All Chapters of My Dad CEO: Chapter 41 - Chapter 50
225 Chapters
Bab 41
Bab 41 "Ayah, tidakkah kau sangat baik pada kami?” “Aku sangat berterima kasih padamu, bahkan jika aku mengulang kehidupan ku, aku tak akan bisa membalas kebaikanmu," suara Conan terdengar lirih, Conan menatap keluar jendela. Terlihat langit luas dengan bintang berhamparan di sana. "Mungkinkah aku akan menjadi salah satu bintang yang paling terang, jika aku pergi?" Tanya Conan, seraya tersenyum menatap Lukas. "Apa yang kau bicarakan? Bahkan perjalananmu baru saja di mulai.” “Berhentilah berpikir seperti itu. Lebih baik kau fokus pada pemulihanmu.” “Sebaiknya malam ini kau dirawat di sini lebih dulu, ayah sudah memberitahu ibumu jika kau tidak akan pulang malam ini.” “Besok lusa kita akan berangkat ke luar negeri, sebaiknya kau ikut dengan ayah. Lagi pula ibumu sudah mengizinkanmu pergi," ucapnya Lukas terdengar seperti ayah kandung bagi Conan, bagaimana tidak. Lukas selalu berada di sampingnya kapan pun dan dimana pun.
Read more
Bab 42
  Lukas berniat pulang, namun dia mengurungkan niatnya, Lukas pun meminta Jay untu datang ke rumah sakit, dan membawakan nya beberapa pakaian untuknya dan juga Conan. Lukas berkata seraya menguhubungi sekertarisnya. Tuut... tuut... tuut, dan akhirnya tersambung, dari seberang telpon, terdengar suara yang sangat familiar. Ya, itu adalah Jay. Sekertaris serta asisten pribadi Lukas. Jay pun berkata, "Halo Presdir. Apa yang anda butuhkan?." Lukas menjawab, "Jay, tolong bawakan aku pakaian, dan juga bawalah pakaian untuk Conan sekarang! Saat ini aku berada di rumah sakit F, segeralah kemari!. Setelah menunggu 15 menit akhirnya Jay datang ke rumah sakit. Membawa apa yang Lukas butuhkan. Jay berkata, "Presdir, ini yang anda butuhkan." Seraya menyerahkan tas kertas, berisi pakaian dan juga makanan. Jay juga tidak lupa memberi informasi tentang apa yang Lukas perintahkan padanya. Jay menyerahkan sebuah dokument penyelidikan tentang
Read more
Bab 43
  Denting yang berbunyi dari dinding kamar Clarisa, menyadarkannya dari lamunan panjang, Clarisa sedari semalam tidak dapat tidur dengan nyenyak, dia begitu gelisah! Clarisa merasa janggal, namun dia menepis bayangannya. Berharap semua nya akan baik-baik saja. Kala Clarisa menatap keluar kaca jendela, terlihat matahari telah semakin tinggi. Perutnya dengan tanpa aba-aba, dan  tiba-tiba mengeluarkan suara. Dia sadar bahwa dia tidak keluar kamar sedari pagi, sehingga membuatnya kelaparan. Clarisa beranjak dari tempat tidurnya, menuju kamar mandi. Rasa nya dia ingin berendam di air dingin, untuk menyegarkan pikirannya. Dalam benak Clarisa muncul kenangan-kenangan indah kala Conan dan Christian sering bermanja dengannya. Namun kini kedua putra nya tumbuh lebih cepat. Terlebih sejak Conan sakit, mereka tinggal bersama Lukas, kedua putranya semakin menjauh dari nya. Christian lebih sering bersama kedua orang tua Lukas, sedangkan Conan, selalu bersama dengan Lukas. Rasa nya Clari
Read more
Bab 43
