All Chapters of Siluet Cinta Olive : Chapter 61 - Chapter 70
114 Chapters
Bab LXI
Simpul Kemiskinan,  Uang setan dimakan Jin   Pagi ini, Rita mendapati dirinya tak bisa mengelak dari kejahatan rekruitmen kurir yang ia lakoni. Profesi selamat tinggal kemiskinan yang ia percayai telah membuat dia hidup mulia, kaya raya tak lagi dengan meregang selangkangan itu kini menjadi boomerang buatnya. Salah satu kurir yang direkruitnya tak sengaja bertemu muka dengan dia. Pemanggilan penyelidikan Yati dan pamannya Bang Anto di mulai pagi itu, pukul 09.00 di ruang penyidik I, gedung belakang. Sementara Pemanggilan penyelidikan untuk Rita, Nana dan Fira juga jatuh di jam yang sama, di ruang penyidik III. Lokasi ruang penyidik satu dan tiga ini berada di gedung yang sama. Tanpa sengaja mereka bertemu di sana, saat menunggu dipanggil masuk bertemu polisi penyidik masing-masing. ‘’Paklik, itu bukannya Bu Rita, bos kita?” Tanya Yati ke Bang Anto, pamannya. ‘’Yang mana?” ‘’Itu yang duduk di bangku di belakan
Read more
Bab LXII
Suasana Awal di Sel Tahanan   Pemindahan tangkapan baru kelompok Niman-Erwin, Bibi Ria, Abah Engkus, Udin, dan Julinar ke sel tahanan BNN digelar tepat seminggu setelah kelar masa penyelidikan. Proses pemindahan itu diawali dengan pengambilan sesi foto full body, tampak depan dan tampak samping dengan membawa plakat triplek bertuliskan T-A-H-A-N-A-N. Pemindahan ini dilakukan setelah para tersangka berstatus resmi menjadi tahanan BNN. Sejak itu, setiap proses interogasi yang mereka alami berubah nama menjadi penyidikan. Sementara seminggu pertama pasca ditangkap, jika mereka diinterogasi polisi, itu namanya proses penyelidikan. Mereka dipisahkan menurut jenis kelamin. Tahanan dengan jenis kelamin pria dimasukkan ke ruang tahanan pria, demikian juga dengan tahanan wanita dimasukkan ke ruang tahanan wanita. Malam itu, pukul 19.00 mereka di pindahkan ke sel tahanan. Selama perjalanan 200 meter dari gedung utama lantai lima ke sel tah
Read more
Bab LXIII
Review dan Rewind Luka Lama   Pagi itu, di Balikpapan, di kantor cabang holding perusahaan tempat Olive bekerja, PT Perwamina. Di sana, digelar rapat bersama pihak kantor pusat dan stakeholder dengan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur, dengan topik Rapat Koordinasi Pemeriksaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) dari kegiatan pengembangan lapangan  migas Semerah. Topik rapat ini ngeri-ngeri sedap, mengingat hasil anasila pemeriksaan UPL dan UKL 70 sumur migas baru di lapangan Migas Semerah akan dibacakan. Olive dan Tubagus hadir mewakili anak perusahaan yang akan menghandel transportasi dan pemasaran migas. Terutama terkait dengan pemboran 70 sumur migas, pembangunan satu fasilitas oil plant, penambahan pipa flowline Ø4 inch sepanjang 3.600 meter, pembangunan power plant dan fasilitas penunjang lainnya berupa penambahan kapasitas terpasang mini plant, dan pembangunan sam
Read more
Bab LXIV
Jaring Dibentangkan, Terperosok Ke Sumur Maut   Dua minggu masa penahanan Rita di BNN, mengkondisikan perempuan ini jatuh ke lubang sumur maut yang gelap, dengan bau gas mematikan. Aroma awal dari peta gambaran kasus hukum yang ia alami ini, aura dan aromanya berbau kematian. Meski penyidik belum memberi penjelasan tentang ini, ia diajari oleh seorang napi kawakan yang kembali diangkut BNN dengan tuduhan ada kasus baru.   Tersangka Rita Anastasia, 27 th, ibu rumah tangga mantan penari streaptease diskotek, teridentifikasi oleh team penyidik terpadu BNN berkaitan dengan kejahatan 25 kurir sabu dengan total barang bukti 105 kg sabu-sabu, selama periode satu bulan ini. Posisi Rita sebagai otak kejahatan atau pengendali masuknya narkoba ke Indonesia. Meski mulutnya tak bersedia mengaku, seluruh kurir yang tertangkap membenarkan bahwa perempuan ini adalah orang yang memberangkatkan mereka ke luar negeri, Malaysia dan Timor Leste.
