Semua Bab Aku Kamu dan Takdir: Bab 31 - Bab 40
65 Bab
Chapter 31
Di situ ialah tempat yang penuh ilalang berwarna hijau muda, sekitarnya ditumbuhi juga berbagai macam bunga liar yang mulai bermekaran. Di atasnya banyak serangga kecil seperti capung, kupu-kupu, belalang terbang kesana kemari layaknya sedang berbahagia. Di tengah luasnya padang rumput itu berdiri satu pohon yang agak besar dan juga tinggi, rantingnya bercabang dan meliuk-liuk disetial ujung ranting tumbuh daun berwarna hijau muda yang rimbun. Di salah satu ranting yang besar terikat sebuah ayunan dudukannya terbuat dari ban bekas. Langit tampat begitu cerah berwana biru muda, ditambah pelangi itu masih terlihat seusai turuh hujan memperindah pemandangan saat itu. Angin yang berhembus sepoi sepoi seolah membawa bau khas sehabis turun hujan. Tempat itu mirip seperti dunia mimpi yang tertinggal karena zaman. Sungguh betapa indah ciptaan dari Sang Maha Kuasa. Setelah Lisa masuk dia tercengang melihat tempat sekitarnya, tumbuhan, hewan, dan alam bekerjasa
Baca selengkapnya
Chapter 32
Eh!  Guru magang disekolah?! 'Aduh gimana ini, Bu Elsa kenapa bisa kesini ...' batin Lisa melihat dihadapanya ada seseorang yang mereka kenal.  Guru magang disekolah itu masih muda, berparas cantik, bertubuh tinggi ideal, berkulit putih, setiap cowok yang melihat saja pasti hatinya akan meleleh. -- Melepaskan pegangan -- "...... eh Ibu.. Ibu juga datang ke sini mau melihat pemandangan ke tempat itu ya?" tanya Galih dengan gugup dan memaksakan senyumannya.  "Iya denger dari orang sekitar tempat ini mau dibongkar, pulang kerja ibu sekalian ke sini buat sketsa. Kalian berdua cepetan pulang sana dan hati-hati dijalan" jawab Guru itu yang matanya menatap ke arah tembok yang lusuh.  "Iya bu, sampai ketemu nanti lagi" sahut mereka berdua bersamaan.  Setelah mereka mendengar ucapan Bu Elsa mereka melangkah untuk pulang ke rumah masing-masing, sebenarnya bukan karena ucapan Bu Elsa tapi memang mereka ber
Baca selengkapnya
Chapter 33
"Nih minuman dingin buat kamu biar ngga ngantuk" tawar Lisa tanganya yang menyodorkan sebotol minuman dingin yang dia beli barusan.  Lirik ~ Aldy cuma melirik gadis cantik juga polos menawarkan sebotol minuman itu, gadis itu tersenyum wajahnya tampak gembira dengan tangan menyodorkan sebotol minuman. Tapi kalau diingat waktu itu rasa kekecewaan yang dalam entah kenapa Aldy merasa yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata melihat gadis itu jalan berdua sama cowok yang disukai gadis itu.  "Ah kenapa? Habis kemarin jalan berdua sama Senior senangnya berlarut sampai sekarang? Beli minuman kasih dia aja, ngapain kamu kasih ke aku" cuek perkataanya tapi mengandung sesuatu yang tidak beres.  "Kok kamu tau aku dan senior kemarin habis jalan berdua?" jawab Lisa melongo mendengar omongan cowok yang sedang dihadapanya.  "Hmm .. Ngga usah mikir aneh-aneh ya, aku cuma denger dari temenku yang melihat kalian berdua. Dasar rusa bodoh,
Baca selengkapnya
Chapter 34
