All Chapters of Selir Medis Penguasa Langit: Chapter 2531 - Chapter 2540
2578 Chapters
Bab 2531
Percikan darah melayang di depan matanya, lengan Raja Zhou putus dan jatuh ke bawah. Jenderal Besar Qin membunuh dengan membabi buta. Dia menarik pedangnya ke belakang, mengangkat pedangnya, dan mengarahkannya ke arah kepala Raja ZhouRaja Wei terdorong dan jatuh dari kudanya. Dia terkejut dan sangat panik. Dia berteriak sekuat tenaga, "Kakak Keempat!"Dia menendang dan ingin menerjang ke sana untuk menyelamatkannya, tetapi terhalang oleh prajurit Beimo. Dia seperti binatang liar yang terluka, mengeluarkan teriakan yang memilukan, tetapi tidak bisa menyelamatkan Raja Zhou. Dia malah terluka oleh lawan di kedua sisinya.Lengan Raja Zhou putus sebelah. Dia terluka parah dan melihat ada pedang panjang mengarah ke arahnya. Tidak ada tempat untuk menghindar. Darah seluruh tubuhnya membeku. Dia seperti melihat malaikat pencabut nyawa, dia sangat putus asa sambil berteriak dengan keras, “Zhouna.”Terdengar suara "Krang krang", pedang tajam datang sekejap mata dan pedang besar itu bertab
Read more
Bab 2532
Kaisar Tertinggi menurunkan dekrit, memerintahkan seluruh prajurit mundur dan kembali ke kota.Deon dibawa kembali. Saat mendengar bahwa pasukan akan mundur, dia datang menemui Kaisar Tertinggi dengan susah payah dan meminta mereka terus menyerang, agar semua usaha mereka tidak sia-sia. Deon terluka parah, bahkan untuk bernapas pun butuh usaha yang sangat keras. Setelah menyampaikan keinginannya, Deon terlihat seperti akan pingsan.Kaisar Tertinggi memandang kedua cucu yang terluka parah, merasa tertekan dan marah. Dia berkata, "Tidak, jenderal pihak lawan juga terluka. Saat kita mundur sekarang, mereka juga tidak akan bergegas pergi. Pasti hanya memulihkan diri. Waktu yang diberikan oleh Pangeran Feron hampir tiba, dia pasti sudah menyiapkan dengan baik. Aku percaya bahwa jika kita tidak dapat bertahan di momen penting ini, dia pasti memiliki cara untuk mengatasi hal ini atau menyelesaikannya perang ini."Perdana Menteri Chu merasa apa yang diucapkan Kaisar Tertinggi benar, dan men
Read more
Bab 2533
Kean menemui Pangeran Feron dan mendapatkan Pil Solanum. Persiapan Pangeran Feron sudah hampir selesai. Setelah fajar, pada dasarnya semuanya sudah selesai.Setelah mengambil Pil Solanum, Kean segera kembali. Dia datang seperti bayangan dan ditambah dengan gelapnya malam, hampir tidak ada yang menyadari keberadaan dirinya. Jika ada yang merasakan kehadirannya juga akan merasa itu hanyalah bayangan.Deon meminum Pil Solanum dan kondisinya sedikit membaik. Namun, tabib perang mengatakan bahwa ada luka di paru-parunya.Wajah Kaisar Tertinggi suram dan dia bertanya kepada tabib perang, "Menurut hasil pemeriksaanmu, berapa lama lagi dia bisa bertahan?"Tabib istana mempertimbangkan, "Secara umum, Pil Solanum akan bekerja selama 2 atau 3 hari, Putra Mahkota memiliki fondasi tenaga dalam yang kuat, dia bisa bertahan 5 hari, kondisinya cukup baik."Kaisar Tertinggi mengerutkan kening, 5 hari, tidak bisa, mereka tidak bisa melakukan perjalananan dengan terburu-buru dari Kota Xiuzhou ke ib
Read more
Bab 2534
