Love on의 모든 챕터: 챕터 51 - 챕터 60
102 챕터
Bab 50
 Sudah hampir tiga jam Kim terkurung di kamarnya. Ia berbaring di atas ranjang dengan keadaan tangan terikat, wajahnya sembab karena menangis sedari tadi. Mengapa tega ayahnya memperlakukan dia seperti tawanan. Ruangan itu gelap karena lampu tidak dinyalakan, hanya ada pantulan cahaya yang berasal dari jendela. Tiga tahun lalu, rumah ini ada kebahagiaan saat Ibunya, Emily, dan Harry masih bersamanya di Yellowstone. Tetapi sekarang semuanya berbeda. "Kim... Kim... "Kim membuka matanya kaget. Ia mendengar suara ketukan dari jendela. Dan yang membuatnya tidak percaya adalah suara itu milik Harry. "Apa yang kau lakukan di sini?" Kim melihat Harry masuk dari jendela, bola mata Harry membesar melihat keadaan Kim. "Sialan! Siapa yang melakukan ini?" Harry mendudukkan Kim lalu membuka ikatan tali di tangan Kim. "Mr Leon keparat itu yang melakukan ini?" Ucapnya geram dengan nada pelan dan tajam. "Dia daddy,
더 보기
Bab 51
"Jadi selama ini kau tidur di sini?"  Ucap Kim yang baru selesai mandi. Rambutnya masih basah di tutupi handuk. Pandangannya tertuju pada ranjang di atas lantai berseprai warna zebra.Suasana terasa benar-benar kaku dan canggung. Tubuhnya seperti di sengat oleh aliran listrik yang membuatnya gugup. Tapi ia berusaha untuk tetap santai di depan Harry.Dia membungkuk ke jendela. Dari sini bisa melihat halaman arah gerbang bengkel. Sambil membenarkan dress tidurnya Kim duduk di atas lantai yang terbuat dari kayu itu. Sialan Rachel, kenapa ia meminjamkan gaun tidur bukannya piama yang bercelana panjang.Sekilas Kim melihat Harry memandangi tubuhnya tak berkedip. Salahkan dirinya kenapa pergi begitu saja hanya membawa tas kecilnya yang berisi ponsel dan dompet juga parfum yang selalu standby di tasnya."Di sini sangat nyaman tidur, aku menyukai tempat in
더 보기
Bab 52
Menjelang pagi suara ketukan keras dari pintu membangunkan Harry, ia bergeser pelan agar tidak membangunkan Kim di sebelahnya.Bayangkan betapa tersiksanya Harry tiap malam tidur bersama Kim tanpa melakukan apa pun, selain bercerita dan bercanda di atas kasur. Tapi begini saja sudah menyenangkan dari pada tidak melihat Kim berhari-hari.Harry berjalan lalu membuka pintu,  mendapatkan Juan di bawah pintu dengan wajah panik, pria itu harus menarik nafas agar bisa mengatakan sesuatu. Harry mengerutkan keningnya menatap Juan tidak sabaran."Apa kau mabuk? Kau salah mengetuk kamar, bodoh." Ucap Harry. Mereka terbiasa memaki sesama teman tanpa rasa benci. Itu membuat mereka semakin dekat."Kau harus segera membawa Kim pergi dari sini. Ayahnya telah bergerak mencari Kim ke asrama." Akhirnya Juan bersuara. Di bawah Juan ternyata ada Rachel yang juga memasang wajah cemas."Apa kau yakin?" tanya Harry tegang. Juan dan Rachel mengangguk bersamaan. Kim me
더 보기
Bab 53