"Pffttttt, btw foto saat itu yang ada kita berdua hapus aja dong. Rahasia soal mamamu itu aku janji ngga akan bercerita sama siapapun deh janji" rengek Lisa meminta untuk menghapus foto berdua waktu lalu.  "Ngga mau pokoknya, kalau foto itu aku hapus jadi aku ngga punya screens layer buat dihpku lagi"  sanggah Aldy tidak mau menghapus foto itu.  Mereka berdua berjalan menuju ruang kelas UTS masing-masing sambil mengobrol hangat.    -- Beberapa hari kemudian --   UTS akhirnya telah terlewatkan dengan mudah bagi Lisa, hari yang ditunggu semua orang pun datang. Sport days! hanya saja saat ini....  Tik .. Tik .. Tik .. Tik .. "Kenapa jadi begini, hari pertama sport days akan dilaksanakan. Belum juga mulai udah turun hujan" keluh Lisa melihat keadaan cuaca yang turun hujan.  'Kenapa sial banget sih, kenapa juga cuaca tak berkawan ? Meskipun cuma gerimis kecil sih tapi kan buat
Baca selengkapnya
Chapter 35
Aldy yang melihat itu terlintas ide sangat brilian, dia ingin membantu Lisa sekali lagi untuk lebih dekat dengan pria yang dia suka. Berjalan mendekati Maya yang msaih duduk dikursi sendirian... "Aku mau rekomendasi satu orang perempuan, tenang orang itu pasti setuju kok tadi dia sudah bilang sama saya" ucap Aldy tanpa basa basi to the point.  -- Rekomendasi??  -- Terlihat bingung nampak diwajah Maya, kenapa pria ini bisa merekomendasikan seseorang, apa orang ini bisa dipercaya. Masih ragu Maya dengan ucapan pria yang sekarang berada dihapannya, takut bila dia hanya dibohongi oleh Aldy saja.  Disisi lain setelah mengambil form lomba, Lisa dudu disebuah tangga tidak jauh dari lapangan sekolah, duduk sendirian dengan berhayal yang sangat indah. Jaket yang dipinjamkan kepanya pun masih dia pakai dan dicium jaket tersebut tercium bau harum ciri khas senior yang dia rasa.  Lisa merasa akhir akhir ini hidupnya terasa begitu indah sekali
Baca selengkapnya
Chapter 36
"Lisa ini beneran kamu bisa memerankan tokoh seperti itu? Ngga ada masalah?" tanya Miya penuh keraguan akan sahabatnya.  "ngga masalah gimana? Bagi aku masalah banget lah, apa kamu punya saran atau solusi. Bantu aku pliss, tentang aku yang akan menjadi pemain pengganti ini sudah disetujui kepala umum jadi ngga bisa diganti lagi" rengek Lisa meminta solusi sama sahabatnya.  Lanjut Miya menambah catatan untuk Lisa tokoh yang diperankannya tidak banyak bicara, pandangan matanya tajam, dekat dengan tajam, dekat dengan layar panggung, dan kali ini berbeda dari tahun sebelumnya. Panggung pentas drama kali ini sangatlah begitu megah, soalnya ada perwakilan dari wali kota, anak sekolah lain juga datang melihat pertunjukan.  "Emang benar ngga bisa ganti orang?" tanya Miya yang ragu Lisa bisa memerankan drama ini.  Hufft.. -- Flashback saat bertemu kepala umum pentas drama festival kesenian -- "Waktu bapak tahu kamu yang menj
Baca selengkapnya
Chapter 37
"Mana.. mana ada yang cantik sih, biasa saja OTL" jawab gugup Lisa mendengar beberpa kalimat pujian yang keluar dari mulut Maya.  "Kenapa kamu masih disini, kan yang lain sudah keluar dari tadi untuk gladhi bersih" tanya Maya yang dari tadi menunggunya dari tadi diatas panggung drama festival yang megah.  "Emmm gaun ini terlalu bagi aku! Ini beneran harus pakai gaun ini dipanggung nanti ? Belakang gaun ini juga bolong jadi punggungku terasa adem banget terkena ac !" jawab Lisa gugup seperti tidak nyaman memakai gaun yang sekarang dia pakai.  ... Pffttt ... "Haaha aduh Lisa gemas banget sih aku sama kamu. Kostum kali ini dapat sponsor, semuanya pinjaman dari sponsor drama festival seni. Sebelumnya jarang ehh bahkan belum pernah kita pakai kostum yang secantik ini! Seharusnya kamu senang bisa seberuntung sekarang dong" ucap Maya menjelaskan yang sebenarnya. Lanjut Maya berkata "Oh iya, Aku yang dari tadi mencarimu ada sesuatu yang ingin a
