All Chapters of Malam pertama: Chapter 31 - Chapter 40
70 Chapters
Dua bulan? |31
"semua orang nampak begitu jahat pada Maya nek, bahkan nenek yang Maya angap orang terpercayapun sama, namun Maya tak ingin membenci itu bairlah kali ini Maya tumbuh jadi gadis dewasa"Maya tersenyum pada nenek yang sedang menyuapinya makan sedari tadi kepalanya sakit namun ia tak berani nengeluh didepan neneknya, biar rasa sakit ini hilang seiring waktu berjalan namum sepertinya Maya salah bukanya semakin hilang, rasa sakit itu semakin meradang hingga ujung kakinya"Maya sudah kenyang nek"Maya menutup mulutnya saat nenek masih menyuapinya padahal hanya tinggal dua sendok namun Maya memilih menyudahi, sepertinya rasa sakit itu tak bisa ia bendung lagi, dengan memegang kepalanya yang seperti akan pecah Maya meminta nenek memanggil dokter secepat kilat ia memencet tombol merah yang ada disisi dinding untuk memangil salah satu dokter."Apa yang terjadi May?"nenek memegang tangan Maya khawatir namun Maya tak menjawab membuat neneknya semakin khawatir, ini tengah malam nenek
Read more
Kematian Maya |32
Seminggu berlalu tapi Maya tak sadar sama sekali bahkan ketika Jelin meenuntut dokter yang telah membius Maya, sang dokter tetap keukeuh bahwa Maya masih berproses Jelin sibuk dengan sidangnya ia menyewa pengacara terbaik dan bersumpah akan memenjarakan dokter muda itu, mereka membiarkan tak ada gunanya menghentikan Jelin ia bisa menjadi iblis ketika menyangkut nyawa orang lain, Reno sibuk mencari dokter terbaik bahkan berencana mengobati Maya kesingapuraPenyakit Maya telah membuat semua orang terdekatnya khawatir dan sibuk mencari cara bagaimana menyembuhkanya, Lita bahkan setiap hari datang menjenguk dan menangis setiap melihat Maya yang terbaring lemah, semua orang sibuk bersedih sampai melupakan bahwa Maya sebenanrnya sedang berjuang dalam ketidak sadaraan, seminggu sejak ia dibius Maya seperti berada dunia lain ia diajak oleh seorang pria berjubah putih berkeliling sepanjang kota yang tak ia kenal,  selain itu ia juga bertemu ibunya sangat cantik entah bagaimana Ma
Read more
Sandaran |33
masih teringat bagaimana sakitnya semua orang ingin ini semua berlalu namun tak bisa kehilangan memang akan selalu dikenang, tepat ini adalah hari ke tujuh setelah Maya pergi tangisan masih terlihat disini namun tak ada yang berani menunjukkanya, nenek masih sama hanya air putih yang menemaninya tak ada makanan yang masuk dimulutnya, psikiater telah dikerahkan namun nenek terlalu dewasa untuk menangapi pertanyaan bodoh mereka Tak menyerah Jelin bahkan membuat masakanya sendiri namun nenek sama sekali tak menghargai, nenek tak butuh makan biarkan ia tenang namun siapa orang tega membiarkan seorang nenek tua tak makan bagaimanapun itu sama saja dengan bunuh diri perlahan, cukup Jelin kehilangan Maya anak kecil yang selalu mericuhi rumahnya dan mengangu anaknya bagimanapun ia sangat menyayangi menantunya itu, Jelin tak ingin kehilangan nenek juga orang tua keduanyaMemang nenek tak tinggal dirumah mewah itu kembali kerumah sederhana adalah cara mengenang kepergian s
Read more
Menyedihkan |34
