Semua Bab L'Automne Du Coeur (Autumn's Heart): Bab 31 - Bab 40
136 Bab
L'Automne Du Coeur/XXX
“Nanti lagi. Kau tenangkan dirimu. Aku akan menyiapkan sesuatu, lalu kita bisa keluar untuk bersantai.”“Non. Lanjutkan.” Kataku keras kepala. Bukan tanpa alasan, aku hanya tidak ingin kepikiran sesuatu yang menggantung. “Lanjutkan ceritanya. Dan kenapa Daddy masih memakai benda itu disini, padahal dia sedang bebas tugas?”“Ayahmu memikirkan perasaanmu, makanya dia memutuskan untuk tetap memakai benda sialan itu.” Aku berjengit saat Richard memaki. Sepertinya dia juga tidak terlalu suka pada teman kecil Daddy yang satu itu. “Kau yakin ingin aku melanjutkan? Keadaanmu…. sedang tidak terlalu baik.”Aku mendengus. membenarkan dudukku. “Keadaanku buruk, tapi terimakasih untuk tidak mengucapkannya secara terang-terangan. Ya, aku ingin kau melanjutka
Baca selengkapnya
L'AUTOMNE DU COEUR/XXXI
Entah kebetulan, atau memang sudah diatur sedemikian rupa, kamarku lagi - lagi berada di sebelah kamar Richard. “Di mana kamar orang tuamu?” “Di bawah. Kenapa?”  “Kenapa kamar kita harus selalu berdekatan?” Aku protes. “Lebih mudah mengawasimu jika kau berada di dekatku. Dan itu memang kamar tamu.” Tambahnya sambil mengedikkan bahu seolah itu bukanlah sesuatu yang besar yang patut dikhawatirkan. “Aku akan bebers lalu menyusul Pap ke ladang. Kau beristirahatlah, mukamu pucat.”  Ya, aku masih lemas, dan sekarang kepalaku pusing luar biasa. Tapi aku merasa sungkan jika tidak berbaur. Sedang bertamu, masa di dalam kamar saja. Mama pasti akan menegirku jika beliau masih ada. “Aku akan turun sebentar, lalu naik lagi untuk istirahat.”  Richard menahan tanganku yang akan menutup pintu kamar. Tatapannya mengunci mataku dalam - dalam hingga membuat jantungku mulai menggila berdetak tak karuan. Aku harus ingat untuk selalu
Baca selengkapnya
L'Automne Du Coeur/XXXII
Still Richard’s Kami turun agak telat. Mira memaksa untuk ikut makan malam di bawah, berdalih tidak enak pada Mam dan Pap jika tidak turun. Jadi kubiarkan dia bersiap sementara aku memakai baju. Melihatnya yang salah tingkah karena melihatku separuh telanjang tentu saja suatu hiburan, tapi wajahnya yang terus menerus memerah dan gerakan tangannya yang menekan dadanya membuatku agak iba. Dia sudah berjuang keras malam ini. “Maaf, aku membuat kalian telat makan malam. Terimakasih sudah menunggu.” Dia meringis pada Mam sesampainya di bawah. “Tentu saja kami harus menunggu. Apa sudah enakan? Tadi siang wajahmu pucat sekali.” Mam menyambutnya dan mendudukkanya di sampingku. “Masih menyesuaikan dengan cuacanya. Ternyata panas sekali.” 
Baca selengkapnya
L'Automne Du Coeur/XXXIII
Badai semalam membuat kandang di belakang berantakan. Beberapa rumah jerami pakan sapi perlu dibenahi atapnya. Dan beberapa petak jagung yang mulai berbuah tumbang. Richard dan orang tuanya sibuk sedari pagi. Aku yang tidak melakukan apa-apa sebenarnya berniat membantu. Tapi mereka melarangku turun ke ladang dan membuatku sibuk di rumah menyiapkan kudapan dan minuman. Sebenarnya ini ideku sendiri, bukan permintaan mereka.  Aku bingung hendak melakukan apa, karenanya aku turun dan menginspeksi dapur Ibu Richard. Dan voila, es teh lemon dan brownies kukus andalanku kini sudah siap. Semoga mereka tidak sakit perut setelah mencicipinya. Aku tidak pandai memasak. Tapi aku bisa membuat beberapa kue dan snack karena dulu sering membantu Oma membuat pesanan untuk tetangga. Biasanya jika tidak ada pesanan yang terlal
Baca selengkapnya
L'AUTOMNE DU COEUR/XXXIV
Kami melanjutkan tour sekitar rumah dalam diam. Ayah Richard bahkan sempat bertanya apakah ada yang salah, karena kami pergi tadi dengan perasaan antusias dan baik-baik saja namun kembali dalam diam dan bahkan, walaupun aku tidak ingin mengakuinya, canggung luar biasa.Rasanya aku ingin berteriak mengatakan padanya bahwa baru saja, di istal, dengan disaksikan kuda-kuda itu, putramu menciumku! Hard and intense! Dan itu adalah ciuman pertamaku! Dan… rasanya… luar biasa.Aku memegang bibirku yang masih terasa kebas. Tidak menyangka bahwa sentuhan antar dua daging tak bertulang bisa terasa begitu luar biasa. Bahkan membayangkannya saja sudah membuat jantungku berpacu kencang dan tubuhku panas dingin.Oh No, no, no, Mira! Kendalikan pikiranmu! Kau tidak ingin tambah malu saat alarm jantungmu berbunyi di saa
