Lahat ng Kabanata ng Falling for you: Kabanata 51 - Kabanata 60
89 Kabanata
Episode 51 (Jason POV)
“Dia akan melewatinya, sebentar lagi …” Aku mengerenyit pada sekelompok pria antusias, para agen interpol yang sedang rehat tugas, yang berkumpul di depan tv besar menyaksikan pertandingan final Super Bowl. Setiap pasang mata yang seolah melupakan apapun selain tontonan di depan mereka. Bahkan kehadiranku. Tiba-tiba mereka serempak bersorak dengan gemuruh suara yang bisa saja terdengar hingga ke blok sebelah. Apa yang terjadi pada protokol keamanan yang selalu mereka agung-agungkan? “Yes! Aku sudah menduganya!” Habel Trent mengepalkan tinjunya ke udara. Aku tidak tahan lagi. “Hei!” protesnya ketika aku meraih remote tv lalu mematikannya. Mereka semua tercengang menatap layar yang gelap. “Kita perlu bicara.” “Ini pertandingan final, bung!” Ia mendelik tak percaya. Aku tidak mengindahkannya. “Kau pergi menemui pacarku.” Itu bukan pertanyaan. Aku yakin Habel telah melakukannya. Bila tidak, bagaimana
Magbasa pa
Episode 52
“Anda tidak tahu siapa dia?” “Orang yang anda maksud memang terekam dalam cctv nona, namun namanya tidak tercatat dalam buku tamu karena ia datang bersama rombongan pekerja yang mengatur perlengkapan pesta.” “Tapi penampilannya tidak terlihat seperti pekerja kasar,” gumamku. “Jadi ini berarti anda tidak memiliki petunjuk apapun?” “Maafkan saya, hanya itu yang bisa saya temukan. Apakah orang ini menimbulkan masalah?” “Tidak,” sahutku cepat. “Seperti yang pernah kubilang sebelumnya, aku hanya merasa mengenalnya itu saja, tapi mungkin saja aku salah.” “Bagaimanapun terima kasih atas bantuan anda.” aku segera mengakhiri sambungan teleponnya, sebelum staff Rockford itu bertanya-tanya lebih lanjut tentang pria yang kucari. Aku tahu ini berisiko. Apalagi setelah pria itu memperingatkanku sebelumnya. Namun aku tak bisa tinggal diam bila ternyata pria itu benar-benar mengenal keluarga Jason. Aku merasa harus memastikan, ia tidak
Magbasa pa
Episode 53
Mataku melebar terkejut menatap Jason yang berdiri tak jauh dari tempat kami duduk. Di bawah sinar lampu berwarna keemasan siluetnya tampak seperti pangeran dalam dongeng. Garis wajah rupawan serta sorot mata teduh yang mampu menghipnotis siapapun yang melihatnya. Tapi bukan aku, dan tidak malam ini. Aku perlu menetapkan batas yang jelas di antara kami, dan Jason harus mengetahuinya.Aku tak boleh kalah lagi. "Apa yang dia lakukan di sini?" aku berbalik pada Karen. "Sorry Mia, aku khawatir kau bakal menolak ikut bersamaku, kalau kau tahu Jason akan datang." Aku menghembuskan napas kesal. "Kau sengaja memancingku." "Please, dengarkan saja dia dulu. Beri Jason kesempatan untuk menjelaskannya kepadamu, setelah itu kau bisa memutuskan ingin memercayainya atau tidak." Karen berkata penuh harap sambil menggenggam tanganku, sebelum ia beranjak dari bangku lalu berjalan pergi meninggalkan kami berdua. Aku tida
Magbasa pa
Episode 54 (Jason POV)