"tak ada orang yang bisa memulihkan rasa sakit, dirimulah yang harus menyembuhkanya inilah gunanya luka untuk kita lebih berani menatap dunia, lihat orang-orang disekitar bapak mereka mencuri untuk makan dan lanjut mereka makan untuk bekerja tak ada yang berubah itulah siklusnya, kehilangan adalah rasa sesal biasa dan mungkin jika bapak orang yang kuat rasa itu akan menjadi terbiasa, semya orang pasti pernah kehilangan.""aku benci diriku sendiri, kehilangan istri sudah seperti kehilangan nyawa""terlalu cinta?"Reno mengganguk, Bella begitu takjub akan perubahan sikap Reno yang sendiri terlihat ingin dikasihani, menyedihkan memang namun itulah sepandai apapun menyembunyikan luka bekasnya pasti terlihat, Reno yang dingin sekarang tak nampak dimata Bella.Mereka berdua sibuk dengan pikiran masing-masing hingga tak sadar satu jam telah berlalu, Reno sedikit tenang memang benar sepertinya ia butuh banyak teman untuk berbagi meski nanti banyak orang juga mengasihanin
Read more
Reno Brawita |35
Baik Lita maupun Jeo tak ada yang memulai percakapan mereka berdo'a dengan khidmat mendoakan Maya dan berharap ia mendapat tempat yang layak, kuburan itu masih baru bahkan sepertinya ada yang baru mengunjungi makam Maya melihat bunga yang bertebaran dengan segarnya, air mawarpun masih terlihat jejaknya, entah sepagi apa ia datang padahal ini baru pukul sembilan pagi, Jeo beransumi bahwa sanak atau keluarga dari Maya yang datang Setelah tiga puluh menit berdoa dan sedikit membisikan kata selamat tinggal, Jeo dan Lita pergi menunuju rumah Reno karna ia akan izin untuk menikah lagipun Jeo belum memberikan surat pengunduran diri namun Jeo tak terlalu memikirkanya karena Reno telah mengangapnya teman maka Jeo santai memikirkanya ,ia akan membicarakan ini secara santai dan sedikit menguatkan Reno meski Jeo tau ia takkan mungkin bisasebelum kerumah majikanya, Jeo mampir sebentar kesebuah restoran membeli makanan untuk makan bersama nanti meski ia sebagai supir namun Re
Read more
Kejutan |36
"memang sederhana namun ku harap kau suka"Jeo membuka pintu rumah yang akan menjadi maharnya menunjukan pada Lita, Lita menutup mulutnya saking terkejut bercampur kagum, Jeo berbohong soal sederhana, rumah dua lantai itu lebih mirip mansion mewah, terkesan elegan dan asri, banyak bagian dibuat berwarna mint dan putih perpaduan tanaman juga menghiasi rumahnya, ini siang hari sangat cocok dengan keadaan rumah ini yang terlihat sngat segarSelain bagian depan yang mengagumkan furniturenya juga sangat mewah, rumah ini dilengkapi dengan lima kamar karna nanti Jeo ingin memiliki tiga anak sekaligus, kolam renang juga hadir menambah kesan elite didalamnya, ruang keluarga bahkan bar mini pun telah siap Lita sangat kagum entah bagaimana caranya Jeo bisa begitu tau apa tipe rumah impian Lita atau memang mereka memilki tipe yang sama entahlah baik Lita maupun Jeo mereka sangat menyukai tempat iniLita menjelajahi setiap ruanganya, menapakan kakinya pada setiap inci keramik yang b
Read more
Marissa bukan Maya |37
Semua orang datang melihat siapa Marissa sebenarnya dari Johan, Doni sampai Jelin dan Anton mereka semua memenuhi ruang kerja Reno mengintrogasi gadis berambut pirang itu, Marissa ketakutan ia takut akan diapa-apakan melihat banyak lelaki bertampang aneh yang datang sudah seperti polisi yang siap menyidangnya, Marissa menyesal datang kesini ia juga menyesal telah bergaya didepan Reno sekarang ia tak bisa berkutik sudah seperti dikepung Marissa tak lagi mengeluarkan senyum manisnyaTak ada yang berani memulai percakapan sebelum Reno kembali ia mengambil beberapa berkas yang nantinya dibuat untuk mengintrogasi, semua orang diam beberapa ada yang menatap Marissa dengan intens banyak juga yang melamunkan hal-hal tak jelas bahkan adapun yang berpikiran apakah Maya bangkt dari kubur dan menitis namun dalam bentuk yabg mirip, apapun pemikiran mereka semua penasaran akan siapa sosok yang menyerulai Maya ini bahkan ia datang tepat setelah satu minggu kematian MayaMembuat tanda
