Semua Bab Before After: Marriage: Bab 31 - Bab 40
57 Bab
30. Before: Sinner - Meet Her Parents
"Tidak ada yang lebih membahagiakan ketika kebenaran perihal berita baik terungkap." -Sinner- đźŤ‘🍑🍑 Izzy masih tidak percaya, wanita itu menatap Calvin dengan pandangan tidak terbaca. Kedua tangannya terangkat, menyentuh pipi Calvin––mengusapnya penuh kelembutan. "Aku sudah merasakannya ketika Crystal membawamu ke mansion pertama kali."Calvin tersenyum, meletakkan tangannya di atas tangan Izzy. Mata laki-laki itu berkaca-kaca. Tanpa banyak berkata, Izzy memeluk Calvin, membawa tubuh laki-laki itu ke dalam pelukannya. "Putraku ...," gumamnya penuh haru.Xander yang melihat itu mengusap matanya yang basah. Masih tidak percaya, tentu saja itu semua ini sulit diterima. Rasanya seperti ada di drama-drama yang ada di tv
Baca selengkapnya
31. Before: Sinner - Pregnant
Sudah dua minggu Crystal tinggal di mansion keluarganya, begitupun dengan Calvin yang sudah tinggal di mansion Xander dan Izzy. Sudah dua minggu juga, hubungannya dengan Austin membaik, dan selama dua minggu juga Crystal merasakan mual setiap pagi.Seperti sekarang, wajahnya terlihat sangat pucat. Kedua tangannya berpegang pada dinding kamar mandi. Crystal menghembuskan napasnya perlahan-lahan. Sepertinya ia merasakan suatu firasat antara baik dan buruk. Berjalan perlahan menuju nakas, tangannya meraih segelas air mineral dan meminumnya. Sepertinya, ia harus ke dokter sekarang.Setelah mengganti pakaian, Crystal akan ke dokter dengan sopir yang mengantar. "Kau mau ke mana, sayang?" tanya Claire begitu melihat putrinya keluar dari kamar dengan pakaian yang rapi.Crystal menatap Claire, tersenyum. "Aku akan pergi keluar sebentar, Mama. Alana memintaku untuk mengantarkannya ke mall.""Ah begitu, baiklah. Hati
Baca selengkapnya
Before After: Season II
Halooo.... Kisah Austin dan Crystal berlanjut sampai season II yap! Mari ikuti kisah mereka sampai akhir. Happy reading, and thx u guysss karena sudah membaca kisah mereka dari awal hingga akhir. Akan ada banyak kejutan, karena kebahagiaan mereka nggak datang begitu saja di sini *sedikit spoiler ă…‹ă…‹ă…‹ Lika-liku kehidupan rumah tangga mereka, akan diuji nantinya. Tentu yang menguji authornya ya ă…‹ă…‹ă…‹Aku cuma menyarankan, siapkan hati dan tenaga kalian untuk season II. Karena kalian mungkin akan mengumpat ria, mengutuk kelakuan Austin yang agaknya brengsek ă…‹ă…‹ă…‹ Lalu tisu jangan lupa. Mungkin juga kalian akan menangis karena merasakan apa yang dirasakan Crystal. Yaudah sekian aja pengumuman ini. Thx u.... See u, pai-paiii
Baca selengkapnya
32. After: Baby Blues - After Marriage
Dari jauh, Austin memandangi bahu Crystal yang memunggunginya. Gadis kecilnya, yang sekarang menjadi wanitanya. Kelahiran putranya bukanlah kesalahan. Tetapi waktunya yang tidak tepat. Dan karena itu, Crystal harus melakukan terapi dan membiarkan Crystal berbuat sesukanya.Dan ini semua salahnya. Seharusnya, Crystal tidak mengalami hal sulit di usianya yang masih begitu muda. Rumah tangga, yaitu menjadi istri dan seorang ibu. Padahal Austin tahu, cita-cita Crystal menjadi seorang pelukis sukses adalah impiannya sejak kecil. Lalu sekarang, belum saja Crystal memulai semuanya, Austin sudah menghancurkan impian istri kecilnya itu.Apalagi pengkhianatan yang dilakukannya. Membuat Crystal semakin down.Austin menghembuskan napasnya kasar, melangkahkan kakinya menghampiri Crystal yang sedang duduk di balkon dengan menghadap pemandangan berupa kebun di samping mansion mereka. Sejak melahirkan, Crystal banyak diam. Tetapi
Baca selengkapnya
33. After: Baby Blues - Happy Shopping
“Bagaimana usahamu kabur? Apakah itu membuahkan hasil?” Crystal memasukkan es krim ke dalam mulutnya, pandangan matanya tidak lepas dari sosok di depannya. Sang kakak tercinta, Autumn Eija Oberoi.Autumn yang sejak tadi merasa diintimidasi oleh adiknya mendengus kesal merasa jengah. “Bisakah tidak menatapku seperti itu, dasar bumil menyebalkan.”“Memangnya kenapa dengan tatapanku? Aku merasa biasa saja,” balas Crystal dengan ringan.Autumn menghembuskan napasnya dengan pelan. “Sepertinya aku tidak salah dengan caraku. Mengingat bagaimana perlakuan pria itu terhadapku.”“Dia itu tunanganmu,” kata Crystal mengingatkan.“Tidak sebentar lagi, karena aku akan memutuskannya.”“Jangan gila, Kak!” seru Crystal menatap Autumn serius. “Sebenarnya ada apa dengan kalian?”&
Baca selengkapnya
34. After: Baby Blues - Kebab in Turki