Dia sudah keras kepala dari kecil, tidak bisa mengucapkan kata-kata manis kepada orang lain, sangat independen dan punya prinsip. Wajar saja jika ayahnya tidak perlu mengkhawatirkan dirinya.Ibu kota.Sera terbangun dari mimpi buruk di tengah malam dan buru-buru duduk. Dia teringat mimpi buruk, seluruh tubuhnya dingin dan gemetar. Dia bermimpi Deon berbaring dengan penuh darah, semua orang sibuk berperang dan tidak ada yang melihat dirinya.Lara meronda pada malam ini. Dia bergegas masuk, menuangkan segelas air, dan bertanya, "Putri Mahkota, ada apa? Apakah Putri bermimpi buruk?"Dahi Sera berkeringat. Dia mengulurkan tangan dan menyeka keringatnya . Seluruh tubuhnya tampak panik. Setelah mengambil gelas air dari Lara, langsung diminum habis, dan kemudian bertanya dengan wajah pucat, "Kenapa kamu masih berjaga malam-malam? Bukankah aku sudah minta kamu pergi, pergilah tidur.""Saya khawatir Putri terjaga di tengah malam. Apakah sudah merasa lebih baik?" Lara mengambil gelas dan me
Read more
Bab 2535
Keduanya merasa sedikit malu, mereka hampir tidak bisa membedakan antara mimpi atau kenyataan."Ada apa? Kalian mimpi buruk? Tadi memanggil ayah." Sera berjalan dengan cepat dan memeluk kedua anaknya. Sera merasa bahwa suhu tubuh mereka agak tinggi. Dia terkejut mengukur suhu di dahi mereka.Demam!"Lara, Fara, kalian berdua masak air dan bangunkan pengasuh." Sera membalikkan badan dan memerintahkan mereka. Setelah keduanya bergegas keluar, Sera mengeluarkan kotak obat dan mengambil termometer pengukur panas dari dalam kotak obat.Setelah memeriksa dengan termometer, ternyata suhu mereka 400. Untung saja hal ini tidak membuat Sera panik.Pengasuh mendengar para pangeran deman, bergegas bangun dan berkata, "Tadi sebelum tidur mereka baik-baik saja, kenapa ya, kenapa bisa demam?"Sera melihat wajah pengasuh yang pucat pasi, mereka mengkhawatirkan si Kembar, dan juga takut disalahkan oleh Sera. Mereka buru-buru berkata, “Tidak apa-apa, anak-anak memang sering demam, sudah biasa.”"
Read more
Bab 2536
"Demam juga tidak boleh bicara sembarangan!" Kata Bakpao dengan marah dan menoleh ke arah Seven Up, "Apa yang kamu impikan?"Seven Up menggelengkan kepalanya, "Aku mimpi ayah pulang.""Benar, ayah akan memenangkan perang dan segera pulang. Mulut itu buat makan, bukan untuk berbicara sembarangan." Bakpao memarahi adiknya dan berbalik untuk menenangkan Sera, "Ibu, jangan khawatir, jika terjadi sesuatu dengan ayah, kami pasti tahu, kami tidak merasakan apa-apa maka tidak terjadi apa-apa sama sekali. "Sera sedikit tersenyum, "Baik, Ibu tidak khawatir, kamu tidurlah, Ibu akan merawat adikmu, mereka masih demam.""Baik, Ibu tidur di sini!" Bakpao menarik tangannya, Onde-Onde dan Beras Ketan yang baru terbangun duduk dengan bengong menatap mereka, karena tidak tahu apa yang terjadi.Sera meminta semua orang untuk beristirahat. Dia hanya menatap si Kembar. Setelah berbaring, si Kembar tidak mengatakan apa-apa lagi, tapi sepertinya sedikit takut.Sera juga takut akan hal itu. Ini sama se
Read more
Bab 2537
Sera terkejut. Dia duduk dan melihat dahi mereka. Dia menemukan sepertinya ada beberapa memar di dahi, tapi itu tidak terlihat jelas. Dia mengulurkan tangannya dan memegangnya dengan lembut, "Apakah sakit?""Sedikit!"Sera bertanya, "Apakah kalian terjatuh hari ini?"Bakpao berkata dari samping, "Jatuh. Jatuh dari pohon kemarin. Pengasuh tidak melihatnya."Sera menoleh untuk melihat Bakpao, "Mengapa kamu tidak memberi tahu Ibu ketika kamu melihatnya?"Bakpao berkata, "Mereka bilang tidak sakit. Lagi pula, mereka segera akan sembuh. Luka akan sembuh dengan sendirinya. Ini hanya masalah waktu pemulihannya."Sera mengerutkan kening, "Tapi mereka terjatuh kemarin dan hari ini belum sembuh. Tidak, ini sudah lewat tengah malam. Ini hari ketiga. Kenapa masih sakit?"Wajah si Kembar tenang dan berperilaku baik, mereka tidak berani menjawab, mereka hanya mengulurkan tangan dengan lembut mengusap dahi dan di antara alis mereka.“Apakah kepala kalian terbentur?” Hati Sera mencelos, “Apaka
