All Chapters of Istri Bohongan CEO: Chapter 31 - Chapter 40
125 Chapters
31. Tidurlah Denganku, Kumohon.
Satu harian Valerie terus menghindar dari Jupiter. Dia berpura menemani Rainer bermain, membuat dirinya sibuk dengan aktivitas-aktivitas lainnya. Gadis itu akan mencari-cari alasan untuk meninggalkan Rainer ketika Jupiter mendatangi mereka dan ikut bergabung. Valerie tidak ingin membuat banyak kontak mata dengan Jupiter, sebab dia tahu mata itu lah yang membuat hatinya tak terkendali.Rainer bukan anak bayi yang harus ditidurkan lagi. Anak itu sangat mandiri, bahkan mengerjakan tugas sekolahnya pun dia tidak banyak ebrtanya pada Valerie. Sepanjang Rainer berkutat dengan tugas yang diberikan ibu guru, Valerie pun menghabiskan waktunya dengan melamun tidak jelas. Sampai anak itu selesai, Rainer pun menegur Valerie.“Ibu, kau tidak akan kembali ke kamarmu?” kata Rainer, melihat ibunya masih melamun di sofa sebelah ranjang.Mendapat pertanyaan seperti itu, tentu saja membuat Valerie menjadi gugup seketika. Dia berpura membenarkan selimut di atas dada Rai
Read more
32. Seperti Gadis Perawan.
Mendengar namanya dipanggil mesra, Jupiter mengangkat kepalanya. Dia tatap wajah cantik yang bersemu di bawahnya, semakin mebangkitkan hasrat di dalam diri Jupiter. Dia tersenyum kecil, menyadari sang istri mengharapkan sentuhannya.“Kau menyukainya?” bisik Piter, dan menunduk kembali untuk mencicipi pucuk dada yang semakin menantang. “Kau menungguku dengan penampilan seperti ini, hem?”Valerie semakin bersemu mendengar ucapan Jupiter. Hanya diam yang dia lakukan untuk membuat Jupiter tidak menghentikan aktivitas di dadanya. Valerie tidak rela jika dia menjawab perkataan itu akan membuat Jupiter melepaskan lagi dadanya yang sedang dinikmati.Sebenarnya, tadi Valerie hanya sangat kesal. Dia terus membayangkan Jupiter tengah bercumbu dengan gadis lain di luar sana, dan pikiran-pikiran itu sangat menguras emosi Valerie. Dia hanya ingin menenangkan diri dengan berendam di air dingin, berharap pikiran itu meninggalkan benak. Tapi nyatanya, din
Read more
33. Jangan Pergi Lagi.
Percintaan panas antara Jupiter dan Valerie masih berlangsung sampai sekarang. Meski sudah berkali-kali Valerie mendapatkan pelepasannya, Jupiter tak memberinya jeda untuk mengistirahatkan tubuh. Lelaki yang dimabuk keyapang itu seperti takut jika besok pagi istrinya akan kembali menolak. Kesempatan emas seperti ini tidak akan Jupiter sia-siakan.“Piter, aku sangat lelah,” kata Valerie, di sela pelepasannya yang entah sudah yang ke berapa. Ini adalah pengalaman pertamanya, jadi sangat wajar jika Valle tidak bisa mengimbangi nafsu Piter.“Kau ingin berhenti?” tanya Jupiter, tetapi lelaki itu tidak juga menghentikan hentakannya.“Kau masih ingin?” Alih-alih menjawab, Valerie justru bertanya. Dia tidak tega membuat Jupiter jika kecewa.Lelaki itu tersenyum dan menjawab sangat mesra, “Bagaimana mungkin aku tidak ingin? Bahkan sampai esok pagi pun aku tidak akan pernah puas menikmati tubuhmu.”Wajah Valeri
