All Chapters of Kaya Itu Takdir: Chapter 11 - Chapter 20
76 Chapters
Bab 11
"kamu masih memiliki peternakan buaya di kebun binatangmu itu?" Adam segera menjawab, "tentu tuan, saya masih memilikinya" kebun binatang Beethoven Hills hanya sebagai kedok peternakan buaya yang dimiliki Adam. Peternakan tersebut digunakan Adam untuk menyiksa para musuhnya, dan jika Adam mau, maka dia tidak akan sungkan untuk memberikan tubuh mereka kepada para buaya. "Bagus, aku akan membawa beberapa orang kesana untuk kamu kerjakan" Adam langsung mengerti dengan perkataan David, "baik tuan, saya laksanakan!" Nathan yang penasaran bertanya, "ada apa ayah? Kenapa dengan kebun binatang Beethoven Hills?" David tersenyum, " nanti kamu akan mengetahuinya, sekarang aku akan mengantarkan bibi Dasy pulang. Dan kamu ikut dengan Adam!" Nathan mengangguk meskipun masih bingung, "baiklah ayah, bibi hati-hati ya?" Bibi tersenyum, "iya nak, kamu juga. Nanti jika urusan kalian sudah selesai, datanglah kerumah. Bibi akan memasakkan sesuatu yang lezat" Nathan berseru, "tentu saja bi. Aku s
Read more
Bab 12
Sebelumnya maaf ya dari author, karena udah delay satu bulan lebih:) Sebelum berhasil menjelaskan, tiba-tiba ada segerombolan orang masuk ke ruangan tersebut. Terlihat beberapa orang yang nampak tak asing bagi Nathan."Manajer?! Apa yang anda lakukan disini?" Manajer itu hanya diam saja dan kemudian berkata, "ini, ini semua salah dia. Dia yang merencanakan semuanya" semua orang menengok ke arah orang yang ditunjuk manajer itu. Nathan terkejut, "Edward? Apa itu kamu?". Adam bertanya "Tuan William, apakah Anda kenal dengannya?" Nathan mengangguk.Edward bingung serta geram, "Tuan? Kenapa kamu memanggil dia tuan? Memang siapa dia?" Kemudian ada sebuah tamparan keras mengenai pipi Edward. "Hey bocah, apakah kamu tidak tahu siapa aku? Aku adalah Adam Farrow!" Edward tergagap mendengar itu, kemudian dia baru menyadari jika dia baru saja berbuat kesalahan. "Dan orang yang kau singgung itu adalah tuan muda ku, tuan Nathan William"
Read more
Bab 13
Sedangkan itu, ayah dan anak Jhon dan Edward Snowden sedang berada didalam mobil menuju tempat konstruksi bersama anak buah Adam. Sudah tidak harapan untuk keluarga itu karena sikap sembong mereka. Sekarang keluarga itu sudah diambang kehancuran dan anak dan ayah sekarang sedang menuju penderitaan seumur hidup mereka.Setelah itu Nathan berpamitan kepada ayahnya, "ayah jika sudah tidak ada lagi yang aku lakukan aku akan pulang. Bibi pasti sudah menunggu" segera David menyela, "tunggu ayah ikut. Ayah sudah berjanji untuk mencicipi makanan bibi Dasy" Adam ingin mengantar mereka akan tetapi David menolaknya, "tidak perlu repot-repot lagi Adam, aku dan putraku membawa mobil sendiri" Adam bersikeras, "Tapi Tuan, anda adalah orang paling berpengaruh di negara ini, lebih baik jika saya temani, maka tidak akan ada yang berani menyentuh anda!" Nathan mengusulkan, "Bagaimana jika kita pergi bersama-sama!" "Bibi pasti dengan senang hati akan menyam
Read more
Bab 14
