All Chapters of ONE NIGHT STAND: Chapter 111 - Chapter 120
137 Chapters
111. RANJANG REOT
Acara pernikahan Xander dan Mischa memang tidak berlangsung lama namun semuanya berjalan dengan sangat lancar dan sesuai rencana.Usai ijab dan kabul terlaksana, lalu para hadirin memberikan selamat pada sang calon mempelai, acara itu selesai tanpa ada resepsi berkelanjutan.Bahkan Mischa sudah berniat mengganti kebaya pengantinnya dengan pakaian biasa ketika waktu Ashar hampir tiba.Lagi-lagi dia dibantu Aliana untuk melepas semua aksesori yang melekat di tubuhnya kala itu."Apa yang kamu rasakan Mischa?" tanya Aliana yang mendadak kepo. Dia berdiri di belakang Mischa yang duduk berhadapan dengan meja rias sambil membuka sanggul di kepala Mischa.Mischa tersipu, ditanya seperti itu pipinya langsung merona. "Menurutmu?" tanyanya balik sambil sibuk dengan kembennya."Yang pasti aku bisa melihat pancaran kebahagiaan dari wajahmu, hari ini, kamu benar-benar cantik Mischa, aku
Read more
112. MEMBELI DALAMAN WANITA
Lagi dan lagi, semua halnya sudah diatur secara sempurna oleh Jarvis setelah Xander memintanya untuk memesankan sebuah kamar hotel kelas VVIP di sebuah hotel bintang lima yang terletak di pusat kota Surabaya.   Dikarenakan urusan kantor yang tak bisa ditinggal terlalu lama, sore itu Jarvis dan Aliana pamit untuk kembali ke Jakarta. Dan Xander menjadikan alasan untuk mengantar Jarvis dan Aliana kepada ke Ibu dan Bapak mertuanya agar dirinya berkesempatan memiliki me time bersama Mischa. Untungnya Arsen tidak rewel ingin ikut. Anak itu sepertinya sangat memahami apa yang diinginkan sang Papah. Usai melaksanakan shalat Maghrib bersama, Xander dan Mischa beserta Jarvis juga Aliana mohon undur diri menuju Bandara. Hindun, Suroto dan Arsen mengantar kepergian mereka sampai di teras. Mereka pergi mengendarai mobil ma
Read more
113. MALAM PENUH CINTA
Sepanjang perjalanan menuju hotel Xander terus tersenyum. Bayangan tubuh Mischa dengan pakaian dalam pilihannya terus berputar di kepalanya. Membuat dia semakin tidak sabar untuk cepat-cepat menuntaskan apa yang memang seharusnya dia tuntaskan. Malam ini. "Sudah, jangan cemberut terus..." goda Xander saat dirinya dan Mischa baru saja keluar dari lift hotel. Sesekali Xander melirik jahil ke arah sang istri yang terus saja memasang wajah masam. Bahkan saat tangan Xander hendak merangkulnya, Mischa langsung menghindar. Mischa masih belum terima atas pemaksaan yang dilakukan Xander terhadapnya di dalam kamar pas tadi. Bahkan saat tubuh Mischa sudah hampir naked dihadapan Xander, laki-laki itu justru menggodanya dengan sebuah siulan dan lebih gilanya lagi, Xander juga melarang Mischa untuk melepas pakaian dalam itu, bahkan dengan santainya Xander memunguti pakaian dalam Misc
Read more
114. PENYANDERAAN
Mischa berbaring dipelukan Xander.Tubuh mereka masih sama-sama polos berbalut selimut tebal. Efek perih itu masih terasa di kedua pangkal pahanya setelah bertubi-tubi dirinya dihujani kenikmatan oleh Xander. Untuk itulah dia sengaja merapatkan kedua kakinya. Sementara kedua tangannya melingkar di atas dada Xander, sesekali memilin gemas lingkaran puting Xander yang berukuran mini. Wajah manisnya terus memulas senyum. Tatapannya tak sama sekali beralih dari wajah Xander yang tampak lelah."Sudah hampir pagi, kamu tidak tidur Mischa? Sampai kapan kamu akan memperhatikan aku terus seperti itu?" ucap Xander dengan kedua matanya yang sudah terpejam meski dia tidak tidur betulan.Mischa tersenyum lebar. Ditariknya wajah Xander agar menghadap ke arahnya, membuat si pemilik wajah kembali membuka mata. Hingga tatapan keduanya saling beradu satu sama lain dengan jarak yang terbilang cukup dekat.
