All Chapters of Bodyguard Cantik Milikku: Chapter 31 - Chapter 40
60 Chapters
BCM Bab 31
  Ardy, Rayhan, dan Declan telah sampai di kota S menggunakan jet pribadi milik Ardy. Keluar dari bandara, mereka telah di tunggu oleh supir yang bertugas mengantar dan menjemput ketiganya.  Mereka langsung pergi menuju lokasi pertemuan dengan pemilik sistem keamanan yang diketahui bernama Beni. Ketiganya sampai di sebuah ruko 3 lantai yang ternyata adalah lokasi tempat pertemuan mereka dengan Beni.  "Benar ini alamatnya?" Tanya Ardy ragu ketika melihat ruko yang tidak terlalu besar dan terlihat biasa saja dari depan. "Benar tuan, ini sesuai dengan alamat yang diberikan." Jawab Rayhan sambil menunjukkan sebuah kertas yang berisi alamat kantor perusahaan sistem keamanan. "Ini perusahaan baru berdiri bro. Awal membangun sebuah usaha sudah punya ruko sendiri itu termasuk hebat, apalagi belum ada 1 tahun." Jelas Declan yang mengerti keraguan Ardy. "Huh! Ayo sekarang kita masuk ke dalam."  Ketiganya masuk ke dala
Read more
BCM Bab 32
Anggun berjalan mengikuti langkah Ardy. Sesampainya di restoran, mereka masuk ke ruang VVIP restoran itu. "Kalian makanlah di ruangan yang lain, ada yang harus aku bicarakan dengan istriku." Ucap Ardy kepada Rayhan, Declan dan Beni. Mereka berpencar Ardy dan Anggun memasuki ruangan VIP dan Beni, Declan dan Rayhan memasuki ruangan VIP lain yang bersebelahan dengan sepasang suami istri itu. Pelayan masuk memberikan buku menu dan siap untuk mencatat semua pesanan Ardy. Anggun hanya diam saja tanpa menjawab bahkan tanpa melihat Ardy. "Kamu mau pesan apa?" Tanya Ardy kepada Anggun sambil memberikan buku menu. "Jeruk hangat."jawab Anggun malas tanpa melihat menu restoran itu. Dia tidak ingin berdebat di depan pelayan yang saat ini sedang mencatat pesanan mereka. "Saya pesan ini, ini, dan ini." Ucap Ardy sambil menunjuk menu yang dia inginkan. Setelah mencatat pesanan Ardy dan Anggun, pelayan itu keluar dan menutup kembali pintu ruang
Read more
BCM Bab 33
  Pagi-pagi saat Ardy membuka mata, ponselnya berbunyi menandakan ada pesan yang masuk. Dia membukanya dan melihat foto serta laporan dari anak buahnya yang bertugas mengawasi Anggun. Rasa bahagia membuncah dalam dada hanya dengan melihat foto istrinya. "Aku senang akhirnya aku menemukanmu istriku. Walaupun kamu belum mau pulang bersamaku tapi aku akan terus berusaha mendapatkan cinta dan kepercayaanmu lagi." Tekad Ardy saat melihat foto istrinya. Ardy mengambil ponselnya lalu menekan tombol telepon untuk menghubungi Rayhan. "Ray tolong kamu pesankan sebuah buket bunga untuk istriku dan antarkan ke ruko yang kemarin kita datangi untuk rapat bersama dengan pak Beni." "Tolong! Apa benar ini adalah tuan Ardy?"pikir Rayhan. "Apa aku bermimpi? Apakah yang menelpon ku adalah tuan Ardy?" "Rayhan" teriak Ardy yang dari tadi panggilannya tidak dijawab Rayhan. "Iya tuan bagaimana?" Teriakan Ardy membuyarkan lamunan Rayhan. "
Read more
BCM Bab 34