Read more
34. Kau Megan Palsu!
Tangan kecil milik Valerie menekan handel pintu. Sekali lagi dia tatap tubuh lelaki yang sudah tertidur di atas ranjang percintaan mereka. Gadis itu tersenyum ironi sebelum membawa kakinya melangkah keluar dari dalam kamar. Dia tidak bisa berada lebih lama lagi di sana dan menatap wajah Jupiter, sementara perasaan bersalah di dalam harinya terus saja mempermainkan.Langkahnya pelan. Valerie menyusuri anak tangga menuju lantai bawah, dan keluar dari pintu utama rumah besar itu. Senyum penuh pesakitan masih terus menghiasi bibir mungilnya, menatap lampu taman di dalam sana.Tidak. Valle tidak berniat ingin pergi meninggalkan rumah Jupiter, meski dia sendiri sangat khawatir atas pikiran-pikiran buruknya. Valerie akan tetap berada di sana sembari menunggu Jupiter menyadari bahwa dirinya memang lah bukan Megan. Dia sendiri sangat tahu diri dan sadar akan keterbatasan kemampuannya, tidak mungkin bisa melarikan diri sangat jauh dari Jupiter.Siapa yang bisa mengalahkan
Read more
35. Aku Hanya Ingin Di Sisimu, Piter.
Seringai Sammy semakin lebar. Dia terus menatap mata Valerie, seakan menantang gadis itu untuk membongkar kebohongan yang tersimpan rapat-rapat. Valerie harus meremas tangannya semakin erat di bawah sana untuk  bisa mempertahankan ekspresi yang sebenarnya sudah sangat terganggu.Siapa pula yang tidak takut ketika seseorang mengetahui rahasia terbesarnya? Apa lagi, Sammy adalah musuh besar yang sudah beberapa kali dia kalahkan. Lelaki sialan itu tentunya memiliki hasrat yang sangat besar untuk segera melemparkan Valerie dari rumah ini, bahkan jika bisa, dia pastinya ingin menendang Valerie malam ini juga. Jika gadis itu menjadi lemah, yakin lah Sammy akan semakin  mempermainkan Valerie.Mau tak mau, sanggup atau tidak, bahkan jika pun nanti dia gagal mempertahankan dirinya di rumah besar itu, Valerie tetap harus berusaha. Tak akan dia biarkan dirinya dikalahkan oleh lelaki licik menjijikkan di depan wajahnya itu. Hanya Jupiter lah yang berhak mengusir Valeri!
Read more
36. Dua Wanita Berwajah Sama
“A-apa? Aku ....”Valerie menggigit bibir bawahnya untuk mencegah getaran yang timbul begitu saja. Selangkah kakinya mundur, takut jika Jupiter akan melihat noda di malam pertamanya. Otaknya berputar untuk mencari jawaban yang tidak menimbulkan kecurigaan.“Ini ... ini hanya terlalu kotor dan basah. Aku tidak bisa tidur di atasnya,” lanjutnya kemudian. Gadis itu menunduk, tak ingin Jupiter melihat kebohongan di bola matanya.“Oh ...” Jupiter membaringkan kembali diri di atas ranjang. “Ya sudah, letakkan itu. Tidur lah, kau akan terlambat mengurus Rainer jika terus begadang.”Melihat Valerie menunduk, Jupiter pikir istrinya mungkin malu. Jadi, dia biarkan gadis itu melakukan pekerjaannya tanpa mendapat banyak pertanyaan darinya. Ini adalah pertama kalinya mereka melakukan hubungan suami istri setelah sekian tahun berpisah, jadi wajah menurut Jupiter jika dia malu menyadari apa yang sudah mereka lakukan tadi.
