All Chapters of Aku Kamu dan Takdir: Chapter 11 - Chapter 20
65 Chapters
Chapter 11
"Pantas saja kamu ngga ada kemajuan sedikitpun dalam tiga tahun, kasih aja apa yang dia suka! Kayak gini aja kamu masih butuh bantuanku" tersenyum Aldy mengatakan itu.  Berfikir senjenak dengan omongan itu, flasback kemarin orang nyebelin pernah mengatakan apa saja yang galih suka salah satunya kue kudapan manis, oh iya bener dia suka kue kudapan manis.  "Kasih yang dia suka... Oh! Kudapan manis ya itu" seru Lisa.  Dengan masih membayangkan respon Galih setelah nerima kue kudapan mais dari Lisa. 'Wah kue kudapan mais buatan dari Lisa enak ya. Kadonya buatan sendiri baru itu punya arti' dalam benak lisa membayangkan Galih berkata seperti itu.  "Oh! Tinggal buat aja sesuatu yang senior suka" pikiran Lisa memang mengispirasi.  "Buat sendiri? Emang bisa?" timpal Aldy. "Eh..? Oh iya aku.... ngga bisa bisa buat sendiri dan ngga ada peralatan buat membuatnya hufft" sahut Lisa dengan lemas.  "Hmmm... Aku p
Read more
Chapter 12
Setelah dipersilahkan masuk Lisa ke dalam rumah dan baru melangkah dia melihat sekitar ruangan yang berantakan sekali seperti kapal pecah. "Rumahmu ini.... Perlu aku panggil polisikah .." tercengang Lisa melihat sekeliling ruangan yang berantakan.  Taruh baju sembarangan, buang sampah sembarangan, taruh alat makan sembarangan, semua tak tertata rapi dan letaknya tidak sesuai tempat."Kalo gitu kita langsung mulai yuk! Tapi aku lupa naro buku resep kuenya dimana,  minta tolong batu cariin ya" ujar Aldy dengan senyuman"Katanya bisa buat kue" ujar Lisa."Harus lihat buku dulu baru bisa buat lah" sahut Aldy."Kalo gitu cari aja digoogle lah!" ujar Lisa."Maaf tapi sinyal dirumahku jelek" sahut Aldy."Ngeselin!" Lisa menjawab. Terdengar mereka berdua saling beradu argument tidak mau kalah satu sama yang lain. Di sisi lain memang Aldy sengaja mengundang Lisa ke rumahnya. Selain membantu dia ajarin
Read more
Chapter 13
"Eh! Itu bukannya foto kamu sama Artis ibu kota yang terkenal itu ya ..."Lisa mencoba membuka pembicaraan terlebih dahulu.  Buka..Taruh...  "Jangan lupa perjanjian yang kita buat ya!" geram Aldy dengan menaruh kembali foto itu di Almari yang paling atas. "Iya iya Maaf sebelumnya, aku ngga akan bilang ke siapapun kok!" dengan kepala menunduk Lisa menjawab.  ~Kemudian beberapa menit~ Hening ... "Anu, sebenernya.. Emm...  Kamu sama dia?" dengan gugup Lisa mencoba bertanya. "Coba tebak pakai otakmu itu kutu buku, kalau benar aku kasih hadiah!" coba cairkan suasana walaupun Aldy agak kesal."Pacar?" dengan otomatis keluar kata itu dari mulut Lisa. Tapi belum sempat  Aldy mengeluarkan untuk mengoreksi. "Ngga, ngga itu ngga mungkin ngga masuk akal sama sekali. Dia kan artis cantik, terkenal populer pula. Mana
Read more
Chapter 14
Mereka berdua melangkah ke arah pintu. Aldy ngintip ke arah lobang pintu."Jam segini siapa tamu yang datang?" tanya Lisa dengan polos"O ho bakalan menarik nih, coba lihat sini" kata Aldy dengan senyum sinis. Kemudian Lisa kedepan arah pintu dan ngintip. "Ah!! Senior?!!" Lisa sangat terkejut. "Haahaha kebetulan banget kamu" Aldy berkata dengan tangan dimulut menahan ketawa. "Kok senior bisa kesini? Bukan kamu yang nyuruh dia kesini kan?" tanya Lisa dengan muka panik. "Gimana? Kaget kan ? Dia sendiri yang datang kok, dia tinggal di sebrangku di depan tangga itu persis rumah dia" jelas Aldy."Aduhh kalau ketahuan aku lagi dirumahmu, aku ngomong apa nih?" tanya lisa kebingungan. "Ngumpet dulu sana masuk kedalam kamarku" usul Aldy dan menunjuk arah kamarnya. "Ah! Ide bagus sekali! Makasih" sahut Lisa yang buru-buru menuju kamar.  Klikk.. 