  Berbeda dengan keadaan Mansion Lukas yang penuh suka cita, di vila keluarga Shen penuh dengan duka. Dimana keluarga Shen telah bangkrut, terdengar kata makian terhadap Mariam Song. Lou Shen sangat murka kala mendengar bantahan Mariam, karena selalu memanjakan Yunita. Kini bisnis yang telah di bangun puluhan tahun pun harus hancur dalam sekejap saja. Tagihan kartu kredit yang membengkak pun kini tak bisa lagi dia bayar, semua harta nya kini hampir habis karena harus membayar ganti rugi pada pihak lain.   Dengan terpaksa Lou Shen berniat untuk menjual property nya seperti rumah, dan juga koleksi mobilnya. Keluarga Shen benar-benar hancur sekarang, tidak mudah untuk mendirikan usaha kembali. Lou Shen harus mencari cara agar dia bisa mempertahankan bisnisnya. Sedangkan Marco, setidaknya dia lebih beruntung dari keluarga Shen, perusahaan Yan Group mampu bertahan. Karena adik perempuan Marco mau membantunya menyelesaikan permasalahan yang menimpa perusahaan. Se
Read more
Bab 44
"Christian, berhentilah!" Teriak Conan. Namun Christian tak menanggapi teriakan Conan, dan terus berlarian kesana kemari. Conan merasa sangat lelah menemani adiknya bermain. Karena pada dasarnya Conan tidak seaktif Christian. Melihat adiknya semakin menjauh, Conan lebih memilih untuk duduk di tepi sungai kecil, dia menatap air yang tenang, terlihat ada anak ikan yang berenang dibawah sana. Sungguh indah air yang jernih menampakan dasar sungai yang bersih. Conan mencoba untuk turun ke sungai, kakinya merasakan dinginnya air, sesekali dia mencipratkan airnya. Entah kenapa itu terasa menyenangkan baginya. Seketika Christian datang seraya berkata, "Kakak, itu terlihat menyenangkan! Aku ingin mencoba nya." Dengan segera Christian menggulung celananya, dan dia pun memasukan kedua kakinya ke dalam air.  Christian mencipratkan air dingin itu ke wajah Conan. Christian berkata. "Bukankah ini sangat menyenangkan kakak?" Seraya tangannya terus mencipratkan air ke wa
Read more
Bab 45
  Diperjalanan suasana sangat hening, di dalam mobil tidak ada yang bersuara sedikitpun. Jay yang duduk di kursi depan pun mencoba untuk melihat keadaan di kursi belakang. Lukas dan Conan memejamkan mata mereka. Kini hanya tersisa Jay, dan Joe yang masih terjaga. Joe dengan sopan dan lembut dia berkata, "Tuan Jay, silahkan tidurlah. Perjalanan menuju bandara cukup jauh, sebaiknya anda istirahat juga." Jay berkata, "Akh ya, baiklah. Jika akan sampai, tolong bangunkan saya." "Baik tuan." Jawab Joe. Joe dengan hati-hati mengemudi, takut akan membangunkan orang yang sedang tertidur dikursi belakang. Menatap Majikannya memeluk seorang anak, membuatnya merasakan kebahagiaan yang tak ternilai. Jika dipikirkannya lagi. Joe telah bekerja cukup lama di keluarga Jiang. Namun baru kali ini dia menyadari bahwa majikannya memiliki sisi yang begitu baik, dan hangat.    Setelah melewati perjalanan selama kurang lebih 1 jam setengah, akhirnya mereka tib
Read more
Bab 46
  Hari demi hari berlalu, kondisi Conan juga cukup stabil sampai sekarang. Conan sering diajak keluar bersama Lukas dan Jay, kala menemui kolega bisnis pun Lukas tetap membawa Conan. Tak terasa sudah 1 pekan mereka berada di Quebec, kanada. Conan sangat menyukai suasana disana. Hari-hari yang dilewati Lukas terasa berwarna dan indah, setiap malam mereka akan mengobrol, dan melakukan Video Call dengan Clarisa, Christian dan juga kedua orang tua Lukas. Mereka cukup antusias. Lukas merasa semakin dekat dengan Conan, rasanya dia memiliki ikatan batin yang cukup kuat dengannya. Ke esokan hari nya, Lukas ada pertemuan dengan kolega bisnisnya, dia ingin membawa Conan, namun Conan tidak ingin ikut bersama Lukas. Karena dia tahu kondisinya sedang memburuk, sehingga meminta untuk tetap tinggal di hotel. Lukas menyetujuinya, mengingat kondisi Conan cukup stabil beberapa hari yang lalu. Dia menitipkan Conan pada manager hotel agar memantau keadaan Conan saat dirinya pergi.
