojokkan Sera ke dinding, tampak tatapan galak di matanya, “ Kamu tidak boleh memandang rendah dirinya.”Sera bernapas dengan susah payah, mengangkat tangannya dan menampar wanita jelek. Sera menaikkan lututnya, awalnya dia ingin menendang perut wanita jelek, tetapi bela dirinya yang awan hanya bisa menampar wanita jelek. Kaki yang diangkat malah ditendang oleh wanita jelek, kemudian wanita jelek menendang tulang betisnya dengan kuat. Rasanya sangat menyakitkan sehingga dia hampir menangis, dan merasa bahwa tulang betisny