Read more
37. Layani Aku Dan Kau Aman
“Lihat, dia merasa dirinya sudah di atas langit.”Valerie baru saja memasuki rumah besar itu setelah kembali dari sekolah dengan Rainer. Patricia menatapnya penuh kebencian, tidak suka dengan kedekatan Valley dan Rainer. Apalagi melihat keduanya tertawa dan bercanda sungguh bagaikan ibu dan anak yang berbahagia.“Seakan dia yang membesarkan Rainer selama ini,” lanjut Patricia lagi dan mendecih.Sedangkan Sammy yang mendengar kalimat itu hanya tertawa kecil. Dia tidak terlalu peduli dengan keberadaan Valerie, tak membuatnya gentar sedikit pun.“Kau tidak merasa terganggu, Sammy? Dia akan menguasai rumah ini. Apa kau tidak takut jika dia mengusir kita?” kata Patricia semakin kesal.“Kenapa harus takut? Aku suami Jelny, siapa yang bisa mengusirku?”“Apa? Jadi karena kau suami Jelny lantas kau tidak peduli dengan kegaduhan yang akan dibuat perempuan ular itu? Dia sangat kejam, jangan lupakan
Read more
38. Kau Valerie
Dia laki-laki licik! Sammy terang-terangan meminta Valerie menjadi pemuas nafsunya dengan ancaman membocorkan rahasia gadis itu. Valerie semakin terpojok oleh tawaran gila yang diberikan oleh Sammy. Apakah dia harus menerima tawaran gila yang tidak pernah Valerie pikirkan? Demi Tuhan! Valerie tidak pernah berpikir dirinya akan berada dalam situasi menjijikkan itu. Meski dirinya sudah tak suci, meski Valerie sudah memberikan dirinya pada Jupiter, tak pernah Valerie bayangkan tubuhnya akan berakhir di tangan laki-laki semenjijikkan Sammy.Tapi, bagaimana dia akan menolak tawaran itu? Valerie sangat takut! Dia sendiri tak siap jika Sammy membongkar kebohongannya pada Jupiter. Selain tentang Nicky dan Rainer, sungguh Valerie tidak siap disuruh keluar dari rumah besar itu. Valerie mungkin sudah menjadi egoi, terserah siapa pun yang menilai demikian. Dia ingin lebih lama di sisi Jupiter, menikmati harinya menjadi istri yang dicintai lelaki itu. Valerie tidak mampu meninggalkan ruma
Read more
39. Temani Aku Mandi
“Valerie, Valerie, Valerie.” Nama itu terus dia ulangi. Valerie sudah tak sanggup mendengar namanya terus disebutkan oleh Jupiter, seakan dia sengaja ingin menyuruh Valle jujur tentang identitasnya. Bahkan cengkraman di pundak Valerie dia rasakan semakin kencang. “Piter, aku ... aku bisa me-“ “Sttt ....” Piter meletakkan telunjuknya di bibir Valerie, menghentikan gadis itu berbicara. Valerie membeku, tak berani dia bahkan untuk membuat gerakan bibirnya. Jupiter curiga, itu benar. Tapi entah kenapa, dia ingin mendengar sendiri informasi tentang gadis ini dari orang-orang suruhannya. Rasa di dalam hatinya tidak bisa menerima jika Valerie yang mengatakan kejujuran itu. “Bisa kau bantu aku melepas pakaian?” kata Jupiter, mengalihkan pembicaraan. Terkejut, mata Valerie sampai membulat mendengar apa yang baru saja Piter katakan. Benar kah telinganya? Apakah mungkin pendengaran Valerie sedikit bermasalah karena dia terlalu beharap Jup
Read more
40. Jawaban Dari Rahasia
Semenjak mereka selesai mandi hingga gadis itu sudah tertidur menjemput mimpi indahnya, Jupiter saat itu lah Jupiter kembali ke kamar mereka. Setelah tadi meninggalkan Valerie di dalam bath up, Jupiter langsung pergi ke ruang kerja dan berdiam diri di sana. Baru lah dia kembali setelah merasa kepalanya lelah berpikir panjang.Ketika dia mengajak Valerie mandi bersama, tak ada niat di pikiran lelaki itu untuk menggagahinya di sana. Jupiter hanya ingin memastikan apakah benar istrinya itu orang lain? Akan sangat mencurigakan jika Jupiter meminta Valerie melepas pakaian tanpa alasan mandi, untuk melihat sesuatu yang terdapat di cela paha Valerie.Ya, sesuatu yang membuktikan gadis itu memang istrinya. Jupiter tak akan melupakan sebuah tahi lalat yang menjadi ciri khas Megan, yang terdapat di  cela pahanya. Ketika kemarin malam mereka melakukannya, Piter tidak sempat memeriksa sebab dia memang tidak curiga pada Valerie. Dan ketika mandi tadi, akhirnya Jupiter bisa mel
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status