Baca selengkapnya
L'AUTOMNE DU COEUR/XXXV
Hari ini hari ulang tahunku. Dua puluh tahun. tidak ada yang istimewa. Hidupku masih sama biasanya seperti yang sudah-sudah. Aku tidak bisa bilang membosankan. Karena kenyataan bahwa nyawaku kapan saja bisa hilang baik karena penyakitku atau karena orang-orang jahat yang mengincar Daddy.Kami pulang hari ini dari peternakan orang tua Richard ke Villa. Tidak lama seharusnya, tapi serasa bagai seabad karena kami berdua saling bungkam. Aku yang mendiamkannya sejak semalam. Dia masih mencoba mengajakku berbicara semalam saat makan malam yang kujawab sekenanya. Aku juga tidak ingin jika orang tuanya mengetahui apa yang sebelumnya terjadi pada kami. Tai pagi ini, kami saling diam. Aku hanya membuka mulut saat berpamitan tadi, selebihnya, aku diam sembari memandang keluar jendela mobil. Mengucapkan selamat ulan
Baca selengkapnya
L’AUTOMNE DU COEUR/XXXVI
Mungkin karena musim liburan. Atau karena berita mencekam tentang penculikan putra mahkota itu kini sudah menyebar ke seluruh negeri, suasana kota jadi sepi dan lengang. Kami tidak mampir kemana - mana dan langsung pergi ke rumah.“Kau yakin tidak ingin langsung ke istana?” tanyaku saat Richard mengikutiku turun dari mobil.“Tugasku di sini, Mira. Menjagamu.”Entah otakku yang sedang tidak berfungsi dengan baik, atau memang semua perkataan Richard jadi ambigu akhir - akhir ini. Arti yang dimaksud selalu bisa membuatku salah paham. Sejak kejadian di istal kuda siang itu, aku jadi tak bisa berpikir jernih tentang apapun yang berkaitan dengannya. “Aku tidak akan kemana - mana. Rumah akan kukunci semua.”
Baca selengkapnya
L'Automne Du Coeur/XXXVII
Richard’s Tidak ada hal mencurigakan di sekitar rumah. Aku kembali masuk untuk mandi dan bersiap untuk melapor ke istana. Prosedur untuk mengabarkan bahwa aku sudah kembali ke kota dan siap bertugas sepenuhnya. Cedric sudah sampai di istana. Dia bilang situasinya masih sama seperti semalam. Belum ada update apapun. CCTV di lorong kamar Putra Mahkota mati secara misterius sehingga kami tidak mendapatkan bukti apapun. Penurut pelayan khusus Pangeran, beliau masih ada di istana untuk makan malam bersama Ratu sore itu. Makan malam yang singkat karena ratu ada undangan untuk peresmian cruise di Ghent, dan Putra Mahkota diantarkan kembali ke kamar. Sampai di sini, semua terekam jelas dan akurat. Beberapa saat kemudian, semua CCTV di sayap tersebut mengalami kerusakan. Putr
Baca selengkapnya
L'Automne Du Coeur/XXXVIII
Richard’s “Richard, periksa CCTV di pos Laurent dan kirim ke tempatku segera.” Titah Pak Tua. Aku bergegas mengerjakannya. Tetap sibuk adalah pengalih perhatian terbaik dari semua hal mengerikan yang terjadi belakangan ini. Terlebih, karena mereka mendapatkan Mira saat gadis itu berada dalam pengawasanku. Aku segera keluar, menuju Pos Laurent. Si Tua itu sudah dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. CCTV di pagar dimatikan. Ya, benda itu sudah tidak merekam lagi sejak kemarin malam. Bahkan tidak ada footage saat aku dan Mira sampai sore tadi. Selain itu, semuanya berjalan dengan baik. Hanya saja, dengan posisi CCTV yang tidak se detail CCTV pagar, sangat susah mengidentifikasi pelaku. Selain mobil yang kami pakai, hanya terekam satu mobil lagi masuk ke dalam rumah. Yaitu Mobil yang mengantarkan Milg
Baca selengkapnya
L'AUTOMNE DU COEUR/XXXIX
Seseorang melepas penutup mataku. Cahaya dari jendela besar di sebelah kananku membuat mataku mengernyit karena terbuka tiba - tiba. Aku sangat tidak sabar melihat mereka, walaupun aku yakin itu percuma. Aku tidak kenal siapapun di sini. Tapi aku ingin menatap mata mereka. Apa yang membuat mereka melakukan ini?Mataku bertemu dengan mata paling biru yang pernah kulihat. Tatapan dinginnya seketika membuat dadaku sesak. Siapa dia?“Halo Mira.”Dia bahkan tau namaku?!***Orang itu sudah pergi. Dia tidak mengatakan apa - apa lagi selain ‘Halo Mira’. Aku sudah tidak dalam keadaan terikat lagi. Mereka meninggalkanku dalam sebuah kamar, yang walaupun terlihat sudah amat lama tidak ditempati dan kosong, masih
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
14
DMCA.com Protection Status