All Chapters of Milky Legends: Chapter 61 - Chapter 70
232 Chapters
Chapter 59 : Kecurigaanku
Seluruh peserta Akademis mendapat waktu jeda Istirahat untuk persiapan Ujian Stage 4 yang akan diadakan besok. Namun Morine, Ria, Liana, Erina terlihat menghampiri Maha Master yang terlihat sibuk. Ketika mereka menghampirinya, “Hey... Ini Waktu yang tepat. Sebenarnya ada sesuatu yang ingin kubahas bersama dengan kalian.” Ujar Maha Master sambil berjalan.. “Apa itu?” Tanya Morine kepada Maha Master. “Sesuatu hal yang sangat penting.. Kita akan kembali ke Istana terlebih dahulu. Oh iya, Mana si Nijiro dan Saito?” Tanya Maha Master yang tidak melihat mereka. “Aku akan segera mencari mereka.” Ucap Erina kemudian naik tongkat sihirnya dan terbang. “Aku harap mereka secepatnya tiba. Aku seperti merasakan firasat buruk.” Ucap Maha Master yang merasa khawatir. Kemudian dia beserta para rombongan kecuali Erina, naik ke dalam Mobil terbang dan terbang menuju ke Istana Herby. Di sekitar Halaman Akademis, terlihat para Peserta mulai pulang. Saito
Read more
Chapter 60 : Strategi Ujian Stage 4
Keesokan paginya, sekitar pukul 7.30 Pagi, Semua anggota telah berkumpul di Bukit Herby Field. Terlihat disana sebuah area yang tinggi yang penuh dengan rerumputan hijau. Morine, Ria, Erina, Liana, Saito dan Nijiro beserta para Homies Nina berkumpul disana. Terlihat mereka seperti melakukan hanami (Kegiatan makan bersama di sebuah pohon). “Kalian makanlah dulu... Kita nanti ujian lagi xD.” Ucap Liana yang menikmati sarapan paginya. “Eh... Ujian lagi.. Ujian lagi.. Ujian merupakan hal yang merepotkan. Kalau bisa, aku tak mau ikut ujian..” Morine mengeluh sambil memakan kue kesukaannya. “Janganlah berkata seperti itu, Morine Chan. Ujian itu sangat penting loh untuk mengukur sejauh mana kemampuan kita.” Erina berusaha mengubah persepsi Morine. “Yang dikatakan Erina San itu benar. Lu tak boleh anggap remeh ujian ini.” Imbuh Ria yang mendukung pernyataan Erina. “Gadis pemalas seperti Morine kan memang suka yang praktis aja. xD” Nijiro berkata denga
Read more
Chapter 61 : Lomba Mengumpulkan Kristal (Kemunculan Penyusup)
Di bagian Timur Arena, terlihat Aldo sedang melawan peserta lainnya. dia menyerang seorang peserta dan terhempas. Ketika Natasha melewatinya, peserta Fighter yang terhempas menabraknya. Bruk.... Natasha dan Fighter Samurai Wanita itu terhempas dan menabrak sebuah batu dengan keras... “Aduh-aduh-aduh... Aku terlalu ceroboh. Hey Kamu, apa kamu baik-baik saja?” Tanya Natasha. Gadis Samurai tersebut akhirnya pingsan dan tak sadarkan diri. Kemudian Aldo menuju ke dalam hutan dan melihat Natasha.. “Sekarang giliran kamu. Akan kucabit-cabit kau. Hahahahahah...” Ucap Aldo yang sangat bergairah dengan mata yang berwarna merah. Pria tersebut terlihat kehilangan kendali dan telah dikontrol oleh seseorang. “Orang ini sangat berbahaya, aku harus cari akal lain.” Natasha berdiri sambil membahu Gadis samurai tersebut. “Stealth Magic : Invisible.” Kemudian Natasha dan Gadis Samurai itu menghilang dan kabur. “Sial, aku harus segera mengalahkan mereka.. Tidak a
Read more
Chapter 62 : Mencegah Aksi Penyusup
Di Puncak Bukit Herby Field, Maha Master duduk termenung melihat layar di dalam Tenda. Dia bergumam, “(Sialan, mereka bisa berbuat sejauh ini. Memanipulasi pikiran orang lain untuk menjadi pengkhianat. Tidak bisa di maafkan. Nina Chan, aku harap kamu segera bangun. Kami hanya bisa mengandalkanmu di saat situasi seperti ini).” Maha Master terus memikirkan solusi penyelesaiannya. Kemudian Tanpa pikir panjang Maha Master segera meninggalkan Akademis dan menuju ke rumah sakit untuk membawa perawat ke lokasi, Ria dan Saito hanya berbaring. Lalu dia menelepon Erina. Erina yang sedang dalam perjalanan mendapat panggilan telepon. “Erina, kamu langsung ke Arena, bantu evakuasi para peserta.” Ujar Maha Master di dalam panggilannya. “Baik, Master.” Jawab Erina yang kemudian menutup panggilan. “Morine, Nijiro... Aku mau pergi dulu ya...” Ujar Erina yang kemudian terbang dengan menggunakan tongkat sihir (Naik sapu sihir gitu) menuju ke Arena, meninggalkan
Read more
Chapter 63 : Lomba yang Diluar Kendali..