“Dikurangi dengan sejumlah aset yang kau miliki di luar negeri masih ada sekitar tujuh puluh juta dollar.” Pengacaraku, Joshua Hoffman menjelaskan selagi ia menekuri tumpukan dokumen di atas meja di hadapannya. “Tapi aku ragu mereka akan menyinggungnya di pengadilan, kita bisa membicarakan tuntutan penalti dengan pengacaranya sebelum persidangan.” Ia mengalihkan pandangan dari file itu lalu mengangkat wajahnya menatapku. “Kau ingin aku menghubungi kuasa hukum Rite dan mengatur jadwal temu dengan mereka?” tanyanya. Aku baru hendak menyahut saat bunyi notifikasi pesan ponselku tiba-tiba berbunyi. Aku mengerenyit membaca pesan berupa sederet barisan angka dan huruf yang diketikkan secara acak, tampak seperti sebuah sambungan kode URL. Ini bukan yang pertama kalinya. Pesan serupa pertama kali dikirim beberapa minggu yang lalu. Sebuah pola deretan huruf dan angka yang sama dengan ini namun kode sambungan yang tersemat berbeda. Didorong rasa
Magbasa pa
Episode 55 (Jason POV)
“Aku tidak mengerti apa yang anda bicarakan, ” elakku. Ia menatapku skeptis, lalu mendengus pelan. “Ini bukan pertama kalinya aku dibuntuti.” “Jangan salah paham, mereka memang berhati-hati, tapi seumur hidupku aku sudah terlalu akrab dengan pengintaian.” “Aku bisa tahu kapan seseorang membuntutiku.” Antonio menyandarkan punggungnya lalu menghembuskan napas panjang. “Aku bukan datang untuk membahasnya, ada sesuatu yang lebih mendesak.” “Aku perlu bicara padamu tentang Paul Burke.” “Dia telah mengontakmu bukan?” *** Berengsek, apa ini? Interogasi? Mengapa Phillip dan yang lain tidak pernah memperingatkanku soal ini sebelumnya? “Bagaimana anda mengenal Paul?” sahutku. “Katakan saja dia telah berurusan dengan orang yang salah, dan aku kemari untuk membereskannya.” Otakku berusaha mencerna informasi itu. Namun hanya ada satu kesimpulan yang terpikirkan olehku di dalam situasi ini. “Kudengar P
Magbasa pa
Episode 56
"Jason memintamu bertemu dengan ayahnya?!" "Sebenarnya itu sebuah undangan pesta." Aku memindahkan satu persatu buku dari dalam tas lalu menaruhnya ke dalam loker."Bukan berarti mereka secara khusus mengadakan acara makan malam demi menyambut kami berdua atau semacamnya," gumamku. "Tapi tetap saja, kau akan bertemu dengan Harry Marshall!" Lauren bersiul pelan."Setahuku Jason belum pernah membawa pacar-pacarnya bertemu dengan ayahnya secara pribadi.”  “… well, mungkin itu karena sebelum ini hubungan mereka berdua kurang baik," sahutku. “Tidak penting.” Lauren mengibaskan tangan di depan wajahnya. "Anyways, ini luar biasa Mia! Sama saja kau telah melakukan lompatan dalam satu millennium." ia meremas bahuku. "Astaga," desahku sambil mengunci loker lalu menyandarkan punggungku pada pintunya."Aku sudah cukup gugup memikirkan hal ini, jangan menambahinya." Dia terkekeh pelan. "Kau benar, ini momen langk
Magbasa pa
Episode 57 (Jason POV)
“Apa kita benar-benar harus melakukannya?” Phillip mengedikkan kepalanya ke arah ponsel burner yang tergeletak di atas meja. “Telepon dia.” Aku menatap tajam padanya. Ia jelas tidak terbuka untuk penawaran lain, namun setidaknya aku berniat menunjukkan sikap protes untuk yang terakhir kalinya. Mereka tidak memberiku pilihan dari awal, meskipun bisa dibilang memang tidak ada pilihan yang lebih baik dalam hal ini. “Dengar, kami telah memverifikasi peran ayahmu dalam masalah ini. Dan jelas ia tidak tahu Antonio Benitez terlibat dalam bisnis illegal dengan kartel hingga di luar wilayah Amerika Utara.” “Bila dia tidak memiliki sekutu di negara ini, Antonio tidak akan berani menginjakkan kakinya kemari, kita perlu tahu kartu apa yang dia punyai.” “Pertama-tama kita perlu memastikan di mana mereka menahan Paul.” “Telepon dia sekarang,” ulang Phillip.Habel dan yang lainnya memusatkan pandangan mereka padaku, menunggu. Rasa
