Semua Bab Mencintai Memori Terkelam: Bab 51 - Bab 60
62 Bab
Chapter 50 - Akhir dan Awal Mimpi Buruk
Yamagi mendobrak pintu markas geng Nagini yang berada di bawah naungan klan yang ia pimpin, ia sangat marah ketika mengetahui bahwa salah satu anak buahnya berani menculik Seika. Ia mendapat telepon dari Akira dan mengancamnya akan membubarkan Klan Yamagi kalau sampai terjadi sesuatu kepada Seika karena kecerobohan anak buahnya.Laki-laki yang berada di dalam apartemen yang menjadi markas geng Nagini terkejut dan berdiri kemudian membungkukkan badan mereka kepada Yamagi.“Ada apa waka (tuan muda) ?” Tanya seorang laki-laki.Tanpa basa basi Yamagi langsung menghajar satu persatu laki-laki yang ada di dalam apartemen tersebut.“Waka, kenapa kau memukul kami?” Seorang laki-laki yang berjaket hitam terbatuk kesakitan akibat tendangan Yamagi di perutnya.“Brengsek!!, kalian sampah tidak berguna. Beraninya kalian menculik Shinoda anee-san!!” Teriak Yamagi dengan beringas. Ia begitu kalut saat ini, ini yang ketiga kalin
Baca selengkapnya
Chapter 51 - Lari dari Kenyataan
“Kenapa Kenichi? Mengapa wajahmu tiba-tiba pucat?” tanya Seika cemas. Terjatuh sudah airmata Kenichi, ini ketiga kalinya ia menangis dalam hidupnya. Tubuh Kenichi bergetar pelan, berbagai kemungkinan terburuk menyusup dalam kepalanya.  Tidak, ia sungguh tidak ingin lagi melihat Seika menjadi gila. “Maafkan aku Seika” Bisik Kenichi memeluk Seika. “Ken. Kau kenapa?” tanya Seika semakin cemas mendengar nada sedih Kenichi. “Maafkan aku karena tidak bisa menjagamu, menjaga bayi kita” gumam Kenichi sambil terus mengeratkan pelukannya – lebih tepatnya – menopang tubuhnya kepada Seika. “Apa maksudmu Ken?” tanya Seika, suaranya tercekat. Ia baru tersadar bahwa penculikan dirinya terjadi setahun yang lalu dan itu terjadi saat dia sedang mengandung janin Kenichi.  Ia tidak bisa bernapas secara benar ketika kenyataan demi kenyataan memasuki kepalanya. “Ken.. bayi kita, bayi ku…” Suara Seika terputus, tidak bisa melanjutka
Baca selengkapnya
Chapter 52 - Melamar Seika
Satu bulan kemudian.Kobe, Jepang. Seika duduk di beranda samping kamarnya, ia baru saja pindah ke rumah Kenichi. Ia juga sudah menerima kenyataan tentang kegugurannya. Walaupun ketika ia melihat bayi seseorang, ia akan kembali menangis, menyesali bayinya yang sudah tidak ada di dunia ini. Namun mentalnya tidak terganggu lagi dan ia tidak bertindak konyol seperti sebulan yang lalu ia lakukan. Akhir-akhir ini, kegiatannya hanya konsultasi kesehatan mental ke dokter spesialis jiwa dan memasak untuk anak buah Kenichi, ia tidak bekerja lagi karena Kenichi melarang keras.Laki-laki itu ingin ia terus berada di dalam rumah, apa pun yang wanita itu inginkan akan didapatkan oleh anak buahnya, jadi Seika tidak boleh selangkah pun keluar dari rumah.Seika tahu itu terdengar gila. Menyekap orang yang kita sayangi agar tidak bertemu dengan orang lain memang terdengar psikopat namun ketika melihat Kenichi memohon supaya ia mau menuruti permintaan sang l
Baca selengkapnya
Chapter 53 - Michio merasa bersalah
