All Chapters of Istri Bohongan CEO: Chapter 41 - Chapter 50
125 Chapters
41. Jalan Menuju Kehancuran.
Ponsel di telinga Valerie perlahan turun meninggalkan telinganya. Dia genggam erat benda pipih itu agar tidak jatuh dari genggaman tangan. Dua mata indahnya mulai mengabur oleh genangan air hangat yang semakin membanjir. Perlahan, cairan itu menetes di kedua pipi.Valerie baru saja berbicara dengan Dokter Sandez, dokter yang menangani adiknya di rumah sakit. Dokter Sandez berkata penyakit Nicky semakin parah dan harus mendapat  perawatan yang sempat tertunda. Pihak rumah sakit sudah tak bisa memberi tindakan sebelum Valerie melunasi tunggakan yang sudah sangat banyak.‘Maaf, Nona Valerie, saya sendiri tidak bisa melakukan apa pun sekarang.’ Itu yang dikatakan sang dokter pertanda dia angkat tangan.Tak bisa menyalahkan apalagi meminta sedikit pengertian lagi. Valerie tahu, Dokter Sandez sudah banyak membantunya selama ini.“Aku lah yang tidak berguna,” bisik gadis itu, mendudukkan diri di atas kursi kayu. Beruntung Rainer seda
Read more
42. Menjual Diri Pada Jupiter?
 Jawaban itu kian dekat di depan mata. Semua rahasia yang membingungkan itu akan terjawab dalam beberapa saat lagi. Jupiter mengayunkan langkahnya memasuki sebuah rumah sakit khusus penyakit kanker, yang berada di sebuah kota kecil. Di depannya, dia bisa melihat Valerie memasuki salah satu ruang inap di tempat itu. Ya, Valerie tengah menemui adiknya yang menderita penyakit kanker. “Nicky!” seru Valerie, pada gadis belia lima belas tahun yang saat itu tengah menatap ke luar jendela. “Valley!” Dua bersaudara yang lumayan lama tidak bertemu, lantas saling memeluk. Valerie mengusap kepala Nicky yang sudah bersih dari surainya, dan membiarkan adiknya menangis di pelukan. “Kenapa lama sekali kau tak memberi kabar? Kau melupakanku?” Pertanyaan yang seakan menjadi tuduhan. Tapi Valerie bisa memahami perasaan adiknya yang pasti sangat merin
Read more
43. Berani Mempermainkanku?
 ‘Aku tak butuh kakak seorang pelacur!’Kalimat itu terus berulang di telinga Valerie. Kata-kata tajam yang baru saja diteriakkan adiknya, terasa sangat menohok perasaannya. Itu bagaikan sebongkah batu besar yang dipukulkan tepat ke jantung Valerie, membuatnya menjadi sesak di dalam sana. Gadis itu bahkan tak bisa menggerakkan tubuh, seakan dia berubah menjadi sebuah patung.“Kau tak mendengarku? Keluar ....”Nada kecewa dari adiknya justru melebihi sesak oleh kalimat yang sebelumnya. Valerie bisa merasakan bagaimana hancurnya hati Nicky mengetahui kakaknya menjual diri demi perobatannya. Pastinya, Nicky merasa sangat bersalah sebab dia lah alasan Valerie melakukan ini. Hanya saja Nicky tak berani mengatakannya.“Aku memang menjual tubuhku, tetapi tidak seperti yang kau pikirkan,” kata Valerie akhirnya.Apa gunanya dia berbohong dari Nicky? Itu hanya akan membuat mereka saling bermusuhan sehingga Nicky tak m