Read more
115. SANDIWARA SHINTA
Sore harinya, Mischa dan Xander kembali ke kediaman Mischa setelah sebelumnya mereka menghabiskan waktu berdua seharian dengan berkeliling kota Surabaya.Hari itu Mischa terlihat sangat bahagia, sama halnya seperti Xander. Mereka pulang dengan begitu banyak tentengan belanjaan yang kebanyakan berisi mainan.Itu adalah salah satu cara Xander untuk menyuap Arsen supaya bocah itu tidak merajuk karena terlalu lama ditinggal pergi kedua orang tuanya.Arsen sangat senang setelah melihat betapa banyak mainan baru yang dibelikan sang Papah untuknya. Dia langsung sibuk dengan mainan-mainan itu."Ini ponselmu, Nak Xander, tadi siang seorang kurir yang mengantarnya ke sini," beritahu Hindun seraya memberikan benda pipih di tangannya pada sang menantu.Xander tahu, pasti Jarvislah yang telah mengirimkan ponsel miliknya itu melalui jasa pengiriman barang."Terima kasih Bu," ucap Xander
Read more
116. MUNCULNYA BERTA
Setibanya di Jakarta siang tadi, Jarvis dan Aliana langsung mendatangi bekas kediaman keluarga Denis di daerah kebayoran.Mereka hendak menggali informasi lebih lanjut mengenai almarhum ayah Denis yang sempat bekerja sebagai pembunuh bayaran setelah sebelumnya mereka berusaha mencari informasi dari beberapa rekan dan kerabat jauh dari keluarga Denis sendiri.Rumah itu memang sudah lama tak berpenghuni. Tak ada satu pun keluarga Denis yang berani menempati rumah itu setelah apa yang terjadi menimpa keluarga Denis di dalam rumah itu. Bahkan ketika mereka berusaha untuk menjualnya, sampai detik ini, tak ada satu pun orang yang berniat membelinya.Di temani seorang anggota keluarga Denis, Jarvis dan Aliana sempat mengobrak-abrik isi rumah itu dimana perabotan di sana masih terlihat utuh meski sangat berdebu.Setelah berkutat kurang lebih tiga jam, tak ada satu pun bukti yang bisa mereka jadikan pegangan untuk
Read more
117. PESAN SUARA DARI DIANA
"Xander, tidurlah, ini sudah malam," ajak Mischa saat itu.Sejak kedatangan Sarah tadi sore ke kediaman Mischa dan memberitahukan peristiwa penculikan yang dilakukan Ayahnya terhadap sang Ibu, membuat perasaan Xander terus dirundung cemas.Meski pihak kepolisian telah dikerahkan untuk menyelidiki kasus itu, tapi tetap saja, Xander tidak bisa tenang. Jangankan untuk tidur, makan saja Xander mendadak kehilangan selera. Dia sungguh mencemaskan keadaan Ibunya."Aku benar-benar tak menyangka Om Dirga bisa melakukan tindakan seperti itu, entah kenapa, aku merasa semua ini mustahil terjadi. Aku cukup mengenal Om Dirga, dia itu laki-laki yang baik, dan setahuku dia sangat mencintai Tante Diana, jadi... Rasanya tidak mungkin jika dia sampai tega menyakiti Tante Diana," ucap Mischa menuturkan isi hatinya. Bagi Mischa, kejadian ini terasa janggal.Xander yang sejak tadi terdiam di sisi tempat tidur langsung bergeming
Read more
118. RENCANA JAHAT
Sayup-sayup suara adzan shubuh terdengar berkumandang.Perlahan Xander membuka matanya.Semalam dia tertidur setelah lelah menangis dalam pelukan istrinya. Genangan air matanya terasa mengering di pipi. Dan saat Xander sudah sadar sepenuhnya, dia justru dikagetkan dengan posisi Mischa yang tertidur dalam posisi duduk dengan kaki yang berselonjor di kasur, sementara kepala Xander berada di atas pangkuannya.Xander tersenyum tipis. Semalaman dirinya diperlakukan layaknya anak kecil oleh sang istri sampai Mischa tertidur dalam posisi itu. Pasti rasanya sangat tidak nyaman.Xander hendak membetulkan posisi tidur Mischa, tapi di saat yang bersamaan Mischa justru malah terbangun.Wajah Mischa sedikit meringis karena dia merasakan kakinya yang sedikit kram. "Eh, kamu sudah bangun?""Tidurlah lagi, pasti tidurmu tidak nyenyak karena harus menjaga bayi besar seperti aku semalaman t
Read more
119. RENCANA JARVIS
Suara alarm yang berbunyi nyaring terdengar dari ponsel milik Aliana dan hal itu cukup mengejutkan sang pemilik.Aliana bergeming dari posisi tidurnya saat itu, kedua matanya masih begitu berat untuk di buka. Kepalanya pening, dan seluruh tubuhnya terasa pegal. Dia meraba-raba ke sembarang arah, berusaha meraih ponselnya yang jelas-jelas tergeletak jauh darinya. Ingatannya akan kejadian tadi malam belum sepenuhnya timbul.Hingga setelahnya, tangan Aliana mendapati tubuh lain tengah tertidur di sisinya. Bahkan dalam samar, Aliana bisa mendengar suara dengkuran halus yang keluar.Kedua mata Aliana langsung terbuka dan menjadi sangat terkejut saat dilihatnya Jarvis tengah tertidur di sisinya dalam keadaan pria itu yang bertelanjang dada. Bahkan Jarvis hanya mengenakan celana pendek saja saat itu.Aliana membuka selimut yang membalut tubuhnya dan mendesah lega ketika mendapati pakaiannya masih utuh seperti sem
Read more
120. PELARIAN
Mischa keluar dari kamar dengan ekspresi wajahnya yang tidak biasa setelah dia sempat menerima telepon dari Jarvis di dalam kamarnya tadi.Usai berpamitan pada Hindun dan Suroto, Mischa keluar dari rumahnya dan beranjak ke arah mobil sang suami, di mana di dalamnya, sang Omah beserta asistennya sedang menunggu.Kalimat demi kalimat yang dilontarkan Jarvis di telepon cukup membuat Mischa merinding.Mendadak dia jadi takut pada manusia di sampingnya saat ini.Tapi, Jarvis sudah menyusun rencana dan lelaki itu meminta bantuan Mischa.Jadilah, untuk sementara Mischa harus bersandiwara."Aku benar-benar tidak habis pikir dengan Aldrian, bisa-bisanya dia memfitnah Kakaknya sendiri, Omah yakin Xander tidak bersalah. Kamu tenang saja Mischa, kita akan cari cara untuk membebaskan Xander, tapi yang terpenting kita juga harus menemukan di mana lokasi Dirga menyekap Diana," ucap Sarah
Read more
PREV
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status