Semua Bab Before After: Marriage: Bab 41 - Bab 50
57 Bab
39. After: Baby Blues - Hurts
Crystal kembali memejamkan matanya, menunggu semua orang berada di ruangan, barulah saat itu ia akan pura-pura siuman. Sebenarnya Crystal sudah siuman sejak sore. Tapi ia hanya terlalu malas, dan ingin tidur saja. Crystal menggerakkan jemari-jemarinya, samar-samar ia mendengar suara Izzy. “Jari-jarinya bergerak.”Perlahan Crystal membuka mata, dengan pandangan yang sedikit kabur, ia dapat melihat Austin, Izzy, Xander, Autumn, dan Calvin berkeliling di ranjangnya. “Akhirnya, kau sudah siuman, baby.” Austin langsung memeluk Crystal, dan membuatnya terdiam.“Sayang, syukurlah kau bangun. Kita menunggumu sejak kemarin,” kata Izzy tersenyum penuh haru. Melihat mata Crystal yang juga menatapnya. Crystal menitihkan air mata, saat matanya berpautan dengan Izzy. Ada sesuatu yang ia bicarakan lewat mata itu. Izzy sangat paham arti tatapan itu, penuh kekecewaan dan kesedihan. Sepertinya, Austin menceritakan semuanya di saat Crystal pura-pura dari tidurnya.
Baca selengkapnya
40. After: Baby Blues - Day by Day
Terhitung sudah tiga hari sejak Crystal siuman, wanita itu terlihat sangat lelah. Tampak jelas sekali, wajah segarnya yang selalu cerita tidak lagi terlihat. Sejak Crystal diperbolehkan pulang, lalu mulai merawat Aslan, wanita itu jarang sekali istirahat. Bahkan tubuhnya terlihat kurus, pipinya yang semakin tirus, lalu kantung mata yang terlihat lebih cekung dan sedikit gelap. Jika Crystal akan berkaca, ia memilih untuk memejamkan matanya daripada harus melihat bentuknya yang sekarang.Rasanya juga Crystal ingin sekali menangis, saat malam tiba, ia masih berusaha untuk istirahat, tiba-tiba saja Aslan menangis. Entah itu haus atau pipis dan buang air besar. Seperti sekarang ini, Crystal baru saja berhasil memejamkan matanya sekitar lima menit yang lalu. Dan sekarang sudah menunjukkan pukul dua pagi. Dengan pelan, Crystal mengganti popok Aslan, dan membersihkan pantat bayi itu dengan penuh kehati-hatian.Crystal melirik ke arah Austin yang terlihat sangat tidur denga
Baca selengkapnya
41. After: Baby Blues - Memory
Sejak tadi Crystal tidak henti-hentinya menghebuskan napasnya lelah, baru saja ia selesai memandikan Aslan, dan akan memakaian baju tapi putranya ini tidak berhenti menangis. Mungkin dia haus. Batin Crystal. Tentu saja ia akan menyusui putranya, tapi setelah semuanya selesai dan beres. Barulah ia akan menidurkan Aslan.“Bisakah kau diam, kau sangat berisik.” Crystal bergumam, meskipun kedua tangannya sibuk memakaikan baju untuk Aslan. Tapi, ia merasa kesal dan marah karena Aslan terus menangis.“Astaga, Crys. Apa yang terjadi, kenapa Aslan menangis terus-menerus.” Tiba-tiba saja Izzy datang, langsung menghampiri Crystal dan mengambil alih aktivitas yang telah Crystal lakukan saat ini.Bibir Crystal bergetar, matanya berkaca-kaca. “Dia terus menangis, Mom. Berisik sekali. Kenapa dia tidak bisa diam.”Izzy terdiam, melihat sikap Crystal. Tidak terkejut karena Izzy sudah menduganya sejak Aiden mengatakannya kemarin malam. Izzy menghembuskan napasnya.
