All Chapters of Penjara Cinta Sang Taipan: Chapter 71 - Chapter 80
112 Chapters
Cemburu
Sekembalinya Bening dari dapur ia sudah melihat sang suami telah tertidur dengan  posisi membelakangi-nya.Arah pandang gadis itu kemudian beralih pada jam dinding yang bertengger di atasnya. Waktu pun sudah menunjukkan pukul 02.00 dini hari. Tak terasa ternyata sudah dua jam lamanya ia menghabiskan waktu untuk mengobrol dengan Ayah mertuanya di dapur tadi.Perlahan langkahnya mendekat ke arah Arga terbaring saat ini. Bening membenahi letak selimut yang tak sempurna menutupi tubuh pria yang sudah berstatus sebagai suaminya itu.Bening menaikkan selimut sebatas leher agar sang suami merasa nyaman dalam tidurnya, sebelum ia ikut merebahkan dirinya sendiri di samping suaminya itu."Menjauh lah, jangan dekat-dekat dengan ku!" pekik Arga saat Bening baru saja merebahkan tubuhnya.Tentu saja hal itu membuat Bening merasa kaget dan juga heran. Kenapa tiba-tiba suaminya itu bersikap demikian
Read more
Negosiasi
Sejak kejadian malam itu, Sandra dan Juwita lebih hati-hati lagi saat bepergian ke luar rumah. Bahkan mereka lebih betah berdiam diri di rumah jika tidak ada kepentingan yang terlalu mendesak. Jika terpaksa harus keluar rumah pun pasti dengan pengawalan ketat dari orang-orang kepercayaan Juwita.Apalagi jika itu menyangkut dengan Sandra maka Juwita akan sangat berhati-hati dalam menjaganya. Karena Juwita yakin orang yang mengikuti mereka kemarin malam telah mengincar Sandra. Tapi siapa dalang dibalik orang-orang suruhan itu Juwita sama sekali tidak tahu dan tidak pula bisa menebaknya."Apakah selama ini Sandra punya musuh? Ah itu tidak mungkin, tapi siapa orang yang mengikuti kami waktu itu. Ada dua kubu pada malam itu, mereka sepertinya mempunyai dua kepentingan yang berbeda. Aduh kepalaku semakin pusing saja memikirkan semua ini!" gumam Juwita.Saat ini wanita cantik itu sedang menikmati udara segar di taman belakang rumahnya dengan di temani ikan hias pelihar
Read more
Bertemu sang penguasa
"Apa tadi Mami Juwita tidak bilang kepadamu dia mau pergi ke mana? tanya Sandra kepada salah satu anak buah Juwita yang melihat Juwita pergi dengan John tadi."Tidak Bu Sandra, saya hanya melihat Mami Juwi masuk mobil bersama dengan pria itu. Kami juga merasa heran karena tidak biasanya Mami mau pergi dengan seorang tamu," jawab perempuan tersebut."Apa orang yang pergi dengan Juwita itu pelanggan di sini?!" tanya Sandra lagi."Tidak Bu, karena baru pertama kali ini saya melihat pria tersebut!""Ya sudah terima kasih, kamu moleh kembali lagi ke kamarmu!" tutur Sandra kemudian."Baik Bu permisi!"Sandra meremas tangannya kuat, raut khawatir di wajahnya tidak dapat ia sembunyikan lagi."Sebenarnya Juwita pergi ke mana? Kenapa dia pergi begitu saja, tanpa berpamitan lebih dulu kepadaku? Huh, perasaan ku kenapa jadi tidak enak begini ya?!" gumamnya lirih. Wani
Read more
Sebuah persahabatan