Read more
Marissa adalah masalah |38
"selamat pagi semuanya perkenalkan namaku Marissa aku akan bekerja disini sebagai staff, masih baru aku hanya lulusan smp mohon bimbinganya jika aku melakukan kesalahan semoga kita bisa menjadi rekan kerja yang baik"Marissa tersenyum setelah melakukan intro mulai hari ini ia resmi menjadi karyawan disini dan satu-satunya karyawan yang berijazah smp, para karyawan memaklumi karna Marissa adalah adik dari istri Reno yang telah tiada.Mungkin karna spesialnya bahkan Marissa pun didampingi kakak iparnya langsung membuat para karyawan semakin canggung namun selepas intro Reno buru-buru pergi Bella mengatakan bahwa banyak client yang harus ia tangani beeberapa dari mereka dengan mengejutkan menambah investasinya membuatnya semakik sibuk hari ini dan soal urusan Marissa telah ia serahkan pada Doni."karna kau karyawan baru dan belum pernah bekerja secara langsung dilapangan maka tugasmu hari ini adalah memfotocopy berkas-berkas ini serta membantu temanmu yang lain, paham?"seo
Read more
Aku berkhianat |39
Mobil melaju dengan cepat membuat suara bising dikesunyian malam, para penumpangnya hanya diam sembari memperhatikan jalan yang kian sepi karna semakin larut, tak ada perbincangn yang keluar entah karna canggung atau karna segan karna yang menyetir mobil ini adalah direktur mereka berdua, apalagi mereka duduk dibelakang layaknya nona, membuatnya semakin merasa tidak nyamanBaik Marissa maupun Lina yang tadinya akrab mendadak diam tatkala memandang siapa yang menyetir didepanya, Marisaa cukup bingung kenapa ia harus ikut mengantar Lina yang telah diberi tumpangan oleh Doni, pasti Lina merasa sangat bahagia sekarang walau hanya sebatas mengatarka namun mampu membuat hatinya tak karuan senang yang tak pernah ia rasakan, rasa senang mencintaiMarissa bisa melihat gelagat itu, ia juga turut senang walau pura-pura ketahuilah Marissa tak punya hati pada pionya ia bermain seperti dalangnya menjiwai namun tak menaruh rasa, itulah yang disebut profesional mungkin jika ada lomba
Read more
Pernikahan Jeo |40
"bagaimana dengan Marissa?"Reno berbisik ditengah keramainan orang yang datang dipernikahan Jeo meski waktu yang sama Reno memilih ketempat Jeo terlebih dahulu, karna ia tahu Mey masih mempersiapkan dekorasi acara pernikahan, Mey akan mendekor semewah mungkin bahkan pernikahanya dengan Maya kalah mewah, Reno penasaran darimana uang yang dihasilkan Mey hingga bisa membuat acara sebesar itu apalagi penyelengaraanya akan diadakan selama tiga hari penuh, bukan dana yang sedikit untuk menjamun orang sebanyak ituReno juga masih penasaran apa yang Mey maksud tentang berkhianat, ia  sungguh tak paham apa yang membuat Mey berkhianat, sungguh tak mungkin gadis tujuh belas tahun yang dulu menjadi teman bermainya sekarang malah menjadi parasit keluarganya namun yang lebih aneh lagi apa yang Mey ambil tak ada yang hilang dari keluarganya semua utuh bahkan harta bendapun tak hilang, Reno yakin bahwa semua itu berhubungan antara uang dan pengkhianatan Mey, ia akan menyelidiki tak muda
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status