Read more
Bab 2538
Bakpao dan Beras Ketan duduk bersama dan mengerumuni Sera, "Aku dan Ibu akan mengawasi adik bersama-sama."Sera memandangi ketiga wajah kecil yang sangat mirip, serta ekspresi wajah mereka yang bijaksana dan berperilaku baik, dan merasa sangat terhibur. Dia tidak memaksa mereka untuk tidur, dan membiarkan mereka menemaninya menjaga si Kembar.Setengah jam kemudian, demam si Kembar benar-benar mereda. Sera memanggil mereka, dan mereka menjawab dengan linglung dan tertidur lagi. Ketika hampir jam 05.00, para Dimsum tidak tahan lagi dan tertidur satu per satu.Tapi setelah tidur beberapa saat, Bakpao membuka matanya lagi dan mengumpat dengan marah, "Kalian bilang kalian tidak enak badan, kalian masih bisa pergi ke rumah nenek lagi?"Begitu mendengar kata-kata ini, Sera merasa sangat lega dan mengusap matanya yang sakit. Bisa pergi ke rumah nenek berarti mereka bisa mengendalikan pikiran mereka sesuka hati.Dia membangunkan si Kembar dan meminta mereka meraih sesuatu. Si Kembar duduk
Read more
Bab 2539
Setelah memasuki istana, Selena Rong tidak langsung menemui Kaisar Ming Yuan. Sebaliknya, dia pergi ke istana Selir Hu dan mendiskusikan berbagai gejala kehamilan dengan Selir Hu. Ketika topik menjadi sedikit memanas, dia dengan santai bertanya, "Ayah Kaisar, apakah sibuk dengan urusan pemerintahan akhir-akhir ini? Apakah beliau punya waktu untuk menghabiskan waktu bersamamu?"Selir Hu tersenyum dan berkata, "Aku telah makan malam bersamanya beberapa hari terakhir ini."Selena Rong bertanya, "Oh, Ayah Kaisar sangat baik kepada istrinya. Kudengar Ayah Kaisar tidak suka ada orang yang makan di meja yang sama. Ngomong-ngomong, apakah Ayah Kaisar ada khawatir dengan peperangan?"Selir Hu mengangguk, "Tentu saja khawatir, tetapi Kaisar berkata bahwa dia sangat percaya pada Kaisar Tertinggi dan Putra Mahkota, dan dengan bantuan Pangeran Feron kali ini, Dinasti Tang Utara pasti akan memenangkan perang."Ayah Kaisar menjadi sangat optimis dan bisa makan bersama Selir Hu setiap hari, pikirn
Read more
Bab 2540
"Kasim Myles sedang menunggu di luar ruang kerja kekaisaran."Selir Hu berpikir sejenak dan berkata, "Kamu pergi ke dapur dan bawakan sup ginseng. Aku sendiri yang akan pergi ke sana."Ini agak tidak seperti biasanya. Hal terpenting di pemerintahaan saat ini adalah fokus perang dengan Kerajaan Beimo. Semua masalah besar lainnya telah ditunda. Selain perang, tidak ada yang bisa membuat Kaisar melewatkan makan siang dan makan malam, dan mendiskusikan masalah di ruang kerja kekaisaran.Dia meminta pelayan istana untuk menemaninya membawa sup ginseng dan menuju ke ruang kerja kekaisaran. Di dalam ruang kerja kekaisaran, pengawal kekaisaran menjaga dan tidak ada yang diizinkan mendekat. Bahkan selir Hu pun tidak diizinkan masuk.Kasim Myles melihatnya dari kejauhan dan buru-buru menghampiri, "Yang Mulia, kenapa Selir ada di sini?"Selir Hu memandangi Kasim Myles dan melihat ekspresi cemas serta sedih di wajahnya, namun Kasim Myles masih bisa memaksakan diri tersenyum. Selir Hu merasa l
Read more
PREV
1
...
252253254255256
...
258
DMCA.com Protection Status