Magbasa pa
Episode 58
"Bagaimana penampilanku?" Aku melirik cemas pada Jason yang berjalan di sampingku menapaki anak tangga di depan gedung. Kami akan menghadiri acara pra-pernikahan ayah Jason dengan ibunya Karen malam ini. Mereka mengatakan ini adalah acara sebelum upacara pernikahan, yang rencananya, akan diselenggarakan minggu depan secara sederhana di sebuah pulau terpencil yang dekat dengan Tahiti. Kabarnya seremoni pribadi itu hanya akan dihadiri oleh keluarga inti. Karen akan datang, meski ia tidak tetap tinggal setelah upacaranya selesai. Jason? Sudah jelas tidak. Oleh sebab itu Karen meneleponku dua hari yang lalu untuk menyampaikan, kalau ayah Jason serta ibunya, garis bawah, mengharuskan, kami berdua untuk datang ke acara pra-pernikahan ini. Jason bersedia datang demi formalitas. Aku? Memangnya aku bisa menolak permintaan pribadi ayahnya? Aku tahu ini tidak mudah bagi Jason, untuk berada dalam satu ruangan dengan Eva Gloss. Past
Magbasa pa
Episode 59
“Kenapa kau tidak pernah memberitahuku sebelumnya?” tuntutku. Jason mengangkat kedua belah tangannya. "Mia, kita tidak perlu membahas soal ini sekarang. Di samping itu kejadiannya sudah lama sekali," ujarnya gusar. “Tentu saja perlu. Aku jadi paham mengapa tempo hari kalian terlihat begitu mesra di klub malam!” bisikku sengit. “Kami tidak—" Seruan ayahnya memotong ucapan Jason dan membuatnya sontak berpaling. Dia memberi isyarat dengan lambaian tangan agar Jason menghampirinya. Ia beranjak sambil mengancingkan jasnya lalu berjalan mengitari meja untuk menyapa Tisha Benitez serta ayahnya. Hebat. Mantan pacar yang sekaligus anak teman baik ayahnya. "Lihat! Kau terlihat jauh lebih tampan sekarang!" pria tua itu berkata akrab, lalu tertawa dengan suara menggelegar ketika Jason ada di hadapannya. "Apa kabar, sir ?" Jason berkata sambil menjabat tangannya. "Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk datang kemari."&nb
Magbasa pa
Episode 60 (Jason POV)
Hujan deras mengaburkan pandangan ketika aku melewati interstate Acapulco. Lampu jalan semakin jarang dan hutan bertebing yang berada di kedua sisi jalan raya membentang bagaikan tabir gelap tanpa tepi. Seseorang bisa saja terperosok ke ngarai-ngarai yang dalam itu dan kemungkinan tak akan ada yang dapat menemukan jasadnya hingga berbulan-bulan. Sungguh cara meninggal yang mengerikan, pikirku. Aku menyalakan lampu jauh membelah kegelapan malam sambil memacu mobilku lebih kencang. Mereka sudah dekat. Aku bisa merasakannya. Tapi ini masih tidak cukup jauh, batinku gusar. Sorot lampu samar-samar terlihat di tikungan jauh di belakang mobilku. Suara deru mesin terdengar semakin jelas. Mereka datang. Aku mencengkeram kemudi lebih erat lagi. Dua, tiga, empat… aku menghitung jumlah penguntitku dari kaca spion. Sama sepertiku mereka menambah kecepatan ketika mereka melihat mobilku. Sejenak aku berharap tak pernah menginjakkan ka
Magbasa pa
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status