All Chapters of Bukan jodoh: Chapter 41 - Chapter 50
54 Chapters
Bab 41
Setelah sekian lama, orang tua Bobi dan keluarganya berusaha untuk memisahkan Bobi dan Nia, tapi belum berhasil juga.  sudah berbagai cara di lakukan oleh mereka untuk memisahkan Bobi dan Nia, tapi semuanya sia-sia.  Bobi dan Nia terlalu keras kepala untuk mereka pisahkan. Bobi dan Nia terlalu memaksakan hubungannya meskipun mereka mencoba menghancurkannya, namun Bobi dan Nia masih berusaha berdiri tegak dengan pendirian mereka walaupun mereka harus berjalan dengan tertatih-tatih.  Lama kelamaan mereka lelah terus-terusan memaksa Bobi dan Nia berpisah. Sekarang mereka hanya mencoba pasrah dan berhenti sejenak mencampuri urusan Bobi dan Nia.  Bobi juga sekarang sudah mulai terang-terangan lagi telponan, bahkan video call sama Nia depan orang tua dan keluarganya. Tak peduli gimana respon orang tua nya nanti, Bobi malah sengaja supaya orang tuanya tau kalau Bobi masih suka menghubungi Nia. Bobi sengaja mendekati dan membujuk ibunya, d
Read more
Bab 42
Pagi ini pukul sembilan, ibu Tuti meminta Bobi untuk mengantarnya ke rumah saudaranya yang jaraknya cukup jauh dan harus menggunakan kendaraan. Di tengah-tengah perjalanan menuju rumah saudaranya, mereka bertemu dengan seorang gadis yang masih muda, kira-kira berumur dua puluh delapan tahunan, gadis itu berumur lebih tua dari pada Nia. Gadis itu memiliki Kulit yang putih, bersih, dan bertubuh kurus dan tidak tinggi. Namun sayangnya gadis itu agak terganggu kejiwanya.Gadis itu suka sekali berjalan kaki dari suatu kampung ke kampung lain, padahal tempat tinggal gadis itu satu kampung sama Bobi. Dan sekarang gadis itu sudah berada di dekat kampung saudaranya Bobi, padahal jaraknya lumayan jauh kalau berjalan kaki. Orang normal gak mungkin melakukan nya.Gadis itu juga sering sekali berjalan sambil bicara sendirian separti ada yang mengajak dia ngobrol. Dan dia juga terkadang suka pergi ke tempat ibadah atau masjid untuk bersolawat atau membacakan nadoman den
Read more
Bab 43
Sore ini, Nia dan Bobi seperti biasa, mereka jalan-jalan sore berdua menghabiskan senjanya.  Setelah lama muter-muter mengelilingi kota, Bobi dan Nia mencari minuman dan cemilan untuk mereka makan nanti.  Setelah selsai membeli cemilan dan minuman, Bobi dan Nia mencari tempat yang cukup nyaman untuk beristirahat sejenak sambil berbincang-bincang.  Akhirnya mereka menemukan tempat untuk mereka beristirahat. Di situ Nia mulai bicara dan menanyakan tentang tanggapan orang tua Bobi terhadap Nia "Oh iya aku mau nanya, gimana tanggapan orang tua kamu ke aku?" Kata Nia.  Sebenarnya Nia malas sekali menanyakan hal itu sama Bobi.Tapi, mau tidak mau, suka tidak suka Nia harus tau gimana tanggapan orang tua Bobi kepada Nia. Perasaan Nia sudah tidak enak, karena sebenarnya Nia sudah punya pirasat kalau orang tua Bobi pasti akan menjelek-jelekan Nia. Segimanapun baiknya Nia, orang yang tidak suka sama dia pasti akan terus menerus mencar