“OKAERI NASAI KUMICHO, ANEE-SAN!!” Ucap serentak seluruh anak buah yang berjaga di depan rumah Kenichi.Seika tersenyum senang, sudah lama ia tidak merasakan penyambutqan seperti ini, ia menatap ke Kenichi yang tersenyum kepadanya lalu melangkah masuk.“Tadaima minna-san (aku pulang semuanya)” Balas Seika tersenyum.Kenichi menggenggam tangan Seika lalu melangkah masuk ke dalam rumah.“Okaerin nasai kumicho-san, anee-san” Michio sedang berjalan di koridor rumah.Mata Seika membulat ketika melihat Michio, sudah hampir sebulan ia tidak bertemu dengann adiknya karena masalah klan Yamagi yang Kenichi bubarkan.“Tadaima Michio” Balas Seika melepaskan tangan Kenichi lalu melangkah ingin memeluk Michio. Ia sangat merindukan adiknya yang selalu ada di saat ia membutuhkan seseorang.Namun langkahnya tertahan karena Kenichi menahan lengan Seika.“Sudah ku bilang tidak pakai pelukan” U
Baca selengkapnya
Epilog
Seika menatap dirinya di cermin sambil tersenyum senang. Dua orang wanita yang bertugas mendandaninya juga ikut tersenyum. Hari ini Seika kembali terpesona akan kecantikannya yang berubah secara dramatis.Wanita itu memakai kimono uchikake berwarna putih – kimono formal yang dipakai saat hari pernikahan – dengan motif burung merak dan hiasan kepala wata boushi – penutup kepala yang akan menyembunyikan wajah sang wanita dari siapapun kecuali mempelai pria.Salah seorang wanita yang ikut mendadani Seika memoles lipstik merah di bibir Seika lalu tersenyum senang.“Wah, anata wa kirei nee (kamu cantik sekali) ” ujar wanita tersebut sambil menoleh kepada temannya.“Iya. Anda benar-benar cantik” jawab temannya membenarkan. Wanita yang memakai kimono juga ikut tersenyum.“Arigatou gozaimasu (terimakasih)” Ucap Seika tersenyum. “Semua sudah siapkan?” tanya wanita yang memakai baju f
Baca selengkapnya
Extra Part
“OKAERI NASAI KUMICHO, WAKA” Ucap anak buah Kenichi serentak membungkukkan badan mereka, menyambut kepulangan Kenichi yang baru saja menjemput Kyou pulang sekolah.“Tadaima minna-san” Balas Kyou yang barusia sepuluh tahun.Kenichi melihat ke teras rumah dan tidak menemukan Seika yang biasanya selalu menunggunya pulang. “Seika dimana?”.“Anee-san sepertinya ada di kamar kumicho” Jawab salah seorang anak buah Kenichi.Kenichi mengangguk mengerti.“Otou-san (ayah)” panggil Kyou.“Ada apa Kyou?”.“Aku akan ke dojo untuk berlatih” Kyou melambaikan tangannya lalu melangkah menuju tempat berlatih beladiri. Kenichi mengacak rambut anaknya lalu mengangguk. Ia melangkah masuk ke dalam rumah menuju kamarnya namun Seika juga tidak ada di dalam ruangan tersebut. Ia melangkah keluar menuju ruang washitsu dan mendapat hal yang sama. “S
Baca selengkapnya
Side Story Akira (1)
Pukul menunjukkan jam enam pagi. Akira mengeratkan dasi, merapikan jas dan memakai kacamata frame persegi panjang. Sebelum keluar kamar ia melihat kembali jam tangannya dan melangkah menuju kamar Kenichi.“Selamat pagi kumicho, sebentar lagi waktunya sarapan pagi” Sapa Akira sambil mengetuk pintu fusuma dengan pelan.Beberapa saat tidak ada suara yang terdengar dari dalam kamar Kenichi. Akira tetap menunggu di depan pintu.“Baiklah, kau boleh pergi” jawab Kenichi dari balik kamar.“Ken, lepaskan aku. Ini sudah pagi baka Kenie” Ucapa Seika sambil memberontak dalam pelukan Kenichi.“Sebentar lagi Seika, biarkan aku memelukmu sebentar lagi” Balas Kenichi mengeratkan pelukannya.Akira mengulum senyumnya. Hari-hari bahagia sudah tercipta kembali, ia bahkan sempat takut penculikan terakhir bisa berakibat fatal untuk Kenichi namun semuanya berjalan dengan lancar.“Saya akan tunggu anda di