Di rumah sakit Gorry Herby Maha Master sudah sampai dan ingin menemui Kepala Perawat disana. “Maha Master, kenapa anda bisa disini?” Tanya Robot Security yang menjaga keamanan rumah sakit. Robot itu melihat Maha Master yang tiba-tiba berada di hadapannya. “Ini Darurat, Ada sesuatu hal yang harus saya bicarakan dengan Kepala Perawat. Bisakah kamu antar saya ke sana?” “Siap pak.” Kemudian Robot itu yang berjalan dan menuju Ruang kepala Perawat. Kemudian Maha Master berjalan menuju ruang kepala perawat.. Disisi bagian Barat Arena Bukit Herby Field, Erina merasakan Aura yang sangat kuat dan pekat. “Liana Chan, kau bawa gadis iblis ini ke Penjara Herby, jelaskan situasinya kepada mereka. Aku akan ke Arena Timur, aku merasakan firasat buruk.” Kata Erina dengan raut wajah khawatir. ==OK== Liana menulis dan menampilkan papan. Kemudian Liana kembali menggunakan sihir Imajinasi Wool Trap untuk mengunci musuh dengan bulu domba dan
Read more
Chapter 64 : Pertarungan Sengit Niji Aldo
Di ruang bawah tanah Istana Glory Peretas yang berada di Ruang Bawah Tanah Istana Herby bergerak mundur selangkah. “Tak akan kubiarkan kau menyentuh Nina Chan.” Ujar Ria dengan serius. “Dimension Manipulation : Other World Teleport,” Seketika dengan sihir Ruang Ria memindahkan penyusup itu kedimensi planet lain yang sebelumnya sudah ditandai olehnya (Planet Toksin) di Hutan Goa Timur. Peretas itu terbingung melihat keadaan sekitar di tengah hutan. “Aku tak perlu lagi menahan kekuatanku,” Ucap Ria yang terlihat tanpa ragu sembari memancarkan energi manazone. Peretas yang bermasker itu kemudian beteriak, “SIALAN, MATILAH KAU. Hacking Tool : Iron Bullet Storm.” Dengan sihir hackingnya, Peretas itu menciptakan gunner dan menembak. “Aku tidak akan masuk ke lubang yang sama lagi.. Dimension Manipulation : Permeation.” “Rasakan itu. Hahahaha...” Ucap Peretas itu dengan tertawa. Beberapa jeda waktu terlihat Ria berada diudara d
Read more
Chapter 65 : Nina di dalam Nijiro
Di rumah Sakit Glory, Maha Master masuk ke dalam ruangan Kepala Perawat. Disana ada seorang pria berpakaian ala dokter sedang duduk dan meneliti dokumen-dokumen pasien. Sejenak saat Maha Master memasuki ruangan, Kepala Perawat itu menoleh ke arahnya dan terkejut. Kemudian dia berlutut dan berkata, “Saya mohon maaf sekali atas ketidaktahuan saya.” “Tidak apa-apa, Sekarang Tolong kumpulkan semua perawat yang sedang tidak sibuk. Bawa mereka semua ke akademis legend!!” Maha Master memberi perintah secara langsung kepada Kepala Perawat itu. Kepala Perawat kemudian keluar dari Ruangannya dan segera mengumpulkan para perawat lain, Sedangkan Maha Master bergegas keluar dan masuk ke dalam drone sambil menunggu mereka. Dilangit Selatan  Kota Glory Liana sedang terbang sambil membawa penyusup dengan Wool Trapnya. Dia menelusuri hutan lindung yang ada. Setelah melakukan perjalanan yang cukup lama, Di depan Liana tampak sebuah Pintu masuk (mirip dunge
Read more
Chapter 66 : Memulai Interogasi