Read more
44. Perlukah Saling Berbohong?
 Perjalanan pesawat terasa sangat lama dan panjang dari saat Valerie berangkat ke kota kecilnya, pagi tadi. Matanya berkali-kali melihat ke bawah, memastikan apakah pesawat yang dia tumpangi akan segera mendarat. Tak lupa dengan jam di layar ponselnya, berkali-kali dia lirik untuk memastikan pukul berapa sekarang.Dia sangat ingin segera tiba. Valerie berharap dirinya masih bisa lebih dulu tiba di rumah mendahului Jupiter, sehingga lelaki itu tidak banyak bertanya padanya nanti. Tetapi Valerie tidak tahu bahwa lelaki yang sedang dia pikirkan juga berada di satu pesawat yang sama dengannya.Jika biasanya Piter selalu memakai jet pribadi untuk melakukan perjalanan jauh, kali ini lelaki itu harus merelakan dirinya pulang dengan pesawat umum, pesawat yang ditumpangi oleh Valerie. Jupiter seakan takut jika gadis itu kemudian lari lantas dia harus kehilangan jejaknya.Tadinya, Piter sangat ingin membongkar semua kebohongan Valerie di depan orang-orang yang berlal
Read more
45. Ada Yang Ingin Kau Jelaskan?
 Ketika Valeri membuka pintu kamar Rainer, anak itu tengah bermain dengan cube di tangannya. Pipi  Rainer mengembang kala menyadari Valerie lah yang masuk, membawa senyuman tulus penuh kasih untuknya.“Ibu!” Rainer berlari mengejar ibunya, lantas memeluk perut Valerie. Anak itu mendongak untuk bisa melihat wajah ibu yang sejak tadi dia tunggu. “Kenapa ibu sangat lama? Aku takut kau akan meninggalkanku,” katanya, nada suara yang hampir menangis itu meluruhkan segala kekhawatiran di dada Valerie.Dengan penuh kelembutan, Valerie mengusap kepala anak berusia delapan tahun itu. Dia membawa Rainer kembali menuju ranjang dan duduk bersebelahan di sisi ranjang.“Kau takut ibu pergi?” tanyanya, ingin mendengar sejauh apa anak itu mencintainya.“Tentu saja. Aku takut ibu akan pergi dan tidak kembali. Aku tidak ingin menjadi anak yang tak memiliki ibu lagi,” jawab Rainer jujur.Valerie merasa hatinya
Read more
46. Tatapan Yang Menakutkan
Sepasang manusia itu masih tetap dengan posisinya. Jupiter terus memeluk pinggang Valerie, sedangkan sang gadis bertempur hebat dengan isi kepala.  Dia tak kuasa bahkan untuk menggerakkan tubuhnya sedikit pun.Jujur, Valerie sendiri sudah lelah akan kebohongan yang dia buat. Terkadang dia ingin jujur saja pada Jupiter dan mengaku salah di depan lelaki itu. Tapi sungguh, sikap Piter yang sering sulit ditebak membuat Valeri tak berani. Dia masih ingin terus di sisi Jupiter, tak rela jika lelaki yang mengobrak abrik hatinya membuangnya ke jalanan.Pelukan di pinggangnya tak lagi diam. Telapak besar Jupiter perlahan meremas perut ramping Valerie, menyalurkan sensasi aneh yang membangkitkan bulu-bulu di seluruh tubuh Valerie. Dia harus menggigit bibir sendiri untuk membuat diri tidak terpengaruh atas godaan tangan Piter.“Valerie?” panggil lelaki itu, yang lantas menyadarkan Valerie akan jawaban yang belum dia ucapkan.Tidak. Ini bukan lah wak
Read more
47. Aku Megan Rosaline.
Gadis itu masih terdiam. Si wanita yang sedang menatapnya kini berjalan pelan dan berhenti sangat dekat di depan Valerie. Matanya tak lepas dari wajah yang terpaksa sedikit Valerie tundukkan.Tapi tak lama, wajah datar  milik si wanita kini menjadi terlihat lebih bersahabat. Dia tersenyum ramah seakan lupa telah membuat Valerie sport jantung.“Anda ... Nyonya Megan? Istrinya Tuan Jupiter Lemanuel, betul?”  katanya.Mungkin kah tadi dia hanya tak percaya bisa melihat wajah ini lagi?Mengalihkan mata dari lantai, Valerie tersenyum kikuk pada orang yang menyapanya. “Hai.  Ya, aku istri Jupiter Lemanuel.”Mungkin tadi dia terlihat menakutkan, tetapi perlahan ketakutan Valerie berangsur hilang setelah wanita di depannya itu menyapa sopan. Dia lupakan rasa tak senang dipanggil dengan sebutan nama Megan, Valerie pun tersenyum.“Wow! Sudah berapa lama tak melihat Anda bergabung di pesta seperti ini? Jika