Mobil Juan berhenti di sebuah gedung yang besar dan tinggi. Mereka bertiga masuk dan mencari apartemen yang di maksud Harry. Sangat takjub ternyata Apartemen itu tidak biasa. Mewah dan besar. Apartemen ini dilengkapi bar kecil dan kolam renang. Bangunan yang terletak di lantai 49 ini dari balkon dapat melihat pemandangan area pantai. Bernuansa putih dan cream membuat apartemen ini terkesan elegan dan mewah. Sedikitnya Kim tahu level hunian mewah kisaran berapa harganya, US$100 adalah harga fantastis untuk sebuah apartemen. "Sebenarnya siapa Harry itu? Dia pernah bilang hanya anak pungut dari jalanan yang diambil Leon Parker." Ujar Juan yang masih terkagum akan pemandangan tempat itu."Lihat! Di sini ada foto wanita!" Sontak Kim melangkah lebar ke arah Rachel yang berdiri di depan meja hias yang berjejer foto-foto... entah foto siapa. Kim tercekat melihat salah satu foto ada seorang wanita yang seumuran dengan ibunya di sebelah pria yang
더 보기
Bab 54
Angin berhembus sangat kencang hingga membuat dedaunan dan ranting kecil di atas pohon berjatuhan. Tapi tak membuat Harry kedinginan tanpa jaket yang biasa ia pakai. Ia mempercepat mobilnya menembus jalanan.Satu tangannya mendial nomor Juan. "Dia sudah tidur? Jaga dia sampai aku datang.""Kau dimana sekarang? Aku harus menjawab apa jika besok pagi Kim menanyaiku." Suara dari seberang membuat Harry menarik nafas. Martin yang berada di sebelahnya merebut ponsel di tangan Harry."Biar aku yang bicara padanya. Fokus pada setiranmu." Ujar Martin pada Harry. "Hei bodoh, kau dengar aku... jaga Kim bukan kau menghabiskan malammu dengan Rachel sampai pagi, bodoh!" Martin selalu saja meledek Juan, semua bukan hanya Martin. Juan selalu dibully oleh mereka."Aku tau apa yang aku kerjakan, sialan!" Maki Juan tidak terima. Martin terkekeh. "Katakan dimana kalian? Se
더 보기
Bab 55
Andai Harry terlahir dari keluarga yang utuh dan masih bersamanya ia takkan mengalami hal serumit ini. Sebagaimana di ceritakan Jimmy bahwa ibunya masih hidup. Dan sekarang seorang wanita yang sudah berusia di  45 tahun turun dari helikopter berjalan ke arahnya.Harry dan teman-temannya termangu melihat wanita itu. Sangat mencerminkan wanita yang kuat dan memiliki integritas.Jimmy melirik wajah Harry, melihat reaksi pemuda itu setelah lama ia menggerutu ibunya menelantarkan dirinya. Bagaimana sikap Harry pada ibunya? Bagaimana perasaan Natalie setelah bertahun-tahun tidak bertemu anaknya? Semua itu menjadi pikiran Jimmy sekarang.Untung saja Alice, kekasih Martin memberitahu apa yang sedang terjadi di bengkel Vernon. Hingga ia tahu Harry dalam bahaya. Jimmy juga telah mengetahui Harry menyembunyikan Kim di apartemen yang diberikan olehnya atas suruhan Natalie.Jimmy yang telah menyelamatkan Gerald be
더 보기
Bab 56
Ketika mobil Harry mengiringi mobil Jimmy di belakang tiba-tiba dia kebagian kanan dan mengambil jalur yang berbeda dengan mobil Jimmy. Ia telah meminta Martin mengalihkan perhatian mereka. Harry takut terjadi sesuatu dengan Kim, takut tidak bertemu lagi dengan Kim-nya. Rindu yang menyelimuti dirinya telah memuncak dan menggila saat mendengar voice wanitanya. Kim sedang menunggunya.Harry tidak peduli larangan ibunya bahkan ia belum mendengar cerita ibunya tentang kehidupan mereka. Pengaruh Kim sangat besar dalam dirinya. Kim yang membuatnya bertahan hidup hingga sekarang. Kim yang menemaninya sejak kecil. Persetan dengan masa lalu!Saat Harry sudah sampai di apartemennya dan waktu semakin larut, ia segera mencari wanitanya. Harry tidak bisa bernafas tanpa Kim.Juan kaget melihat kedatangan Harry tanpa memberitahu. "Apa masalahnya sudah selesai? Mana yang lain, mereka tidak ikut ke sini?"Rachel menebak dengan candaan. "Aku rasa