Baca selengkapnya
42. After: Baby Blues - She's Back
Austin memijit pangkal hidung, kepalanya terasa pening. Apalagi berkas-berkas yang menupuk di atas meja membuat kepalanya semakin berat. Beranjak dari duduk, Austin memutuskan untuk beristirahat sebentar di kamar. Karena di dalam ruangan Austin ini, ia menyediakan ruangan lain untuk menjadi kamarnya. Jadi, sewaktu-waktu Austin merasa lelah, ia akan langsung beristirahat.Baru saja akan membuka pintu ruangan di mana Austin akan beristirahat, ketukan pintu membuatnya menghentikan pergerakan. "Masuk," kata Austin.Pintu terbuka, sekertarisnya masuk ke dalam. "Sir, ada seorang wanita yang mencari Anda. Dia mengatakan jika namanya Silly," ujar sang sekertaris menjelaskan.Austin tertegun di tempatnya. Tentu ia ingat siapa Silly. Wanita itu, kembali? Batinnya bertanya. Austin berdeham, membasahi kerongkongannya. "Suruh dia masuk," titahnya memerintah."Baik, Sir," kata sang sekertaris membungkuk hormat, sebelum berlalu keluar.Masih m
Baca selengkapnya
43. After: Baby Blues - Sensitive
Satu minggu berlalu, mood Crystal yang masih suka berubah-ubah. Seperti sekarang, Crystal marah dengan Austin tanpa alasan. “Bisakah kau menjauh dariku, aku benar-benar sedang tidak ingin berdekatan denganmu,” protes Crystal menatap Austin dengan sengit. Entah apa yang sedang terjadi dengan dirinya, Crystal hanya merasa—kesal saja melihat wajah Austin.Austin menatap Crystal tidak paham, menghembuskan napasnya lelah. Ia baru saja pulang dari kantor, tubuhnya terasa lelah dan ingin segera istirahat, tapi sikap Crytsal membuatnya sedikit kesal. Padahal Austin hanya ingin mengecup istrinya saja. “Kau ini. Ada apa denganmu!” serunya sedikit membentak, membuat Crystal terkejut. Bahkan ia sampai terlonjak kaget dan mengusap dadanya.“Kenapa membentakku!” kata Crystal tidak terima. “Aku hanya berkata, menjauhlah dariku. Melihatmu membuatku kesal dan muak.”Tanpa memperdulikan Crystal, Austin memilih untuk pergi ke kamar mandi, membersihkan diri. Berdekatan dengan Crystal lama, sepertinya aka
Baca selengkapnya
44. After: Baby Blues - $50 Ribu Dolar
“Tiga hari sejak aku di sini, kau menghubungiku juga. Ada apa?” Silly melipatkan kedua tangannya—bersedekap dada. Austin berdiri dari duduknya, berjalan perlahan menghampiri Silly dengan senyum miringnya. Kedua tangannya menjatuhkan lengan dress—bermodelkan tali spageti. Silly diam, membiarkan Austin menjalankan permainannya. Dalam hati tersenyum miring, heran dengan pemikiran Austin. Sudah memiliki istri yang begitu cantik—bahkan baru saja menjadi orangtua, sudah berani bermain lagi di belakang istri kecilnya itu. Austin mendorong tubuh Silly, menjatuhkannya perlahan di atas ranjang dengan posisinya yang berada di atas wanita itu. Ia mulai memberikan kecupan-kecupan basah pada dada Silly, tangan kanannya tidak berhenti bermain—memilih untuk menarik dress Silly ke bawah. Hingga dressnya terlepas, hanya menyisakan sebuah bikini berwarna hitam.“Ahhh, faster Mark... faster Mark....” Austin mempercepat ritme permainannya saat Silly menyebutkan nama tengahnya, keduanya semakin menggila,
Baca selengkapnya
45. After: Baby Blues - Divorce
Setelah sampai di mansion, Izzy langsung mencari keberadaan Crystal. Putrinya itu sudah tertidur pulas dengan Aslan yang berada di sampingnya. Tanpa bisa dicegah, air matanya menetes, Izzy dengan cepat mengusap sudut mata. Kembali menutup pintu dengan pelan, Izzy berniat untuk ke ruang kerja pribadi Xander. Karena malam ini juga, mereka akan menyelesaikan semua. Meminta penjelasan pada Austin tentang hubungannya dengan Silly di belakang Crystal. Tentu saja Xander juga tidak terima, bagaimanapun Crystal sudah seperti putri kandungnya sejak bayi itu lahir. Lalu, bagaimana bisa Austin menyakitinya? Meskipun Austin adalah darah dagingnya, Xander tidak akan mengampuninya. Karena bagi Xander, perselingkuhan adalah pengkhianatan besar. Dan itu adalah dosa. Bahkan Tuhan sudah memperingati manusia di dalam kitab-Nya. “Kau sudah menghubungi Austin, X?” tanya Izzy—ikut bergabung duduk di sofa. Xander membalas dengan anggukan. Sepertinya pria tua itu terlalu lelah untuk menanggapi dengan sebua