Read more
Bab LXV
Memasuki Medan Pertempuran Ranah Hukum   Suara gaduh amukan memenuhi apartemen tempat Rita tinggal. Refan mananta, Suami Rita yang adalah suami orang itu mengamuk di rumahnya. Amukan Refan membangunkan pembantu yang bekerja di sana. Prang!!! Gubrak!!! Disusul teriakan kencang . ‘’Sialan! Gue dibikin repot!” Bunyi benda-benda keras sedang ditendang. Barang-barang jatuh berhamburan. Mba Atik mendengar bunyi-bunyian gaduh di kamar majikannya. Padahal, majikannya sedang mendekam di kantor polisi. Ia buru-buru keluar dari kamarnya, mencari tahu sedang ada apa. Ia kaget, suami majikannya sedang mengamuk di kamar istrinya. ‘’Bapak, maaf ini saya Mba Atik. Bapak kenapa kok banting-banting perabot Ibu?” Mendengar sapaan seseorang dari balik pintu, Refan yang tegang urat leher dan sekujur otot tubuhnya itu, meredakan emosinya. Ia memang tengah mengamuk mencari tempat penyimpanan ekstasi. Ia tahu biasanya Rit
Read more
Bab LXVI
Mantan PSK yang Belajar dari Suhu Para Mafia   Penjara bukan selalu menjadi tempat pertobatan. Seringkali penjara justru menjadi sekolah bagi para terpidana untuk menempuh ilmu kejahatan, memperkaya pengetahuan mereka menjadi lihai dalam menyiasati endusan aparat penegak hukum. Buat Rita seorang mantan PSK, terjun di dunia narkoba sebenarnya hanya coba-coba. Namun setelah melakoninya tiga tahun lamanya, ia baru sadar ia tak punya bekal apa-apa tentang dunia narkoba. Yang mengajarinya selama ini juga mantan germo, Cece Melanie. Bosnya itu tak punya pengetahuan sebanyak narapidana berpangkat jenderal yang ia temui di sel tahanan itu.   ‘’Main narkoba, jangan setengah-setengah. Belajarnya harus dari jendral. Suhu para mafia. Nih, panggil aku Jendral Noella. Biar kata sebentar lagi aku didor hukuman mati, belajarlah dari aku. Kalian-kalian ini gimana, main narkoba, tapi nggak ada yang ngajarin ‘main cantik’. Mainnya pada jorok, alasanny
Read more
Bab LXVII
Suamiku Nyaris Gila, Sebuah Konfirmasi   Aku tak terbiasa menelisik kehidupan pribadi orang lain termasuk suamiku sendiri, jika itu bukan karena alasan-alasan urgen menyangkut keamanan dan kenyamanan rumah tanggaku. Begitu itu aturan baku yang aku dapat dari ayahku yang mengajari budaya western ini sejak aku kecil. Sampai aku pernah ikut kursus bahasa Inggris TOEFL IELTS, dosenku mengajari etika western ini hingga mendarah daging.  "Jangan suka kepo. Jangan jadi istri dominan yang menguasai suamimu. Jangan pernah buat suamimu bertekuk lutut di hadapanmu. Biarlah dia bertekuk lutut hanya kepada Tuhan." Itu wejangan orang tuaku.  Menyoal ttg menelisik kehidupan suamiku, yang enggan kulakukan, itu memang  lain soal. Ada sebab lain. Sejak pertama kali menikah, aku memang tidak pernah dianggap ada oleh suamiku, sampai kemudian aku alami koma, sebulan lalu. Tiga tahun lamanya masa pernikahanku, aku cuman patung manekin y