Baca selengkapnya
Chapter 38
Saat tangan kanan Lisa melayang hampir menampar muka seseorang itu, tangan kanannya langsung terhenti karena ada tangan yang memegang tangan kanannya itu.  Kemudian sontak muncul dengan mengagetkan seketika wajah pria itu ternyata itu.....  "Aku ini penyelamat hidupmu! Weton kamu jum'at kliwon ditambah lahir kamu dimalam satu suro ya. Bercandain dikit langsung marah, lihat wajahmu kalo marah seperti hantu gitu" ucap Aldy dengan sedikit bercanda.  "Apa? Kamu tuh kayak hantu dimana mana selalu muncul secara tiba-tiba. Ngagetin tauk! Kalo aku jantungan gimana, aku kira tadi ada orang yang mau diculik! Ngga bisa apa panggil namaku dulu biar aku tau?!" Lisa merasa sangat kesal. Larutnya waktu perasaan jengkel Lisa pun menurun, dan sekarang dia malah merasa bingung entah bagaimana caranya secara tiba-tiba ada ditempat backstage, sedangkan orang biasa tidak akan bisa asal masuk backstage.  Aldy datang karena sengaja dia tahu dan y
Baca selengkapnya
Chapter 39
Tak lama juga Lisa berbalik wajahnya menatap ke arah Aldy tetapi kali ini tampak terpampang senyum Lisa terukir dari bibirnya. "Baiklah terima kasih aku sudah dibantu lagi, aku juga berhutang sama kamu kali ini" kata Lisa yang berjalan ke panggung drama festival keluar dari fitting room yang hanya terbatas tirai.  "Hal kecil sepele seperti ini, mungkin ngga ada artinya buatmu" ucap lirih Aldy yang masih menatap Lisa yang sudah tertutup tirai.  ~ Panggung Drama Festival Seni ~ Tatapan yang tajam seseorang menyambut Lisa diatas panggung, dengan jarak yang tidak terlalu jauh Lisa pun sangat mengenal siapa orang tersebut. Karena orang itu, orang yang dia suka ya Galih kakak kelasnya.  "Lisa?! Benarkah itu kamu aku ngga salah lihat?" Galih tercengang hampir tidak percaya  melihat orang yang dihadapannya itu Lisa.  "Iya kak, aku ikut kontes drama festival" jawab Lisa merasa sedikit canggung.  "Lis gaun yang kamu
Baca selengkapnya
Chapter 40
Aldy yang disana merasa seperti pengganggu bagi mereka berdua kemudian pergi meninggalkan fitting room tanpa sepatah kata pun.  'Maaf mengganggu kalian aku tau situasi kok, kalian lanjutkan saja emm..' berjalan menundukkan kepala merasakan kekecewaan amat besar.  Lirikk --- Tak lama "Tunggu itu semua, sebenarnya... " cegah Lisa baru mau memberi penjelasan tetapi terpotong dengan...  "Cepat! Cepat! Semua pemain drama berkumpul kesini, bersiap dulu sebelum naik ke panggung setelah ini. Tokoh utama dan tokoh kakaknya dimana?" kepala umum drama festival  berusaha mempersiapkan semuanya sebelum naik ke panggung.  "Hadir!" Mengacungkan tangan bertanda bahwa dia ada ditempat yang tidak jauh. Kakak tokoh utama yang diperankan oleh Lisa. Sedangkan Galih memerankan sebagai tokoh utama dari drama festival seni.  'Kenapa rasanya seperti ini, sedikit awkward gara-gara moment tadi ada si cowok bresek nyebelin it
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status