  Sampai beberapa hari Anggun tidak juga menemui Ardy. Ardy mengira Anggun masih marah padanya. Ardy mencoba menelepon, chat, dan mendatangi tempat tinggal Anggun namun tetap tidak ada respon dari Anggun. Rayhan sudah beberapa kali mengajukan protes karena semua pekerjaan dilimpahkan kepadanya. Begitu banyak pekerjaan sehingga Reyhan lembur setiap hari. Rayhan meminta Ardy untuk segera kembali karena ada klien penting yang harus ditemui. Rayhan juga menceritakan bahwa ada orang yang mencoba meretas data perusahaan lagi tapi semua masalah sudah diatasi berkat bantuan Beni. Ardy pun sudah tidak tahan karena beberapa hari ini tidak bertemu dengan Anggun. Hingga hari ini dia bertekad untuk terus menunggu sampai Anggun menemuinya. "Anggun aku akan terus berdiri di sini sampai kamu keluar menemuiku dan memaafkanmu." Ucap Ardy dengan lantang namun suaranya tidak terdengar oleh Anggun. Ardy berdiri di depan ruko tertutup itu dari sore, tiba-tiba
Read more
BCM Bab 35
  Setelah Devi berpamitan, Anggun dan Ardy menaiki lantai dua ruko itu. "Mas ganti bajumu dulu." Ucap Anggun saat berada di lantai 2 lalu menyiapkan baju ganti di atas tempat tidur. Baju itu milik Ardy yang dia bawa ketika pergi dari mansion. "Ini kan baju mas. Ternyata istriku sangat mencintai suaminya" goda Ardy saat melihat Anggun menaruh baju di atas tempat tidur. "Apaan sih mas, mandi sana." Pipi Anggun memerah karena malu. "Mukamu kenapa merah begitu? Malu ya? Jangan malu-malu sama suami." Ardy semakin gemas melihat Anggun. Anggun mendorong Ardy ke kamar mandi tanpa menanggapi ucapan suaminya. Suara gemericik air sudah menghilang dan Ardy keluar dari kamar mandi menggunakan handuk menutupi perut ke bawah. Ardy keluar bertelanjang dada dan memperlihatkan roti sobeknya. Anggun menatap kagum pada suaminya,  laki-laki yang sudah memberikannya dua orang putra. "Lap air liurku yang akan menetes." Goda
Read more
BCM Bab 36
Oek oek oek "Sayang apakah di sini ada bayi? Sepertinya aku mendengar suara bayi menangis." Tanya Ardy penasaran dengan suara bayi yang dia rasa ada di rumah ini. Awalnya suaranya hanya terdengar samar-samar tapi kini suara semakin keras. "Oh itu suara baby Arga dan baby Angga." Ucap Anggun panik saat mendengar suara tangisan bayinya yang semakin keras. Dia mulai memunguti pakaiannya yang berserakan dilantai. "Bayi siapa sayang?" Tanya Ardy bingung karena setahu dirinya Anggun tinggal sendirian di ruko ini. "Itu suara bayi kembar kita mas. Saat aku keluar dari mansion ternyata aku sudah hamil mas." Jelas Anggun lalu duduk dipinggir tempat tidur. "Jadi sekarang mas sudah menjadi seorang ayah? Dan anak kita kembar? Laki-laki atau perempuan?" Tanyanya antusias. "Iya mas. Keduanya laki-laki mas." Anggun yang mendengar suara tangisan bayinya semakin kencang semakin panik. Saat akan bangkit berdiri, tangannya dipegang Ardy. "
Read more
BCM Bab 37 Luna dan Rama
  Siang ini Luna mengantarkan pesanan kue ke suatu perusahaan yang memesan 50 dos kue. Luna mengantarkan kue ke resepsionis perusahaan itu. Saat itu juga ada sepasang mata yang memperhatikan Luna. Dia mendekat ke arah Luna. "Luna akhirnya aku menemukanmu. Aku sudah mencari mu ke mana-mana dan ternyata takdir mempertemukan kita di sini. Kita perlu bicara Lun." Ucapnya yang ternyata adalah Rama. Rama tidak sengaja melihat Luna di kantor Rama yang sedang mengantarkan pesanan kue untuk rapat siang ini. Luna terkejut melihat Rama yang kini tepat berada di hadapannya. "Kenapa harus bertemu lagi dengannya? Kenapa? Susah payah aku berusaha melupakannya dan sekarang bertemu lagi bagaimana caraku melupakannya. Aku sangat merindukanmu. Aku sangat mencintaimu." Jerit batin Luna. "Ayo ikut denganku." Ajak Rama sambil menggenggam tangan Luna. Dengan patuh Luna mengikuti Rama. Keduanya berjalan menuju restoran terdekat agar dapat berbicara dengan lebih