"Cepat katakan padaku apa maksudmu tadi? Apakah waktu itu Sandra sempat hamil? Dan di mana anak itu berada sekarang?!" sentak Tuan Jordan penuh emosi karena Juwita tak jua membuka mulutnya."Maaf saya berhak untuk tidak menjawab pertanyaan anda itu. Permisi!" ucap Juwita sebelum berdiri dari duduknya.Namun, baru saja Juwita akan beranjak dari tempat duduknya Tuan Jordan sudah terlebih dulu mencekal lengan tangannya."Katakan padaku atau-""Atau apa? Meskipun anda membunuh saya saat inipun saya tidak akan membuka suara. Karena saya tidak akan membiarkan sahabat terbaik saya jatuh ke dalam cengkeraman pria kejam seperti anda!" ucap Juwita menantang."Kau pasti akan sangat menyesali kata-katamu itu!" desis Tuan Jordan semakin menguatkan cengkeraman tangannya di lengan Juwita sehingga membuat wanita itu meringis kesakitan."Lakukan apapun yang anda inginkan. Tapi saya tidak a
Read more
Pesan misterius
"Selamat pagi Tuan muda!" ucap Bening dengan senyuman manisnya saat melihat suaminya itu baru saja membuka mata."Ada apa dengan wajahmu. Kenapa kau terus tersenyum bodoh seperti itu?!" gusar Arga karena sudah melihat sikap aneh istrinya sepagi ini.Walaupun pagi-pagi sudah mendengar celaan suaminya. Namun, Bening terus mengembangkan senyum manisnya itu sehingga membuat Arga curiga."Apa kau baik-baik saja?!" tanya Arga kemudian."Tentu saja suamiku, aku sangat baik dan juga sangat bahagia hari ini," jawab Bening dengan tetap memandang suaminya."Bahagia untuk apa? Apa kau sedang berulang tahun hari ini?!""Bukan itu suamiku. Ulang tahunku masih lama!""Jadi kenapa kau bahagia seperti itu?!""Karena aku ingin berterima kasih kepada mu!""Berterima kasih? Untuk apa?!""Karena berkat dirimu aku tidak jadi ti
Read more
Fakta dari Raka
"Maafkan aku Sandra!" gumamnya sembari memejamkan mata.Sebelum kemudian beranjak berdiri dan berjalan menuju kamar sahabatnya.Tok ... tok ... tok!"San, apa aku boleh masuk?!""Masuk aja Ta, pintunya nggak dikunci!" saut Sandra dari balik pintu.Ceklek-"Ada apa Ta?!" tanya Sandra setelah Juwita berhasil membuka pintunya."Boleh aku minta tolong?" tanya Juwita dengan sedikit ragu-ragu."Minta tolong apa sih Ta? Ngomong aja sih!""Ehm ... sebenarnya aku telah berjanji dengan seseorang untuk mengambil pesanan baju dibutik tapi perutku sakit. Apa kau bisa mengambilnya untuk ku?!""Perutmu sakit Ta? Bagaimana bisa, sudah menghubungi dokter belum?! Kalo belum biar aku yang menghubungi dokternya!" ujar Sandra dengan wajah yang terlihat panik."Sandra tenang dulu, aku udah nggak papa. Aku hanya
Read more
Kebencian Sandra
Sandra mengerjapkan mata perlahan menyesuaikan dengan cahaya yang ada. "Di mana aku?!"Sekelebat ingatan beberapa waktu lalu saat mobilnya dihadang orang tak dikenal, hingga ia tak sadarkan diri.Bola mata Sandra membeliak sempurna, hingga ia membekap mulutnya sendiri, tak percaya melihat keadaan kamar yang ia tempati saat ini."Ini kamar siapa? Kenapa begitu banyak fotoku di sini?!" monolognya seakan tak percaya dengan apa yang telah ia lihat.Dengan kepala yang masih terasa berat, Sandra mencoba untuk bangkit dari tempat tidur. Melangkah mendekati sebuah figura berukuran besar yang menampilkan dirinya dengan senyuman manis. Kalau Sandra tidak salah ingat foto ini diambil belasan tahun lalu saat ia menghadiri pesta ulang tahun perusahaan Ramiro. Tapi siapa yang meletakkan foto dirinya di tempat ini? Mungkinkah ia mengenali orang itu? Berbagai macam pertanyaan berkecamuk di dalam benak Sandra."Aneh, kenapa banyak sekali fotoku di sini