Read more
Bab 44
Setelah kejadian kemarin, Nia memutuskan untuk tidak jalan bareng Bobi dulu. Dia memilih menenangkan diri dulu agar dia tidak terbawa emosi. Tapi Bobi masih terus-menerus menghubungi Nia. Nia juga tidak tega kalau terus mengacuhkan Bobi. Malam ini setelah lama Nia mengacuhkan Bobi, Bobi menghubungi Nia lewat chat. "Nia" Kata Bobi di chat whatsapp "Iya apa?" Balas Nia"Nia lagi apa?" Kata Bobi"Lagi tiduran. Kenapa emang?" Kata Nia"Ni, kamu beneran gak mau jalan bareng aku lagi?" Kata Bobi yang terus-terusan bertanya soal itu"Bob, untuk apa kita jalan lagi? Kamu juga tau kan kalau hubungan kita gak bisa kamu pertahanin lagi? Untuk apa kita jalan?" Kata Nia"Kamu juga tau kan Ni, aku sangat mencintai mu. Jujur aku gak bisa tanpa kamu, kamu adalah wanita yang paling bisa ngertiin aku. Semua sikap baik yang ada pada diri mu yang membuat aku nyaman bila dengan mu, tak pernah aku temuin di wanita lain
Read more
Bab 45
Ke esokan harinya, Nia menanyakan tentang gadis muda gila yang bernama Mimi, pada Ridwan "Wan?" Kata Nia "Iya Ni, Kenapa?" KataRidwan "Aku mau nanya boleh?" Kata Nia "Boleh Ni, mau nanya apa?" Kata Ridwan "Tapi kamu jawabnya yang jujur ya?" Kata Nia "Iya Ni, emang kamu mau nanya apa?" Tanya Ridwan penasaran "Eemm, kamu tau orang gila yang di kampung kamu gak?" Kata Nia "Orang gila yang mana Ni?" Kata Ridwan "Orang gila yang masih muda, perempuan, selisih umurnya gak jauh dari Bobi." Kata Nia "Yang mana sih Ni?" Kata Ridwan "Itu yang perempuan masih muda, namanya Mimi." Kata Nia "Oh yang itu, aku juga tau Ni. Emang kenapa?" Tanya Ridwan "Emang dia mirip banget ya sama aku?" Kata Nia "Siapa Ni, yang mirip sama kamu?" Kata Ridwan "Iya itu orang gila yang namanya Mimi katanya mirip banget sama aku. Emang bener wan?" "Kata siapa Nia? Emang kamu udah pernah liat
Read more
Bab 46
Setelah Ridwan tau kalau Nia dan Bobi sudah putus, Ridwan dan Nia semakin dekat. Dan setelah Ridwan tau bagaimana perlakuan Bobi dan orang tua nya terhadap Nia, Ridwan menjadi lebih perhatian dan tak jarang Ridwan juga sering meminta Nia ngasih semangat dan do'a untuk dirinya sebelum dia berangkat kerja.  Nia juga selalu memberikan Ridwan semangat dan mendo'akan sebelum dia berangkat kerja. Karena Nia berpikir kalau Ridwan adalah orang baik.  Nia memang selalu begitu, dia selalu berpikir bahwa semua orang itu baik. Bahkan sama Bobi dan kedua orang tua nya Bobi saja, Nia selalu berpikir kalau mereka itu orang baik seperti dirinya. Nia selalu berpikir kalau mereka akan memperlakukan Nia dengan baik dan akan selalu menghargai orang lain.  Tapi nyatanya, tidak semua orang itu baik seperti dirinya, tidak semua orang itu bisa menghargai orang lain seperti dirinya, dan tidak semua orang yang punya hati itu akan selalu menggunakan hatinya. 