Read more
BCM Bab 38
  Setelah makan siang, Rama meminta nomor ponsel Luna karena Luna telah mengganti nomor ponselnya. Lalu keduanya kembali melakukan aktivitas masing-masing.  Selesai rapat salah satu karyawan membagikan kue, Rama yang melihat bungkus kue itu seperti yang Luna kirim tadi siang lalu menanyakan kepada karyawannya perihal kue yang dibagikan dan menanyakan alamat toko kue itu. Sore hari setelah pulang dari kantor Rama pergi mencari alamat yang diberikan oleh karyawan yang membagikan kue di kantor. Rama melajukan mobilnya ke alamat toko kue itu. Setelah bertanya beberapa kali dengan masyarakat sekitar akhirnya Rama menemukan alamat Luna yang saat ini dia cari. "Ini dia rukonya. Itu Luna tapi bayi siapa yang digendongnya. Apa Luna sudah menikah? Tidak mungkin, dia hanya mencintaiku. Aku harus segera tanyakan padanya." Pikir Rama saat melihat Luna menggendong seorang bayi sambil menjaga toko kuenya. Tampak depan ruko itu terbuat dari kaca seh
Read more
BCM Bab 39
 Hari Minggu siang Rama dan Luna datang berdua untuk menemui orang tua Luna.Sesampainya di depan rumah besar itu, Luna termenung mengingat semua kenangan saat dia berada di rumah itu.Kenangan manis saat mamanya masih ada, orang tua Luna sangat menyayangi Luna dan memperlakukan Luna seperti tuan putri. Mamanya selalu menceritakan dongeng sebelum dia tidur, papanya selalu menciumnya ketika akan berangkat ke sekolah, canda tawa saat bersama, liburan bersama. Tapi semuanya berubah saat mamanya meninggal dan papanya menikah lagi. Luna mengingat semua kenangan pahit yang dialaminya saat kedatangan mama tirinya. Dia diperlakukan seperti pembantu di rumahnya sendiri. Kamar yang semula ditempatinya terpaksa direlakan untuk ditempati saudara tirinya dan tidur di kamar belakang yang biasa ditempati oleh pembantu di rumah itu. Hinaan dan pukulan kerap diterimanya ketika dia melakukan kesalahan. Bahkan ketika dia tidak melakukan kesalahan, mama tirinya s
Read more
BCM Bab 40
  Kota S Setelah kejadian penyerangan malam itu, Ardy menyewa beberapa bodyguard selama dia berada di kota S. Keesokan harinya Ardy, Anggun dan Devi telah memberikan kesaksian di kantor polisi. Pengacara nya pun telah mengurus segala tindakan hukum yang diperlukan di kantor polisi.  "Sayang sebaiknya kita segera pergi dari kota ini. Sepertinya musuhku sedang merencanakan untuk mencelakakan aku lagi. Mereka akan menyerang ku lagi. Aku takut kamu dan anak-anak kita akan celaka. Di kota J lebih aman karena banyak bodyguard dan anak buahku di sana." Ucap Ardy kepada Anggun dengan penuh kekuatiran. "Tapi bagaimana dengan pekerjaan ku di sini mas? Aku masih punya tanggung jawab dengan kantor di sini mas." "Pindahkan saja pusat kantor ini ke kota J. Kamu juga harus memikirkan keselamatan anak-anak kita." "Baiklah mas, nanti aku akan membicarakan tentang ini kepada Beni." Setelah pembicaraan dengan Ardy malam itu, Anggun sege
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status