Baca selengkapnya
46. After: Baby Blues - Sender Unknown
Saat pagi tiba, dan suasana mansion masih sepi, Crystal langsung pergi ke ladang sampai sore tiba. Entahlah, mungkin para orang-orang di mansion sedang mencarinya. Beberapa kali juga ada panggilan masuk dari Xander, Izzy bahkan Austin pun. Tetapi, Crystal memilih untuk mengabaikannya. Hingga pesan masuk dari nomor tak dikenal, membuat pandangan Crystal fokus menatapnya. Rasa penasarannya semakin tinggi saat melihat notif jika seseorang yang tidak diketahui itu mengirimkan sebuah video. Tangan Crystal bergerak meraih ponsel, lalu membuka pesannya. Video belum terunduh, tapi hanya melihatnya meskipun blur membuat jantungnya berpacu dengan kencang. Hatinya mengatakan, ini bukan sesuatu yang baik. Crystal mulai mengunduh videonya, berulang kali menelan salivanya saat melihat secara keseluruhan. Dengan tangan gemetarnya Crystal memutar video itu. Sebuah video menampilkan adegan panas yang dilakukan Austin dengan wanita itu. Bahkan suara erangan dan suara khas saat ses
Baca selengkapnya
47. After: Baby Blues - Postpartum Depression
“Aku pernah merasakan bagaimana seseorang yang aku cintai berselingkuh. Bahkan, dia mengatakan dengan jujur padaku.” Autumn membuka suara, menatap Austin dalam, “itu saja rasanya sangat menyesakkan untukku. Lalu bagaimana yang dirasakan oleh adikku itu. Pasti lebih menyesakkan dan menyiksa. Dia tau melalui semua bukti yang dicurigai, dan juga melihat sebuah video percintaan suaminya dengan wanita lain. Itu menyedihkan,” lanjutnya terkekeh. Bahkan Izzy dan Anastasia yang mendengar kalimat Autumn—tidak bisa membendung tangisannya. Berbeda dengan Arabella yang memilih menahannya. Austin diam, mendengarkan setiap kalimat demi kalimat yang diucapkan sang adik, Autumn. “Kau benar-benar harus memperbaikinya, Kak. Pun jika nanti Crystal meminta cerai, kau harus mempertahankannya. Karena, satu alasan untuk kalian tetap bersama adalah putra kalian, Aslan.”Tanpa banyak bicara lagi, Austin mengambil kunci mobil dan memutuskan untuk mencari Crystal. “Son, kau mau ke
Baca selengkapnya
48. After: Baby Blues - So Stupid
Dari jauh, Austin memandangi bahu Crystal yang memunggunginya. Gadis kecilnya, yang sekarang menjadi wanitanya. Kelahiran putranya bukanlah kesalahan. Tetapi waktunya yang tidak tepat. Apalagi pengkhianatan yang dilakukannya. Membuat Crystal semakin down. Dan karena itu, Crystal harus melakukan terapi, juga membiarkan Crystal berbuat sesukanya. Dan ini semua salahnya. Seharusnya, Crystal tidak mengalami hal sulit di usianya yang masih begitu muda. Rumah tangga, yaitu menjadi istri dan seorang ibu. Padahal Austin tau, cita-cita Crystal menjadi seorang pelukis sukses adalah impiannya sejak kecil. Lalu sekarang, belum saja Crystal memulai semuanya, Austin sudah menghancurkan impian istri kecilnya itu.Austin menghembuskan napasnya kasar, melangkahkan kakinya menghampiri Crystal yang sedang duduk di balkon dengan menghadap pemandangan berupa kebun di samping mansion mereka. Sejak melahirkan, Crystal memang banyak diam dan lebih sensitif. Tetapi tidak jarang juga, Crys
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status