Read more
Bab 47
Semakin lama, Nia semakin kesal dengan sikap Bobi yang terus-terusan memaksa Nia untuk selalu ada waktu buat dirinya.  Bobi juga terus-terusan ingin selalu bertemu dengan Nia walaupun hanya sekedar menghabiskan senja dengan jalan-jalan mengelilingi kota bersama Nia dengan menggunakan sepedah motornya.  Nia capek dengan sikap Bobi. Akhirnya Nia berusaha untuk tegas dengan Bobi.  Sore ini Bobi mengajak Nia jalan- jalan sore seperti biasa hanya sekedar mengelilingi kota, menghabiskan senja.  "Bob." Kata Nia pada saat mereka sedang asik jalan-jalan mengelilingi kota.  "Iya Ni, kenapa?" Jawab Bobi "Aku mau nanya serius. Boleh?" Kata Nia "Boleh, Nanya apa Ni?" Kata Bobi "Sebenarnya mau kamu tuh apa sih Bob?" Kata Nia "Apa sih Ni? Aku gak ngerti." Kata Bobi "Yang mau kita putus itu kamu kan? Tapi kenapa sekarang kamu selalu memaksa aku untuk tidak berubah dan kamu mau aku bersikap seper
Read more
Bab 48
Setelah beberapa hari Nia menunggu kepastian dari Bobi, akhirnya hari ini Bobi mengajak Nia bertemu di luar untuk membicarakan kelanjutan dari hubungan mereka. Apakah mereka akan terus-terusan menjalani hubungan tanpa kejelasan? Atau mereka akan nekad memaksa agar orang tua Bobi merestui hubungan mereka? Atau mereka malah akan mengakhiri hubungan mereka? Nia sebenarnya takut untuk mendengar keputusan Bobi dan mendengarkan apa yang telah orang tua Bobi katakan pada Bobi. Yaaa tau sendiri kalau lidah itu tidak bertulang, apa lagi orang tuanya Bobi yang tidak cukup pandai menjaga lisannya. Kata-kata nya cukup tajam untuk melukai hati Nia. Tapi mau tidak mau, Nia harus tetap tegar kuat dan harus bisa menerima apapun yang di katakan Bobi nanti. Kali ini Nia sudah lebih pasrah dan ikhlas dengan semua yang akan terjadi nanti. Nia sudah siap jika pada akhirnya mereka harus berpisah. Nia juga sudah siap jika akhirnya Nia harus
Read more
Bab 49
Beberapa hari setelah Nia dan Bobi memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka, Nia mulai mencari informasi lowongan kerja. Dia menanyakan informasi lowongan kerja sama yang punya kontrakan di dekat perusahaan itu. Untungnya Nia masih menyimpan nomor HP itu. Dan ternyata di perusahaan yang dulu Nia pernah kerja, di sana sedang membuka lowongan kerja.  Akhirnya Nia memutuskan untuk merantau lagi ke sukabumi. Nia tidak mau terlalu lama berlarut larut meratapi kesedihan nya. Nia harus bisa move on. Dengan dia bekerja di kota orang, dia akan mempunyai banyak kesibukan. Semoga saja itu dapat mengalihkan pikirannya dan secara perlahan bisa melupakan semua masa lalunya.  "Aku harus bangkit." Kata Nia dalam hati ketika dia berada di dalam bus tujuan sukabumi.  Air matanya terus mengalir sepanjanng dalam perjalanan itu. Nia sudah berusaha untuk kuat, tapi ia tidak bisa menahan air matanya dan akhirnya dia membiarkan air mata itu jatuh.  Mun
Read more
Bab 50
Nia kira setelah dia pergi jauh meninggalkan kampung halamannya, Bobi tidak akan menghubunginya lagi. Tapi ternyata dugaan Nia salah.  Bobi masih tetap terus menghubungi Nia. Meskipun hanya basa basi untuk mencari tau kabar Nia.  Bobi juga sering curhat atau bahkan dia meminta pendapat Nia tentang apa yang akan dia lakukan.  Hari ini Bobi menghubungi Nia lewat video call.  "Hai Nia. Apa kabar." Tanya Bobi.  "Hai. Kabar ku baik. Kamu apa kabar?" Tanya Nia "Baik,, baik,, " Kata Bobi "Ya syukurlah." Kata Nia Sebenarnya Nia merasa kesal karena Bobi masih terus menghubungi nya. Bukannya dulu dia yang ini Nia menjauh dari hidupnya?  Bukannya dulu dia yang menyuruh Nia pergi jauh meninggalkan kampung halaman agar kita tak saling mengingat lagi. Lalu kenapa sekarang dia terus-terusan menghubungi Nia lagi?  Aneh memang.  Tapi Nia berusaha untuk tetap
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status