더 보기
Bab 57
"Kita tak akan berpisah.... Jangan tinggalkan aku, Kim." Harry berbisik di telinga Kim. "Tell me now, please...""Aku di sini denganmu." Kim mencium ujung hidung Harry dengan mesra lalu turun ke bawah bibir.Lengan Harry merangkul pinggang Kim dan mengangkatnya untuk bertukar posisi. Harry  membungkus tubuh Kim dengan tubuhnya. Menggesekkan miliknya pada milik Kim. Jantung Kim berdebar kencang dan mungkin Harry mendengarnya. Tangan Harry  mencengkeram pinggangnya dan meluncur ke atas dan ke bawah. Kim merasakan pahanya mengirim ke dalam bola ekstasi yang kabur. Sentuhannya seperti listrik. Hampir terlalu banyak.Mata Harry tidak berkedip melihat tubuh naked Kim. Dan ia sangat menyukai dua gundukan kenyal dan padat milik Kim sangat indah dengan ujung yang berwarna pink muda."Don't..." Harry menghentikan kedua tangan Kim dari menutupi dirinya dan menahan tangan Kim di atas kepalanya seperti yang pernah dia lakukan sebelumnya. Dia mer
더 보기
Bab 58
Kim lebih dulu bangun. Dia tertidur setelah Harry membuatnya kelelahan semalam sampai subuh.Ia menundukkan kepalanya melihat wajah Harry yang terbenam di antara dua gundukan miliknya. Kim cukup risih tapi dia juga senang Harry seperti anak bayi yang terlelap di pelukannya. Miliknya tidak terlalu sakit lagi, ia bisa bergerak namun melihat Harry masih tertidur Kim tidak tega membangunkannya. Wajahnya memerah menyadari mereka berdua masih dalam keadaan bertelanjang. Ia melirik ke arah jam dinding, pukul 9 pagi.Kim melirik ke lantai, pakaian mereka berserak di sana. Underwear, kaus Harry, celana, dan sepatu Harry. Semalam adalah malam panjang dan penuh cinta bagi mereka. Kim sedikit malu mengingatnya. Menyenangkan dan luar biasa.Dan setelah ini Kim jamin dirinya akan sering bermimpi erotic karena telah melakukan hubungan badan.Perlahan Kim melepaskan tangan Harry dari pinggangnya. Pr
더 보기
Bab 59
Kim  berdiri di depan cermin panjang lantai bersandar ke dinding di kamar tidurnya. Ia menatap keseluruhan tubuhnya, menarik dengan canggung gaun katun merah berenda, rambut hitam panjangnya di tata memperlihatkan lehernya yang jenjang. Kim sangat cantik, ia terlihat gugup.Kim berjalan menyusuri lorong menuju ruang tengah. Ia mendengar suara seseorang berbicara dengan suara pelan seakan pembicaraan itu hanya untuk mereka.Harry bersandar ke dinding di ruang duduk, jaket hitamnya tergeletak di sofa kulit. Saat ia melihat Kim dengan cepat pria itu menutup sambungan teleponnya.Malam ini mereka akan keluar untuk makan malam berdua. Ya, mereka tidak pernah date spesial berdua. Kim ingin melakukan malam ini."Siapa yang kau telepon?"Harry melihat ke arah Kim. "Apa? Oh, tidak ada." jawabnya. "Kau sangat cantik, sayang." Puji Harry terpesona."Ini makan malam pertama kita
더 보기
이전
1
...
45678
...
11
DMCA.com Protection Status