Read more
48. Keluar Dari Rumahku!
‘Megan Rosaline, istri Jupiter Lemanuel yang sebenarnya.’Entah sudah berapa kali nama itu berputar di telinga Valerie, seakan di dalam kepala ada rekaman yang tak ingin dihentikan meski dia sudah berusaha menghentikannya. Valerie terpaku, tak kuasa menjawab kalimat yang dikatakan oleh Megan. Matanya hanya fokus melihat wajah Megan yang tersenyum simpul.“Valerie?” ulangnya, menarik Valerie pada kesadaran. “Kau mendengar perkataanku? Aku istri Jupiter, lelaki yang menampungmu di rumahnya.”Terkesiap Valerie oleh ucapan Megan yang tahu dia tinggal di rumah Jupiter.“A-apa maumu?” Hanya itu yang bisa keluar dari mulut Valerie.“Mauku?” Megan terkekeh lagi seakan itu adalah hobinya. “Tentu saja mengambil posisiku kembali.”Dia sangat angkuh dengan nadanya. Gaya bicara itu pun sangat sombong mendominasi Valerie sampai ke dalam batin.Ini kah sebabnya semua pelayan ket
Read more
49. Hanya Untuk Malam Ini.
Alis Jupiter sedikit terangkat ke atas. Lelaki itu menunjukkan wajar serius menunggu jawaban dari istri yang membeku di tempatnya. Bibir Valerie bahkan tak mampu bergerak sedikit pun, seakan sebuah perekat menempelkannya.Piter mendekat, tangannya menyentuh pundak Valerie membuat suasana di dada Valerie semakin bergejolak. Dia pikir, mungkin ini memang sudah akhir dari segalanya.“Pi-Piter,” panggil Valerie. “Jika ... jika aku melakukan sebuah kesalahan, kau ... apakah kau bisa memberiku sedikit maaf?” lanjutnya, memberanikan diri menatap Piter.Memperlama kebohongan ini hanya akan membuat dirinya semakin terjebak, Valerie tahu itu. Siap tidak siap, bahkan jika Piter akan membunuhnya hari ini, tak ada alasan Valerie untuk terus berbohong lagi. Sungguh dia sudah lelah membuat diri dalam masalah yang lebih besar.“Masala?” Piter menepis jarak antara mereka sehingga kedua manusia itu kini berdiri sangat dekat. “Asal
Read more
50. Kau Adalah Istriku!
Pagi masih sangat gelap dan orang-orang masih terlena dalam buaian mimpi indah. Tapi seorang lelaki sudah duduk di atas ranjang dengan tubuh telanjangnya.  Jupiter Lemanuel menyapukan pandangan menjelajahi ranjang, matanya menatap seksama pada ranjang yang menjadi saksi bisu atas percintaan panasnya bersama Valerie tadi malam. Gadis itu, kini masih terlelap di dalam mimpi indah dan seakan tak ingin bangun.Kembali mata Jupiter tertuju pada gadis yang sedang dia pikirkan. Dua pasang maniknya fokus pada wajah cantik berbulu mata indah milik Valerie. Ingatan pun berputar pada kejadian semalam, sebelum percintaan panas itu mereka mulai.‘Untuk malam ini.’  Itu yang dia ingat diucapkan oleh Valerie. Sebagai bukti bahwa Valerie sudah siap untuk mengungkapkan identitas yang sesungguhnya pada Jupiter. Benar kah gadis itu akan melakukannya?Mendesah panjang, Piter tak kuasa membayangkan apa yang akan terjadi beberapa jam lagi, saat dunia diterangi s
Read more
PREV
1
...
34567
...
13
DMCA.com Protection Status