Di dalam Penjara Herby yang lebih mirip seperti sebuah Dungeon, Liana dipandu oleh Robot penjaga sambil membawa penyusup yang berhasil ia tangkap dengan sihir woolnya. Beberapa saat kemudian, mereka tiba di depan pintu masuk kantor Kepala Penjara. Robot itu mengetuk pintu dan masuk ke dalam. Di meja kerja sana, Kepala Penjaga terlihat sedang sibuk melihat berkas-berkas dokumen. Kemudian Robot penjaga menghampirinya dan berkata, “Pak, ada seseorang ingin berjumpa dengan anda.” Sejenak Kepala Penjaga menghentikan aktivitasnya, kemudian dia menoleh dan menjawab, “Siapa itu?” “Master Liana, Pak.” Ucap Robot itu dengan nada datar. “Liana? Oh... Gadis cilik itu.. Suruh dia masuk!” Kata Kepala Penjaga meminta Liana untuk masuk ke ruangan. “Baik Pak,” Ucap Robot itu, kemudian mempersilakan Liana masuk. Kemudian Liana memasuki ruangan bersamaan dengan seorang Penyusup yang ditangkappnya. Kepala Penjaga Penjara bertanya, “Ada apa
Read more
Chapter 67 : Akhir dari Ujian
Di dalam Penjara Herby di Sebelah Selatan Kota Herby, Morine menyerahkan para penyusup kepada prajurit penjara dan kemudian pergi menemui Ria Kembali. “Ria Chan, aku mau balik ke akademis terlebih dahulu. Masih ada urusan lain yang harus kuselesaikan.” Ucap Morine hendak keluar dari Kamar. “Ok.. Kami tetap menunggu hasil interogasi. Setelah dapat informasi, kami balik ke Akademis untuk melaporkannya.” Ucap Ria yang sedang menunggu. “Iya. Kalau begitu aku pamit dulu ya. See you leta...” Imbuh Morine berjalan menuju ke pintu keluar. “Iya... Hati-hati di jalan.” Ucap Ria melambaikan tangannya. Liana mengangkat papan tulisnya dan menunjukkan pesannya. == Hati-hati dijalan == “Ok, Liana Chan. Aku paham.” Morine tersenyum, Kemudian gadis berambut hijau itu pergi dari Penjara menuju ke Akademis.. Di atas langit kota Herby, terlihat Erina terbang dengan Tongkat Sihirnya dengan sapu terbang. Dia menggunakan sihir Enchantment pad
Read more
Chapter 68 : Teman baru dan Rapat Perdana
Di dalam Aula Akademis, Maha Master berdiri di satu sisi. “Saya disini ingin memohon Maaf sebesar-besarnya. Bagi semua yang ada disini. Bisakah kalian menceritakan hal lebih detail mengenai kejadian yang sudah terjadi?” Maha Master berkata sambil menundukkan kepalanya dengan tulus. Para peserta hanya diam membisu. “Izinkan saya berbicara.” Seorang Gadis berambut Panjang model kepang dual warna Hijau Memegang Sniper dari Kelas Marksman mengangkat tangannya. “Silakan. Ini dengan siapa?” Tanya Maha Master yang menatap wajah sniper itu. “Maha Master yang terhomat, Perkenalkan Nama saya Lei. Saya Calon peserta Marksman ingin bertanya. Kami semua hampir sekarat diserang oleh seorang Pria berpedang Hitam. Apakah dia seorang penyusup?” Maha Master mendengar itu sontak terdiam, tiba-tiba Ria menjawab pertanyaan gadis itu. “Saat ini kami masih belum bisa mengkonfirmasi apakah dia seorang penyusup atau bukan. Namun beliau adalah Cucu Maha Master.
Read more
PREV
1
...
56789
...
24
DMCA.com Protection Status