Lotus House Paradise Dari Beethoven Hills jaraknya tidak terlalu jauh, karena tempat tersebut tepat pada perbatasan provinsi dan berada di pinggiran kota Reymore Vile. Hanya memakan waktu satu sampai dua jam saja perjalanan menggunakan mobil atau bus.    Sesampainya di depan rumah bibi Dasy, wajah Adam masih sembab karena menangis, "ayo kita masuk kedalam" ujar Nathan.  Didalam rumah bibi Dasy sudah menyambut mereka dengan ramah, "selamat datang, silahkan masuk, aku sudah membuat  sup sapi rebus dan udang goreng yang lezat!" Adam tidak ikut masuk malah berdiri didepan pintu seperti penjaga gerbang, "hey, Adam kenapa kamu tidak masuk? Ayo kita makan bersama" ucap David.  "Maaf Tuan, sungguh tidak pantas bagi saya untuk makan bersama anda, karena anda adalah lord William dan saya hanyalah semut kecil". David mengerutkan keningnya, "Apakah kamu tidak ingat apa yang dikatakan putraku tadi? Diluar kamu memang begitu tapi ba
Read more
Bab 15
Tapi, dengan siapa dia saat ini? Kenapa dia bersama pria gendut paruh baya? "Oh ternyata benar, Nathan si pecundang!"Wajah Nathan berubah menjadi dingin, tiba-tiba pria disebelahnya bertanya, "siapa dia sayang?" Evelyn menjawab, "dia? dia hanya Nathan si pecundang menyedihkan" wajah Nathan semakin dingin, "benarkah itu sayang" Evelyn menyeringai jahat, "tahukah kamu sayang? Dia dulu sewaktu SMA sangat menyedihkan, bahkan dia tidak memiliki uang saku sama sekali, jadi jika dia ingin memiliki satu dolar saja, dia akan mengerjakan PR kami!" Pria itu tertawa begitu juga pengunjung lainnya, "lalu mengapa dia disini?" Kemudian pegawai tadi menghampiri mereka, "maaf tuan Rouge, dia hanya gelandangan yang menumpang AC saja, maafkan kami atas ketidaknyamanan ini" Nathan menjadi kesal, "hey apa-apaan ini, aku kesini hanya ingin membeli ponsel tidak ada keperluan lainnya lagi, selain itu aku juga hanya ingin menyapa teman lamaku, kenapa kamu mengungkit
Read more
Bab 16
Setelah itu Kayla menunjukkan sebuah ponsel keluaran terbaru seharga duabelas ribu dolar. Kemudian terdengar suara pria gendut tadi, itu adalah Ryan, "haha, lucu sekali! Sepertinya dia akan berusaha membodohi kita dengan berpura-pura membeli sebuah ponsel" Nathan tertawa, "siapa bilang aku hanya membeli satu?" Kemudian Nathan mengisyaratkan kepada Kayla untuk membungkus kan dua ponsel seharga dua belas ribu dolar itu, "totalnya dua puluh empat ribu dolar tuan!" Ucap Kayla "Baiklah" ucap Nathan sambil mengambil dompetnya, " ngomong-ngomong dimana atasan kalian?"Kayla menjawab, " atasan kami pagi hari ini, kebetulan sedang ada acara keluar kota. Jadi hari ini gerai sedikit kewalahan tuan" mendengar jawaban lugu Kayla, Nathan. Merasa lega, karena selama mereka ribut tadi seperti tidak ada manajer atau pemilik gerai yang melerai. Kemudian Nathan memberikan black-card Platinum kepada Kayla, "dua puluh empat ribu kan? Pakai ini" karena Kayla
Read more
Bab 17
Evelyn menggertak, "iya! Memang kamu itu miskin. Tapi sekarang kamu sepertinya memiliki banyak uang! Darimana kamu mendapatkan uang sebanyak itu?"Nathan mencibir, "bukan urusanmu dari mana aku memiliki uang yang banyak, karena itu milikku!" Ryan mulai kesal, kemudian dengan paksa Ryan mengambil dompet Nathan, "ini dia yang aku cari!" Evelyn nampak sumringah, Nathan sebaliknya. Wajah Nathan memerah karena marah. Kemudian karena Nathan memiliki kemampuan karate tanpa basa basi dia menendang Ryan hingga tersungkur, "Sialan! Mengapa kamu menyerangku dari belakang? Jika berani ayo kita bergulat" kemudian mereka berdua baku hantam. Karena Ryan memiliki tubuh yang gemuk, ia menggunakan tubuhnya untuk menindih Nathan. "Bagaimana sialan? Sekarang kartu ini milikku! Cepat berikan sandinya atau aku tidak akan melepaskan mu!"Nathan yang ditindih menjawab dengan Ter engah-engah, "ti-tidak akan!!" "Berani ya kamu!" Kemudian Ryan mulai menekan