Read more
Chapter 15
"Lisa!! Kamu kenapa kamu disini?" tanya cowok yang baru masuk rumah itu.Selesai sudah! Jomblo abadi! Dia pasti benci aku! Ini salah paham! Selamat tinggal dunia! Mati aku! Skenario di otak Lisa1. Gali lubang terus masuk ke lubang itu. 2. Ngumpet, masuk kesarung. 3. Gantung diri.  "Kalo udah gugup langsung bengong, kamu ngga berubah ya dari dulu seperti itu" ujar Galih memcah keheningan saat itu. "Aku baru saja sampai sini kok cuma pengen minta... Bantuan dia" fast respon Lisa  Upss!  'Sial... aku masih pakai sandal rumah lagi..." gumam dalam hati yang tak sengaja melihat dirinya masih pakai sandal rumah. "Ketahuan bohong deh..." bisik lirih. "Iya, dia tadi sampai disini langsung ke kamar mandi" ujar Aldy santai sambungnya lagi "Adik kelasmu yang ini emang buat ngeselin setengah mati ya"
Read more
Chapter 16
"Maaf maaf! lisa!" sapa gadis itu dan meminta maaf karena tidak sengaja menyenggol mengakibatkan kue yamg Lisa bawa jatuh berantakan. "Maaf ya Lisa, aku sudah janji sama senior untuk ke tempat dia duluan, bantu bantu persiapan pesta ulang tahun dia, dan aku sedang buru buru malahan nabrak kamu... " gadis itu menjelaskan dengan panjang lebar. "Maaf banget ya! Sini aku bantuin" imbuh gadis itu merasa bersalah sudah berulang ulang dia meminta maaf. Ternyata gadis itu Maya temen satu kelas Lisa yang jadi anggota osis. Maya menangis sambil ambil mengambil roti yang sudah berantakan dijalan karena tadi jatuh "Lisa maaf banget ya... Ini pasti hadiah kamu untuk senior kan, aku...  aku beneran ngga sengaja tadi nyenggol" Maya masih mengabil kue yang berserakan di jalan dengan keadaan yang masih menangis."Udah ngga usah nangis, ngga apa-apa kok nanti tinggal aku beli lagi" ujar Lisa dengan wajah tersenyum dipaksakan. 
