Aldy yang disana merasa seperti pengganggu bagi mereka berdua kemudian pergi meninggalkan fitting room tanpa sepatah kata pun.
'Maaf mengganggu kalian aku tau situasi kok, kalian lanjutkan saja emm..' berjalan menundukkan kepala merasakan kekecewaan amat besar.
Lirikk ---
Tak lama "Tunggu itu semua, sebenarnya... " cegah Lisa baru mau memberi penjelasan tetapi terpotong dengan...
"Cepat! Cepat! Semua pemain drama berkumpul kesini, bersiap dulu sebelum naik ke panggung setelah ini. Tokoh utama dan tokoh kakaknya dimana?" kepala umum drama festival berusaha mempersiapkan semuanya sebelum naik ke panggung.
"Hadir!" Mengacungkan tangan bertanda bahwa dia ada ditempat yang tidak jauh.
Kakak tokoh utama yang diperankan oleh Lisa. Sedangkan Galih memerankan sebagai tokoh utama dari drama festival seni.
'Kenapa rasanya seperti ini, sedikit awkward gara-gara moment tadi ada si cowok bresek nyebelin it
'Astaga si bodoh ini, kenapa tiang listrik sebesar itu masih aja dia tabrak. Apa matanya tertinggal dirumah' ucap dalam hati Miya heran dengan tingkah laku sahabatnya hari ini. Kemudian dia berlari untuk menghampiri Lisa, langsung dia bertanya "Kamu ini kenapa... Masih pagi sudah aneh begini, kayak orang bego tau" omel Miya sama sahabatnya. Pikiran belum berubah walaupun sudah nabrak tiang listrik, tetapi otaknya masih kepikiran perkataan Galih kemarin, bengon... Kepala benjol..."Selamat Pagi Miya --" sapa Lisa sekenanya. "Eh! Eh! Kamu sudah lihat berita harian sekolah diwebsite sekolah kita kemarin belum?" semangat Miya menggebu gebu saat memberitahu Lisa. "Belum tau tuh, emang ada hal apa. Palingan seperti biasa. Ngga ada hubungannya denganku" Lisa belum tahu tetapi sudah menebak. "Sini mendekat, dan lihat baik ini ya" Miya menarik tangan Lisa untuk mendekat dan menunjukkan hpnya. "Haaaha
Sebenarnya Miya sudah tau dari tadi komentar netizen tentang perihal hubungan antara Lisa dengan Aldy tetapi menunggu waktu yang tepat. Meskipun Aldy sangat populer baik kalangan murid atau guru satu sekolahan, namun dia jenis orang yang tidaklah mudah untuk dekat denganya. Tetapi yang membuat aneh, curiga, bertanya tanya semua orang itu kenapa Lisa kok bisa dekat dengannya akhir-akhir ini. Kalo bukan karena ada hubungan mereka berdua lantas simbiosis mutualisme apa yang menguntungkan bagi mereka masing-masing? Begitulah pikiran semua orang yang menerka nerka jawaban. "Ngga mudah dekat dengannya? Emmm... Apa mungkin karena dia suka iseng sama orang lain dan memiliki kepribadian yang buruk ?" jawab Lisa ber ucap dengan polosnya. "....jangan bilang begitu, kalau kamu bilang begitu. Kalo ada yang dengar dari fansnya dia, nanti bakal banyak orang yang ngga suka sama kamu. Dia kan cowok sangat populer diswkolahan kita" nesehat Miya kepada sahabat
-- Gedung sekolah SMA Negeri 1.... -- Bangunan yang berdiri gagah nan megah, salah satu SMA Negeri yang ter favorite se daerah setempat, meluluskan banyak orang yang berkompeten dan telah memasukkan banyak siswa siswinya ke universitas atau perguruan tinggi ternama di Indonesia. Hari ini masih hari bebas setelah melasanakan Ulangan Tengah Semester dan masih ada kegiatan lomba yang beberapa diantaranya masuk babak final. Lisa melangkah menuju ke lobby utama sekolah sendiri, terpisah dengan Miya karena masih ada lomba yang dia ikuti dwngan teman satu kelas sedangkan Lisa mau melihat hasil lukisannya dimading sekolah.Setelah sampai didepan mading banyak lukisan-lukisan yang sangat indah nan cantik dia lihat, selangkah demi selangkah dia melihat lukisan beserta nama penulisnya dibawah pojok kiri lukisan itu. Lisa mencari sembari melihat bakat-bakat lukisan orang lain yang tertempel dimading. "Itu lukisan kamu kan? Kamu ta
Buugg!! Tanpa ucapan atau sapa dari belakang Lisa berdiri, bahunya ada yang menampol agak keras membuat dia kaget bukan main. Tidak ada rasa salah sekaligus orang itu berkata dengan santainya "Wow! Wow! Sekarang kalian berdua jadi bahan berita terhangat ya, trending topik satu sekolahan membicarakan kalian berdua. Dulu waktu itu aku tanya langsung sama kalian berdua, satu orang diantara kalian tidak ada yang mengaku! Dan sekarang beneran apa yang aku duga selama ini, kalian berdua itu ternyata pacaran ya. Kalo ceritanya gini aku ngga bakal kena marah lagi sama Aldy heehe" ucap seseorang itu yang belum jelas, tapi dari omongan, ketawanya Lisa sangat tau jelas orang itu..... Ternyata Pria itu Budi -- Entah kenapa semenjak dia kenal Budi selalu saja di manapun dia berada selalu ketemu sosok orang tidak jelas itu, menurutnya ketemu orang ngga jelas seperti budi sama hal yang apes baginya entah kenapa dia merasa sampai begitu mungkin sama kata-kata nya