Read more
Berkuda dan bermain golf
Sudah 40 menit berlalu dari perdebatan antara dirinya dengan Tuan Jordan tadi. Tetapi Sandra masih betah berada di posisinya, duduk di lantai dengan memeluk lututnya sendiri sembari menangis.Pemandangan itu sungguh mengiris hati Tuan Jordan, melihat wanita yang dicintainya menangis sungguh membuatnya tersiksa. Tidak ada percakapan lagi di antara mereka hanya keheningan dan suara isak tangis Sandra yang lebih mendominasi. Sebelum akhirnya Tuan Jordan membuka suara-"Tetaplah di sini dengan nyaman, aku akan segera kembali!" pamitnya kemudian beranjak pergi setelah mengusap lembut pucuk kepala Sandra.Setelah kepergian Tuan Jordan, ingatan Sandra kembali pada kejadian silam tentang perlakuan kasarnya terhadap putri kandungnya sendiri yang tak lain adalah Bening.Apakah ada sekelumit penyesalan yang terbesit di dalam hati Sandra tentang perlakuannya kepada putrinya dulu?Hati kecil Sandra ten
Read more
Anggapan yang keliru
Detak jantung Tuan Jordan berdetak lebih cepat dari biasanya setelah menemukan sesuatu yang tak pernah ia sangkah sebelumnya. Antara senang, sedih dan haru bercampur jadi satu saat ini.Benar kah semua kenyataan ini. Bahwa sesuatu telah lama dicarinya ternyata ada di dalam rumahnya sendiri tanpa ia sadari sebelumnya."Mungkin kah Sari adalah putriku dengan Sandra?!" monolognya dengan tangan yang masih gemetar menggenggam foto Sandra."Ya Tuhan, aku tidak menyangkah telah menjadikan putriku pembantu di rumahku sendiri!" Selain rasa bahagia yang melingkupi hatinya Tuan Jordan juga merasa sedih karena melihat putrinya berkerja sebagai seorang pembantu. Apalagi pembantu di rumahnya sendiri. Bayangan saat istrinya memarahi gadis itu karena tidak becus bekerja kembali menari di ingatannya.Karena selama ini memang Nyonya Diana lah yang terkenal galak dan sering memarahi para pekerjanya. Tetapi setelah mengetahui kenyataan ini Tuan Jordan berjanji k
Read more
Sebuah tamparan
"Aku sudah menemukan putri kita!" tutur Tuan Jordan dengan penuh rasa percaya diri. "Dan itu berarti, kita bertiga bisa hidup bersama," imbuhnya dengan penuh harap.Sandra mencebik, seulas senyum sinis terlukis di bibirnya. "Aku tidak peduli! Apalagi tertarik dengan ide konyolmu itu. Yang aku inginkan hanyalah keluar dari tempat terkutuk ini!" ucapnya dingin. Seakan pernyataan Tuan Jordan tadi tak ada artinya bagi dirinya."Kau ...!" Tuan Jordan berusaha menahan geram. Bagaimana pun juga ia tak mau terpancing emosi. Memang tidak mudah untuk menaklukkan wanita seperti Sandra. Jadi ia harus lebih bersabar jika ingin menggapai tujuannya.Sedangkan Sandra memang sengaja memancing emosi pria yang kini terlihat mengepalkan kedua tangan-nya itu. Terlihat sekali bahwa pria itu setengah mati sedang menahan emosi."Sudah ku bilang beribu kali padamu untuk menjauhiku. Terserah jika kau ingin tinggal bersama anak itu,
Read more
PREV
1
...
678910
...
12
DMCA.com Protection Status