"Banyak kurir berdatangan untuk mengirim barang. Dan aku mendapatkan pemberitahuan penarikan uang dari atmku. Kau membeli apa saja, baby?" Austin bersedekap dada, menatap Crystal penuh tanya meminta kejelasan. "Gadis itu pulang dari kaburnya, dan mengacaukan semua. Kalian ini," decak Austin mengomel. Crystal yang tidak terima segera membuka suara. "Aku yang mengajak Kak Autumn untuk berbelanja. Bukan dia yang mengajakku." "Sama saja," balas Austin seakan masih tidak terima. Sebenarnya Austin tidak masalah jika Crystal menghabiskan uangnya sekalipun dan tidak menyisakan. Tetapi yang menjadi masalah, Austin hanya tidak suka jika Crystal membeli hal yang tidak bermanfaat dan berakhir terkelumpuk di gudang karena tidak dipakai. "Hanya membeli perlengkapan bayi, dan b
Baca selengkapnya
35. After: Baby Blues - Crazy Girl
Sekarang di sini Crystal berada, dirinya benar-benar gila dan masih tidak menyangka mampu pergi ke Turki hanya demi kebab, sendirian, tanpa siapapun termasuk Austin. Karena pria itu saja tidak mau menuruti keinginannya. Sibuk, mencari uang sampai lupa dengan kebahagiaan dirinya sendiri. Kadang, Crystal sebal dengan Austin yang seperti itu. Padahal membahagiakan diri sendiri juga penting. Tapi Austin selalu saja abai. Crystal mengajak Austin pun tidak tanpa alasan. Selain memang karena Crystal ingin kebab langsung dari asalnya, ia ingin Austin sejenak saja melupakan pekerjaan dan fokus pada dirinya sendiri. “Woah, aku tidak menyangka. Ini sangat gila.” Crystal bergumam, menatap sekeliling bandara yang ramai. Ia mengeluarkan ponselnya, lalu mulai mencari penginapan yang tidak jauh dari bandara. Setelah menemukannya, Crystal langsung membokingnya tanpa berpikir lama. Mencari taxi, la
Baca selengkapnya
36. After: Baby Blues - Traveling
"Bagaimana bisa kau menemukanku." Crystal menatap sekilas pada Austin yang sedang memeluknya dari belakang.Sejak tadi, Austin terus saja mengekori Crystal dan tidak melepaskan istrinya itu sedetik pun. Bahkan saat Crystal ingin membuang air kecil, Austin tetap memaksa ikut. Dan itu membuat Crystal kesal. Sangat menjijikkan, bukan, meskipun mereka adalah sepasang suami-istri."Koneksi, baby." Tangan Austin mengusap-usap perut buncit Crystal, "kapan dia akan keluar? Aku tidak sabar untuk melihat dan menyambutnya," lanjut Austin bertanya."Mmm, sekitar tiga bulan lagi," balas Crystal. "Bisakah kau lepaskan pelukanmu di tubuhku? Aku ingin menuang masakannya ke mangkuk."Austin yang menyandarkan kepalanya bahu Crystal, menggeleng. "Tidak mau."Crystal menghembuskan napas, memutar bola matanya jengah. Lalu mematikan kompor, dan berjalan begitu saja ke arah sofa, sembari mengusap-usap p
Baca selengkapnya
37. After: Baby Blues - 9 Months Since Pregnancy
Satu minggu sebelum melahirkan.Crystal membaca sebuah artikel yang ada di ponselnya. Artikel tentang beberapa perempuan yang sudah berpengalaman melahirkan. Beberapa di antaranya, menceritakan saat-saat melahirkan yang baginya sangat-sangat menyiksa.@taurus_gurlAku melahirkan di usia 19 tahun dan normal. Itu benar-benar menyiksaku. Seperti hidup dan mati. Mempertaruhkan 2 nyawa. Aku sempat tidak sadarkan diri setelah melahirkan selama tiga hari. Aku benar-benar menyesal, karena telah melakukan sex tanpa memikirkan konsekuensinya. Hamil. Itu di luar perkiraan. Apalagi aku yang masih muda, benar-benar telah kehilangan masa mudaku. Masa-masa yang seharusnya aku bersenang-senang, ini malah menjadi ibu untuk satu orang anak.Crystal terdiam, hampir sama dengan dirinya. Di usia 20 tahun Crystal hamil dan sebentar lagi akan melahirkan. Tentunya juga
Baca selengkapnya
38. After: Baby Blues - Confession of Sin
Sudah dua hari, Crystal tidur. Ya, sejak pingsan setelah melahirkan, istri kecilnya itu belum membuka mata. Austin diam sejenak, lalu menatap wajah Crystal yang terlihat tenang. Tangannya bergerak, mengusap-usap kepala Crystal. “Baby, apa kau tidak ingin melihat putra kita? Dia sangat tampan sepertiku. Cepatlah bangun, dia juga ingin melihat Mommynya ini.”Seperti biasa, tidak ada jawaban. Austin menghembuskan napasnya. “Nak, pulanglah dulu sebentar. Kau perlu istirahat.” Izzy datang, dengan membawa beberapa totebag.Austin menggeleng lemah. “Aku akan tetap di sini, Mom.”Izzy menghembuskan napasnya dengan kasar, Austin sama persis dengan Xander. “Mom membawakan makanan dan beberapa baju untukmu. Mandi lalu sarapanlah. Setelah itu, istirahat dulu di sofa. Biar Mom yang menjaga Crystal.”Austin menuruti kalimat Izzy. Selagi itu tidak membuatnya jauh dengan Crystal, tidak apa.🍑Sudah malam, dan belum ada tanda-tanda Crystal untuk bangun dari tidur nyenyaknya. Aslan berada di ruangan,
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status