Read more
Bab 47
  Diperusahaan Clarisa mendapat banyak hambatan, hari ini bahkan dia lebih banyak mendapat teguran dari pihak atasan yang membuatnya sedikit murung. Menginga perkataan atasannya yang cukup membuat mentalnya hancur. "Apa yang kau lakukan Clarisa? Apa kau tidak tau bagaimana mengerjakan proyek? Jika kau tidak ingin bekerja, maka berhentilah sekarang, bahkan perusahaan pun tidak menginginkanmu jika kinerja mu seburuk itu!" Teguran dari atasannya membuat Clarisa hanya mampu menundukan kepalanya Clarisa hanya mampu meminta maaf atas kesalahannya, "Maafkan aku, ini semua memang salahku, aku berharap anda mau memaafkan saya." Hanya kata-kata itu yang mampu di lontarkan oleh Clarisa. Direktur pun setelah mendengar ucapan permintaan maaf Clarisa yang terdengar tulus itu, membuat direktur melembut, direktur berkata, "Baiklah karena kulihat kau cukup menyesalinya, aku akan memaafkanmu, jadi kau harus bekerja lebih baik lagi, apa kau mendengarkan aku?" "Ah,
Read more
Bab 48
 Di Quebec, Kanada. Lukas mendapatkan kabar yang tak mengenakan dari sopir pribadinya yaitu Joe, Joe mengabarkan bahwa Clarisa mendapatkan perlakuan kasar dari ibu tirinya. Drrrrtttt.... ponsel Lukas beergetar, terlihat di depan layar tertulis nama Joe, dengan segera Lukas menjawab panggilannya. Lukas menjawab, "Halo..." Diseberang telpon Joe berkata, "Tuan muda, maaf menggangu di jam malam seperti ini." Lukas berkata, "Ada apa? Apakah sesuatu telah terjadi?" Joy kemudian menjelaskan permasalahannya, dia berkata, "Begini tuan muda, tadi saat jam pulang kerja nyonya Clarisa, nyonya mendapatkan masalah dengan seorang wanita yang mana itu adalah ibu tiri nyonya, wanita itu  menarik, menjambak, dan mengancam nyonya serta tuan kecil, jika nyonya tidak membebaskan nona Yunita dari penjara tuan. Apa yang harus saya lakukan?" Joe bertanya. Suara Lukas sedikit panik, dia bertanya, "Apa Clarisa terluka?" Joe menjawabnya, "Iya t
Read more
Bab 49
  Keesokan paginya, Clarisa dibangunkan oleh suara yang sangat lembut, perlahan mengecup keningnya, dan pipinya dengan lembut. Clarisa bergunam dan berkata, "Lukas..." namun saat dia membuka matanya, yang tertangkap dalam pandangannya adalah wajah Lukas versi mininya. Ya, semakin hari wajah Christian semakin mirip dengan Lukas. Christian memeluk Clarisa seraya berkata, "Bangunlah, agar ibu melihat kenyataan bahwa Ayah tidak ada di sini." Clarisa menghela napasnya, seraya berkata, "Apa yang kau tahu? Anak kecil sepertimu mengerti apa?" Christian menjawabnya dengan sedikit kesal, "Tentu saja aku tahu, dan mengerti! Jika Ibu tidak merindukan Ayah, bagaimana bisa kau mengira bahwa aku adalah Ayah?" Christian tersenyum penuh kemenangan. Clarisa sedikit menunduk, dia berpikir bagaimana bisa putranya berkata seperti itu. Christian berkata, "Ibu, apakah kau tidak merindukan Kakak? Aku sangat merindukannya! Kenapa kakak tidak menghubungiku lagi?"
Read more
PREV
1
...
34567
...
23
DMCA.com Protection Status