Baca selengkapnya
Side Story Akira (2)
27 tahun yang laluKobe, Jepang. Dari kecil Akira sudah hidup melarat bersama dengan ayahnya. Anak laki-laki itu mempunyai ayah seorang pemabuk dan suka memukulnya, ayahnya bahkan pernah menyuruh anaknya untuk melompat dari lantai dua rumah hanya untuk bersenang-senang melihat anaknya yang begitu ketakutan dengan ketinggian, setelah puas melihat tubuhnya bergetar. Ayahnya akan pergi ke klub malam dan menghabiskan waktunya disana.“Otou-san, aku lapar” Ucap Akira kepada ayahnya yang sedang menyantap makan malam.Ayah Akira yang bernama Kurosuke menatap tajam anaknya lalu mulai tersenyum miring, ia mengambil nasi sesendok penuh lalu menumpahkannya ke lantai. “Makanlah”.Akira terkejut dengan perlakuan ayahnya namun rasa lapar yang tak tertahankan membuatnya melangkah mendekati nasi tumpah tersebut dan memakannya dengan air mata yang berjatuhan.Kejadian tersebut terjadi berulang kali selama beberapa beberapa tahun.
Baca selengkapnya
Side Story Akira (3)
“Undangan kencan untukmu lagi, kau akan kembali menolaknya?” tanya Kenichi sambil membaca berkas.“Ya kumicho, Aku senang dengan keadaanku sekarang”.Kenichi meliriknya sejenak. “Apa yang membuatmu bahagia?”.“Aku senang bisa menjajakan hidupku dengan melayani mu dan kelompok ini” Jawab Akira sembari menundukkan kepalanya. “Ada kalanya kau juga harus memikirkan dirimu sendiri” nasehat Kenichi menghela napas panjang. Akira hanya diam membisu.&&&“Hei Akira, ini sudah undangan ke sepuluh kalinya yang aku dapatkan, kali ini kau harus bertemu gadis yang ada undangan itu” Perintah Kenichi kesal.Akira terdiam sejenak. “Baik kumicho, aku akan menemuinya dan menolak langsung ajakan kencan tersebut”.Kenichi mengangguk. “Datang dan temuilah Hanna Fujikawa dari Klan Hirasaki-kai”.Akira membungkukkan bad
Baca selengkapnya
Side Story Michio (1)
Michio berjalan di lorong kecil di daerah Ikuta Road pada siang hari. Sebagian toko masih tutup karena daerah Ikuta Road hanya ramai saat malam hari, hari ini ia akan mengelilingi untuk mengawasi toko-toko yang telah membayar uang keamanan kepada Yamaguchi-gumi dari gangguan para yankee, menjaga dan melihat apakah akan kendala yang terjadi selama ia tidak bertugas. Karena masalah penculikan Seika yang dilakukan oleh anak buah di bawah naungan klan Yamagi-kai yang juga di bawah tanggung jawabnya membuatnya juga ikut merasa bersalah, ia sendiri yang membubarkan klan Yamagi-kai dan membereskan segala masalah yang datang karena pembubaran klan tersebut. Namun semua yang ia lakukan belum cukup membuatnya merasa bertanggung jawab. Akhirnya Michio mengambil tanggung jawab klan kecil yang memiliki kekuasaan di Ikuta Road. Dan disinilah ia, berjalan sendiri karena tidak ingin membuat masyarakat yang tinggal atau pun yang mencari nafkah di Ikuta Road takut akan sekumpulan laki
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status