Read more
BabLXVIII
Sinonimitas dan korelasi Dukun Vs Jablay   Olive berada di titik nadir kesadaran bahwa kesehatan suaminya ada di batas ambang mendekati bahaya. Saat disebut-sebut nama penyakit yang akan mengancam suaminya adalah skizophrenia alias gangguan jiwa berat yang dikenal masyarakat awam sebagai penyakit gila, ia mulai terpikirkan mencari jalan kesembuhan supranatural. Jangan-jangan suaminya juga jadi nyaris gila gara-gara dibikin orang. Ketika pembahasan tentang orang ketiga dalam rumah tangganya minggu lalu disebut oleh sahabatnya si Tubagus, ia ada kepikiran, mungkin saja perempuan bekas pelacur diskotek itu yang ‘ngerjain’ suaminya ke ‘orang pinter’. Olive menemukan korelasi antara jablay simpanan suaminya dengan penyakit yang diderita suaminya, dihubungkan oleh dukun.  Dugaan sementara itu seketika berubah ketika a membolak-balik file binder kumpulan berkas-berkas penting di lemari bukunya. Ia jadi ingat bahwa suaminya pernah i
Read more
Bab LXIX
Tak Ada Rahasia Di Antara Kita   Jam pulang kantor. Seperti biasa, telah satu bulan ini setiap hari jam pulang kantor, Refan selalu menjemput istrinya. Apapun aktivitas Refan pasca pulang kantor, ketemu siapapun klien atau rekanan perusahaannya, Olive selalu diajak. Refan tak ingin lagi meninggalkan istrinya jauh dari kehidupannya. Sebab istrinya kini mengambil peran penuh sebagai ahli gizi dalam menu makan Refan, terutama saat ada acara jamuan makan di luar kantor usai jam kerja kelar. Di Parkiran Plaza Slipi Jaya, Mobil Mercedes Benz S-Class hitam yang dikendarai Refan Mananta, masih dinyalakan mesinnya. Refan menyempatkan menanyakan istrinya sebelum mematikan mesin. ‘’Bentar ya, Ma. Mama mau tunggu di mobil atau ikut Papa ketemu orang?” ‘’Lama nggak, Pa?” ‘’Nggak tahu juga, bisa sebentar, atau mungkin paling lama dua jam. Gimana?” ‘’Papa, kalau dua jam itu lama, Pa. Mama ikut aja, boleh ngga? Mama nggak akan ga
Read more
Bab LXX
Skenario Evakuasi, Sebuah Inisiatif  Malam itu, pukul 00.00 Olive terbangun, mengendap-endap meninggalkan suaminya yang tengah tidur mendengkur, menuju ke ruang kerja. Ia mendengar bayinya menangis. Ia membuka kamar pembantu dan mendapati Adek Eif di box bayi, anaknya merengek. Ia menggendong bayi berumur kurang dari dua tahun itu lalu membangunkan Mba Nung di tempat tidur tingkat.‘’Mba, tolong si Adhek, Mba. Pempersnya penuh,’’‘’Oh, iya, Bu. Padahal tadi sebelum ditidurkan saya sudah ganti pempers,’’Olive menyerahkan buah hatinya ke baby sitter itu, lalu meninggalkan kamar itu menuju ruang kerja. Ia menyasar name card holder dua biji yang terpajang di lemari buku plitur. Sebelumnya ia tengah menelisik rak buku, ia lupa di rak buku itu kebanyakan tersimpan buku miliknya. ‘’Lah ngapain aku ke rak buku. Ini kan kebanyakan isinya punya aku. Tempat penyimpanan b
Read more
PREV
1
...
56789
...
12
DMCA.com Protection Status