Read more
Bab 18
Kemudian pengawal Adam menyeret pegawai itu masuk kedalam, pegawai itu telah menyinggung tuan mudanya tadi.  Sedangkan Evelyn terus memarahi Ryan, "dasar wanita jalang, ini semua sebenarnya salah mu, jika kamu tadi tidak menjelek-jelekkannya , pasti kejadiannya tak akan begini!" Ryan menunjuk kearah Evelyn. "Kenapa kamu malah menyalahkan aku? Kamu sendiri yang mengambil dompet itu kan?" Evelyn emosi.  Kemudian Nathan teringat. "Oh ya itu dompetku! Kembalikan!!" Setelah itu Adam mengambil dompet yang masih dipegang Ryan secara paksa.  "Dasar sialan, ini dompet tuan muda!" Kemudian Ryan gemetar, dia baru sadar kembali setelahnya.  Adam mengembalikan dompet Nathan, " ini dompet anda tuan muda"   "Terimakasih Adam, dan apakah kamu bisa mengurus mereka? Lenyapkan saja dari dunia ini seperti yang mereka katakan kepadaku tadi" mereka bertiga seperti tersambar petir disiang hari, tak disangka Nathan masih mengi
Read more
Bab 19
Saat ini Nathan sedang naik taksi dan sedang menuju ke Lotus House Paradise.Sedangkan Adam masih mengintrogasi tiga orang tadi, "apa kamu bodoh Ryan? Memanggil aku hanya untuk melawan tuan mudaku sendiri?" "Dan karena kamu aku harus pergi ketika sedang bertemu Lord William!" Mendengar itu Ryan berlutut, "maaf, maaf kan saya bos, saya tidak tahu. Jika saya tahu saya tidak akan menghubungi anda!" Adam mencibir, "karena kamu aku kehilangan kesempatan seumur hidup sekali, ya mungkin aku sudah bertemu dengan Lord William kurang lebih tiga kali. Dan mungkin tadi yang terakhir karena masa berkabung keluarga William hampir habis dan pasti mereka akan menjadi keluarga misterius lagi!' "dan kamu malah merusak kesempatan itu!" Adam geram.Kemudian Adam melanjutkan, "sekarang kau jalang! Tanganmu sudah cacat, apakah kamu masih ingin ponsel baru?"Evelyn telah tersadar saat ini, "tidak tuan,tidak! Saya tadi tidak mengerti maafkan saya!" Kemudian Ad
Read more
Bab 20
Tiba-tiba Nathan teringat bahwa beberapa hari ini ia tidak masuk kuliah, kemudian Nathan merasa linglung, tetapi tersadar kembali, "aduh, pasti aku akan dipanggil rektor ini" Kemudian ponsel seharga dua belas ribu dolar miliknya mengeluarkan bunyi yang menandakan pesan masuk, maklum saja ponsel mahal tentu saja memiliki teknologi yang canggih, ponsel tersebut dapat digunakan untuk smart home seperti vila milik keluarga William di Beethoven Hills.Dia melihat pesan teks tersebut, " Tuan muda, saya Dylan Farrow. Saya ingin memberitahu kepada anda bahwa mulai besok anda akan melanjutkan kuliah di universitas Reymore , jadi anda tidak perlu repot-repot untuk mengurus administrasi nya tuan muda!" Nathan terkejut, ia tidak menyangka bahwa dirinya akan Berkuliah di universitas paling bergengsi di seluruh wilayah. Universitas tersebut adalah impian para remaja karena fasilitas nya yang sangat mewah dan juga mess yang seperti hotel bintang 5. Tetapi Nathan merasa dilema,
Read more
PREV
123456
...
8
DMCA.com Protection Status