Hah! Melongo! Banyak siswi yang menjadi pengagum Aldy terasa patah hati. Sedangkan Semua murid lain yang berkumpul disitu mendengar keterangan yang keluar dari mulut pria yang sedang dihapannya itu tercengang serentak terkejut kaget. "Apa A.. Aku ngga salah dwngar itu?! Selama ini yang nyariin gadis itu Aldy! Ja... jadi benar dong!" keluar pernyataan seketika dari mulut seseorang siswi yang ada ditengah sekumpulan banyak orang itu. "Hiihi Karena dia punya hutang sama aku! Kenapa kalian semua wajahnya begitu ceria begitu? Biasa aja dong kan wajar" Jelas Aldy dengan santai masih bisa tertawa kecil sedikit meledek semua orang yang ada disitu. Bukannya senang sudah ada jalan keluar bagi mereka berdua tapi Lisa semakin jengkel mendengar penjelasan yang keluar dari mulut Pria itu, menurut dia malah semakin mencurigakan kalo alasannya begitu tak masuk akal sehat manusia. "Oh nguntang ternyata! Hampir saja aku termakan berita hoax, syu
-- KARENA AKU SAYANG SAMA KAMU --Tatapan serius --Terkejut! --Tanpa kata sedikitpun yang keluar dari mulut Lisa, mendengar apa yang diucapkan Aldy barusan dia merasa terkejut berlari meninggalkan pria itu sendirian. Sementara Aldy masih duduk merasa tidak percaya apa yang dia katakan barusan dihadapan gadis itu.Aldy merasa aneh tidak paham dengan perasaanya sendiri, semenjak kenal dengan Lisa dia merasakan kenyamanan yang dia sendiri belum pernah rasakan sejak kecil."Sialan...!! Siall!! Bodoh banget sih aku ini, barusan ngomong apaan coba bisa seperti itu sih, goblok! Benci aku dengan diriku sendiri ah!! " kesal nampak dari wajah Aldy, kedua tangannya juga mengusap usap rambutnya yang sekarang terlihat berantakan.....Jadi sekarang Aldy sudah tahu, tentang perasaan apa yang dia pendam selama ini. Tapi itu menurutnya mengungkapkan semua itu tidak benar sama sekali. Aldy sudah tahu ini tidak akan pernah mungkin, tapi ken
"Kalian sedang... " belum sempat Miya bicara sampai akhir kalimatnya. Memotong pembicaraan -- "Oh iya aku lupa dengan lukisannya! Maaf aku harus pergi selesaikan lukisanku dulu sebelum kelas ini selesai!" berkata gugup Lisa sangat mudah ditebak bahwa dia sedang menyembunyikan sesuatu. Baru melangkahkan kaki beberapa langkah, kemudian langkahnya terhenti "....apakah dia masih disana Mi?" tanya Lisa. "Udah ngga kok, tadi dia langsung pergi setelah aku mau menghampiri dia" jawab Miya dengan datar merasa curiga ada yang aneh dengan sahabatnya itu. "Kalau begitu nanti pulang sekolah kamu balik duluan saja, Aku mau lanjutin nempel lukisan dan ada sedikit urusan. Maaf ya jadi ngga bisa pulang bareng kita hari ini." ucap Lisa membalikkan badan menghadap Miya dan tersenyum. Dalam hati Lisa sangat ingin bercerita tentang semua apa yang terjadi pastinya juga dengan itu bisa meringankan beban walau sedikit, tapi banyak pert
Krriingg... Krriingg.. Ponselnya berbunyi, ibunya mengirim pesan sebelum sampai ke rumah Miya disuruh membelikan kue kudapan dua porsi dulu walaupun arah rumah dengan toko kue berbeda. Awalnya Miya menolak dengan alasan arah toko berlawanan dengan arah pulang ke rumah tetapi dia pasrah nurut karena ibunya ngomel panjang lebar terlihat dari pesan yang terkirim berikutnya setelah dia beralasan. 'Oh iya pas kebetulan arah toko roti sama rumah Lisa sama, mungkin bisa papasan bisa jalan bareng lagi kan ada temen jalan ga sendirian... ' bisik Miya dalam hatinya yang masih berjalan. Tidak jauh Miya berjalan betul dengan feelingnya sendiri, ehh.. tapi kenapa Lisa kok malahan duduk didepan taman bukannya pulang ke rumah, Miya penuh rasa penasaran apa yang sedang dilakukan seahabtnya saat ini langsung tanpa pikir berjalan mendekati dan akan menanyakan secara langsung. 'Ekspresi dia kenapa kusam begitu? Pasti ada sesuatu yang ngga b