Read more
Chapter 17
"Hey cantik! Boleh minta tolong pinjem hp kamu sebentar ngga" sapa pria itu dari arah belakang perempuan yang sedang berkerumun menikmati pesta ulang tahun. "Terima kasih atas pujiannya, tapi... " belum selesai perkataan perempuan itu, setelah menengok kebelakang perempuan itu melongo dan tidak berkedip sedikitpun melihat siapa yang mau meminjam hpnya. Dan perempuan yang lain pun sama melongo melihat pria ganteng dan keren sedang tersenyum lebar yang membuat hati perempuan meleleh. Serentak semua perempuan yang berkerumun itu pun menyerahkan hpnya sendiri-sendiri kepada pria itu. "Terima kasih untuk semuanya, sebelumnya loh sudah dipinjemin hpnya ini" kata pria itu dengan menerima hp dari salah satu perempuan.Pria itu Aldy yang lagi meminjam hp seseorang untuk menghubungi Lisa.  __TUTT____TUTT____TUTT__ "Halo maaf ini siapa ya?" terdengar suara lemas keluar dari
Read more
Chapter 18
"Kayaknya kamu lagi dipermainkan seseorang hari ini, aku bantu lagi sini!" sahut Aldy yang lagi memikjrkan sebuah cara. Lanjutnya dia berkata "Galih masih ngga punya nomor hp kamu kan? Misi kamu sekarang hari cari cara supaya kalian berdua bisa tukeran nomor hp"."Hah!! Aku ngga mau lah kamu aja sendiri sana" sahut jengkel Lisa. "Kalo sampai misimu kali ini gagal, aku bakal sebarkan foto kita berdua di wb sekolah xxiiiixi" ancam Aldy sedikit menyeringai. "Bisa ngga sih kamu ngga usah ngungkit foto kita berdua itu" jawab Lisa jengkel tapi pasrah.  Takut -- Takut "Emmm.. Kalau kamu berani mengancam aku begitu lagi... Eee... Aku sebarin rahasiamu sama Gea gimana!" dengan berkata lirih Lisa mengancam balik yang geram. "Okay kalo begitu !! Deal ya" sahut Aldy santai dengan mengambil hpnya dari saku celana. Share!! Perasaan Lisa campur aduk ngga karuan melihat Aldy yang d
Read more
Chapter 19
'Tapi sekarang misiku yang terpenting gimana caranya yah dapat nomor hp senior ? Kalo ngga dapet bisa mati aku, si brengsek itu ....'  gumam Lisa dalam hati.  Bisik-bisik Dengan lirih Lisa berkata "Kak anu.. itu.. emm.. nomor hp kakak"  "Hm ? apa ? ayo dong ngomong yang jelas, saya ngga tahu maksud kamu" jawab jelas Galih sambil menatap Lisa. 'Bentar bentar kalo sampai yang lain mendengar bisa bisa saya diketawain orang yang ada disini...' berfikir Lisa dalam otaknya.  "Aku aku hari ini sebenarnya pengen dateng lebih awal buat bantuin persiapan ulang tahun kakak senior eh ternyata malah nyasar. Tapi, tapi karena aku ngga punya nomor hp ka..." sambung Lisa, tepi tinggal satu kalimat lagi tiba-tiba ada yang memanggil Galih  "Kak! Kak kesini sebentar dong! Aku mau kasih lihat sesuatu nih---- sebelah sini kak! " dari jarak agak jauh ada seseorang yang memanggil Galih.  "Oh Budi ternyata" Galih sudah ta
Read more
Chapter 20
Gemetaran ~~ Gemetaran ~~ Gemetaran ~~ "Maaf Al, tadi aku cuma bercanda doang suer" ucap cowok yang sedang diseret Aldy keluar rumah ternyata dia adalah teman satu kelasnya Aldy sendiri yaitu Budi. Budi juga memiliki geng dikelasnya, mereka ber lima satu kelas sudah terkenal dengan ulah usilnya dan sering keluar masuk ruang BK.  "Heehe.. Beneran tadi itu aku cuma bercanda. Semua ide misi berbahaya itu dari mereka ber empat, aku harus bilang begini ~ sini biar aku beri kamu pelajaran ~" lanjut perkataan Budi memberikan penjelasan sambil menunjuk satu per satu teman satu gengnya.  "Si tolol ini brengsek, ngapain ngikutin orang lain juga dalam masalah ini sih" cetus salah satu teman Budi merasa jengkel.  Tak lama kemudian Budi langsung melarikan diri kemudian dikejar mereka ber lima, Budi dikejar Aldy dan empat teman sekelasnya Budi. Kejadian ini yang tadinya menegangkan berubah menjadi lucu seperti anak kecil. 
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status